I'm Here © skyruu
Katekyo Hitman Reborn! © Amano Akira
Shout to the world that I'm alive and exist!
Kaki-kaki itu dia langkahkan berlari menuju bukit yang biasa dia jadikan sebagai tempat persembunyian, tempat dia bersembunyi dari dunia.
Mungkin ini entah sudah keberapa kalinya, namun yang dia ingat semenjak pertama kali dia memasuki suatu lingkungan yang bernama sekolah, hal ini menjadi hal yang sudah lumrah dan biasa.
Banyak sekali gertakan, bully-an yang dia terima semenjak sekolah hanya karena dia lemah dan terkadang ceroboh. Teman-teman sekelasnya bahkan menjulukinya tidak berguna, payah, ceroboh, dan lainnya.
Jika dalam perspektifmu, apakah dia salah? Kecerobohan yang dia lakukan, apakah dia salah?
Hidup dalam lingkungan yang penuh tekanan seperti itu, mau tidak mau dia bersikap sesuai dengan apa yang diinginkan lingkungan itu. Jika lingkungan tempatnya hidup menginginkan dia menjadi seorang yang bodoh dan ceroboh, akan dia lakukan. Jika mereka menginginkan dia menjadi seorang yang berguna, dia pun akan melakukannya.
Menurutmu lagi, apakah ini yang disebut kebodohan? Bukan, ini hanya bentuk adaptasi. Karena kau tidak bisa mencocokkan orang lain dengan dirimu, tetapi dirimulah yang mencocokkan diri dengan orang lain.
Namun kali ini berbeda, setelah dengan apa yang dia lakukan saat istirahat siang itu rasanya semua berubah dan roda dunia sedikit bergerak. Dengan sedikit teriakan dan penolakan, dia merubah dunianya sendiri.
"Aku tahu aku bukanlah orang yang baik. Aku bodoh, ceroboh, dan yang kulakukan hanya membuat orang lain repot dengan kehadiranku," begitu yang dia ucapkan.
"Tapi aku sama seperti kalian, manusia hidup yang memiliki nyawa dan hati, juga perasaan! Aku bukan robot atau boneka yang bisa kalian gerakkan sesuai dengan keinginan kalian!" nada bicaranya naik, tangannya terkepal seperti sedang menahan sesuatu.
"Karena itu, jangan menimpakan kesalahan kalian sendiri padaku. Aku tidak tahu menahu soal ini, biarkan aku pergi!" dengan akhir kalimat yang dia ucapkan itu, dia kabur dari orang-orang yang tadi sedang menggencetnya seperti biasa.
Dia mulai lelah.
Tidak, dia sudah lama lelah.
Orang yang merasa memiliki kekuatan lebih akan mencoba untuk menindas yang lebih lemah. Terkadang aturan di dunia ini sangat tidak adil. Dia yang selama dalam hidupnya merasakan banyak ketidak adilan. Contohnya kali ini, orang-orang tadi berusaha membuatnya menjadi seorang kriminal dengan menuduhnya mencuri uang seorang siswa di sekolahnya.
Kejahatan kecil anak sekolah namun berakibat fatal.
Setelah kabur dari cengkraman para penggencetnya, dia melarikan dirinya ke bukit tempat dia bersembunyi. Menangis mungkin terdengar seperti pengecut dan lemah. Namun apa yang bisa dia lakukan selain itu? Dia hanya manusia lemah.
"Kenapa semua ini selalu terjadi? Apa yang telah aku perbuat sehingga aku harus mengalami hal seperti ini?" tangisnya mulai menghidupi suasana bukit yang sepi.
"Apa karena aku lemah dan tidak berguna? Bukankah aku sudah melakukan apa yang mereka inginkan dariku? Mengapa mereka tidak pernah puas?!"
"Aku bukan robot atau boneka! Aku manusia hidup! Aku memiliki nama!"
"Apakah seseorang di dunia ini tak ada yang dapat mendengarku? Mendengar suara hatiku?!"
"Aku hidup di dunia ini! Jangan tinggalkan aku!"
"Tsunayoshi Sawada adalah namaku! Ingatlah aku sebagai diriku! Katakan pada dunia bahwa aku hidup! Aku hidup dan kesepian!"
Teriakan memilukan dari arah bukit tidak membangkitkan siapapun di malam itu. Hanya suara burung hantu dan bintang-bintang di langit yang menyaksikan jatuhnya tetesan-tetesan panas dari amber yang memilukan.
"Tolong aku…,"
"Temukan aku…."
Feedback?
