Only U
ooOOoo
Kim Seok Jin x Kim Tae Hyung
Jung Hoseok x Jeon Jung Kook
ooOOoo
Park Jimin x Min Yoongi
Kim Namjoon
ooOOoo
YAOI, Romance, Drama
[ Terima kasih untuk review kalian yang sangat menyenangkan, author senang banget baca respond positif dari kalian semua ^^ . Dan sebagai imbalannya, ini author kasih SEQUEL dari Just For You untuk kalian semua. Maaf ya membuat kalian menunggu. Oh ya, sebelumnya author juga mau ngucapin Merry Christmas untuk saudara seiman Author, and Happy New Year For You All ^_^. The last, Happy Reading ^^ ]
Author Pov
Four Years Later...
Kedua tangan itu terangkat diudara. Senyum bahagia juga terpancar dari wajah manisnya. Kedua matanya memperhatikan suasana bandara Incheon siang itu. Menghela nafas dengan lega dan membuka syal putih yang sedari tadi melingkar dilehernya.
" Jalanmu kenapa cepat sekali sih?! Dan tega sekali kau meninggalkanku dibelakang sambil membawa kopermu yang berat ini. Sebenarnya kau membawa apa, eoh? " seorang namja yang lebih tinggi darinya bersungut-sungut.
Namja manis itu tertawa kecil. Tangan kanannya perlahan menagmbil alih salah satu koper besar yang sedari tadi diseret oleh namja tampan disampingnya.
" Mianhae hyung. Aku sudah sangat rindu dengan Korea. Lagipula.. tadi kan aku sudah bilang, aku bisa membawa barangku sendiri. Hyung saja yang memaksa. "
Namja yang memakai kacamata hitam disampinya itu mendengus kesal. Tapi memang pada kenyataannya ucapan dari namja manis itu benar.
" Terserah kau saja. Sekarang lebih baik kita mencari taksi agar bisa cepat sampai dirumah dan istirahat. "
Taehyung Pov
Bibirku sedari tadi tak henti-hentinya tersenyum. Hari ini, aku sudah kembali ke Korea. Aku sangat merindukan negara kelahiranku ini. Merindukan keluargaku dan juga teman-teman lamaku. Aku jadi tak sabar untuk sampai dirumah.
" Berhentilah tersenyum seperti itu. " celetukkan itu membuat senyumku semakin bertambah lebar.
Aku menoleh cepat kearah Hoseok hyung yang sedang menatapku malas.
" Aku sedang sangat bahagia saat ini hyung. Jadi jangan menyuruhku untuk berhenti tersenyum. " kataku.
Dapat kulihat ia memutar kedua bola matanya. " Terserah kau saja. "
Aku beralih menatap keluar jendela taksi yang sedang kami tumpangi. Memperhatikan jalanan diluar sana yang tidak terlalu padat kendaraan.
" Apa yang akan kau lakukan setelah sampai dirumah nanti? " Hoseok hyung bertanya.
" Hm.. aku akan memeluk appa dan eomma. Aku sangat merindukan mereka. Lalu aku akan meminta eomma untuk membuatkan makanan kesukaanku. Setelah itu, baru aku akan mengajak Jimin pergi jalan-jalan. Hah.. sahabatku yang satu itu pasti sangat heboh jika tahu aku sudah pulang dan tidak memberinya kabar sama sekali. " aku terkekeh kecil saat membawangkan wajah Jimin yang sedang kesal disertai dengan kehebohannya itu. Yah, aku sengaja tidak memberitahunya perihal kepulanganku padanya. Aku ingin memberinya kejutan.
" Lalu.. bagaimana dengan Seok Jin? Kau bahkan tidak pernah mengetahui kabarnya sama sekali. Apa kau tidak ingin bertemu dengannya? " pertanyaan itu sontak membuatku terdiam.
Benar juga. Seok Jin hyung.. apa kabarnya ya? Selama aku berada di Jepang, aku sama sekali tidak mendengar kabar apapun tentangnya. Apa dia sudah menjadi orang yang berhasil sekarang? Dan apa dia juga.. sudah mendapatkan Jung Kook?
Jujur saja, sampai saat ini aku bahkan masih bingung dengan sendiri. Satu sisi, aku masih menyimpan perasaan padanya, aku merindukan Seok Jin hyung dan ingin bertemu dengannya. Sangat ingin. Tapi disisi lain, aku juga ingat bahwa aku ini sudah bukan siapa-siapa lagi dihidupnya. Lalu.. memangnya Seok Jin hyung ingin bertemu denganku?
" Tae? " lamunanku buyar saat itu juga.
Aku menatap Hoseok hyung sambil tersenyum kecil.
" Mollaseo hyung. " hanya kalimat itu saja yang dapat kulontarkan sebagai jawaban. Dan setelahnya, kami larut dalam keheningan.
xxXXxx
" Appa...! Eomma...! Bogoshipeoyoooo... " seruku senang sambil memeluk mereka dengan erat.
Kurasakan tangan kanan eomma mengelus lembut punggungku, sementara tangan kiri appa membelai kepalaku. Membuatku merasa sangat nyaman.
" Syukurlah kau pulang dengan selamat. Maafkan kami karena tidak bisa menghadiri upacara kelulusanmu. " ucap appa seraya melepas pelukkanku, diikuti oleh eomma.
Aku menggeleng pelan. " Gwaenchanayo appa, eomma. Saat kalian menghubungiku dan mengucapkan kata selamat juga sudah sangat membuatku senang. " kataku.
" Oh ya, apa kau sendiri? Dimana Hoseok? " eomma bertanya sambil melihat keluar.
" Hm.. Hoseok hyung langsung pulang ke rumahnya. Dia bilang ingin cepat sampai dirumah. "
Appa mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawabanku.
" Kalau begitu lebih baik kau istirahat dulu sekarang. Pasti kau sangat lelah. Jika sudah waktunya makan malam, eomma akan memanggilmu. "
Eomma tersenyum sambil mengelus pundakku lembut.
" Hm.. eomma, makan malam nanti tolong masak yang banyak ya? Aku sangat merindukan masakkan eomma. Makanan di Jepang tidaklah seenak buatan eomma. "
Mendengar ucapanku lantas membuat eomma terkekeh pelan. Beliau mengangguk seraya membelai kepalaku pelan.
" Itu sudah pasti akan eomma lakukan. Eomma akan memasak banyak makanan nanti malam. Makanan kesukaanmu juga akan eomma buat. Spesial untuk anak eomma. " jawabnya.
" Gomawo eomma. Cha! Aku akan ke kamar sekarang. Rasanya lelah sekali. " aku kembali memegang gagang koper yang berada disebelahku dan mulai melangkah menuju kamar.
Author Pov
Taehyung menghempaskan tubuhnya diatas kasur. Ia memejamkan kedua matanya sambil menghirup udara didalam kamar itu. Sungguh, betapa ia sangat merindukan kamarnya yang nyaman ini.
Ia berbalik ke kiri. Meraih bantal kepala miliknya, lalu memeluknya dengan sangat erat, masih tetap memejamkan mata. Tapi tak lama ia mengernyit. Dihirupnya wangi yang berasal dari bantal tersebut. Ia seperti mengenal wangi itu.
Namja manis itu terduduk diatas kasurnya. Memperhatikan bantal tersebut dengan raut wajah berpikirnya yang imut. Mencoba mengingat wangi itu.
Setelahnya kedua mata itu membulat. " Seolma... " bisiknya.
Tok.. Tok.. Tok..
Perhatiannya teralihkan kearah pintu kamarnya yang diketuk. Suara sang ibu'lah yang memanggilnya terdengar dari luar kamar. Dengan segera ia beranjak menuju pintu kamar itu dan membukanya.
" Ne eomma. " sahutnya.
" Appa dan eomma ingin keluar sebentar untuk membeli bahan makanan. Kau tidak apa kan jika kami tinggal sebentar dulu? " tanya Ny. Kim dengan senyum yang senantiasa diberikan untuk anak semata wayangnya.
Taehyung mengangguk. " Ne eomma, gwaencanha. "
" Geurae. Oh ya, eomma ingin meminta tolong padamu. Sebentar lagi bibi Han akan datang. Beliau adalah asisten rumah tangga kita yang baru. Jadi tolong bantu eomma untuk menjelaskan setiap sudut rumah ini dan apa saja pekerjaannya, jika eomma belum pulang. Bisa kan? "
" Ah, ne eomma. Aku akan menjelaskan pada bibi Han nanti. "
" Kalau begitu appa dan eomma pergi dulu. Jika ada sesuatu, hubungi saja kami. Arratchi? "
" Ne eomma. Hati-hati. "
Setelah ibunya pergi, Taehyung kembali masuk ke dalam kamarnya dan menutup pintu bercat putih itu. Kedua matanya menatap bantal yang tadi ia peluk erat itu lalu mengambilnya, dan menaruhnya ditempat semula.
Taehyung menatap bantal itu dengan pandangan sendunya.
xxXXxx
" Hyung, ini sudah sore. Ayo kita pulang bersama. " ucapan dari namja berkulit putih pucat itu terlontar setelah pintu ruang kerja tersebut dibuka.
Namja dengan wajah imut itu segera melangkah mendekati seorang namja lainnya yang sedang fokus mengerjakan sesuatu.
" Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dulu Yoongi-ah. Setelah itu baru aku akan pulang. " namja itu menjawab.
Min Yoongi –namja imut tadi- , mempoutkan bibirnya saat mendengar jawaban dari kakak sepupunya itu. Ini sudah yang kesekian kalinya kakak sepupu tampannya itu menolak ajakkan untuk pulang bersama.
Ia duduk disofa single yang berada diruangan tersebut dengan wajah tertekuk. Kesal sekali rasanya.
Namja tampan yang tadi masih sibuk dengan pekerjaannya itu menghela nafas dan menghentikan pekerjaannya sejenak. Ia menatap kearah adik sepupu tersayangnya itu.
" Wae? Jangan menekuk wajahmu seperti itu Min Yoongi. Kau terlihat sangat jelek tahu? Lagipula berapa umurmu sekarang, eoh? Masih saja suka merajuk. " ucapnya jahil.
Yoongi mendelik kesal kearah namja tampan itu. " Aku kesal hyung. Ini sudah kesekian kalinya kau menolak ajakkanku untuk pulang bersama. Kau tahu? Sudah lama sekali kita tidak melakukan hal itu semenjak lulus SMP. "
" Arasseo, arasseo. Tapi pekerjaanku ini memang tidak bisa ditunda Yoongi. Aku harus dengan cepat menyelesaikannya jika perusahaan ini ingin memenangkan tender itu. " jawabnya.
" Tapi hyung- "
" Pulang dengan Jimin saja bagaimana? Aku akan menghubunginya agar menemuimu disini. Eotthe? "
Pertanyaan itu semakin membuat seorang Min Yoongi merengut.
" Bagaimana ingin pulang dengannya jika dia saja secara tiba-tiba pergi duluan saat makan siang tadi? Kekasih macam apa itu? " gerutunya.
Kim Seok Jin menghela nafas pelan. Ia meletakkan pena miliknya dan menghampiri adik sepupu kesayangannya itu. Kalau sudah merajuk seperti itu, seorang Min Yoongi akan susah untuk dibujuk. Dia merupakan anak yang sedikit keras kepala.
" Lalu aku harus bagaimana? Pekerjaanku ini sangat banyak Yoongi. Dan harus selesai tepat pada waktunya. Appa akan memarahiku jika pekerjaan ini belum juga selesai. Lusa, semuanya harus kuserahkan pada appa. " Seok Jin menatap Yoongi dengan wajah memelas.
Yoongi yang ditatap seperti itu oleh Seok Jin hanya bisa menghela nafas pasrah. Lagi-lagi dirinya harus mengalah. Tapi kasihan juga sebenarnya melihat Seok Jin seperti itu. Lalu dengan perlahan ia menganggukkan kepalanya.
Seok Jin tersenyum. " Itu baru dongsaengku. " Yoongi memutar kedua bola matanya malas.
" Baiklah, aku pulang sekarang saja. Annyeong hyung. " pamitnya seraya berdiri yang diikuti oleh Seok Jin.
" Ne. Hati-hati dijalan Yoongi-ah. " peringatnya.
Setelah memastikan adik sepupunya itu menjauh dari ruang kerjanya, ia kembali menghempaskan tubuhnya diatas sofa yang tadi didudukki olehnya. Dasi yang dipakai olehnya sedikit ia longgarkan. Ia merebahkan tubuhnya diatas sofa panjang itu. Memijit pangkal hidungnya karena sedikit merasa lelah.
Terdengar helaan nafas letih darinya. Kepalanya ia sandarkan pada sandaran sofa dan lengan kanannya menutupi kedua matanya yang tajam. Seketika bayang-bayang namja manis yang selama ini ia rindukan kembali muncul. Yang paling diingat olehnya adalah, ketika namja manis itu menangis. Mengeluarkan air mata kesedihan dari kedua matanya yang indah, dan penyebabnya adalah dirinya. Dan sekarang ketika namja manis itu memutuskan untuk pergi darinya, ia merindukannya. Sangat-sangat merindukannya.
" Taehyung-ah... " lirihnya.
xxXXxx
Hoseok Pov
Aku tersenyum lebar saat melihat appa dan eomma berjalan masuk ke rumah dan menghampiriku. Dengan segera aku memeluk mereka bergantian dengan erat. Rindu sekali rasanya setelah beberapa tahun tidak bertemu.
" Selamat datang kembali appa, eomma. " sambutku.
Eomma mengelus rambutku sayang. " Ne. Bagaimana kabarmu eoh? Apa kau makan dengan benar selama kami tidak berada disini? "
" Ne eomma. Tenang saja, aku hidup dengan baik selama kalian berada disana. Appa dan eomma sendiri bagaimana? Kalian istirahat dengan cukup kan? Tidak terlalu banyak bekerja kan? " aku balik bertanya.
" Ne. Kami istirahat dengan cukup. Ah ya! Apa kau sudah makan? "
Aku menggeleng. " Aku menunggu appa dan eomma. Sudah lama sekali kita tidak makan bersama. " jawabku.
" Kalau begitu, kau bersiap-siap sekarang. Appa akan membawa kalian makan malam diluar. Sekalian ada hal penting yang harus kami bicarakan padamu. " appa berucap sambil merangkul pundak eomma.
Aku mengangguk walau sedikit penasaran. Apa yang ingin dibicarakan mereka?
Author Pov
Keluarga Jung saat itu sedang menikmati makan malam mereka disalah satu restaurant di daerah Seoul. Mereka terlihat sedikit berbincang-bincang, terkadang juga tertawa karena candaan yang berasal dari Hoseok.
Seketika semuanya menjadi serius saat sang kepala keluarga, menginterupsi mereka dengan dehamannya. Hoseok menatap ayahnya itu dengan raut wajah penasaran.
" Hoseok-ah, appa dan eomma ingin menyampaikan sesuatu padamu. " tuan Jung menatap anaknya itu dengan senyum ramah.
Hoseok mengelap mulutnya sejenak dan menatap ayahnya. " Ne. Appa dan eomma ingin menyampaikan apa? "
Sebelum menjawab, tuan Jung melihat kearah isterinya yang juga sedang menatapnya. Sang isteri mengangguk padanya. Bermaksud untuk segera membaritahu Hoseok tentang sesuatu yang telah lama mereka rencanakan.
" Begini. Kau tahu kan jika umur appa saat ini sudah tidak muda lagi? Maksud appa, diumur appa yang sekarang ini, appa sudah tidak boleh terlalu lelah dan sudah seharusnya untuk beristirahat dirumah. Jadi.. bolehkah appa meminta tolong padamu? "
Hoseok menatap kedua orang tuanya bergantian. Sepertinya ia mulai mengerti kemana arah pembicaraan ini.
" Appa minta tolong padamu untuk melanjutkan bisnis appa. Jika kau setuju, seluruh perusahaan appa akan jatuh ke tanganmu. Bagaimana? Kau mau kan? Lagipula appa merasa sudah tidak sanggup lagi untuk memikirkan pekerjaan dan melakukan semuanya. Sudah waktunya appa untuk beristirahat. "
Namja tampan itu terdiam. Ia memikirkan sesuatu. Jika ia setuju untuk membantu ayahnya mengambil alih perusahaan, maka masa mudanya sebagian besar akan tersita oleh pekerjaan. Disisi lain, apa yang dikatakan oleh ayahnya benar. Ayahnya itu sudah akan memasukki usia lanjut. Jika terus memikirkan masalah pekerjaan, ayahnya pasti akan jatuh sakit.
Inilah resikonya menjadi anak dari seorang pengusaha sukses. Apalagi ia adalah anak tunggal. Sudah pasti semuanya akan jatuh ke tangannya. Dan dia bisa apa?
Ia menghela nafas pelan. Mungkin jawaban yang akan diambilnya adalah keputusan terbaik. Toh, apa salahnya membantu sang ayah yang selama ini sudah membesarkan, merawat, dan memberinya segala fasilitas-fasilitas yang terbilang tidak murah. Belum lagi apapun yang menjadi keinginannya pasti terpenuhi. Setidaknya, hitung-hitung berbalas budi kepada kedua orang tuanya.
" Ne appa. Aku bersedia menggantikan appa untuk menangani perusahaan. " jawabnya.
Jawaban itu tentu saja membuat kedua orang tuanya tersenyum senang. Mereka bangga memilikki anak sebaik Hoseok. Selain itu, mereka juga percaya bahwa Hoseok bisa menangani perusahaan dengan sangat baik.
" Gomawo Hoseok-ah. " sang ibu berucap seraya mengelus pelan tangan anak semata wayangnya itu.
Hoseok balas tersenyum dan mengangguk. " Hm.. lalu kapan aku bisa mulai bekerja appa? " Hoseok bertanya walau sedikit ragu.
" Kau tidak langsung bekerja Hoseok-ah. Minggu depan kau sudah bisa datang ke perusahaan. Tapi itu hanya sekedar pengenalan saja. Agar kau bisa beradaptasi dengan lingkungan perusahaan juga dengan para karyawan disana. " jelas tuan Jung.
" Aku mengerti appa. "
Tuan Jung hanya bisa menatap kagum pada anaknya.
xxXXxx
Seok Jin menghela nafas lelahnya untuk yang kesekian kali. Namja tampan itu memijat tengkuknya sejenak untuk menghilangkan rasa pegal. Tangan kanannya membuka pintu mobil miliknya. Masuk ke mobil, dan menaruh tas kerja yang sedari tadi dibawanya dikursi penumpang sebelah kanannya. Setelahnya, ia segera memakai sabuk pengaman lalu langsung menancap gas dengan kecepatan sedang.
Hari ini ia merasa sangat penat karena dokumen-dokumen perusahaan yang seakan tidak ada habisnya. Ia menginjak rem saat melihat lampu lalu lintas berwarna merah. Seketika itu juga ia merasa tidak ingin pulang ke rumahnya untuk malam ini. Jika sudah merasa penat seperti ini, hanya ada satu tujuannya untuk menginap.
Seok Jin kembali melajukan mobilnya ketika lampu lalu lintas berubah menjadi hijau. Sedikit tersenyum saat pikirannya tertuju pada satu tempat saat ini.
-To Be Continue-
_The Answer of Your JFY Review_
GitARMY : Hihihihi... Makasih udah mau sempatin baca ff ku ya ^^ Ini sequel'nya udah ada, jadi bisa langsung dibaca. Author tetap semangat ko :D Thank you for review :D Tapi ngomong-ngomong... capslock gak jebol itu? Hihihi xD Ditunggu review selanjutnya ya ^^
sayakanoicinoe : Thank you ^^
Yeongiee : Sequel up! T'rima kasih sudah me'review dan ditunggu reviewnya ^^
momo chan : Jin jadinya sama author aja gimana? Hahaha #plak xD Suquel up! T'rima kasih sudah review ^^ Ditunggu review'nya :D
sekarzane : Sengsara ya? Huummmm... ide yg bagus #smirk .. T'rima kasih sudah review ^^ Sequel Up! And waiting for your review ^^
sugarr : Sequel up! T'rima kasih sudah review ^^ Ditunggu kelanjutan review'nya^^
Yeri960 : Jin cinta author aja deh ya? #bbuingbbuing #dikejarARMY, Hahaha .. T'rima kasih sudah review ^^ Sequel up! Jangan lupa review lagi ya :D
.9047 : Sudah ada Sequel'nya ^^ T'rima kasih sudah review ^^, ditunggu review selanjutnya :D
: Maaf ya kalau ff'nya cuma 3 chapter :( #bow, tapi ini sequel'nya udah ada ko ^^ Thank you for review :D Ditunggu review'nya, oke? :D
yurashi11 : Hm... cast utamanya di Just For You itu JinV, nah sekarang di Sequel'nya tambah 1, yaitu HopeKook ^^ . Kalau MinSuga sama RapMon cuma sebatas other cast aja xD T'rima kasih sudah review ^^ Sequel up! Jangan lupa review lagi ya :D
dhantiee : Sequel up! T'rima kasih sudah me'review dan ditunggu reviewnya ^^
desinthamirna : iya, yg kemarin itu salah post, saking banyaknya acara kampus jadi aku pusing sendiri. Maaf ya #bow T'rima kasih sudah me'review
Riska971 : iya salah post, maaf ya :( #bow. Author masih keep writng ko ^^ T'rima kasih sudah me'review ^^
Hey! Don't forget to Review ^^
Review kalian, adalah penyemangat author
See you in Next Chapter All
Ngomong-ngomong... di MV Run itu, si magnae polos sesuanu (?) banget ya xD
