~Author Speech~
Vices: Hei there, all. Akhirnya fic pertama gue jadi juga. Butuh waktu tiga tahun buat akhirnya publish fic ini disini :)
Amu: Kenapa jadi lama banget? Lo liat, mungkin di luar sana udah nggak ada yang inget sama fandom ini. Percuma lo capek-capek nulis -_-
Rima: Nggak ada yang peduli~
Vices: Etdah, jangan ngomong gitu lah. Hargain gue dikit dong, gini-gini juga gue kan ngeship lo semua!
Kukai: Bener tuh, seenggaknya masih ada yang mau repot-repot bikinin kita fic setelah lama nggak ada
Rima: Dia cuma nggak bisa move on sama kita, lo nggak tau aja
Vices: Udehlah kenapa jadi ngomongin gue! Anyway, alasan kenapa akhirnya gue ngepublish fic ini baru sekarang karena gue ngerasa berdosa sama kalian. Tiga tahun belakangan gue bener-bener fall ke Shugo Chara, dan udah ngerencanain buat nulis fic. Karena satu dan lain hal, akhirnya nggak jadi
Ikuto: Bilang aja malu nulis fic shoujo, payah
Vices: Ada benernya juga. Eh, sialan lo! dateng-dateng ngebuka aib orang! Semuanya, anggep pembicaraan tadi nggak ada!
Amu: Yaudahlah gue hargain kerja keras lo. Masih ada yang inget sama Shugo Chara aja udah bagus, apalagi dibikinin fic segala. Berarti kita semua bener-bener ngebekas di hati lo, ya, 'kan? (Amu ngelemparin senyumnya yang paling manis kearah gue)
Vices: W-well, gue lah yang harusnya terima kasih (udah mau mimisan saking nggak kuatnya) yaudah, please roll chapternya dong, Yaya :)
Yaya (terbang dari Jepang langsung ke Bekasi): On The Go!
Disclaimer
Shugo Chara! itu punyanya Peach-Pit Sensei. Yang gue punya cuma fic ini, dan OC yang mungkin bakal gue masukin. Kalo kebetulan Peach-Pit Sensei khilaf dan ngasih lisensinya buat gue, Shugo Chara! bakalan gue bikinin episode yang ngalahin panjang episodenya sinetron jam 7 malem.
Warning
Bisa jadi fic ini susah dimengerti, belom juga grammar error yang kebanyakan. Hati-hati juga buat readers cewek, karena bisa dimodusin. Pokoknya lebih baik jangan dibaca kalo masih sayang mata kalian.
Chapter 1:
The Meeting Plan
Amu's POV
"Ran, Miki, Suu, Daia, cepet bangun! Tolong bantu aku siap-siap!"
Begitu aku menoleh, keempat Shugo Chara-ku keluar dari telur mereka dengan malas. Mereka ini...
Oh iya, aku lupa mengenalkan diri. Namaku Amu Hinamori. Sekarang aku sudah 15 tahun, dan baru saja lulus dari Seiyo Academy of Middle School. Dan di akhir musim panas ini akan jadi tahun pertamaku lanjut ke High School. Demi alasan kepercayaan, akhirnya aku memutuskan masuk ke Seiyo High School. Orangtuaku pun setuju, kata mereka aku berhutang banyak pada Seiyo. Satu hal dari sedikit hal yang kusetujui dari omongan mereka.
"Apa sih, Amu-chan, pagi-pagi sudah berisik? Sekarang kan hari Minggu. Lagipula biasanya 'kan kami yang bangun duluan." Ran menghampiriku sambil kucek-kucek mata.
"Jangan-jangan kau kira ini hari Senin ya, desu~?" Timpal Suu yang masih menguap.
Mereka sudah kelewatan, "Jangan mentang-mentang aku bukan tipe orang yang suka bangun pagi, lalu kalian anggap aku delusional," Tukasku tersinggung. "Sudahlah, bantu aku dulu, deh, nanti kujelaskan sambil sarapan. Miki!"
"Iya, Iya. Drew, Draw, Drawn!" Miki yang baru bangun mulai menggambar dan penampilanku seketika berubah.
~Time Skip~
"Jadi ada apa, sih? Ada janji ya?" Tanya Daia.
Aku meraih gelas susu yang disodorkan Suu lalu meneguknya sedikit. "Mhm. Tadi Rima menelepon..."
"Benarkah?! Rima-chan menelepon? Dia sudah kembali dari California?" Ran berseru antusias.
"Iya, katanya dia dan lainnya..."
"Apa, yang lainnya juga ada, desu~?!" Suu berseru tepat didepan wajahku.
"Uh, iya. Nagihiko dan Kukai..." Aku menyeka wajahku yang terkena percikan liurnya Suu, Eww. (A/N: Sorry Suu lovers!)
"Aku gak sabar ketemu mereka," Ujar Miki dari balik buku gambarnya
Ini gimana, sih? Aku mulai jengkel deh! "Hei! Berhenti menyelaku! Aku belum selesai bicara!" Seruku yang membuat mereka kaget.
"Ah, iya Amu-chan. Maaf, silakan teruskan," Ujar Daia sambil tersenyum kikuk.
Aku menghela nafas sejenak, "Di telepon tadi Rima bilang para Guardian akan berkumpul di Seiyo Gakuen. Dia bilang, sih, semuanya mau datang, dan ada hal penting yang mau dibicarakan Tsukasa katanya." Jelasku.
"Mungkin ini reuni, Amu-chan!" Seru Ran bersemangat.
"Bisa jadi. Lagipula 'kan sekarang minggu terakhir musim panas." Miki berkesimpulan.
"Yah, mungkin," Aku tersenyum. Reuni ya? Udah lama juga aku gak bertemu mereka. Rima dan Nagihiko sudah lama ngelanjutin sekolah ke luar tahun berlalu sejak kami lulus dari Seiyo Elementary dan kami belum pernah bertemu setelahnya. Aku penasaran gimana akhirnya hubungan mereka berjalan.
Yaya dan Kairi. Mereka berdua sangat akur di Seiyo Middle School dan sekarang mereka sudah jadi senior disana. Waktu aku dan Tadase masih disana kami sering main bersama. Yaya masih saja kekanak-kanakan, dan Kairi masih super serius. Tapi kelihatannya mereka cocok dan kurasa gak lama lagi hubungan mereka bakal penuh dengan lovey-dovey, haha.
Kukai gak bisa meninggalkan Seiyo, makanya dia masuk ke Seiyo High School dan sekarang udah tahun keduanya disana. Alasannya, sih, katanya klub sepak bolanya bagus disana, tapi aku tahu, temanku yang super enerjik itu ternyata punya sisi emosional dengan akademi itu.
Oh, dia juga masih pacaran dengan Utau. Dan ngomong-ngomong soal nona popstar itu, kami masih sering bertemu. Dia sering sekali mengirimkan tiket konsernya pada kami semua. Sekarang dia sudah go international dengan labelnya sendiri yang diurus kakaknya Kairi, Yukari.
Tadase dan aku les di tempat yang sama. Kami janji untuk masuk ke SMA yang sama, dan jangan salah mengartikan ini semua ya. Biarpun saat SD kami pernah mengalami masa-masa menyenangkan bersama, sekarang ini kami hanya berteman. Aku sudah coba menjalin hubungan serius dengannya, dan ternyata gak berjalan terlalu baik. Dia sudah menemukan yang dia cari pada sosok temanku yang lain, Lulu de Morcerf Yamamoto. Aku juga gak merasa menemukan hal yang aku cari dari seorang cowok di dirinya. Dia memang baik, berani, dan peduli. Tapi, yah, cuma segitu saja.
Hah, Ikuto kalian bilang? Jangan mentang-mentang aku gak pacaran dengan Tadase terus kalian bisa menyimpulkan seenaknya ya. Gak, aku gak pacaran dengannya kok. Aku bahkan gak tahu di negara mana dia sekarang. Sejak meninggalkan Jepang dia cuma beberapa kali menghubungiku, dan hal terakhir yang kutahu, sih, dia sudah menemukan ayahnya, dan sekarang ikut keliling dunia bersamanya. Kuakui, aku sedikit kangen dengan kejahilannya, tapi sekali lagi, tolong jangan salah mengartikan ini semua ya.
"Hei, Amu-chan. Hatimu bersinar terang, lho." Ujar Daia membuyarkan lamunanku.
"Oh ya?" Sahutku cuek sambil menghabiskan susuku.
"Ingat Ikuto-kun ya, desu~?" Timpal Suu.
Aku tersedak mendengar komentarnya, "Kalian dapat pikiran gila darimana?" Ujarku dengan topeng 'Cool and Spicy'-ku. Menutupi kekagetanku dan wajahku yang, entah gimana memerah sedikit.
"Kami tahu, Amu-chan," Sahut Ran sambil tertawa geli diikuti charaku yang lain. Mereka ini...
"Daripada itu, jam berapa sebenarnya kalian janjian, Amu-chan?" Ujar Miki mengingatkanku. Oh iya, jam berapa sekarang?
...
...
...
"HAH?! JAM 08.55?! KURANG DARI LIMA MENIT LAGI!" teriakku cukup keras sampai charaku mundur ketakutan. "Ran, Chara-nari!" seruku.
"Aye-aye, Madame!" Sahut Ran riang, "Hop, Step, Jump!" dalam sekejap aku berubah menjadi cheerleader dan melompati atap rumah-rumah tetanggaku menuju Seiyo Gakuen. Bersemangat mengira-ngira apa yang akan kutemui disana.
Daia's POV
"Hei, apa kalian merasa pancaran sinar hati Amu-chan jadi makin kuat?" tanyaku pada yang lain sambil mengikuti Amu-chan dari belakang.
"Hmm, kurasa iya." Ujar Miki.
"Seperti sesuatu yang baik akan terjadi ya, desu~" Suu tersenyum.
"Dan dia ini semangat sekali!" timpal Ran dari dalam pikiran Amu-chan.
"Kira-kira apa artinya, Daia, desu~?" tanya Suu.
Aku mencoba memikirkannya, dan tersenyum karena kesimpulanku sendiri. "Entahlah, yang kutahu aku merasakan pancaran sinar hati yang kuat juga disana," Teman-temanku saling berpandangan. "Kurasa cinta akan mulai tumbuh tak lama lagi."
~Author Speech~
Vices: Oke. So, how's that? karena ini fic pertama gue mohon dimaklumi kalo agak nyampah. Segala macem bentuk Review, Flame, apa aja di terima dengan tangan terbuka :D (bukan dada, soalnya takut masuk angin) Arigato, thank you banget all!
Amu: Kabar baiknya, chapter 2 bisa langsung di liat :) Jadi, please RnR yaa
