Title : My Boyfriend is My Father

Author : Choi Sasya

Genre : Romance, Angst, Sad

Rated : T

[!] : Typo, gaje, GS, No Bash, No Plagiarism, No SIDERS!

Pair : - KrisHo (KrisxSuho)

Summary

Suho menginginkan sosok orang tua yang baik untuknya namun siapa sangka jika 'Ayah Baru' nya adalah kekasihnya sendiri ?

.

-Happy Reading-

.

.

-Prologue-

Musim dingin telah datang, sebagian orang lebih baik menghabiskan waktu nya dengan bermalas - malasan atau menghangatkan diri di depan perapian

Berbeda dengan Suho yang harus bekerja keras demi hidup nya. Ia hanya tinggal dengan ibunya yang masih sangat muda. Ia adalah anak diluar nikah. Mengingat hal itu, rasanya ia ingin menjerit dan menangis tanpa henti tetapi disisi lain ia menginginkan seorang ayah. Ia iri pada teman - temannya yang selalu di manja oleh kedua orang tua mereka

Bagi Suho dimanjakan oleh ibunya adalah suatu hal yang sangat mustahil, ibunya -Kim Jieun- adalah wanita yang sangat kejam kepada Suho. Ya, hanya Suho karena sikapnya akan berubah drastis saat ia bertemu lelaki tampan dan kaya. Ia bahkan rela menjual tubuhnya kepada lelaki kaya jika dibayar sesuai yang ia inginkan

-End of Prologue-

.

Suho tengah menyiapkan tas kecil yang sudah usang namun ia tetap memilih untuk memakainya dibandingkan menghamburkan uang untuk membeli tas baru lebih baik untuk membeli makan, menurutnya

BYURRR

''Yak! Baboya! Cepat bangun!'' Kim Jieun menyiram wajah Suho dengan air di gayung seenaknya lalu menepuk - nepuk keras pipi Suho membuat pipi Suho yang semula pucat menjadi merah

''Akh! Appo eomma aku sudah bangun, mianhae''

''Sudah cepat mandi lalu bersiap!''

''Eomma, aku lapar''

''Tidak ada sarapan untukmu! Sudah kuhabiskan semua makanan di meja makan''

''Tapi, aku yang membelinya'' Suho hanya menunduk

''Yak! Aku ini ibumu! Aku berhak atas semua uangmu!''

Suho lebih baik diam daripada harus bertengkar dengan ibunya di pagi hari seperti ini

''Fighting Suho!'' Suho menyemangati dirinya sendiri lalu berjalan menuju cafe tempatnya bekerja

*...*

''Suho, tolong bersihkan meja delapan, Aku sedang membuat pesanan pelanggan lain'' Perintah temannya yang hanya dibalas anggukan Suho

Sret~

''Sudah bersih'' Suho tersenyum kecil ke arah meja yang baru saja ia bersihkan

''Suho! Tolong antarkan ini ke meja tiga'' Teriak seorang kasir

''Ne!''

Suho mengambil nampan yang berisi minuman Iced Capuccino dan Iced Lemon Tea. Ia berlari kecil ke arah meja tujuannya saat ia tak sengaja menabrak seorang laki - laki tampan yang memakai setelan jas hitam, kedua minuman itu tumpah tepat pada setelan jas dan kaus putih dibalik jas tersebut

''Maafkan saya tuan, saya tidak sengaja sungguh'' Suho berkali - kali menundukan punggungnya meminta maaf

''Hey! Apa kau tahu berapa mahal baju ini!?'' Lelaki itu membentak Suho

''Saya akan berusaha mengganti nya Tuan, mafkan saya'' Saat manik Suho dan lelaki itu bertemu, Manik lelaki yang tadinya tajam seketika berubah menjadi tatapan hangat

''T-tidak perlu'' Lelaki itu tampak mengatur nafasnya

''Tuan tidak apa - apa?''

''Aku tidak apa - apa. Siapa namamu cantik?'' Muncul semburat merah di pipi Suho, ia tersenyum malu

''Perkenalkan Tuan, Nama saya Suho. Kim Suho''

''Aku Kris, Senang bertemu denganmu Suho'' Lelaki bernama Kris itu tersenyum hangat, Demi semua senyuman terindah di dunia senyuman itu adalah senyuman terindah yang pernah Suho lihat

''Senang juga bertemu denganmu Kris-ssi'' Suho membalas senyuman itu

''Tidak perlu terlalu formal. Panggil saja Kris''

''Ne, Kr-''

''Yak! Suho! Cepat bersihkan gelas yang jatuh dan lantai lalu meminta maaf pada lelaki itu!'' Bos Suho tiba - tiba datang mengomeli Suho

''Ne, Sajangnim'' Suho menundukkan dirinya lalu melakukan apa yang disuruh bossnya sesudah mengucapkan selamat tinggal pada Kris lalu bertukar nomor telefon. Kris memang gila karena seenaknya saja meminta nomor telefon Suho padahal mereka berdua baru saja bertemu

Suho tersenyum malu mengingat senyum Kris saat Kris meminta nomor telefonnya

''Kurasa aku jatuh cinta'' Gumam Suho lalu ia cepat - cepat menggelengkan kepala nya

''Sadarlah Su, ia lelaki tampan tentu saja ia sudah punya kekasih'' Suho menganggap Kris sudah mempunyai kekasih. Ya setidaknya itu membuat jantung nya tidak berdetak cepat

*...*

''Huaahhh, lelah sekali'' Suho menutup mulutnya dengan punggung tangannya saat ia menguap kecil. Sekarang ia hanya tinggal lima langkah lagi sampai di rumah flat nya sebelum..

Tiba - Tiba ia melihat sosok lelaki paruh baya dan sebuah mobil sport mewah di depan rumahnya. Siapa yang datang ke rumahnya di tengah malam seperti ini? lalu orang kaya mana yang ingin masuk ke rumah flat kecil? batin Suho

Lelaki paruh baya itu terlihat menarik resleting celana nya di depan pintu rumahnya membuat perasaan tidak enak mengalir di tubuhnya. Lelaki itu sudah pergi

Cklek

Suho membuka knop pintu perlahan agar tidak menyebabkan suara, ia menggigit keras bibirnya takut jika perasaan tak enak itu benar - benar terjadi

''Jika tidak ada yang bisa memberitahuku sebenarnya apa yang terjadi maka aku akan mencari tahunya sendiri'' Gumam Suho kecil

Beruntung kamar ibunya tidak ditutup terlalu rapat, jadi Suho bisa mengintip kamar ibunya

''Oh Tuhan..ini..ini tidak mungkin hikss..tidak..ibuku bukan wanita jalang'' Ia terjatuh di lantai, ia terlalu shock dengan apa yang ia lihat

Ia melihat tubuh polos ibunya tanpa sehelai benangpun terkulai lemas diranjangnya, dan oh astaga yang paling mengejutkan adalah..

Bagian vital ibunya terlihat memerah dan mengeluarkan cairan putih

''Ibu, kau tidak akan hamil bukan? bagaimana jika..arrgghhh!'' Pikiran Suho menjadi sangat kacau, air mata nya tidak berhenti menetes padahal mata nya sudah bengkak dan merah

''Hey! Apa yang kau lakukan disitu!? Dan sejak kapan kau pulang!?'' Tiba - tiba ibunya datang menghampiri Suho dengan tatapan tajam dan penuh tanya

''Ak..aku..baru saja tiba'' Bohong Suho cepat - cepat ia hapus air mata nya lalu berdiri dan menunduk

''Kau baru saja gajian bukan?'' Ibunya menyeringai

''Ne''

''Simpan saja uangmu, Aku sudah punya jutaan uang''

''Darimana ibu mendapatkan banyak uang? maksudku-''

''Aku bekerja'' Seringaian setan itu masih saja terpantri di wajah Jieun

''Bekerja apa!?'' Suho menatap ibunya

''Kau tidak perlu tahu! Yang penting kita bisa makan banyak untuk sebulan ini!''

''Tapi aku ingin tahu apa pekerjaanmu eomma! Apa pekerjaanmu itu halal!? Apa pekerjaanmu itu layak untuk seorang ibu!?'' Suho meninggikan suaranya, matanya berkaca - kaca

''Diam kau Suho!'' Teriak ibunya

''Kau mabuk ibu! lalu tadi kulihat ada seorang lelaki yang memakai mobil mewah! Siapa dia!? Apa dia yang memberimu pekerjaan!?'' Teriak Suho yang tak kalah keras dan ia menangis

''Kubilang DIAM!'' Jieun menjenggut rambut panjang Suho lalu mendorong nya hingga terjatuh

''AAKKKHH! Eomma! Sakit..hikss..ampun..hikss''

''Akan kuberi kau pelajaran!'' Jieun mengambil sebuah tongkat yang cukup panjang lalu memukul tubuh Suho mulai dari lengan, paha, hingga kaki

PLETAK!

PLETAK!

PLETAK!

''AKKKHHHH! Hentikan eomma! Sakit sekali..Mianhae hiksss'' Suho menjerit kesakitan

''Tidak ada ampun untukmu!''

Jieun kembali memukuli Suho hingga sekujur tubuh Suho memerah dan berdarah di beberapa bagian. Keadaan tubuh Suho saat ini sangat miris, ia tidak bisa menggerakkan kakinya juga tangannya

''Besok kau tidak boleh kerja dan makan! Aku akan mengurungmu selama dua hari! Dan aku tidak akan memberimu makan selama dua hari!''

''Eomma, tolong maafkan aku..hikss..aku khilaf eomma..hikss'' Suho meraih kaki Jieun lalu memeluknya erat memohon

''Kubilang tidak ada ampun!Sudah sana pergi!'' Jieun menghentakkan kaki nya membuat Suho terjatuh kembali

''Hiks..kau jahat eomma'' Suho bermonolog, ia berusaha bangun tetapi tidak bisa, kaki nya berasa ingin patah. Dengan susah payah ia merangkak hingga sampai ke depan pintu kamarnya, lalu meraih knop pintu dengan susah payah. Ia kembali merangkak ke ranjang nya, lalu ia berusaha berdiri dengan menumpu kedua tangannya di pinggir ranjang sesekali ia terjatuh kembali

*...*

Lelaki berparas tampan itu melamun melihat kendaraan berlalu lalang dari dalam Cafe. Nampaknya ia sedang menunggu seseorang

Sudah hampir satu jam ia menunggu tapi tidak ada tanda - tanda orang itu datang. Lelaki itu mengambil smartphone dari kantung celana nya lalu menelepon seseorang

''Halo, Suho kau dimana? Aku menunggumu di Cafe''

''Maafkan aku Kris, Hari ini aku tidak bisa bekerja''

''Ada apa? Apa kau sakit? Suaramu terdengar serak''

''Aku..Aku mengambil cuti''

''Berapa lama?''

''Hanya dua hari terhitung dari hari ini Kris, tenang saja kita masih bisa bertemu''

''Hahh..Baiklah''

Pip

Kris mengumpat lalu ia meninggalkan Cafe tersebut. Tatapannya tajam seperti ingin membunuh orang saat itu juga

*...*

Sudah dua hari Suho dikurung ibunya di kamar tanpa memberi makan Suho, Sungguh ibu yang kejam. Tubuh Suho yang kurus dari hari ke hari semakin kurus saja, pipinya juga menjadi tirus, lalu yang lebih parahnya lagi ia sering mimisan. Ibu Suho memang sering mengurung Suho seperti ini namun mimisan adalah pertama kalinya untuk Suho

Darah segar yang keluar semakin banyak saja hingga mengotori baju nya, bantal, hingga sprei

''Oh Tuhan apa yang terjadi padaku. Perutku sakit sekali, begitu juga dengan kepalaku rasanya pusing sekali.''
Suho bergumam kecil sebelum semuanya menjadi gelap

*...*

''Namanya Suho, Kim Suho. Ia tinggal di flat kecil di Seoul bersama ibunya, dia anak diluar nikah. Setahu saya ibunya sangat kejam, ia memperlakukan Suho layaknya seorang pembantu dirumahnya. Hanya informasi itu saja yang bisa saya dapat, Tuan Wu.''

''Kerja bagus Lee, besok kau harus mencari informasi tentangnya lebih dalam lagi.''

''Baik Tuan.'' Pria paruh baya itu menundukkan punggungnya lalu meninggalkan pria muda tampan yang berstatus sebagai bossnya itu

''Suho, kau membuatku gila.'' Pria muda itu tersenyum sambil mengambil smartphone di meja kerjanya lalu mengetik nomor yang sudah ia hafal namun ia mengumpat saat panggilan yang ia tuju sedang tidak aktif. Pria itu segera keluar dari ruang kerjanya, kaki jenjangnya berlali kecil ke mobil sport mewah yang terparkir di teras. Pikirannya berkecamuk

Ia sudah sampai di Cafe tempat Suho bekerja namun hasilnya nihil, ia tidak menemukan Suho. Ia keluar dari Cafe lalu mengendarai mobil mewahnya dengan kecepatan tinggi ke rumah Suho

Ia sudah sampai di depan gang kecil rumah Suho, ia masuk ke gang kecil yang menurutnya kumuh dan tidak layak untuk ditinggali. Sampailah dia di depan rumah Suho, ia ragu untuk mengetuk pintu di depannya. Tiba - tiba seorang perempuan dengan pakaian minim keluar dari rumah Suho, perempuan itu tampak terkejut melihat Kris, tetapi tak lama kemudia perempuan itu menyeringai lalu mencodongkan dadanya sambil mendekati Kris

''Siapa kau, pria tampan?''

''Aku Kris, Apa Suho dirumah?'' Kris tersenyum ramah

''Suho sedang pergi, apa keperluanmu dengannya? Akan kusampaikan'' Perempuan itu berbicara dengan suara husky yang dibuat - buat

''Tidak perlu. Ini tidak terlalu penting, omong - omong siapa dirimu?''

''Aku Kim Jieun, kakak Suho. Senang berkenalan denganmu'' Perempuan bernama Jieun itu menarik paksa tangan Kris lalu menjabatnya

''Bagaimana kalu kita mengobrol di Cafe favoritku saja, Jieun-ssi?''

''Dengan senang hati oppa'' Jieun menggandeng lengan Kris manja, Kris membiarkannya

*...*

Suho terbangun dari alam bawah sadarnya, ia terkejut saat melihat sekitarnya, darah. Bajunya penuh dengan darah lalu ia baru ingat ternyata ia mimisan. Cepat - cepat ia mengambil tissue di dekatnya saat handphone miliknya berdering. Ternyata pesan dari ibunya. Ia membelalakkan matanya, matanya seketika berkaca - kaca, tubuhnya bergetar hebat saat membaca pesan ibunya yang berisi..

Suho! Mulai sekarang kau punya seorang Ayah baru!

Ibu sedang berkencan dengannya hari ini.

Oh iya,

Ayah baru mu bernama Kris

Kau tahu? ia pria tertampan yang pernah ibu lihat!

Nanti malam ibu akan membawanya kerumah, berdandanlah yang sopan

dan malam ini kau harus berakting sebagai adikku, mengerti?

Suho POV

Tidak! Tidak mungkin itu Kris yang kukenal! Oh Tuhan aku tidak kuat melihat orang yang kucintai menjadi ayahku. Tangisku pecah, aku mengamuk membanting semuanya yang ada di depanku tanpa perduli dengan darah yang terus mengalir dari hidungku. Senyuman itu, apa Kris hanya menggodaku saja? Mungkin aku saja yang terlalu percaya diri tanpa tahu isi hatinya yang sebenarnya. Aku harus siap menganggapnya sebagai ayah kelak

Mengenai pikiranku yang menganggap ia sudah mempunyai kekasih itu malah menjadi kenyataan pahit. Kekasihnya adalah ibuku, orang yang telah melahirkanku tanpa memberiku seorang ayah

Aku harus bersiap untuk bertemu dengan Kris malam ini, segera kulangkahkan kaki ku perlahan ke kamar mandi

Setelah selesai, aku berganti pakaian yang menurutku sopan. Selesai, aku hanya tinggal menunggu ibu dan Kris datang

Suho POV End

*...*

''Oppa, Apa ini cocok denganku?''

''Ya, kau terlihat cantik sayang'' Jieun tersenyum malu, semburat merah terpampang jelas di kedua pipinya

Sekarang Kris dan Jieun sedang di mall milik Kris, Jieun berjalan kesana - kesini untuk memilih barang yang dia inginkan karena Kris berjanji untuk membelikan apa saja yang ia inginkan

''Oppa, aku sudah selesai lelah sekali'' Jieun memeluk Kris dari samping lalu menyenderkan kepalanya di dada bidang Kris

''Baiklah, kajja kita pulang sekarang. Barang - barangmu akan dibawa oleh Pak Lee'' Kris mengelus rambut Jieun

''Ne''

*...*

''Oppa, maaf rumahku tidak sebagus rumahmu'' Jieun merendahkan suaranya seolah sedih. Aktingmu bagus Jieun

''Tidak apa, Mana Suho?''

''Tunggu disini, Aku akan memanggilnya'' Jieun mencium pipi Kris lalu beranjak ke kamar Suho

.

Jieun sampai di kamar Suho. Ia melihat Suho sedang melamun menghadap ke jendela, pikirannya kosong. Jieun menarik kasar lengan Suho lalu mencengkramnya keras hingga meninggalkan bekas merah

''Akkh! Sakit eomma! lepaskan!''

''Yak! Suho! Kau membaca pesan ibu kan? Panggil aku eonni di depan Kris! Mengerti!?''

''Ne, eomma''

''Anak pintar'' Jieun menoyor kepala Suho saat Suho menarik tangannya

''Apa!?''

''Aku lapar eomma''

''Bisakah kau tahan sedikit!? Dasar anak menyusahkan!''

.

''Oppa, ini Suho adikku. Suho, kenalkan ini kekasih eonni namanya Kris''

.

.

.

TBC

Maaf kalo ff nya kurang bagus . ini ff pertama Sasya, tapi bukan berarti Sasya masih 'awam' di dunia ff. Sebenernya Sasya udh sering baca ff dari dulu tapi baru sekarang bikin ff nya hehe XD

The last and the least, please review this story :3