Losing You
Chapter : 1 (introduction)
Genre : Romance
Cast : Kim Taehyung, Jeon Jungkook (other cast will be added)
Rated : T
Warning : GS!Jungkook
.
.
.
STANDARD DISCLAIM APPLIED
.
.
.
"Kau tak ingin pulang? Ini sudah sore omong-omong." Taehyung berjalan santai dengan Jungkook disampingnya. Jungkook menggeleng pelan sembari melepaskan salah satu earphone dari telinganya, membiarkan yang lain tetap menempel. Alunan lagu berjudul 'if' milik Kana Nishino mengalun disana menemani tiap langkahnya dengan Taehyung. Mereka berdua sedang berjalan pelan di sebuah jembatan, sedang menikmati hari bersama jika itu bisa disebut bersama.
"Aku masih merindukanmu, jadi aku tak ingin pulang." Jungkook membalas lalu menyesap coffee latte hangat di gelas kertas miliknya.
"Ibumu akan memarahimu."
"Aku malah ingin kita dimarahi bersama."
"Itu tidak mungkin." Taehyung tersenyum kecut sementara Jungkook mengeraskan wajahnya. Kenyataan memang selalu berbanding terbalik dengan apa yang ia inginkan. Jungkook ingin marah tapi tetap saja ia tak bisa. Itu semua sudah jalan yang harus ia lewati. Jungkook kembali menyesap coffee lattenya lalu memasukkan tangan lainnya di kantong jaket hitam yang ia kenakan.
"Musim semi sudah menuju ke musim panas, apa yang akan kau lakukan?" Jungkook bertanya, ia makin memelankan langkahnya berusaha mencairkan kembali suasana santai yang sempat hilang tadi.
"Aku? Yah… apa yang bisa aku lakukan? Aku paling hanya akan travelling." Taehyung menjawab sekenanya dan Jungkook berdecih.
"Lagakmu sudah seperti orang kaya saja." Taehyung nyengir dan Jungkook merasa muak dengan senyum kotak itu.
"Beri aku saran kalau begitu." Taehyung merengut, merajuk pada Jungkook dan Jungkook merasa berdesir.
"Kenapa tak pulang saja?" Langkah Taehyung terhenti begitu saja dan mau tak mau Jungkook juga berhenti setelah lewat selangkah dari Taehyung. Jungkook menolehkan sedikit kepalanya ke belakang, menatap Taehyung yang menatapnya dengan tatapan sakit. Jungkook merasa bersalah, tapi rasa egoisnya tumbuh lebih besar dibanding rasa bersalahnya melihat Taehyung yang begitu menderita.
"Jungkook, kau tau aku tak bisa." Sorot mata lelaki itu berubah, Jungkook merasakannya. Hawa serius mulai terasa dan Jungkook merasa sesak. Jungkook kembali berdecih lalu memalingkan wajahnya ke sembarang arah. Ia kembali menoleh ke depan dan melanjutkan langkahnya sembari membuang gelas kertas bekas coffee latte yang ia minum tadi. Taehyung mengikuti dari belakang, langkah lebarnya menyusul Jungkook dan berjalan beriringan kembali.
"Kau tau, Hoseok sunbae? Anak dari klub tari di sekolah?" Jungkook memulai pecakapan dengan pandangan masih fokus ke depan. Taehyung membalasnya dengan gumaman.
"Heem, aku tau! Dia orang baik."
"Dia meletakkan sekotak coklat di lokerku hari ini."
"Oh tunggu! Dia ingin mengencanimu?" Taehyung bertanya dengan nada terkejut yang sama sekali tak bisa ia tutupi. Jungkook mengangguk lesu, bibirnya melengkung kebawah.
"Sepertinya begitu, dia sering mengajakku chat hingga tengah malam." Nada Jungkook terdengar lirih sekali dan Taehyung tertawa kaku mendengarnya. Ya ampun! Jungkook yang seperti ini terasa begitu menggemaskan sebenarnya, sampai-sampai Taehyung ingin sekali mencubit kedua pipi gembul itu gemas.
"Kau kenapa lesu begitu? Hei! Aku pun setuju jika kau meminta restu padaku. Aku kenal Hoseok hyung dengan baik, Kepribadian ramah, suka menolong, jago dance -ini pasti cocok untukmu- dan apa ya?" Taehyung menyentuh dagunya dengan jari, memasang pose berpikir. Tak sadar jika Jungkook sudah menundukkan kepalanya dalam. "Dia juga tak pernah terlibat skandal buruk di sekolah, aku yakin dia bisa menjagamu dengan baik." Lanjut Taehyung. Kali ini Jungkook menghentikan langkahnya, membuat Taehyung mau tak mau juga berhenti.
"Kenapa berhen-"
"Kau tidak mencintaiku ya?" Jungkook memotong ketika tiba-tiba kepalanya mendongak menatap Taehyung yang sedikit berada di depannya. Hidung Jungkook memerah dengan mata yang berair cukup membuat Taehyung mematung menatap gadis didepannya. Ia mengatupkan mulutnya kaku lalu menggaruk pipinya.
"Ten-tentu." Taehyung sedikit terbata. "Ya, ten-tentu aku mencintaimu." Ujarnya lagi dengan nada tak ikhlas. Jungkook mendengarnya hanya mendesah kecewa dengan jawaban Taehyung.
"Bagaimana bisa aku menjadi kekasihmu?! Sial!" Jungkook merasakan matanya makin panas lantas mendongak, menatap langit sore yang mulai berubah jingga keabuan itu berharap air mata di matanya tak jatuh dan membasahi pipi cantiknya.
"Ehe…" Taehyung terkekeh, ia sedikit tertawa kaku memamerkan senyum kotaknya. "Ya! Jangan menyalahkanku terus jika kita tidak bersama."
"Aku lebih suka dijaga olehmu dibanding Jung Hoseok!" Jungkook memijat pelan kepalanya, merasa sangat pusing.
"Jika begitu kapan kau bisa move on dariku? Cih!."
"Kau memang sialan!"
"Ini untuk kebaikanmu." Baik Jungkook maupun Taehyung, keduanya terdiam. Tak ada yang saling berkata. Jungkook menatap Taehyung putus asa sementara Taehyung menatapnya dengan tatapan yang tak bisa diartikan oleh Jungkook, entah itu perasaan kesal, kecewa, sedih, marah. Jungkook tak tau.
"Tidak bisakah aku juga pergi bersamamu?" Taehyung menggeleng pelan mendengar ucapan Jungkook.
"Tak usah pergi, aku masih disini selama kau butuh."
"Lalu kenapa kau tak mau pulang, Taehyung…" Jungkook meneteskan air mata pertamanya. Suaranya bergetar dan Taehyung tau sebentar lagi Jungkook akan menangis. Ya ampun, dalam hati ia tak tega tapi Jungkook tak bisa dia apa-apakan sekarang. Semua kesedihan Jungkook adalah karenanya. "Jika kau tak mau mengajakku pergi, maka pulanglah ke rumah. Mau sampai kapan kau hidup begini?" Jungkook melepaskan isakannya, ia tak menahannya lagi, Taehyung belum menanggapi, ia membiarkan Jungkook tersedu-sedu di hadapannya. Nafas Taehyung mulai tak beraturan, ini akibat sesak yang ia rasakan melihat gadis dihadapannya begitu rapuh. Taehyung hanya tersenyum miris melihat Jungkook tanpa mau menyentuh gadis ini sama sekali.
"Pulanglah." Taehyung akhirnya berkata. "Ibumu akan panik jika kau tak hadir diacara makan malam." Nadanya dingin dan cukup menyadarkan Jungkook. Jungkook menarik nafasnya, ia mengusap kasar air mata di wajahnya lalu mengatur nafas. Taehyung hanya menatap Jungkook sebentar dengan tatapan datar sebelum akhirnya berbalik arah menuju arah berlawanan dengan arah yang mereka tuju tadi. Jungkook mematung, memberikan ekspresi pedih pada punggung Taehyung yang berjalan menjauh darinya.
"Taehyu-"
"Berikan aku iPod-mu, aku juga perlu hiburan." Taehyung memotong panggilan Jungkook padanya dengan berteriak tanpa berbalik sama sekali membuat Jungkook berdecih, gadis itu mengumpat kasar sebelum akhirnya melempar iPod beserta headset yang ia gunakan tadi ke arah sungai dengan luapan kemarahan.
"Kau memang brengsek Kim Taehyung!" umpat Jungkook begitu Taehyung menghilang dari pandangan matanya.
.
.
.
end
