"Ogiwara-kun?" Panggil pemuda bersurai biru langit.
"Hm.. Ada apa Kuroko?" Balas pemuda bersurai coklat yang bernama lengkap Ogiwara Shigehiro.
"Aku ingin bertemu dengan pacar barumu. Ku dengar namanya Cumicumi gitu ya.." Ujar pemuda bersurai biru yang mempunyai nama lengkap Kuroko Tetsuya.
"Namanya Mayuzumi Kuroko, bukan Cumicumi. Dan darimana kau tahu itu?" Tanya Ogiwara.
"Karena aku selalu tahu." Balas Kuroko dengan acuh.
Mereka sedari tadi duduk ditaman dekat kedai favorit mereka. Ya sedang menikmati suasana yang hangat sambil menyesap minuman favorit mereka. Kuroko menyesap vanilla milkshake, Ogiwara menyesap chocolate milkshake.
"Oh iya, memang kenapa kau ingin bertemu dengan Mayu-kun (panggilan sayang Ogiwara pada Mayuzumi :D)? Jangan-jangan kau mau merebutnya dariku ya?"Tebak Ogiwara.
"Nggak kok. Jangan asal nuduh deh. Pokoknya Ogiwara-kun harus mengajak Cumicumi-kun saat kita pergi ke xxx hari minggu. Ok!" Ucap Kuroko kelewat semangat. Ogiwara pun mengangguk heran, tapi segera diacuhkan. Karena pikirnya pasti Kuroko hanya ingin bertemu dengan pacarnya dan tak mungkin menikung. Ya kan?
Disclaimer : Yang mempunyai chara yaitu pembuatnya. Yang punya cerita? Author yang satu ini tentunya. :D
Rated – T
Genre : (berharap) Humor, Romance (udah pasti!)
Warning : mungkin typo yang kelewat. Mungkin Charanya ooc. Mungkin agak garing. Mungkin humornya nggak ngena. Mungkin bahasanya agak keluar jalur. Mungkin mungkin dan mungkin saya lagi setres jadi malah ngomong mungkin terus. Mungkin untuk terakhir kalinya cerita ini agak gaje dan malah bikin orang enek bacanya.
Pairing : Akakuro, Midotaka, Aokaga, Kakise, Mayuogi, Murahimu, Hyuuri, Kiyoizu.
Semoga saja ceritanya bagus. Minna tolong abis baca review ya..
'Reunian'
Kriiingg... Kriiingg...
"Moshi-moshi.." Pemuda bersurai hijau lumut mengangkat telponnya.
"Moshi-moshi Midorima-kun.. Apa kabar?" Tanya seseorang yang berada ditempatnya berbasa-basi.
"Baik. Kenapa kau menelponku, nanodayo?" Tanyanya agak ketus.
"Aku Cuma mau kasih tahu kalau besok minggu aku ingin bertemu denganmu di xxx jam 8 pagi. Jangan lupa ajak pacarmu yang bernama siapa? Bakpao?" Ucap seseorang disana (pokoknya disana) dengan asal.
"Namanya Takao, nanodayo. Memang ada apa?" Tanya pemuda ini dengan penasaran, sangat.
"Ya hanya ingin bertemu saja. Lagipula kita kan memang sudah lama tak bertemu, Midorima-kun. Ya sudah, aku tutup ya telponnya. Jaa.." Sahut orang yang tadi nelpon, lalu menutup telpon tersebut. Midorima, pemuda yang bersurai hijau lumut tadi, menaruh kembali ponselnya diatas meja.
Midorima sekarang termenung. Sebenarnya apa yang direncanakan seseorang tadi? Jangan-jangan... Oh hell, jangan sampai hal yang ada dipikirannya ini sampai terjadi. Bisa-bisa dia mati tsundere lagi (?).
"Tadi siapa yang menelpon, Shin-chan?" Tanya pemuda bersurai hitam, Takao alias pacar Midorima.
"Kuroko." Jawabnya singkat. Midorima masih termenung memikirkan apa yang akan Kuroko lakukan saat mereka bertemu nanti.
"Oh Kuroko-kun. Memang dia bicara apa tadi?" Tanya Takao penasaran.
"Katanya besok minggu kita akan ketemuan. Dan aku juga harus membawamu nanodayo." Jawab Midorima.
"Wah.. Asik dong. Jadi hari minggu kita ada kerjaan." Ucap Takao dengan girangnya. Berbanding terbalik dengan Midorima.
-Ditempat lain-
Kriiiiiiingggg... Kriiiiiiinggg... Kriiiiiiingggg... Kriiii-
"Moshi-moshi... Kise disini ssu." Sahut pemuda bersurai pirang yang sedang mengangkat telpon dari seseorang.
"Moshi-moshi Kise-kun." Balas seseorang yang tadi telpon.
"Ada apa Kurokocchi menelponku? Tumben ssu." Ucap Kise pada seseorang tersebut yang disebut Kurokocchi.
"Tak apa-apa Kise-kun. Oh iya, besok minggu kita bertemu ya di xxx, jam 8 pagi. Ah jangan lupa ajak pacar barumu itu. Namanya siapa ya? Kacasapu?" Ucap 'Kurokocchi' itu dengan asal.
"Namanya itu Kasamatsu ssu. Memang kenapa? Tumben sekali Kurokocchi mengajakku ketemuan ssu.." Tanya Kise dengan penasarannya.
"Tidak apa-apa kok. Cuma ingin bertemu. Jangan lupa ya. Ya sudah aku tutup telponnya. Jaa.." Sahut 'Kurokocchi' lalu menutup telponnya. Kise menampakkan wajah bingung. Tapi segera diacuhkan karena pekerjaannya belum selesai. Ya maklumlah, dia kan seorang model.
-Ditempat lain lagi-
Pemuda berkulit tan ini sedang berjalan sambil mendongak. Dilihatnya pistol-pistol dengan berbagai macam yang tertata rapi dirak. Tiba-tiba tubuhnya bergetar. Ah, sebenarnya ponselnya yang bergetar membuat tubuhnya merinding disko(?) ikut bergetar. Dia pun mengambil ponselnya dari saku lalu mengangkat panggilan tersebut.
"Moshi-moshi.." Sahut pemuda yang bersurai biru tua itu.
"Moshi-moshi Aomine-kun.." Balas seseorang yang menelpon tadi.
"Yo Tetsu, ada apa? Sudah lama sekali kau tak menelponku." Ucap pemuda yang bernama Aomine ini.
"Memang kenapa? Ah jangan-jangan kau merindukanku ya.." Goda penelpon yang bernama Tetsu itu.
"Nggak juga. Cuma kaget aja kau menelponku. Apa kau memerlukan sesuatu?" Tanya Aomine.
"Aku ingin bertemu denganmu hari minggu besok di xxx jam 8 pagi. Semoga kau tak sibuk. Oh iya, kudengar kau sudah punya pacar, ajak dia juga. Kalau nggak salah namanya Bakri ya?" Ucap Tetsu dengan ngawurnya.
"Sejak kapan gua punya pacar Bakri. Ngawur aja lu. Namanya itu Kagami. Inget tuh KA-GA-MI." Balas Aomine dengan emosi. Siapa yang nggak emosi kalau nama pacarnya diganti. Mana norak lagi namanya.
"Hehe.. Maaf. Pokoknya jangan lupa ya. Ya udah, aku tutup telponnya. Jaa.." Ucapnya sambil menutup telpon. Sejenak Aomine memandang ponselnya yang sudah mati. Hmm.. Tetsu minta ketemuan? Pasti ada apa-apa. Batin Aomine. Pokoknya kalau sampai Taiga klepek-klepek sama dia awas aja. Gue cium juga tuh orang. Lanjutnya dalam hati sambil nyengir gaje. Heh, mengapa pikiranmu sangat kotor macam kali ciliwung Aomine?
-Ditempat lainnya-
Nampak pemuda yang mempunyai postur tubuh diatas rata-rata sedang mengunyah makanan kesukaannya. Disampingnya juga ada pemuda yang mempunyai perawakan lebih kecil dari pemuda satunya yang sedang melihat tv.
Kriiiingg.. Kriiinggg... Krriiiingg... Krriiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiingggggggggg... (cepet diangkat kenapa sih? Berisik tahu!) krriiiiinggg...
"Muro-chin, tolong angkatin dong.. nyam.. nyam.." Ucap pemuda bersurai ungu. Pemuda bersurai hitam itu pun menurut dan mengambil ponsel yang berdering.
"Moshi-moshi.." Sapanya.
"Moshi-moshi.. Ano.. Ini siapa ya? Apa Murasakibara-kun ada?" Tanya seseorang yang berada diantah berantah.
"Ada, sebentar ya.. Atsushi, ini telpon untukmu." Ucap pemuda itu sambil menyodorkan ponsel milik Murasakibara itu. Murasakibara pun mengambil ponselnya dan menaruhnya ditelinga.
"Hmm.. Moshi-moshi.." Ucap Atsushi dengan malas.
"Moshi-moshi Murasakibara-kun.." Sapa balik seseorang itu.
"Hmm.. Ada apa Kuro-chin? Apa kau mau memberikanku makanan?" Tanya Murasakibara. Ya sebenarnya yang ada dipikiran Murasakibara hanya makanan saja.
"Tidak Murasakibara-kun. Tapi bisa tidak kita bertemu hari minggu besok di xxx jam 8 pagi?" Tanya orang yang bernama Kuro-chin itu.
"He.. Tapi kan itu jauh.. Memangnya ada apa?" Tanya Murasakibara.
"Ya Cuma ingin bertemu saja sih. Oh iya, nanti ada makanan banyak loh.. Jadi datang ya.." Bujuknya. Dasar Kuro-chin ini tahu betul titik kelemahan seorang Murasakibara.
"Baiklah.. Nanti aku datang." Jawabnya sambil ngiler, karena mikirin makanan yang banyak. Pasti lezat-lezat.
"Oh iya, jangan lupa ya bawa pacarmu itu. Um.. Kalau nggak salah namanya Antimo ya? Kok aneh ya namanya?" Ucap Kuro-chin ngasal.
"Hoaamm.. Namanya itu Himuro Kuro-chin. Ya sudah, asal ada makanan aku akan datang." Ucap Murasakibara.
"Okie.. Ya sudah aku tutup telponnya. Jaa.." Kuro-chin pun menutup telpon. Murasakibara masih ngiler membayangkan makanan.
"Tadi itu siapa Atsushi?" Tanya pemuda yang berada disamping Murasakibara.
"Oh itu Kuro-chin. Dia bilang mau ketemuan besok minggu. Kamu juga ikut. Nanti disana ada makanan banyak." Ucap Murasakibara yang masih saja ngiler. Haduh ini anak kapan sadarnya ya? Himuro, pemuda yang duduk disamping Murasakibara plus pacar Murasakibara ini hanya bisa menggelengkan kepala. Pasalnya dia tahu banget pacarnya yang satu ini. kalau sudah menyangkut makanan, ya sudah tidak bisa diganggu.
-Pindah ke tempat lain-
Pemuda yang mempunyai surai hitam kini tengah asyik menyantap makanan bersama seseorang didepannya. Ya bisa dibilang mereka sedang kencan. Mereka makan dengan tenangnya. Hanya suara gelak tawa dari meja sebelah yang terdengar sangat nyaring. Bahkan saking nyaringnya gendang telinga bisa pecah.
Kriiiinggggg... Krriiiiiiiiing... Krrriiii-
"Moshi-moshi.." Pemuda itu mengangkat telponnya.
"Moshi-moshi Hyuuga-senpai.." Balas seseorang yang jauh dari jangkauan (?).
"Ada apa Kuroko? Apa kau butuh sesuatu?" Tanya pemuda itu yang bernama lengkap Hyuuga Junpei.
"Iie senpai. Hari minggu besok bisa bertemu tidak? Kalau bisa di xxx jam 8 pagi ya.. Oh iya, pacar senpai jangan lupa dibawa- eh diajak maksudnya. Namanya Royco ya kalau nggak salah?" Sahut penelpon yang bernama Kuroko itu, dengan ngawurnya.
"Hah? Sejak kapan gue macarin bumbu masak? Namanya itu Riko. Jangan kurang ajar ya kau Kuroko. Aku ini senpaimu loh.." Tutur sang senpai.
"Hai, hai senpai. Ya sudah, pokoknya kalau bisa dateng ya.. Jaa.." Ucapnya lalu mematikan telpon. Hyuuga pun menghela nafas. Hah.. Punya kouhai kok kurang ajar banget ya. Batin Hyuuga.
Sepertinya pacar Hyuuga sedang tidak enak hati deh. Tuh nyatanya ada aura-aura bling-bling eh maksudnya aura hitam menyeramkan dibelakangnya. Author doakan semoga Hyuuga bisa bertemu dalam acara hari minggu besok.
-Ngintip ke tempat lain-
Terlihat seseorang yang sedang lari sore, um.. sepertinya bukan deh. Kalau lari sore terus kenapa ada anjing dibelakangnya. Oh... Sedang dikejar anjing toh..
Kini pemuda itu sudah hilang dari hadapan sang anjing. Sang anjing pun pasrah, berdoa dalam hati kalau pemuda tadi nyungsep diselokan. Wah anjingnya pinter ya bisa doain orang. Back to the pemuda tadi.
Pemuda yang tadi dikejar anjing kini sedang duduk dibawah pohon. Nafasnya terengah-engah. Peluh disekujur badan.
Drrtttt... Drrtttt.. Drrrttt-
"Mo..shi... Mo..shi... hah.. hah.. hah..." Sapa pemuda tadi dengan kepayahan.
"Moshi-moshi.. Izuki-senpai tidak apa-apa? Kok suara kayak abis dikejar maling?" Tanya penelpon itu dengan asal. Emang ada maling mengejar? Adanya juga maling itu dikejar.
"bu..kan Di.. ke..jar.. maling... hah hah... tapi.. abis.. dikejar.. anjing..." Ucap pemuda yang bernama Izuki ini dengan nafas tersenggal-senggal.
"Oh dikejar anjing toh.. Tapi anjingnya nggak kenapa-napa kan?" Tanya penelpon.
"Nggak apa-apa sih... Kenapa kau malah perhatian ke anjingnya?" Tanya Izuki dengan nada kesal.
"Kalau perhatian ke orangnya udah mainstream." Jawabnya polos.
"Dasar. Kenapa kau menelpon? Kalau mau jajan minta duitnya ke emak lu bukan ke gue karena gue bukan yang ngelahirin elu.." Sahut Izuki ngawur. Si penelpon jadi sweatdrop.
"Enggak kok Senpai. Aku Cuma mau kasih tahu aja. Besok minggu ketemuan ya di xxx jam 8 pagi. Jangan lupa bawa pacar senpai yang katanya iron heart itu. Siapa ya namanya? Um.. Kimochi ya?" Ucap penelpon dengan asal.
"Kimochi? Kimochi siapa ya? Perasaan pacarku namanya Kiyoshi deh. Ngawur aja lu tong.." Jawab Izuki.
"Hehe.. Ya yang itu maksudnya. Ya sudah senpai. Jaa.." Penelpon pun menutup telponnya.
Izuki cengo mendapatkan telpon tadi. Kimochi? Jangan-jangan Kiyoshi sudah ganti nama ya? Kok nggak kabar-kabar ya? Batin Izuki. Eh ternyata. Ini orang goblok atau gimana ya? Izuki beranjak dari duduknya dan pulang karena hari sudah gelap.
-Ngeshooting rumah pemeran utama-
Pemuda berambut biru langit ini sedang bermain ponselnya sejak tadi dikamarnya. Pemuda yang bernama Kuroko ini dari tadi menelpon seseorang. Setiap lima menit ganti lagi orang yang ditelpon. Akhirnya selesai juga. Batinnya setelah menelpon orang terakhir.
Kuroko pun menaruh ponselnya dimeja dekat kasurnya dan siap-siap untuk tidur sebelum..
Kriiinggg... kriii-
"Moshi-moshi.." Ucapnya.
"Tetsuya, besok jadi kan?" Tanya si penelpon.
"Hai, Akashi-kun. Semuanya sudah beres." Jawabnya.
"Hm.. Ya sudah. Kau tidur dengan nyenyak ya sayang.. Oyasumi.." Ucap Akashi dengan lembutnya.
"Hai, Akashi-kun juga. Oyasuminasai.." Balas Kuroko. Lalu sambungan terputus. Kuroko pun merebahkan diri dikasurnya. Tak lama kemudian, dengkuran halus terdengar. Oyasumi malaikat kecilnya Akashi.
~Hari Minggu~
Kuroko bersiap-siap untuk pergi ke tempat tujuan. Setelah meletakkan sentuhan terakhirnya, Kuroko pun siap. Tinggal menunggu seseorang.
Tok tok tok..
Terdengar suara pintu yang sedang diketuk. Kuroko dengan segera membukakan pintu itu. Dan disitulah seseorang yang ia tunggu. Dengan elegannya berdiri didepan Kuroko. Menatap lurus dimata aquamarine Kuroko. Kuroko tersenyum tipis padanya.
"Sudah siap sayang?" Tanya pemuda itu. Kuroko hanya mengangguk dan mereka pun berjalan menuju mobil pemuda itu. Siapa lagi kalau bukan pemuda bersurai merah yang selalu membawa gunting. Yo'i, dia Akashi Seijuro. Pacar Kuroko yang paling hot. Yang paling senang membuat Kuroko mendesah.
Dalam perjalanan, Kuroko ataupun Akashi tak ada yang berbicara. Toh, kalaupun basa-basi itu sudah basi bagi mereka. Mereka itu suka to the point kalau bicara. Tapi demi kenyamanan, biasanya Kuroko yang masih suka basa-basi. Ya walaupun Kurokonya sendiri malas.
Setelah entah berapa menit, akhirnya mereka sampai ditempat tujuan. Mereka pun keluar dari mobil dan mulai masuk ke gedung yang menjadi tempat tujuannya tersebut.
-Dilain sisi-
Pemuda berambut kuning kini tengah memasuki ruangan. Nampak makanan sudah tersedia disana. Oh iya, pemuda yang bernama Kise Ryouta ini tidak sendiri. Dia mengajak ehem pacarnya, namanya Kasamatsu Yukio.
"Wah.. masih sepi ternyata.." Ucap Kise.
"Hm.. Memang ini masih jam berapa? Kok mantanmu itu belum datang?" Tanya Kasamatsu.
"Um.. Masih jam 8 kurang lima belas menit. Wah kita kecepetan senpai." Ucap Kise dan diikuti tendangan dari Kasamatsu.
"Loh, Kise ngapain kau disini?" Tiba-tiba seseorang menyahut dari belakang.
"Loh. Midorimacchi sendiri ngapain disini? Aku ada janjian sama Kurokocchi disini." Balas Kise. Midorima, pemuda yang baru datang kini mengerutkan dahi.
"Aku juga ada janji sama Kuroko." Jawab Midorima.
Oh iya, Midorima datang bersama Bakp- maksudnya Takao, pacarnya.
"Are, Mido-chin sama Kise-chin juga ada?" Tiba-tiba ada suara yang menyahut lagi. Yup si titan yang suka makan.
"Eh? Kok ada Murasakibaracchi juga?" Tanya Kise heran. Kenapa jadi banyak orang gini ssu? Pikir Kise.
"Hmm.. Aku diundang Kuro-chin kesini. Kalian sendiri ngapain?" Tanya si titan malas.
"Aku juga diundang Kuroko/cchi." Jawab Kise dan Midorima bareng.
Jangan lupa, Murasakibara juga nggandeng pacar mungilnya/bagi Murasakibara\. Yep, Himuro Tatsuya.
"Heh? Kise, Midorima, Murasakibara? Kalian ngapain disini?" Tiba-tiba lagi ada suara yang menyahut.
"Are? Mine-chin juga?" Tanya Murasakibara.
"Juga? Aku kesini karena mau ketemu Tetsu." Ucap Aomine. Dan begitu pula dengan Aomine yang nggaet pacarnya, Kagami Taiga.
Mereka terhening sebentar. Mereka mikir dalam hati.
'Kenapa ada mereka ssu?' Batin Kise.
'Hah mereka ini.. Ngapain juga ada disini? Ah bukan berarti aku peduli juga nodayo.' Batin Midorima. Dalam hati juga tsundere?
'Hah.. Makanannya banyak. Kuro-chin memang baik.' Ok kalian pasti tahu ini batin siapa. Yoi, si titan Murasakibara.
'Ah.. Mereka ini ngganggu aja. Padahal tadinya gue mau threesome. Sialan mereka.' Kalian bisa nebak? Right? Si mesum Ahomine.
Dan ternyata banyak tamu-tamu yang berdatangan. Ada Ogiwara bersama pacarnya, Cumic- Mayuzumi Chihiro. Lalu ada juga Hyuuga bersama gadis cantik, Aida Riko. Dan wih.. ada iron heart, author ngefans banget sama dia.#plak. Ok disana ada Izuki bersama Kiyoshi.
Mereka juga bingung, kenapa ada banyak orang. Ok minus mayuogi.
Kini jam menunjukkan pukul 8 lebih tiga menit.
-Back to akakuro-
Kuroko dan Akashi kini sampai di tempat yang mereka tuju. Ternyata semuanya sudah datang. Yah yang ngundang malah telat. Nggak telat juga sih, Cuma ngaret bentar. Lagian mereka saja yang datangnya kecepetan. Akashi undur diri dulu untuk pergi ke toilet. Kuroko pun memasuki ruangan tersebut sendirian.
"Kurokocchi... Ohayou..." Sapa yang lebih ke teriak pemuda berambut pirang.
"Ohayou Kise-kun. Mana pacarmu?" Tanya Kuroko to the point. Kan, author sudah bilang.
"Sebentar aku panggil dulu. Kasamatsu-senpai, sini.." Panggil Kise pada seseorang.
Orang yang merasa terpanggil pun berjalan menuju yang memanggil. Orangnya sih lebih pendek dari Kise, tapi ya boleh lah.
"Senpai, kenalin ini Kurokocchi. Kurokocchi, ini Kasamatsu-senpai." Ucap Kise.
"Oh namanya Kasamatsu toh. Aku kira Kacasapu. Doumo Kasamatsu-san." Ucap Kuroko.
"Doumo Kuroko. Ah jadi kau ya. Aku kaget saat mendengar kau adalah mantannya Kise. Pemuda sepertimu tak cocok buat Kise. Kau itu terlalu imut buat Kise yang ya gitu deh.." Ucap Kasamatsu. Ya agak nyindir pacarnya sendirilah sebenarnya.
"Senpai hidoi ssu.." Rengek si bocah kuning. Tapi sayang, nggak ada yang nggubris. Haha kasian.
"Hm.. Benar. Mungkin dulu saya khilaf saat pacaran sama Kise-kun." Ucap Kuroko dengan nada polos. Wah ini anak terlalu jujur.
"Kurokocchi hidoi.." Rengek Kise. Ini bocah seneng banget merengek. Mana nggak ada yang kasian lagi. Benar-benar miris hidupnya.
"Ohayou Kuroko.." Sapa pemuda berambut hijau.
"Ohayou Midorima-kun.. Ah kau pasti yang namanya Bakpao-kun. Doumo.." Sapa Kuroko dengan nada bak orang tak bersalah. Emang sih Kuroko nggak bersalah, Cuma nggak ngerasa aja.
"E-eh.. Ano Kuroko-kun. Namaku Takao bukan Bakpao.." Ucap orang yang berada disamping Midorima.
"Oh.. Gomen ne. Soalnya kemarin Midorima-kun bilangnya Bakpao-kun, bukan Takao-kun." Ucap Kuroko yang sebenarnya mancing amarah orang.
"Kapan aku bilang gitu. Dasar lu aja yang budek nanodayo." Midorima ooc. Dalam hati itu orang pasti udah ngerapal mantra-mantra gila yang ada didunia ini.
"Eh.. Gomen ne.. Mungkin memang aku yang lupa. Maaf ya Takao-kun." Ucap Kuroko sambil memasang senyum termanisnya.
"Iya, nggak apa-apa kok. Oh iya Kuroko-kun. Aku dengar dari Shin-chan kau ini mantannya ya? Kok bisa sih?" Tanya Takao yang penasaran abis.
"Um.. Aku agak lupa kok bisanya. Ya pokoknya kita jalanin aja hubungan kita dulu seperti air yang mengalir disungai. Ya kan, Midorima-kun?" Ucap Kuroko dengan bijak sambil tersenyum pada Midorima. Wah sebenarnya Kuroko Cuma mancing aja tuh. Tuh lihat, Cuma disenyumin aja udah merah wajahnya. Dan anehnya, Takao bukannya cemburu malah ngetawain pacarnya sendiri.
"Yo Tetsu.." Sapa pemuda berkulit tan sambil nggandeng seseorang.
"Doumo Aomine-kun. Doumo... Bakri-kun?" Sapa Kuroko sambil bingung. Mungkin Kuroko memang orangnya pelupa. Yang punya nama agak kesal mendengar sapaan itu. Ya iyalah, nama bagus-bagus diganti Bakri. Hello.. Dunia mau runtuh ya?
"Ya ampun Tetsu. Sudah kubilang namanya Kagami, bukan Bakri. Dasar pikun." Umpat Aomine.
"Ah gomen ne Kagami-kun. Doumo.. Kuroko Tetsuya desu." Sapa Kuroko dengan sopannya.
"Tidak apa-apa Kuroko. Kemarin aku juga sudah mendengarnya dari Aomine kalau kau memanggilku dengan nama itu. Ya ampun gila!" Ucap Kagami sambil semi-teriak dikalimat akhir.
"Kau kenapa Taiga?" Tanya Aomine pada pacarnya.
"Bagaimana bisa kau memacari pemuda semanis Kuroko. Pasti mata Kuroko waktu itu belekan, ya kan? Nggak mungkin kan Kuroko memacari Aomine yang- ittai.. sakit woi.." Ucap Kagami yang ucapannya terpotong karena dijitak Aomine.
"Eh.. Entahlah Kagami-kun. Mungkin kau benar." Jawab Kuroko dengan polosnya. Kagami yang mendengar ucapan Kuroko langsung terbahak-bahak. Mendengar pengakuan mantan secara terang-terangan itu benar-benar gila.
"Ohayou Kuro-chin." Sapa pemuda titan bersurai ungu. Yoyoi, dia adalah Murasakibara dan sedang menggandeng Himuro. Ah kok malah kayak bapak yang sedang nggandeng anaknya ya?
"Ohayou Murasakibara-kun. Ohayou.. Antimo-kun?" Sapa Kuroko yang lagi-lagi lupa menghapal nama-nama orang.
"Himuro Tatsuya desu. Kau pasti Kuroko Tetsuya, mantannya Atsushi?" Tanya Himuro dengan sopan.
"Hai.. Senang bertemu denganmu, Himuro-kun." Ucap Kuroko yang tak kalah sopannya.
"Sama denganku." Balas Himuro.
"Tunggu dulu. Murasakibaracchi mantan Kurokocchi? Midorimacchi juga? Aominecchi juga? Kok bisa? Aku kira Cuma aku yang mantannya Kurokocchi.." Tanya Kise yang sedari tadi mencerna ucapan orang disekitarnya yang mengatakan mantan rekan timnya itu mantannya Kuroko. What the..?
"Aku kira Cuma aku yang mantannya Kuroko. Tapi bukannya aku peduli juga nanodayo.." Ucap si tsundere Midorima sambil membenarkan kacamatanya yang tak melorot.
"He, jadi kalian semua? Cih. Kalian ini. Pasti aku mantan Tetsu yang pertama, ya kan Tetsu?" Ucap Aomine dengan Pdnya.
"Eh.. Sebenarnya.. Midorima-kun mantanku yang kedua, Kise-kun yang ketiga, Aomine-kun yang kelima sedangkan Murasakibara-kun yang keempat." Ucap Kuroko.
"EHHHH..." Teriak tiga orang berambut beda itu. Murasakibara acuh aja. Asal ada makanan ditangan semuanya beres.
"Ohayou Kuroko.. Ohayou minna.." Ucap pemuda berpostur tubuh yang hampir setara dengan Murasakibara, tapi masih bisa dibilang normal.
"Ohayou... Umm.. Kimochi-kun?" Sapa Kuroko dengan ragu. Salah nama nggak ya? Batin Kuroko.
"Namanya Kiyoshi Kuroko.. Ohayou minna..." Jawab pemuda lain yang muncul dari belakang pemuda tadi.
"Ah iya, Kiyoshi-kun. Atau Kiyoshi-senpai. Ohayou Izuki-senpai." Sapa Kuroko dengan murah senyumnya.
"Wah wah... Jadi ini ya Kuroko itu. Aku kira kau Cuma ngelawak Izuki, ternyata Kuroko itu benar-benar manis. Untung aja dia bukan gula." Ucap Kiyoshi.
"Bukan gula aja udah dikerumuni banyak semut, apalagi kalau dia gula? Gajah pun ikut ngerubung." Ucap Izuki ngasal.
"Ohayou minna... Wah sepertinya disini Cuma aku ya yang perempuan." Ucap cewek yang kelihatan tomboi, tapi cantik. Ah tidak salah lagi.. ini pasti
"Ohayou Royco-san.." JDUAK! Cewek tadi langsung ngeremet-remet pundak pacarnya untuk melampiaskan kekesalannya. Namun tampang, dia masih senyum.
"Kau pasti Kuroko ya.. Doumo.. Aida Riko desu." Sapanya yang masih senyum. Tapi semua orang juga tahu kalau senyumannya itu pahit kayak kopi hitam.
"Ah gomen ne Riko-san. Doumo.." Kuroko langsung membungkuk.
"Tidak apa-apa kok Kuroko. Karena kau manis sekali, aku memaafkanmu." Ucap Riko. Kali ini dia senyum tulus.
"Eh tunggu, kalian ini siapa ya? Apa kenalanmu Kurokocchi?" Tanya Kise.
"Hai.. Izuki-senpai dan Hyuuga-senpai itu juga mantanku." Jawab Kuroko dengan entengnya.
"NANIIII?!" Teriak semua orang. Bahkan yang bukan mantan Kuroko ikut teriak.
"Sebenarnya ada dua lagi mantanku. Ah itu dia orangnya. Ogiwara-kun, ohayou.." Sapa Kuroko.
"Ohayou Kuroko.. Wah akhirnya aku bisa ketemu sama mantan-mantan Kuroko. Doumo minna.. Ogiwara Shigehiro desu." Sapa Ogiwara yang kelewat ceria.
"EHHH... Dan yang itu jangan-jangan..." Ucap Kise sambil nunjuk seseorang.
"Ah kau pasti Cumicumi-san. Doumo.." Sapa Kuroko.
"Cumicumi-san?" Tanya Midorima.
"Kuroko, sudah kukatakan berapa kali. Namanya itu Mayuzumi bukan Cumicumi. Hah, dasar. Oh ini pacarku, Mayuzumi Chihiro." Ucap Ogiwara.
"Doumo minna.." Sapa Mayuzumi. Wajahnya datar, persis seperti Kuroko. Cuma beda rabut aja sih. Sama tinggi badannya juga beda.
"Ya sudah.. Karena semuanya sudah kumpul, mari kita bersenang-senang.." Ucap Kuroko yang kali ini kelihatan senang.
"Tunggu dulu. Ini sebenarnya acara apa sih nanodayo?" Tanya Midorima.
"Cuma reunian sama mantan aja kok." Jawab Kuroko dengan entengnya.
"Reunian? Mantan? Jadi..?" Ucap Kise.
"Iya, kan kata banyak orang mantan itu sampah. Tapi menurutku mantan itu teman. Jadi ya kita harus tetap saling berhubungan. Bukan begitu Akashi-kun?" Ucap Kuroko pada Akashi yang baru saja kembali dari toilet. Ke toilet kok lama banget ya?
"Kau benar Tetsuya. Ya sudah, ayo bersenang-senang." Ajak Akashi.
"Tunggu dulu. Tadi Kurokocchi bilang Midorimacchi yang kedua dan Kurokocchi tak pernah menyebutkan mantan yang pertama. Mantanmu yang pertama siapa Kurokocchi?" Tanya Kise dengan penasaran.
"Akashi-kun.." Ucap Kuroko dengan tampang biasa saja.
"NANIIIIIIIII?!" Teriak semua orang kecuali Kuroko dan Akashi. Oh minus Ogiwara dan Mayuzumi.
"Kenapa? Kenapa kalian kaget begitu?" Tanya Akashi dengan nada yang kayak orang lagi mengintimidasi.
"Ah.. Tidak apa-apa kok. Cuma kaget saja.." Ucap Kise dengan gelagapan. Ya bagaimana tidak kaget, kapten tim basketnya ternyata sudah dimantanin Kuroko. Si iblis mantanin malaikat. Oh gila, benar-benar gila. Itu yang ada dipikiran semua orang, minus akakuro dan mayuogi. Kenapa mayuogi nggak ikutan? Karena mereka sudah tahu. Dari mana? Inget kan kalau Ogiwara sahabatnya Kuroko? Nah ya itu.
"Tunggu.. Kalau diperhatikan semuanya disini bawa pacar masing-masing nanodayo. Kalau Kuroko dan Akashi sendiri? Perasaan aku tak melihat siapa-siapa lagi selain yang bergerombol disini." Ucap Midorima dengan penasaran.
Sebenarnya semua orang juga penasaran. Dan lagi batin para mantan Kuroko minus Murasakibara dan Ogiwara berharap kalau apa yang dipikirkan mereka itu tidak benar.
"Aku dan Tetsuya bawa pacar kami kok.." Jawab Akashi dengan tenangnya.
"Heh? Mana ssu?" Tanya Kise yang semakin semangat (?)
"Ini pacarku." Ucap Akashi."Ini pacarku." Ucap Kuroko.
Mereka berucap bersamaan sambil menunjukkan ke orang yang dimaksud. Dalam artian, Kuroko nunjuk Akashi, Akashi nunjuk Kuroko. Ah.. pasangan yang pas, cocok, serasi, kawaii, dan aduh... diabetes deh..
Semua orang melongo, termasuk Murasakibara yang tak hentinya memakan makanan yang tersedia. Minus mayuogi lagi.
"J-jadi..." Kise gemeteran bingung mau ngomong apa. Kacamata Midorima pecah. Aomine ndower. Murasakibara masih ngunyah makanan, tapi kelihatan kalau dia shock berat. Dan Izuki maupun Hyuuga, dia tak berkutat ditempat.
"Kenapa jadi bengong? Ayo nikmati semuanya. Tenang, ini gratis tis tiss... Jadi puas-puasin aja. Dibawa pulang juga boleh.."Ucap Akashi.
Walaupun sebenarnya mereka tak ingin beranjak pergi, namun akhirnya bubar juga saat melihat gunting yang dibawa Akashi.
Mereka pun menikmati hidangan yang tersedia. Ada juga yang bernostalgia dengan masa lalu. Ada juga cerita saat pacaran sama Kuroko. Pokoknya ruangan itu ramai dengan orang-orang chit-chat sana sini. Sedangkan yang mengadakan acara hanya duduk anteng dikursi dekat jendela ruangan.
"Akashi-kun.." Panggil Kuroko.
"Hm.. Ada apa Tetsuya?" Tanya Akashi sambil menoleh ke arah orang yang paling manis didunia.
"Arigatou ne buat semuanya. Akashi-kun orangnya memang baik." Puji Kuroko. Ah, Akashi yang dipuji pacarnya jadi malu.
"Sama-sama sayang. kalau aku tak melakukan itu, aku yakin mereka semua pasti masih menjoneskan diri sendiri." Ucap Akashi sambil tertawa. Kuroko juga ikut tertawa.
"Akashi-kun.." Kuroko memanggilnya lagi. Akashi hanya berdehem.
"Aishiteru... I love you... Aku mencintaimu.. Saranghae... Pokoke aku tresno Akashi-kun.." Semua bahasa diucapkan pemuda manis ini. Akashi yang melihat kegemasan pacarnya ini hanya bisa terkekeh geli. Dia pun memeluk Kuroko penuh dengan kasih sayang.
"Aishiteru mo, Tetsuyaku sayang.. Oh iya Tetsuya.." Ucap Akashi membuat Kuroko penasaran.
"Ada apa Akashi-kun?" Tanya Kuroko sambil melepaskan pelukan hangat mereka.
Terlihat Akashi sedang mengambil sesuatu. Dan tiba-tiba Akashi bertekuk satu lutut sambil menyodorkan kotak kecil dan membuka kotak tersebut. Terlihat cincin yang sangat cantik ditengah kotak tersebut.
"Tetsuya.. Will You Marry Me? Will you be mine forever? Will you be my wife? Will you be my children's mom? Will you-" Ucapan Akashi terpotong.
"Cukup Akashi-kun.. Yes i will." Balas Kuroko sambil memeluk erat pacarnya yang sebentar lagi akan menjadi suaminya ini. Aduh... Entah si dua sejoli ini sadar atau tidak, tapi semua orang sedang terisak haru melihat lamaran Akashi pada Kuroko.
"Selamat Kurokocchi.." "Kami bahagia untukmu.." "Selamat ya.. Jangan lupa undang kami.." itulah teriakan-teriakan mereka sambil menyeka air mata mereka dan juga ingus yang keluar.
Kuroko dan Akashi pun melepaskan pelukan mereka. Dengan pelan, Akashi memasangkan cincin itu pada jari manis Kuroko.
"Arigatou Tetsuya.." Ucap Akashi dengan lembutnya. Kuroko hanya bisa tersenyum. Tanpa sadar dia menangis haru. Tak pernah ia sangka Akashi akan melamarnya. Mungkin ini alasan lain mengapa mereka mengumpulkan mantan-mantan Kuroko.
Dengan pelan, bibir mereka pun dipertemukan. Terdengar sorakan bahagia dibelakang. Dan ini adalah hari yang membahagiakan untuk Kuroko maupun Akashi.
END~
Halo halo minna^^ gimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya..
Ini aku buat ff yang gaje lagi. Sebenarnya pengennya humor, eh malah nggak kesangkut sama sekali humornya. Apalagi ini ffnya agak boring. Tapi yang akhir sweet kan? /nggak. Entahlah, saya malah nggak menyangka akhirnya malah Akashi ngelamar Kuroko. Pikirku Akashi itu datang dari toilet terus ngagetin mantan2 Kuroko gitu. Tapi ya begitulah jadinya.
Oh iya minna, maaf ya namanya aku plesetin. Entah kenapa saat mlesetin namanya Kagami aku jadi ketawa sendiri. Itu emang namanya paling nggak nyambung.
Oh iya ada yang konek nggak maksud ucapan Akashi yang bilang 'kalau aku tak melakukan itu, aku yakin mereka semua pasti masih menjoneskan diri sendiri.' ? kalau nggak konek aku kasih tahu. Sebenarnya Kuroko macarin semuanya itu Cuma biar dimasa depan mereka bisa punya pasangan. Pokoknya waktu pacaran, Kuroko itu kayak memberikan dorongan biar yang dipacarin itu nggak ada yang minder atau apalah dan dimasa depannya bisa cari pacar sendiri.
Dan tentunya Kuroko yang nembak duluan. Itu juga atas kemauan Akashi kok. Oh iya, juga waktu kuroko macarin mantan2nya minus Akashi itu sebenarnya bukan atas dasar cinta karena cintanya udah mentok di Akashi. Tapi bukan berarti Kuroko Cuma manfaatin mereka. Big No!
Pokoknya yang udah konek syukurlah..
Oh iya, bisa nebak siapa yang nembak duluan saat akakuro bersama untuk pertama kali? Menurut kalian Akashi atau Kuroko yang nembak? Yok review mana pilihan kalian..
Dan Maaf banget kalau kalian tidak puas. Saya sendiri kurang puas karena masih banyak kesalahan saya pada ff ini.
Jadi, minna tolong review ya.. setidaknya kritik letak salah saya, kekurangan, dll yang bikin ff ini kurang. Pokoknya review ya.. berbaik hatilah pada author yang satu ini. kasian kan Akakuronya jadi garing ntar kalo nggak ada masukan..
Nah.. gitu aja deh. Bingung mau ngomong apaan. /padahal ngomong banyak daritadi\
Jaa.. see you next time /kalo masih mau baca ff saya sih hehe..\
-akakurofamily (Naja^^)
