Happy Birthday Junpei!
Sebuah Fanfiksi Humor tentang Ulang Tahun Junpei Iori
Yang Cukup 'Asemrawut'
Sinopsis : "Pei, lu mau hadiah pa'an? Gue kasih apaan aja dah!" | "Gue mau liat lu pake baju seksi!" Dan terjadilah kekacauan batin dalam hati seorang Minato Arisato hari itu.
Rating : T (Teen)
Warning : Mild Language, Penggambaran yang agak 'menjurus', Agak OOC.
Author's Note : Yosh. Waktu saya mikirin fanfiction saya yang sebelumnya lagi, bukannya ketemu plot cerita yang dibutuhin buat ntuh cerita, malah ketemu yang laen! Yaudah dah, langsung tulis aja biar kagak lupa! Sorry aneh, banyak typo, dan gaje! Happy Reading Minna~
Sebelumnya ; " PERLU DITEKANKAN BAHWA CHARACTER YANG SAYA GUNAKAN DI FICT INI BUKANLAH MILIK SAYA! MASING-MASING CHARA MERUPAKAN MILIK PIHAK YANG TELAH DITENTUKAN. TEMPAT KEJADIAN INI MURNI MILIK SAYA. JIKA ADA KESAMAAN/KEMIRIPAN TEMPAT, JALAN CERITA, DAN SEBAGAINYA, SEMUANYA MERUPAKAN KETIDAK SENGAJAAN. Terimakasih.
Happy Birthday Junpei!
Sebuah Fanfiksi Humor tentang Ulang Tahun Junpei Iori
Yang Cukup 'Asemrawut'
Beberapa hari sebelum tragedi itu terjadi..
Dorm-Lounge, 9 PM..
" Eh, Junpei-kun, ulang tahun 2 hari lagi!? " Ucap Fuuka sambil menggerakkan jemarinya diatas kalender yang terpasang di bulletin dorm.
" Fuuka, stop panggil dia pake –kun, sama sekali enggak pantes tau. Panggil aja stupei, kita kan sama-sama kelas 2. "
" I-iya juga sih, Yukari-chan.. Tapi aku gak biasa.. " Fuuka membalikkan badannya kearah Yukari.
" Terus kok kamu bisa panggil Minato tanpa –kun? " Yukari menanyakan Fuuka tepat pada sasarannya dengan tersenyum jahat.
" Eh? K-kalo itu sih.. " Fuuka melihat sebentar kearah Minato yang daritadi sepertinya tidak mendengarkan pembicaraan mereka. " Entahlah, aku tak tahu.. "
" Kau menaruh hati pada Arisato ya? " Mitsuru menambahkan.
" H-heh, Apaan sih senpai?! " Muka Fuuka memerah.
" Lagi ngomongin apaan sih? Muka Fuuka merah tuh, mesum ya? " Minato tiba-tiba angkat bicara.
" Sembarangan ente! Kita tuh lagi—" Yukari tidak sempat melanjutkan kata-katanya karena Fuuka melempar bantal yang ada di sampingnya kearah Yukari.
" Fuuka! "
" Yukari-chaan! "
Lalu terjadi perang bantal antara mereka berdua.
" .. Fuuka jadi out of character ya setelah dia pindah kesini sekitar 4 bulan dan mulai membantu kita.. I wonder what happen. " ucap Minato sambil mengibaskan poninya.
" .. Yeah, I thought so. "
" Padahal dulunya aku mengira dia adalah cewek kalem. " Akihiko sweat dropped.
" S-Siapa yang kalem?! " Ternyata perang bantal antara Yukari dan Fuuka sudah mulai mereda.
" Kalem? Gak ada yang kalem, salah denger kali. "
Hening.
" J-Jadi.. apa? "
" Oh, Ulang tahun Junpei.. "
" Oh dia, paling dikasih eroge atau doujinshi* juga langsung seneng dia mah. Gak usah repot-repot. " Minato menanggapi Yukari dengan suara malas.
".. Tapi aku mau membuat sesuatu yang berarti juga sih buat si Stupei itu, yah.. sekali-sekali. "
" Benar juga. " Akihiko tampaknya setuju dengan Yukari. " Bagaimana menurutmu Minato? "
" .. Sudah kubilang.. " Minato menarik nafas panjang. " Dia lebih bahagia dengan kaset-kaset eroge berrated-21+, doujinshi.. hentai.. what else.. "
Minato mendapat tatapan deathglare dari Yukari dan Mitsuru.
" B-Baiklah. Aku setuju.. " ucap Minato menyerah, dia tidak mau diseret lagi oleh Yukari ke lantai dua untuk dipaksa minum Mad Bull yang rasanya aneh itu atau di pukul habis-habisan.
" Baiklah, semuanya tinggal direncanakan. "
" Yukari-chan, besok kamu suruh Junpei balik ke dorm lebih cepet aja buat ngomongin soal ini. "
" Oke. "
.
1 Hari menuju tragedi..
Dorm-Lounge, 7.31 PM
" Woi, cepetan napa, gue masih ada kerjaan ene. " Junpei mendengus kesal.
" Shut the f*** up Junpei, It's about your birthday! " Minato ( lagi-lagi ) mengibaskan poni nya karena ada beberapa helai rambut yang menusuk matanya.
" Wh-? Ulang tahun gue? "
Semuanya mengangguk.
" Maksud nya lu semua mau kasih gue hadiah neh? " mata Junpei berbinar-binar.
Semuanya mengangguk lagi.
" Apapun yang gue mau neh? " mata Junpei semakin berbinar-binar.
Minato menarik nafas panjang untuk mempersiapkan dirinya mendengarkan permintaan gila Junpei. " Pei, lu mau apaan? Gue kasih apa aja dah! " Minato menunggu.
1 Detik..
2 Detik..
3 Detik..
8 Detik..
15 Detik..
Junpei tampak berpikir keras.
Terjadi pemikiran sama pada otak setiap orang ; " Apa sampe sebanyak itu? ", " Apaan sih yang dia minta? ", " Cukup gak nih, duit gue. "
" YOSSSHHH! " Teriak Junpei. " Gue udah memutuskan.. "
Minato deg-degan sangking penasarannya.. Eroge? Anime KissxSus? Anime DownSchool DXD? Doujinshi 21++? Yuri? Action Figure yang lagi di ofuro? ***
" Gue mau liat.. " Junpei menarik nafas. " Drum roll pleasee? " Yukari menggeprek meja kopi di depannya..
Akihiko dan yang lainnya kelihatan sangat tegang..
Junpei tampak menarik nafas kembali.. Dan akhirnya, ".. Aww yeah, Minato, " Junpei melirik Minato. " Gue mau liat lu pake baju seksi!"
Drum roll berhenti.
Hening terjadi dimana-mana.
Minato straightface.
Akihiko jawdropped.
Fuuka bengong.
Yukari menahan niat untuk tertawa, tetapi mukanya memerah, dan pastinya.. amarah yang mendalam.
Mitsuru sibuk mencari busana erotis yang memungkinkan untuk dipakai Minato yang berada di dalam majalahnya.
" A-Apaan sih? Tadi udah gue bilang kan apa yang gue mau? Kok jadi pada diem seh? " ucap Junpei dengan inosen nya.
Minato berdiri, membanting buku pelajaran yang barusan ia pelajari, meninggalkan tempatnya dan segera menaiki tangga. Mukanya tampak sangat merah padam.
Junpei bengong dengan tampang 'Gua-salah-apa-?'
" .. Oi, Stupei. Kau membuat Minato ngambek tuh. "
Junpei menggaruk belakang kepalanya yang tidak terasa gatal. " Begitu ya? ..Padahal aku Cuma mengatakan apa yang kumau kan..? " ucapnya tanpa tampang atau merasa bersalah.
" Tapi kenapa harus dia? Jangan-jangan kau.. "
Butuh beberapa detik bagi Junpei untuk menyadari apa arti dari ucapan Mitsuru.
Junpei mengkerutkan dahinya. " What the—Gay? NAW. " Junpei menyilangkan kedua tangannya di depan dada.
Hening.
" .. Lalu a-apa yang harus kita lakukan sekarang? " Junpei berusaha sebagai icebreaker.
" Hei, Junpei. Kau tak boleh tau! Sana pergi! " Yukari mengusir Junpei sambil mengangkat topi biru tua yang menutupi kepala plontosnya
" Hei, kembalikan topi ku! Tanpa itu aku terlihat menyedihkan! "
" Tangkap kalau bisa! Dasar tidak gentle! "
" .. Baik-baik.. Lihat saja kalau kau tertangkap Yuka-tan! "
Mereka berdua menghilang dari balik tembok.
Lalu (lagi-lagi) hening.
" Sepertinya mereka berdua itu pasangan cocok ya? " ucap Fuuka sambil tertawa.
" Tidak. Mereka tidak cocok. Bisa-bisa kalau mereka satu rumah.. " Akihiko membayangkan..
Mitsuru merinding. " Hih, tidak usah dilanjutkan. Membayangkannya saja ngeri. "
Lagi-lagi awkward silence..
" ..Tapi sepertinya.. " Akihiko berdehem. " Itu hal yang.. bagus. Err.. Minato memakai baju.. maid? Ah, terlalu biasa.. " ia melanjutkannya dengan sedikit rona merah di pipinya. " A-Aku.. bukannya berpikiran y-yang aneh! T-Tapi kan.. Err, hitung saja sebagai.. pembalasan kita. " Akihiko menjelaskan.
" Pembalasan? Apa maksudmu Akihiko? "
" Tch.. " Akihiko berpikir keras. " Bagaimana mengatakannya ya.. Kalian semua tau kan kalau akhir-akhir ini.. Minato memberi kita.. Uhh, armor 'aneh' yang cukup.. nonsense.. "
Semuanya terlihat mem'blush'. Fuuka tampak kebingungan tapi kemudian ia mengerti apa arti dari 'nonsense' tersebut.
" Oh, maksud Akihiko-senpai itu armor 'koplak' yang lebih terlihat seperti—"
" Y-Ya, jadi begitulah. Kita pakai kesempatan kali ini sebagai pembalasannya. "
" Tapi kan.. Arisato juga memakai armor itu, ..? "
" Iya, aku tahu. Bukan masalah baju nya atau siapa yang memakai! Ini tentang harga diri kita! Aku.. yah, walaupun aku sudah terbiasa memakai celana sependek itu untuk latihan.. Mitsuru, k-kau kan memakai.. pakaian.. Uh, " Akihiko batuk. " Ya, itu. Apa.. kau tidak merasa harga diri kita diinjak-injak? "
" I-itu bukan.. pakaian dalam Akihiko. Itu BIKINI!" Mitsuru menjelaskan.
Tetapi keadaan justru semakin awkward.
Mitsuru batuk-batuk. " I-iya.. T-tapi, dia memaksa kita memakai baju karena defensenya tinggi kan? " Muka Mitsuru memerah.
Akihiko terdiam. " Iya sih, " ada sela diantara kata-katanya. " Tapi lucu juga ya, masa pakaian begitu bisa ngefek sama defense stat.. "
" Setahuku, shadow katanya dapat melemahkan attacknya dengan hanya karena.. pakaian yang terlihat terbuka seperti itu.. " Fuuka angkat bicara.
" Kalau begitu, kenapa kita tidak lepas saja semuanya? Bagaimana Mitsuru-san? " Aigis dengan inosen nya berkata terang-terangan.
" A-Aigis! " Fuuka memberi peringatan kepada Aigis.
" Ada apa Fuuka-san? Bukannya kau yang mengatakan hal itu sendiri? "
Fuuka terdiam dalam keadaan mukanya yang merah.
" I-Itu sih.. namanya pelecehan.. " Ucap Akihiko sambil memalingkan mukanya.
" .. Kenapa kita jadi berbicara tentang ini? Bukannya tadi kita.. berbicara tentang—Ah! Aku menemukan sesuatu yang sepertinya.. bagus. " Mitsuru membolak-balikkan kertas majalahnya. " Ah, tapi sepertinya, ini agak sedikit mahal.. Ini.. Armor seksi yang.. tidak. Mana bisa laki-laki memakai pakaian seperti ini, tidak ada 'atas', 'bawah'nya terlalu.. " Mitsuru tidak bisa melanjutkan kata-katanya.
" Memangnya berapa? "
" ¥85.000 .. "
" Aku bisa sumbang sekitar 27. " Ucap Akihiko dengan semangat.
" Aku.. untuk mendukung mungkin hanya bisa 9.. Akhir-akhir ini gaji kerja paruh waktuku kurang lancar.. Gomene. " Jelas Fuuka dengan sedikit sedih.
" Aku bisa bantu sekitar 11! " Timpal Yukari sambil terkekeh.
" Y-Yukari-chan, sejak kapan kau ada disitu? "
" Sejak.. Mitsuru-senpai membicarakan.. " Yukari terbatuk sedikit. " 'Itu'. "
" Oh. "
" K-Kalau begitu aku bisa sumbang sekitar 13.. " Mitsuru menambahkan.
" 27.. Uhh.. 60.. 87-60.. Masih kurang segitu banyak.. Tinggal 2 hari lagi? Bagaimana ini? " Akihiko lagi-lagi mengkerutkan dahinya.
Semuanya tampak berpikir keras.
" Hei, kenapa kita tidak pergi ke Tartarus saja? Disana kan sekali dapat bisa sampai.. " mata Yukari tampak 'cha-ching-cha-ching'
"Aku takut, nanti terjadi kesalahpahaman. "
" Ah iya.. Bagaimana dengan Junpei-kun? "
" Dia sudah ku'bekep' dengan bantal kepalanya. Sepertinya dia pingsan.. "
" Yukari-chan, apa itu.. 'bekep'? yang terdaftar di kepalaku adalah 'b*kep'. " Lagi-lagi Aigis nyerocos dengan inosennnya.
Semuanya palmface.
" Aigis, kau tidak boleh seperti itu di tempat umum. " Mitsuru mengingatkan.
" Seperti apa? B*kep? "
Akihiko deskface.
" I-Iya, begitulah. "
" Tapi kenapa? Apakah b*kep itu termasuk sesuatu yang tidak baik? "
" Aigis, kau tahu isi otak Junpei? " Yukari angkat bicara karena geram dengan kelakukan android yang satu ini. Beruntung dia adalah seorang perempuan.. kalau laki-laki..
" Iya, yang seperti 'itu' kan? Proses—"
" SHUTUPP! "
.
.
Dilanjutkan tar lagi chapter 2 nya xDD
Review ya kalo sempat XD
Jaa-ne!
