Cast: Kyuhyun, Donghae, Siwon, and member SJ
Genre: brothership, hurt, angst, family.
Summary: Setelah eommanya meninggal semuanya berubah. Rasa takut akan trauma selalu melingkupi hatinya. Tapi dia tidak pernah berharap bahwa keadaan akan kembali seperti dulu. Ya, dimana mereka tertawa bersama dalam kebahagiaan.
Disclaimer: cerita ini punya author dan tidak memplagiat story siapa pun. DILARANG COPAS. Sebelum baca tolong di vote ya
.
.
.
12 tahun yang lalu
Cho Kyuhyun meringkuk kesakitan. Anak berusia 5 tahun itu menangis.
"Appa hiks appo...," rintihnya sakit. Terdengar suara teriakan seorang bocah 8 tahun, Cho Donghae. Menyuruh sang appa menghentikan pukulan nya.
"Appa! Ku mohon hentikan!" tangis Donghae. Tak sanggup lagi melihat adik kesayangannya terus di siksa. Donghae tidak mengerti, padahal dulu appa nya sangat menyangi Kyuhyun. Tapi sejak kematian Eomma, appa nya langsung berubah. Sering memukul Kyuhyun tanpa alasan dan kini puncak penyiksaan terparah.
PLAK BUAKH
Ikat pinggang itu melesat mengenai badan mungil tersebut. Ya, Tuan Cho menggunakan ikat pinggang nya untuk memukul Kyuhyun, sesekali Tuan Cho memakai tangan nya untuk menampar tubuh mungil itu.
"Uhukkh... hikks.. apa salah Kyunnie appa? Akhh-"
PLAKKKKK
Sekali lagi pukulan keras mendarat di tubuh Kyuhyun. Donghae menangis histeris, menarik lengan Tuan Cho agar menyudahi semua ini. Tuan Cho melihat ke arah Donghae, menarik tangan Donghae ah aniya setengah menyeret Donghae pergi ke kamarnya.
"Ani... Appa! Jangan mengunci ku!" teriak Donghae sambil menggedor pintunya. Bukan ini yang di harapkan Donghae. Donghae tidak ingin terkurung di dalam sini, dia ingin menolong adiknya. "Appa kumohon hikss jangan siksa Kyuhyun lagi... Appa!" mohon Donghae.
"Diamlah Donghae ini urusan appa," langkah kaki Tuan Cho menjauh.
Donghae terlihat kebingungan. Dia harus menyalamatkan Kyuhyun tapi bagaimana? Dia terkunci sekarang. Dia harus menelpon Siwon hyung, anak pertama dari Tuan Cho dan kakak dari Donghae dan Kyuhyun. Untung saja tadi dia sempat meminjam ponsel Eunhyuk teman sekelasnya yang sudah punya hp walau hp ini jadul yang penting bisa menelpon hyung nya. Dia segera mengeluarkan hp tersebut lalu menelpon Siwon hyung.
"Siwon Hyung!" terdengar suara tergesa setelah Siwon mengangkat telepon nya. Dia masih ada ekstrakulikuler basket sore ini. Padahal dia sudah kelas 3 SMP dan sebenarnya dia tidak wajib mengikuti ekskul ini lagi karena dia sudah angkatan terakhir yang sebentar lagi ujian tapi dia ingin melakukannya sekedar hobi untuk menghilang rasa penat.
"Ya ada apa Donghae? Mengapa kau teriak? Dan ini nomor sapa yang kau pakai?" tanya Siwon.
"Itu tidak penting hyung! Tolong hyung hikss, appa memukul Kyuhyun lagi, aku ke kunci di kamar tidak bisa apa-apa hikss segera pulang hyung..Kyuhyunn... dia hikss.." Donghae terus menangis di sela perkataannya.
"Tunggu hyung disana! Hyung akan pulang!" -pip- Siwon mengakhiri panggilan dan secepat mungkin pulang. Adik kesayangannya kembali di siksa. Siwon harus menghentikannya!
.
.
.
.
"Dasar anak bang*at tak tau diri... aku berharap kau cepat mati!" Tuan Cho mengambil segelas besar air panas lalu ia paksakan minum ke mulut kecil Kyuhyun.
UURGGGHH UHHKKKKKKKSS UUMMHHKS
'Sakit! Panas! Eomma Kyu tidak kuat lagi hiks', rasanya tenggorokan dan dada seperti terbakar. Sesaat Kyuhyun hampir saja mati, jantung tiba-tiba berhenti berdetak dan sedetik kemudian dia memuntahkan darah.
UHUK! HKK
Darah segar mengalir dari mulut Kyuhyun. Dia sudah tidak kuat. Dia sudah diambang kesadaran, lalu Kyuhyun mungil jatuh terlelap sebelum dia merasakan tubuh nya diseret oleh appa nya.
.
.
.
.
"Donghae!" teriak Siwon dari luar kamar. Donghae sontak bangun dari ranjang. Mata nya masih menangis. Khawatir pada dongsaeng nya itu.
"Jangan di depan pintu mundur yak Donghae" saat itu juga Siwon mendobrak pintu kamar Donghae.
BRAK
"Donghae ahh.. ahh. Dimana Kyuhyun dan appa?" tanya Siwon dengan ngos ngosan. Dia berlari dari halte bus ke rumahnya.
"Eoh? Bukannya mereka di dapur?" Donghae dan Siwon langsung melesat menuju tkp. Tapi di sana tidak ada siapa-siapa, hanya darah segar yang terlihat tergenang di lantai. Darah yang sudah dipastikan milik Kyuhyun.
Siwon dan Donghae menangis melihat darah tersebut. Mereka tidak tau apa yang di perbuat appa mereka sehingga darah keluar dari tubuh Kyuhyun.
"Mengapa mereka tidak ada disini? Hikss...," tanya Donghae yang segera mencari appa dan Kyuhyun di susul dengan Siwon. Sunyi. Tidak ada siapa pun selain mereka berdua di rumah.
"Siwon hyung! Hikkksss hikss appa membawa Kyuhyun kemana," dan kejadian yang paling ditakutkan Donghae terjadi. Appa membuang Kyuhyun.
"Sabar hyung telepon appa dulu" sama panik nya dengan Donghae, Siwon menelepon appa nya. Nihil tidak di angkat. Aiisshhh kemana appa nya pergi?! Gerutu Siwon.
CKLEK BRAK
Terdengar suara kenop pintu yang terbuka. Appa nya datang!
"APPA! MANA KYUHYUN!" tanya Siwon setengah teriak.
"Berani kurang ajar eoh? Siapa yang mengajarkan kau begitu ah? Pasti anak setan itu kan? Tenang saja appa sudah membuangnya jauh-jauh," tawa puas Tuan Cho.
Syok. Tidak bisa dipercaya. Kyuhyun masih kecil, masih 5 tahun! Mana mungkin dia mengajarkan pada Siwon dan Donghae untuk berteriak pada appa mereka sendiri? Bahkan Kyuhyun paling menyayangi appa mereka.
"ANDWAE! APPA JAHAT! KEMBALIKAN DONGSAENG KAMI!" Donghae menjerit histeris. Menangis tidak terima yang diperlakukan appanya. Ini keterlaluan sudah menyiksa nya berkali-kali sekarang malah Kyuhyun di buang begitu saja.
"Kalian jadilah anak manis, apa kalian ingin seperti anak setan itu? Appa bisa saja membuang kalian juga. Jadi berhenti memikirkan nya!" ujar Tuan Cho sarkartik dan pergi begitu saja ke kamar.
"Hikkssssss hikkssss hueee," tangis Donghae tak kunjung berhenti. Maklum dia masih kecil jadi pantas dia menangis seperti ini setelah di marahi appa yang tidak biasa nya sekejam itu.
"Tenanglah.. Hyung akan mencarinya sstt," hibur Siwon berusaha untuk tegar. Mereka berdua masih kecil. Tidak bisa membantah kata appa mereka. Jika saja Siwon sudah besar dan mampu mengurus diri sendiri dan adiknya, dari dulu dia sudah minggat. Tapi Siwon juga masih butuh pendidikan, dia tidak membantah bahwa dirinya juga masih butuh asuhan orang tua. Kini Siwon berharap Kyuhyun baik-baik saja, dan Siwon akan menemukan dongsaeng kecil nya itu bagaimana pun caranya.
.
.
.
.
.
SAAT INI
"Hyung?", Siwon merasa terpanggil oleh seorang pria di samping nya. Membuyarkan lamunan masa lalu yang terjadi 10 tahun lalu. Siwon berdecih.
"Tidak apa dongsaeng hyung baik-baik saja, makan sarapan mu lalu pergi kuliah dengan baik," kata Siwon pada adiknya itu. Adik? Donghae? Aniya. Dia Cho Kibum.
Setelah kejadian kelam 12 tahun yang lalu, 1 tahun kemudian appa menikahi seorang janda beranak satu. Cho kibum lebih tua setahun dari Kyuhyun. Mereka mirip terlihat menggemaskan.
Sayangnya Donghae tidak begitu senang dengan kedatangan Kibum dan memilih acuh pada Kibum hingga kini.
Appa juga mengancam untuk tidak menceritakan apa yang dia lakukan pada Kyuhyun ke Eomma Kim sekarang. Itu juga berlaku kepada Kibum. Hingga kini Eomma Kim dan Kibum tidak tau mereka memilik adik kecil dan perlakuan appa terhadap Kyuhyun.
"Aku berangkat," Kibum pamit lalu pergi tersenyun
"Hati-hati, mianhe Hyung tidak bisa mengantar," ujar Siwon.
Sepi. Siwon kembali merenung. Dia sudah sukses. Memiliki Hyundai Corp dan saham disana-sini tanpa bantuan appa dia berusaha untuk sukses dan sekarang hasilnya. Siwon telah menjadi orang yang terkenal di dunia bisnis.
Pemikiran untuk waktu itu tidak dapat di lakukannya. Dia tidak menyangka appa akan menikah lagi. Sebagai anak yang baik tidak bagus kan menginggalkan Eomma dan adik barunya? Walau dia marah dan perang dingin pada appa nya, dia tetap bertahan disini.
Donghae juga ingin tinggal di luar tapi di tahan oleh Siwon. Dengan berselisih dan berdiskusi panjang akhirnya Donghae tidak jadi pindah dan tetap tinggal bersama di sini. Hanya saja donghae tidak ramah kepada keluarga baru nya.
"Hah... bogoshippo Kyunnie.. dimana kau? Apakah kau masih hidup? Pabbo pasti kau masih hidup kan? Mianhae hyung belum menemukan info tetang dirimu.. kenapa diri mu begitu sulit di cari? Hey keluarlah Kyu.. Hae dan Siwon hyung rindu sekali padamu... " setitik air mata mengalir pada pipi Siwon. Di selalu saja gagal mencari adiknya. Padahal dia sudah menyewa informan terbaik tapi mengapa dia masih belum bisa menemukan Kyuhyun?
.
.
.
.
"Aku tidak suka sayur," gerutu kecil pemuda yang sekarang sedang makan bekal siangnya.
"Hey makan lah sayur itu penting buat kesehatan!" temannya ini selalu saja memaksa nya makan sayur.
"Tidak mau! Tidak enak Cwhang!" kekeuh Kyuhyun untuk tidak memakan sayur.
Capek berdebat dengan bocah evil satu ini. Shim Changmin menghela napas. Mengapa sahabat nya Kyuhyun selalu keras kepala?
"Yasudah makan saja bekal mu cepat!" Changmin berdecak kesal.
Cho.. ani Park Kyuhyun. Ya marga nya telah berubah, dia mengikuti marga Leeteuk hyung. Orang yang telah menolong nya dulu.
Dulu dia ditemukan oleh Leetuk dalam keadaan yang bisa dibilang kritis. Tenggorokan, paru-paru, dan lambungnya rusak parah akibat air panas yang dipaksakan minum. Setelah melewati perawatan 1 tahun di rumah sakit dia bisa hidup seperti sekarang. Untung nya dia tidak bisu walau suaranya agak kecil dan tidak dapat berteriak. Hanya saja kini dia harus mengkonsumsi obat-obatan untuk paru-parunya yang tidak dapat sembuh total. Ah satu lagi, dia tidak dapat makan makanan pedas agar lambungnya tetap stabil.
"Chwang nanti sepulang kuliah mampir di game center ya," kata Kyuhyun disela kunyahannya.
"Tidak mau, kau selalu lupa waktu kalau sudah ke sana! Ingat kesehatan mu, jika kau sakit karena ku Leeteuk hyung bakal membunuhku," Changmin bergidik membayangkan Leeteuk yang mengamuk.
"Tapi..."
"Sst tidak ada tapi tapi, cepat habiskan makanan mu! Sebantar lagi jadwal kita masuk kelas," Changmin mulai merapikan kotak bekalnya. Sedangkan Kyuhyun gondok melihat Changmin yang tidak mau menemaninya. Kesal sekali.
.
.
Hari masih siang, masih sekirar jam 2. Cho Kibum melangkah keluar dari dalam kelas. 'Melelahkan..,' batin nya mengehela napas. Bagaimana tidak lelah? Dirinya masih di angkatan semester 1, tapi banyak sekali tugas yang harus dikerjakan.
BRUK
"Ah! Choesonghamnida," kaget Kibum ketika dia menabrak seseorang di depannya.
"Gwaenchana?" tanya Kibum melihat sosok di depannya.
"Maaf aku tidak lihat-lihat, minuman mu jadi tumpah,"lanjut Kibum merasa bersalah.
"Tidak apa-apa," jawab Changmin, seseorang yang di tabrak Kibum. "Aku akan mengganti biaya laundry nya," Kibum semakin merasa tidak enak. Apa yang di pikirkan sehingga dia bisa tidak melihat ada orang di depannya? 'Pabo' rutuk Kibum dalam hati.
Tiba-tiba ada yang menepuk bahu Changmin. "Chwang~~" panggil Kyuhyun. "Aku sudah tidak ada kelas, kita pulang dan main game," Kyuhyun terlihat bersemangat, tidak memusingkan apa yang terjadi pada baju Changmin yang sudah ketumpahan kopi.
"Hey hey hey, kau tidak lihat aku ketumpahan kopi? Kau tunggu di taman dulu aku ingin ke toilet," kata Changmin sambil menunjuk kemejanya yang kotor.
"Jangan lama-lama! Aku ingin main PS dan menaikan level di game ku~" usir Kyuhyun dengan mengibaskan tangan.
"Iya iya ishhh," Changmin berlalu pergi ke toilet, menyisakan Kibum yang terdiam melihat pembicaraan mereka berdua. Lalu Kibum tertawa.
"Hey mengapa kau tertawa? Dan siapa kau?" Kyuhyun merasa aneh pada orang di samping nya. Dia tidak menyadari kalau ada orang malah.
"Ah kenalkan aku Cho Kibum, aku orang yang tidak sengaja menabrak teman mu hingga kopi nya tumpah. Oh ya kalian lucu sekali, kalian seperti memiliki dunia sendiri dan tidak menghiraukan sekitarnya hahahahha," jawab Kibum panjang lebar. Tunggu dulu, baru kali ini Kibum yang cuek berbicara panjang lebar dengan orang yang tidak di kenalnya. Bahkan dia juga tertawa, padahal jarang sekali dia tertawa.
DEG
Kyuhyun kaget mendengar marga Cho. Dia jadi kangen dengan kedua hyungdeulnya.
"Hey, kenapa ?" Kibum heran melihat reaksi orang di depannya.
"Aniyo.. err.. Aku Park Kyuhyun," Kyuhyun mengenalkan diri. "Hmm... mau menemaniku ke taman sambil menunggu Changmin? Aku benci menunggu sendirian," sebenarnya Kyuhyun takut jika harus menunggu sendirian. Mungkin semacam trauma?
"Baiklah sekalian aku merfreshing kan otak ku ini," Kibum setuju. Lalu mereka pergi ketaman.
.
.
Di Taman Kampus
"Kibum-ssi, kita duduk di sini saja," Kyuhyun duduk di kursi. Tepat di bawah pohon rindang.
"Ademnya di sini," Kibum merasa lebih rileks. Dengan angin sepoi-sepoi dan ditemani kolam ikan di depannya. Damai.
"Enak kan di sini? Aku suka makan bekal siang di sini, sambil melihat ikan-ikan di kolam itu heheh," oceh Kyuhyun untuk meramaikan suasana. 'Seperti anak kecil saja, bawel hihihi' batin Kibum melihat tingkah laku Kyuhyun.
"Kyuhyun berapa umur mu?" tanya Kibum.
"Aku umur 17 tahun. Jangan kaget! Aku ikut ekselarasi dengan Changmin jadi kami lebih cepat kuliah diumur kami sekarang," jelas Kyuhyun.
"Wah aku umur 18 tahun. Sekarang panggil aku hyung, walau kita di semester yang sama tapi umur kita beda hahaha," Kibum senang entah kenapa sepertinya manis sekali jika dia memiliki adik seperti Kyuhyun.
"Siap boss hihih," kata Kyuhyun dengan jempol teracung . Lalu mereka tertawa.
Setelahnya mereka berbincang beberapa makanan yang di sukai atau tidak. Mengambil jurusan apa, mengapa memilih universitasi ini dan beberapa hal lainnya.
TRINGTRING
"Ah, sebentar," Kibum mengangkat panggilan teleponnya.
"Yoboseo, ... appa? ... ne? Sudah di depan kampus?... menjemputku? Aku bukan anak kecil yang perlu di jemput haissh... yaya aku akan segera keluar.. -pip-" Kibum mengakhiri panggilannya.
"Maaf aku harus pulang, appa ku sudah menjemput di depan," Kibum mengehela napas.
"Wah appa mu menyangi mu ya hyung? Irinya..." Kyuhyun ingin sekali di sayang hingga besar seperti Kibum. Tapi dia harus menerima kenyataan bahwa appa nya tidak menginginkan diri nya sama sekali.
"Memangnya ke mana appa mu?" Kibum bertanya.
"Appa..." Kyuhyun terdiam. Tidak tau harus menjawab apa. Bagaimana mungkin dia menceritakannya bahwa dia telah dibuang oleh appa nya sendiri?
"Ah mian," Kibum merasa bersalah menanyakan hal yang sensitif. Mungkin appa Kyuhyun telah tiada.
"Aniyo, yasudah yuk hyung kita ke depan. Changmin menyuruh ku menunggu di depan gerbang," Kyuhyun dan Kibum berdiri meninggalkan taman. Sambil sesekali bersenda gurau dan membicarakan appa Kibum.
"Sebentar sepertinya tali sepatu ku terlepas," Kibum jongkok lalu membenarkan tali sepatunya. Beberapa langkah lagi mereka akan sampai di gerbang.
SRET
DEG!
Kyuhyun menoleh ke luar gerbang. Itu seperti wajah appanya yang sedang telponan dengan seseorang. Walau appa nya tidak melihat ke sini tapi dia yakin itu appa nya!
Kyuhyun tidak tahu pasti. Sekelebat bayangan masalalu nya melintas di otak. Membuat tubuh Kyuhyun mendadak gemetaran.
"Uggh..." tiba-tiba napas Kyuhyun tersendat. Paru-paru nya sesak. Kyuhyun membungkuk sambil memegang dadanya.
"Kyuhyun?" Kibum yang telah mengikat tali sepatunya kembali berdiri. Melihat Kyuhyun yang sedang kesakitan. "Kau kenapa Kyu?," Kibum khawatir.
'Sakit ahhh uhhh.. appo ... hyungdeul.. ukhh,' Kyuhyun mulai oleng, ditopang oleh Kibum. Keringat dingin membanjiri tubuh Kyuhyun. Dia takut. Dia takut.
"Hentikan... sakith... hahhh ahhh," racau Kyuhyun tidak jelas. Kibum bingung dia harus bertindak apa.
"Kyu! Kau kenapa?!" Changmin datang. Dia kaget melihat Kyuhyun seperti ini.
"Anu maaf bisa kau menaru Kyuhyun di punggungku?" kata Changmin pada Kibum lalu mulai jongkok untuk menggendong Kyuhyun di punggungnya.
"Itu Changmin-ssi, bagaimana aku yang mengantarkan Kyuhyun ke RS. Appaku di depan membawa mobil," tawar Kibum.
"Terimakasih, tapi di depan sudah ada supir ku. Aku saja yang membawanya ke RS," Changmin menggendong Kyuhyun lalu berlari ke arah mobil nya. Meninggalakan Kibum yang mulai berjalan ke arah appa nya. Dia khawatir pada Kyuhyun, apakah dia sakit?
"Itu teman mu Kibum?" tanya Tuan Cho. Untung nya wajah Kyuhyun terbenam di punggung Changmin dan hanya hidung yang terlihat dan poni yang menutupi mata Kyuhyun sehingga Tuan Cho tidak mengenali nya.
"Iya appa, tiba-tiba dia sesak napas," jawab Kibum.
"Yasudah masuklah ke mobil, kita akan mampir makan terlebih dahulu," lalu Tuan Cho dan Kibum memasuki mobil, pergi meninggalkan kampus.
'Dia seperti seseorang yang ku kenal, apa perasaan ku saja?' batin Tuan Cho.
.
.
.
.
TBC
Akhirnya setelah sekian lama aku membuat story lagi. Sebenernya ide ini dari dulu udh muncul, bahkan udh di buat story nya walau chap 1 blm selesai. Tapi dlu blm mateng idenya, gk tau alurnya dan akhirnya mesti gmna. Jadi gk di lanjutin deh, skrng pengen nulis cerita lgi, pengen bgt buat cerita sedih brothership tntng Kyuhyun. Akhirnya aku beraniin deh buat post lgi, ya mesti alurnya gk tau kek gmna masih tahap dipikirkan. Dan buat eps akhir udh di pikirin kadang suka berubah2 mau akhir yg bgini apa bgitu wkwkwk
Oke deh dari pda kbnyakan curhat, author akan membuat chap selanjutnya. Klo ada yg mau kasih ide, kritik dan saran silahkan di komentar.
Saturday, 22 July 2017.
