Di saat usianya memasuki usia 5 tahun, Naruto berhasil bertemu dengan bijuu dalam tubuhnya, dan bicara dengan bijuu yang tersegel di dalam tubuh kecilnya itu, Kyuubi no Kitsune. Tidak hanya bertemu, Naruto berhasil membuat Kyuubi mempercayakan kekuatannya pada Naruto, dan berteman dengannya. Bahkan Kyuubi juga membantu Naruto mengasah kemampuan berpikir juga fisiknya, melatih Naruto agar bisa menggunakan kekuatannya secara efektif dan efisien
Diusia Naruto yang menginjak usia 6 tahun, Naruto didaftarkan menjadi murid akademi ninja Konoha, dan Naruto diminta untuk menahan diri, bersikap biasa, menekan semua kemampuannya pada titik terendahnya. Tujuan Kyuubi meminta Naruto bersikap seperti itu, tentu saja agar Naruto tidak menarik perhatian siapapun, mengingat jati diri Naruto akan membuatnya diincar para shinobi dari desa lain
Selama di akademi, Naruto tidak terlalu banyak bertingkah, meski terkadang sifat jahilnya keluar di saat dirinya merasa bosan, dan hal itu membuatnya terlihat normal layaknya anak-anak seusianya. Dalam teori, Naruto juga tidak terlalu baik, meski otaknya menyamai otak si rusa pemalas, Shikamaru. Begitu pula saat praktik, Naruto tidak mengeluarkan sedikitpun chakranya mengingat secara fisik dan stamina Naruto sangatlah kuat. Semua yang Naruto lakukan terlihat biasa dimata orang lain, sehingga Naruto tidak menjadi pusat perhatian
Naruto juga memutuskan untuk tidak terlalu ikut andil dalam timnya. Naruto cukup pasif saat menjalankan misi, dan tentu saja membuat Kakashi bingung harus berbuat apa agar Naruto bisa lebih aktif di dalam tim. Sifat Naruto yang pasif memang tidak terlalu berdampak pada tim, tapi Kakashi juga ingin Naruto berperan dalam tim. Sayangnya Kakashi tidak tau bahwa Naruto sering memberikan instruksi pada Sasuke dan Sakura saat mereka menjalankan misi, di saat Kakashi sibuk dengan buku yang kalian tau apa itu
Saya ingin mengakui Naruto sebagai milik saya
Tetapi sepertinya bang Kishi tidak mengijinkan
Saya masih pemula dan masih perlu kritik dan saran yang membangun
Di salah satu kamar apartemen yang tidak terlalu besar, kamar itu terlihat cukup rapi, dan sesosok anak laki-laki yang berusia 5 tahun tengah berbaring di tempat tidurnya, dengan kedua tangannya digunakan sebagai bantal, menatap langit-langit kamarnya. Wajah anak itu terlihat sedikit merah akibat suhu badannya yang cukup tinggi
Anak yang tidak lain adalah Naruto itu tengah berbaring, mengistirahatkan tubuh kecilnya, demam itu membuatnya cukup lemas, untuk duduk saja sudah membuat kepala pirang itu berdenyut keras. Naruto mengubah posisinya menjadi menghadap ke beranda kamarnya, menggunakan tangan kirinya sebagai bantal
Rasa kantuk menghampiri Naruto
In mindscape
Naruto membuka perlahan mata biru langitnya, menatap sekelilingnya
"Ini dimana?" tanya Naruto pelan
"Hoi, bocah. Ikuti suaraku." terdengar suara berat dan menggema di seluruh tempat itu
Naruto menoleh kesana-kemari, mencoba mencari sosok yang bicara tadi, tapi nihil, tidak ada siapapun, hanya dirinya di tempat yang seperti saluran pembuangan air itu
"Cepat ke sini, bocah bodoh." suara itu kembali terdengar
Naruto hanya bisa mempertajam telinganya untuk bisa mendengar asal suara tadi, dan Naruto berjalan menuju ke sumber suara itu. Sekarang Naruto berada di depan entah itu pagar atau pintu gerbang yang sangat besar dengan sebuah kertas bertuliskan kanji `Fuuin`
"Tulisan apa itu? Aku pernah melihatnya disuatu tempat. Tapi, aku tidak tau bagainama membacanya." gumam Naruto
"Itu dibaca fuuin, bocah bodoh." suara itu menjawab
"Berhenti memanggilku dengan panggilan itu!" protes Naruto kesal, tapi membuat suara tadi terkekeh
"Khekhekhe. Mendekatlah." perintah suara itu
Dan Naruto hanya bisa mengikuti perintah suara itu, Naruto tidak merasakan bahaya dari suara itu dan tentu saja Naruto memilih untuk menurut. Tapi, sepertinya Naruto salah, karena begitu tepat berada di depan pintu gerbang besar itu, sebuah benda putih besar juga tajam melesat tepat ke arah wajahnya, refleks, Naruto melompat mundur
"Hei! Apa-apaan benda itu?" teriak Naruto masih dalam keadaan terkejut
Dari dalam mulai terlihat siluet yang besar dan terlihat seperti seekor binatang. Perlahan siluet itu menampakan diri, dan terlihat jelas sosok itu adalah bijuu terkuat dari kesembilan bijuu yang ada, Kyuubi no Kitsune
"Ka-kamu 'kan..." Naruto berucap tergagap membuat Kyuubi terkekeh penuh kepuasan
"Kenapa? Kamu takut padaku? Keh! Manusia memang lemah." Kyuubi mengejek dengan arogannya, Naruto mendecak kesal
"Tunggu! Bukankah kamu sudah dibunuh oleh Yondaime? Kenapa kamu masih hidup?" tanya Naruto bingung, pasalnya yang Naruto tau adalah Yondaime berhasil mengalahkan Kyuubi, Kyuubi mendengus sombong
"Kamu pikir manusia macam kalian bisa membunuhku? Keh! Jangan bermimpi, bocah." Kyuubi menjawab dengan sombongnya
"Ini dimana? Kenapa aku dan kamu ada disini?" Naruto bertanya lagi, Kyuubi menatap Naruto untuk sesaat
"Yondaime memang tidak berhasil mengalahkanku, tapi dia menyegelku ke dalam tubuh anaknya yang bahkan belum ada 3 jam terlahir di dunia. Dan disinilah aku, didalam tubuh anaknya." jelas Kyuubi malas, tapi menatap Naruto penuh arti
Naruto sendiri terlihat terdiam, sepertinya tengah berpikir. Kyuubi terus menatap Naruto dengan tatapan yang sulit diartikan
"Menyegel ke dalam tubuh anaknya. Sekarang berada didalam tubuh anaknya." Naruto bergumam lagi, Kyuubi masih memperhatikan Naruto, dan Naruto langsung menatap Kyuubi
"Bagaimana bisa aku ada di dalam tubuh anak Yondaime? Aku tidak tau kalau aku bisa menggunakan jutsu klan Yamanaka." Naruto bertanya penuh rasa penasaran, Kyuubi terdiam untuk sesaat
"Hoo, tidak kusangka kamu cukup pintar. Sayangnya kamu bukan berada dalam tubuh anak itu, tapi ini di dalam tubuhmu sendiri, bocah bodoh." Kyuubi menjawab dengan cukup sinis
"Pertama bilang aku cukup pintar, kemudian mengataiku bocah bodoh. Yang benar yang mana?" tanya Naruto dengan faceplam, Kyuubi tak menjawab
"Eh? Tunggu! Kalau ini di dalam tubuhku, artinya aku..." Naruto tidak bisa melanjutkan ucapannya, membuat Kyuubi menyeringai aneh
"Kamu sudah tau? Jadi, apa yang akan kamu lakukan sekarang?" tanya Kyuubi, Naruto tampak berpikir
"Aku ingin tau bagaimana kamu bisa berakhir disini. Semuanya, dari awal." ucap Naruto penuh keseriusan, Kyuubi menatap Naruto penuh tanya, lalu menghela napas
"Jinchuurikiku sebelum kamu adalah ibumu, istri Yondaime. Jika jinchuuriki itu perempuan dan hamil, otomatis semua chakranya akan terfokuskan untuk bayi. Hal itu menguntungkan bagi bijuu, karena kami bisa keluar saat proses persalinan." jelas Kyuubi singkat, Naruto menunggu kelanjutannya, tapi Kyuubi tak melanjutkan membuat Naruto berpikir kemungkinan yang terjadi
"Jadi, saat ibuku melahirkanku, kamu berhasil keluar dan akhirnya ayahku menyegelmu ke dalam tubuhku?" tanya Naruto memastikan, Kyuubi tidak menjawab dan Naruto menyimpulkan bahwa itu benar
"Tapi, kenapa para penduduk desa begitu benci padamu?" Naruto bertanya, Kyuubi masih diam
"Maksudku, memang wajar mereka membenci bijuu, tapi aku rasa kebencian mereka terlalu berlebihan. Selama ini aku menyadari bahwa penduduk membicarakanku-, tidak, lebih tepatnya membicarakanmu." Naruto melanjutkan, dan Kyuubi masih tidak mau membuka suara
"Apa terjadi sesuatu saat proses persalinan itu?" tanya Naruto lagi, kali ini Kyuubi berniat menjawab
"Seseorang yang mengaku sebagai Uchiha Madara muncul, mengeluarkanku dan mengendalikanku. Memporak-porandakan Konoha." jelas Kyuubi singkat, membuat Naruto mau tidak mau kembali memikirkan kemungkinan yang terjadi
"Biar aku koreksi. Saat proses bersalin, kamu masih ada di dalam tubuh ibuku, lalu orang bernama Uchiha Madara itu muncul. Dia mengeluarkanmu dari tubuh ibuku, lalu mengendalikanmu, membuatmu hampir menghancurkan Konoha, dan membunuh hampir semua penduduk. Dan ayahku berhasil mengambil kembali kendali atas dirimu, lalu menyegelmu ke dalam tubuhku. Begitu 'kan?" jelas Naruto, ada kilatan takjub di mata merah Kyuubi begitu mendengar penjelasan Naruto
'Tampaknya bocah ini bisa melampaui ayahnya. Otaknya cukup cerdas juga.' pikir Kyuubi cukup puas
"Begitulah." balas Kyuubi singkat
"Hmh. Jadi, karena itu mereka membenciku. Tidak heran juga, mengingat informasi semacam ini pasti akan dirahasiakan, dan hanya orang-orang tertentu yang mengetahui hal ini." gumam Naruto, Kyuubi tak menanggapi
"Mungkin aku akan bertanya pada jiijii nanti." lanjut Naruto masih dengan gumaman, tapi terdengar jelas oleh Kyuubi
"Apa yang ingin kamu tanyakan? Memangnya kamu yakin si tua bangka itu akan menjawabmu?" tanya Kyuubi
"Kita tidak akan tau kalau tidak mencoba. Lagipula, jiijii tidak pernah bisa berbohong padaku. Aku tau saat jiijii berbohong atau tidak. Selama ini, jiijii selalu menghindar saat aku bertanya tentang orangtuaku. Dan bilang bahwa orantuaku sudah meninggal." jelas Naruto
"Orangtuamu memang sudah mati. Dimananya yang berbohong?" tanya Kyuubi
"Karena jiijii pasti akan berpaling dan dari nada suaranya itu membuktikan bahwa orangtuaku mati tidak dengan cara yang biasa. Karena itu, aku berpikir bahwa orangtuaku adalah bagian dari shinobi." Naruto menjelaskan lagi, Kyuubi terdiam
'Aneh. Seharusnya aku tau pola pikiran bocah ini. Tapi, kenapa aku tidak bisa membacanya?' batin Kyuubi heran, karena ini pertama kalinya dirinya tidak bisa membaca pikiran jinchuurikinya
"Apa yang kamu mau dariku?" tanya Kyuubi membuat Naruto mengernyit bingung
"Apa maksudmu?" Naruto berbalik bertanya
"Kupikir kamu akan meminta sesuatu dariku. Kamu tau, setelah semua yang terjadi padamu." jawab Kyuubi memalingkan kepalanya membuat Naruto terkekeh
"Kenapa kamu berpikir aku ingin meminta sesuatu darimu untuk apa yang telah terjadi padaku? Semua juga diluar kendalimu, aku tidak menyalahkan siapapun." jelas Naruto, Kyuubi terdiam
"Hmh, sebenarnya ada yang mengganjal pikiranku." lanjut Naruto
"Apa?" tanya Kyuubi singkat
"Sebenarnya, aku berpikir bahwa Kyuubi no Kitsune itu hanya sebuah gelar saja. Aku ingin tau namamu yang sebenarnya." jawab Naruto, Kyuubi sedikit tersentak mendengar ucapannya
"Kenapa? Apa itu benar-benar namamu?" tanya Naruto lagi karena Kyuubi tidak segera menjawab
"Kurama." jawab Kyuubi singkat, membuat Naruto tersenyum senang
"Kurama-san. Boleh kutau kamu ini pejantan atau betina?" tanya Naruto lagi
"Kenapa kamu tertarik pada hal semacam itu?" Kyuubi berbalik bertanya
"Apa kamu bisa berubah menjadi manusia? Maksudku wujud manusia." Naruto menjawab dengan pertanyaan lagi membuat Kyuubi menghela napas pasrah
"Dalam wujud bijuu aku pejantan. Dan wujud manusiaku adalah laki-laki." jawab Kyuubi
"Boleh aku melihat wujud manusiamu?" tanya Naruto penuh harap, Kyuubi menatap Naruto dengan aneh, tapi pada akhirnya menuruti permintaan Naruto
Perlahan, sosok Kyuubi berubah. Tubuh itu menyusut dalam kepulan asap merah kekuningan, sebuah siluet berwujud manusia tampak dari kepulan asap itu. Sedikit demi sedikit asap itu memudar, menampakan sosok pria 20 tahunan dengan rambut merah, begitu pula mata merah dengan pupil vertikal khasnya, kulitnya putih, tubuhnya tinggi tegap
Sosok itu mengenakan hakama merah dengan perpaduan warna hitam dan emas. Secara sekilas, sosok itu terlihat seperti Yondaime
"Kamu...Kurama-san?" tanya Naruto memastikan
Wajah yang terbilang tampan itu menampakan seringaian di bibir tipis itu
"Terkejut?" tanya Kurama dengan suara dalam dan cukup dewasa, Naruto mengangguk kecil
"Sekilas aku seperti melihat Yondaime." jawab Naruto kagum
"Aku sendiri terkejut menyadari sosok Yondaime itu memang mirip dengan wujud manusiaku." jelas Kurama
"Kurama-san. Apa kamu bisa keluar? Dengan wujud seperti itu kamu bisa melewati sela-sela jeruji ini 'kan?" tanya Naruto
"Tidak. Selama ada segel, aku tidak bisa keluar." jawab Kurama
"Kamu ingin keluar?" tanya Naruto, kembali membuat Kurama tersentak terkejut
"Keh! Jika kamu ingin desamu gempar, mungkin kamu bisa melepas kertas segel itu." jawab Kurama
"Kenapa begitu? Apa kamu akan menyerang Konoha lagi? Dengan kesadaran yang dalam kendalimu ini?" tanya Naruto penasaran
"Aku tidak pernah ingin menghancurkan apapun. Aku hanya ingin bebas. Dan jika aku keluar, kemungkinan kamu akan mati, tubuhmu masih terlalu kecil." jelas Kurama
"Hmh. Bagaimana jika saat aku sudah cukup kuat, cukup besar, kita coba mengeluarkanmu dari sini. Mungkin setelah berlatih dan mencari beberapa cara untuk melepaskanmu, kita bisa langsung mencobanya." tawar Naruto yang lagi-lagi membuat Kurama terkejut
"Apa kamu sadar dengan ucapanmu itu?" tanya Kurama
"Ada yang salah dengan ucapanku?" Naruto bertanya balik
"Kenapa kamu begitu ingin aku keluar? Apa kamu sudah lelah dengan semua yang terjadi padamu?" tanya Kurama lagi
"Tidak. Aku hanya merasa seperti merebut kebebasan orang lain. Dan aku tidak suka hal itu." jawab Naruto
"Kenapa kamu begitu peduli? Bukankah kamu bisa menggunakan kekuatanku untuk membuktikan bahwa dirimu sangat kuat?" tanya Kurama
"Jika aku menggunakan kekuatanmu, artinya yang kuat itu adalah Kurama-san, bukan aku. Dan jika aku berhasil mengeluarkanmu, bukankah kamu akan bebas?" jelas Naruto masuk akal
"Aku benar-benar tidak bisa membaca apa yang kamu pikirkan, bocah." ucap Kurama, Naruto hanya tersenyum
"Terserah padamu saja. Aku akan melatihmu dan memberitaumu beberapa sejarah yang tidak dicatat di desa konyol ini." lanjut Kurama
"Benarkah? Terimakasih, Kurama-san." ucap Naruto
Kurama kembali ke wujud bijuunya membuat Naruto menatapnya bingung
"Ratusan tahun aku tidak menggunakan wujud manusiaku, dan itu membuatku sedikit kurang nyaman." jelas Kyuubi yang menebak apa yang dipikirkan Naruto
"Karena kamu tidak bisa keluar. Apa aku juga tidak bisa masuk ke dalam?" tanya Naruto
"Tidak. Kamu tetap masih bisa masuk. Memangnya kamu mau apa?" tanya Kyuubi
Naruto masuk dan melompat ke atas kepala Kyuubi, membaringkan diri disana
"Hoi! Bocah! Jangan seenaknya tidur dikepalaku!" ucap Kyuubi kesal
"Biarkan begini. Entah mengapa aku merasa nyaman berada di dekatmu." balas Naruto
Kyuubi diam, tidak membalas dan membiarkan Naruto tidur di atas kepalanya. Pelahan, sosok Naruto mengilang, pertanda Naruto sudah bangun dari alam bawah sadarnya
Naruto membuka matanya, kondisi kamarnya sangat gelap karena lampunya dalam keadaan mati, diluar juga tampaknya sudah mulai gelap. Naruto menyentuh dahinya, memastikan bahwa demamnya sudah turun, dan demamnya memang sudah turun, lalu Naruto memutuskan untuk mandi, karena badannya terasa lengket akibat keringat
Naruto menghidupkan lampu kamarnya dan mengambil beberapa gulungan yang diberikan oleh Sandaime padanya beberapa minggu yang lalu. Gulungan-gulungan yang berisikan sejaran Konoha, taijutsu, ninjutsu, genjutsu dan kenjutsu. Naruto benar-benar membaca semua gulungan itu, karena dirinya tidak mengantuk dan memang ingin tau tetang Konoha juga beberapa jutsu yang mungkin bisa dikuasainya
'Kamu harus mencari tau tentang fuuinjutsu terlebih dahulu.' suara Kyuubi terdengar, Naruto menoleh kesana-kemari mencari sosok Kyuubi namun nihil
'Kita bisa bicara dengan telepati.' lanjut Kyuubi mengetahui Naruto tampak heran karena mendengar suaranya
'Begitu?' tanya Naruto dalam pikirannya
'Ya. Dan sebaiknya jangan terlalu sering bertelepati denganku di saat kamu sedang tidak sendirian.' jawab Kyuubi
'Sayangnya jiijii tidak memberikanku gulungan tentang fuuinjutsu, kurasa jiijii khawatir aku akan menggunakan fuuinjutsu dan tanpa sengaja membuka segelmu.' ucap Naruto, dan Naruto bisa mendengar Kyuubi mendengus kesal
'Tapi aku masih bisa mencarinya di perpustakaan pusat. Disana banyak gulungan tentang jutsu.' lanjut Naruto
'Terserahmu saja. Yang jelas, hal pertama yang harus kamu pelajari adalah fuuinjutsu. Fuuinjutsu bisa digunakan untuk situasi seperti apapun.' ucap Kyuubi
'Aku mengerti. Tapi, tidak aku sangka kamu bisa perhatian juga padaku. Kupikir kamu membenciku, ayahku, ibuku dan seluruh manusia yang membuatmu seperti ini.' balas Naruto, Kyuubi tidak menjawab membuat Naruto menghela napas
Naruto kembali memfokuskan diri pada gulungan-gulungan dihadapannya saat ini, membaca dengan teliti, meresapi apa yang dimaksudkan di dalam gulungan-gulungan itu. Seperti yang Kyuubi duga, Naruto termasuk anak yang cerdas, tapi juga terlalu bodoh. Bodoh dalam artian anak yang sangat naif, belum menyadari seperti apa mekanisme seorang ninja
Tapi bisa Kyuubi lihat Naruto benar-benar anak yang berbeda dari yang lainnya. Situasinya membuat tubuh kecil itu berpikir dan bertindak layaknya orang dewasa. Membuat seorang anak kecil tidak bisa menikmati masa kanak-kanaknya. Bahkan tidak bisa menikmati kasih sayang orangtuanya. Naruto adalah anak yang istimewa
Naruto membaca sebuah gulungan sejarah singkat klan Uchiha dan Hyuuga. Kedua klan itu sangat terkenal di Konoha, karena itu Naruto tertarik untuk membaca gulungan itu, apalagi setelah mendengar nama Uchiha Madara. Naruto jadi sangat penasaran dengan orang bernama Uchiha Madara itu
'Hmh. Uchiha terkenal akan sikap arogan mereka dan menyombongkan diri karena sharingan mereka. Dan berkat apa yang telah dilakukan oleh Uchiha Madara terhadap Senju Hashirama membuat Uchiha haus akan kekuasaan.' Naruto berpikir masih dengan membaca gulungan mengenai klan Uchiha
'Tapi, ada perseteruan antara Uchiha dengan para tetua desa mengenai Hokage setelah Shoudaime. Nidaime yang seharusnya milik Uchiha Madara, justru jatuh ke tangan adik laki-laki Shoudaime.' lanjut Naruto masih dalam hatinya
'Inilah yang aku benci dari gulungan-gulungan tulisan manusia seperti kalian. Tidak ada satupun yang menuliskan kejadian yang sebenarnya.' Kyuubi tiba-tiba bersuara
'Ah, Kurama-san. Apa kamu tau sesuatu?' tanya Naruto
'Aku tidak bisa menjelaskan apapun padamu. Lagipula hal ini tidak terlalu penting untuk kamu baca.' jawab Kyuubi
'Siapa yang tau 'kan?' balas Naruto bergidik bahu
Tanpa terasa matahari telah menampakan dirinya, Naruto tidak bisa tidur setelah bertemu dengan Kyuubi di alam bawah sadarnya, dan memutuskan untuk membaca gulungan-gulungan itu. Kegiatan Naruto terhenti begitu merasakan chakra yang sangat dikenalnya tengah mendekat ke apartemennya
'Aneh. Ini pertama kalinya aku bisa merasakan chakra jiijii dengan jarak sejauh ini.' pikir Naruto
'Itu karena aku memberikanmu ketajaman sensor. Sekarang kamu ninja tipe sensor, dan kamu masih harus melatih sensormu dengan lebih baik.' jawab Kyuubi
Tidak lama kemudian, Sandaime datang, memperhatikan Naruto yang masih duduk bersandar di tempat tidur, dengan gulungan-gulungan yang diberikannya beberapa waktu lalu berserakan di sekitar Naruto dan tempat tidurnya. Sandaime tampak mengerjapkan mata beberapa kali, memastikan bahwa penglihatannya masih berfungsi dengan baik
"Ah, jiijii. Ada apa pagi-pagi begini datang?" tanya Naruto membuyarkan lamunan Sandaime
"Oh, tidak. Aku dengar kamu sakit, jadi aku kesini untuk memastikan. Tapi sepertinya kamu sudah tidak apa-apa." jelas Sandaime
"Ya, aku sempat demam. Tapi sekarang sudah tidak apa-apa." balas Naruto
Sandaime masih memperhatikan Naruto yang kembali sibuk dengan gulungan-gulungan pemberiannya. Selama ini Sandaime tak pernah melihat Naruto menyentuh semua gulungan-gulungan yang diberikannya agar Naruto memiliki pengetahuan yang cukup. Dan sekarang dihadapannya, Naruto dengan seriusnya membaca semua gulungan-gulungan itu, sesekali menggumamkan sesuatu dan mengangguk-angguk kecil
"Sejak kapan kamu suka membaca, Naruto?" tanya Sandaime hati-hati, tidak ingin membuat Naruto tersinggung
"Tidak juga. Aku hanya penasaran, dan saat bangun tadi aku teringat gulungan-gulungan pemberian jiijii selama ini." jelas Naruto
"Begitukah? Apa kamu sudah sarapan?" tanya Sandaime berbasa-basi
"Belum. Rencananya aku ingin belanja setelah ini dan memasak sarapan." jawab Naruto masih fokus pada gulungan yang dibacanya
"Kamu mau masak sendiri? Apa kamu bisa?" tanya Sandaime terheran-heran
"Aku tidak bisa memasak. Tapi jika mengikuti langkah-langkah yang tertulis di gulungan ini, tidak akan sulit 'kan?" jelas Naruto menunjuk gulungan yang dibacanya, sebuah gulungan tentang memasak
Sandaime terdiam, tidak tau harus merespon seperti apa. Ini benar-benar pertama kalinya dirinya berhadapan dengan Naruto yang seperti ini. Memang tidak berbeda jauh dengan Yondaime saat masih seusia Naruto, tapi Sandaime terlalu terbiasa dengan Naruto yang menggebu-gebu, cerdik dan ceroboh. Tidak dengan Naruto yang tenang dan kolektif seperti ini, dirinya benar-benar tidak terbiasa
"Apa jiijii ingin sarapan bersama?" tawar Naruto
"Jika tidak merepotkan. Lagipula aku juga belum sarapan." jawab Sandaime
"Baiklah. Aku akan belanja sebentar setelah membereskan semua gulungan-gulungan ini." ucap Naruto sambil menggulung kembali gulungan di tangannya
"Lebih baik kamu belanja saja. Biar aku yang bereskan ini. Hitung-hitung menghemat waktu dan tenagamu." tawar Sandaime
"Ya sudah kalau begitu. Aku pergi dulu." pamit Naruto dan langsung keluar melalui jendelanya membuat Sandaime menggeleng-geleng singkat
"Ikuti Naruto. Awasi dia." ucap Sandaime pada seorang ANBU yang sejak tadi bersembunyi
ANBU bertopeng anjing itu langsung melaksanakan perintah Sandaime, sedangkan Sandaime membereskan semua gulungan-gulungan itu dan menyimpannya ke dalam laci meja yang tidak jauh dari tempat tidur Naruto. Sandaime menggunakan kesempatan ini untuk melihat sekeliling, kamar yang biasanya berantakan, kini terlihat sangat rapi bahkan dapur juga terlihat bersih, tidak ada cup ramen yang berserakan di tempat cuci piring seperti biasanya. Naruto benar-benar berubah, membuat Sandaime terkagum-kagum akan perubahan Naruto ini
BERSAMBUNG...
Terimakasih buat devil del viso d'angelo-senpai yang bersedia menjadi konsultan saya dalam pembuatan cerita ini
Saya tunggu kelanjutan cerita-cerita senpai
Terutama Xover Naruto x Bleach sama Naruto x DDS
