Nagi: kita kembali lagi!

Scarlet : kali ini bertemakan kesetiaan. Tentu saja masih kami sajikan dengan paduan drama, romance, dan bergaya komedi

Nagi : *baca teks* dan kisah kali ini menceritakan seekor panda yang setia pada majikannya, dan rela berkorban demi majikan kesayangannya…

Scarlet : kok Panda?

Nagi : ingat! Kita masih berkutang di fandom Tekken sekaligus multichapter kedua kita! Hanya itu yang cocok buat cerita kita

Scarlet : kalo gitu, cekidot!

Disclaimer :

Tekken belongs to Namco, meskipun kita menikahi Harada-sensei dan yang punya Namco belum tentu bakalan jadi punya kita.

Genre : Humorrr-romance-Drama

WARNING! This fic contains OOCness, gaje-ness, abal-ness, missing typo, dan rule 86, karena Panda akan kami jadikan cowok…


Nagi and Scarlet presents…

Panda Juga Manusia(?)

.

.

Prolog

-Panda's PoV-(translated)

Hi,readers! I'm Panda. And, I am a panda. Oke, mungkin kalian bingung dengan kedua kalimat ini. Biar kujelasin bahwa "Panda" adalah sebuah nama, dan "panda" adalah nama spesies binatang.

Aku adalah binatang kesayangan, pengawal, sekaligus teman baik Ling Xiaoyu, seorang wanita SMA yang rela menyogok anggota WWF hanya untuk memeliharaku.

Sebagai binatang kesayangan, aku adalah sahabat terbaiknya sepanjang masa setelah Alisa, "anak" dari Professor Bosconovitch, ilmuwan jenius dunia yang menyamar menjadi guru kimia.

Dan sebagai seekor Panda, aku juga sangat dihargai sebagai binatang dan pengawal kesayangan. Namun, sangat disayangkan karena mereka mengahrgai binatang dengan cara yang salah. Para manusia, seperti majikanku sendiri, salah mengartikan jenis kelamin dengan penampilan. Mereka pikir para panda yang "imut" itu hanya berjenis kelamin betina. Padahal, aku yang berwajah imut ini(Readers ; HOEK!), adalah seekor panda jantan. Jika kau mau tahu, usiaku juga 20 tahun. Tapi, justru karena keimutanku itu, aku mendapatkan gelang pink yang menyebalkan ini. Dan salah persepsi ini pun tidak terjadi di kalangan manusia, tapi juga di kalangan binatang yang berada di satu keluarga yang sama, yaitu beruang. Dan satu ekor beruang yang bikin kesel saat ini adalah Kuma, beruang piaraan tetangga sebelah. Waktu aku lagi di depan rumah saja, dia langsung nyabut pohon mangga, terus menyatakan cinta di depanku. Aku sudah bilang aku terlalu tua untuk dia nikahi, dan aku bukan hewan betina. Tapi, tetap saja dia tak mau mengindahkan perkataanku. Ini sudah ke 19 kalinya bulan ini.

.

.

.

Ini pelecehan yang dalam. Banget. Aku merasa gagal sebagai seekor hewan peliharaan.

.

.

.

Dan seperti yang kalian ketahui, aku juga selalu bisa menjadi seorang (atau seekor) sahabat bagi majikanku. Aku selalu mendengar setiap keluhan yang dialami oleh Xiao. Dan sesuatu yang paling aku bingung, Di semua curhatannya itu, hanya tertuju pada satu tema, satu orang manusia. Yang aku dengar sebagai seorang manusia yang sangat tampan dan disukai banyak wanita. Mungkin, kalian para pembaca tahu siapa yang kumaksud. Sudah terbaca di kepala kalian.

.

.

.

.

.

Jin

.

.

.

.

Ya. Maksudku, hello…

Kenapa harus dia? Kenapa harus seorang cowok metroseksual yang sudah berusaha bunuh keluarganya dan kemudian berakhir dengan membunuh dirinya sendiri?

Dan Di setiap curhat dari majikanku itu, memang hampir tak terhitung jumlahnya. Aku bahkan kewalahan untuk mencari solusinya. Sebenarnya, aku tahu solusinya. Aku bisa selesaikan semua masalah itu. Karena jika kalian ingin tahu soal aku, naluri binatang bisa lebih peka dibandingkan manusia biasa. Karena itulah, aku ingin bisa menjawab semua kesedihan dari majikanku. Tapi, aku hanya seekor panda. Aku hanya bisa meraung. Dan manusia tak bisa mengerti apa yang kukatakan. Namun, jika keajaiban bisa terjadi, aku ingin sekali bisa menuruti keinginan majikanku di kalimat terakhirnya sebelum dia mengakhiri curcol yang berdurasi 23 Jam itu.

"Aku berharap urusan ini bisa selesai. Jika saja kau manusia, pasti aku tak perlu mengkhawatirkan Jin karena dia kini tidak mempedulikan aku…".

You're right, Xiao. Jika saja aku mausia, pasti masalah ini akan selesai.

-Panda's PoV ended-

.

.

.

Sementara itu…..

Lokasi : markas rahasia Dr. Bosconovitch

"akhirnya, penemuanku berhasil! Ramuan Pengubah Wujud! Dengan ini, aku bisa mengubah sesuatu yang bukan manusia menjadi manusia!", kata sang professor hebat itu sambil mengacungkan benda merah di tangannya sambil ketawa setan.

"Tapi, apakah ramuan ini bisa berhasil, Dok?", Tanya Alisa, asisten Bosconovitch.

"Ini masih dalam tahap uji coba. Tapi, aku takut jika jatuh di tangan orang yang salah. Karena jika diberikan pada manusia, bisa memberikan efek sebaliknya…".

"bagaimana jika anda letakkan di atas lemari bahan kimia di dalam laboratorium? Khan lab kimia jarang ditemui orang karena pengawasannya yang ketat…. Bisa saja itu akan sangat menekan pihak tak bertanggung jawab untuk mengambilnya, dan lemari itu juga sangat tinggi", usul Alisa. Naluri robotnya lagi berguna.

"Kau jenius, Alisa! Mungkin aku harus meletakannya disana!"

.

.

.

.

.

Keesokan harinya, berlokasi di rumah Xiaoyu….

"Panda! Ayo kita berangkat! Aku bisa terlambat nih!", sahut wanita berkuncir dua yang bernama Xiaoyu tersebut.

Seekor panda muncul di depannya, Xiao menungganginya dengan tenang. Namun, apa yang sedang terjadi dengan binatang imut itu?

"jalan sih jalan. TAPI JANGAN KEKENCENGAN!"

Panda raksasa itu membawa majikannya melesat bagai peluru. Wanita yang notabene kekanak-kanakan itu hampir terlempar.

Sementara itu…

Sosok perempuan berambut pixie bernama Asuka mengayuh sepedanya dan hampir mendekati pintu sekolah. Namun, sebuah mobil juga melesat bagaikan Power Rangers dan menabrak sepedanya Asuka.

.

.

.

BRUAK!

BRUK!

BAIBIKBUKBAKBUKMEONG!

.

.

.

.

.

"Tidak! Bekal makan siangku! Aku ga bawa uang lagi…", Asuka menjerit kesakitan(?). Tampak seorang perempuan berambut pirang yang akrab disapa Lili turun dari mobil limo yang melintas di depan sekolah. Anak itu terlihat santai dan tidak memperhatikan apa yang ada di depannya sambil membawa tongkat (*Author dibanting Lili*).

"WOY! Kamu yang nabrak aku! Kamu ganti ni makanan! Kalo kamu ga ganti, aku ga bisa makan nanti! Jangan harap karena kamu orang kaya bisa seenak udelnya Jin bisa nabrak orang!", cerocos Asuka dengan marahnya.

"kamu piker kamu siapanya Jin? Aku ga takut sama kamu! Sori ya, aku telat nih", jawab Lili dengan santai.

"KURANG AJAR!"

BAK!BIK!BUK!BAK!BUK!

Dan terjadilah pertengkaran diantara kedua wanita yang sedang bersengketa tanah(?) itu.

Tiba-tiba…..

"SEMUANYA MINGGIR ATAU KALIAN DIGILAS!"

Tampak seekor panda raksasa dan majikannya muncul di depan sekolah. Menabrak semua yang ada di sekitarnya.

Dan karena kedua gadis yang bersengketa itu tidak menghindar dan meneruskan perkelahiannya, sang panda terpeleset dan wajah kedua wanita itu rata dengan tanah. Dan di saat bersamaan, panda dan majikannya terlempar ke dalam laboratorium kimia. Tapi mereka dalam keadaan yang bermacam-macam. Xiao, majikan si panda masuk ke dalam ruang guru, yang kebetulan memiliki jalan pintas di lab. Sedangkan si panda, menabarak sebuah lemari yang setinggi menara Eiffel, dan menjatuhkan sebuah gelas berisi cairan berwarna kemerahan. Panda hampir menangkapnya, tapi justru malah kejatuhan. Cairan kemerahan itu mengalir dengan derasnya ke mulut Panda. Karena takut, Panda pingsan mendadak.

Setelah kejadian itu, Xiaoyu diberi nilai C oleh Dr. Bosconovitch karena merusak laboratorium kimia dan membahayakan nasib siswa.


Di sore harinya, Xiaoyu pulang dalam keadaan membawa air terjun darah di wajahnya.

Xiaoyu terus bercurhat dengan panda raksasa yang tak bisa bicara tersebut hingga berjam-jam lamanya. Dengan lengan Panda sebagai lap ingus, dia tertidur dengan keadaan tubuh yang masih dibalut seragam sekolah. Otomatis, Panda yang sedang berada di sofa itu pun, akhirnya juga ikutan tidur meski tubuhnya ditiban oleh majikannya.

-Xiaoyu's Dream-

"Jin! Jangan tinggalkan aku!", Xiaoyu berteriak dengan kerasnya di hadapan seorang pria berambut pantat bebek yang dia sapa Jin itu.

"Kenapa? Kau tahu jika aku tak lagi membutuhkanmu! Aku nyari kabar di pesbuk ga muncul. Twitteran juga ga pernah…", kata Jin dengan ketus.

"Karena…Karena…sulit untuk kukatakan….Tapi, aku tak mau kamu kecewa"

"Apa susahnya ngomong? Bukankah kita sudah dekat sejak lama?"

"Aku…..Aku…..Aku…"

.

.

.

"AKU GA PUNYA LAPTOP!HAPEKU AJA CDMA!"

.

.

Hening…

.

.

Setelah kejadian itu, Jin pingsan mendadak.

-End of Xiaoyu's Dream-

.

.

.

.

.

.

"GYAAAAAAAA!"

BRUAK!BRUK!MEONG!

.

.

"Aw!", Xiaoyu terjatuh dari alamnya(?). Dilihat sekelilingnya, seperti biasa. Hanya Panda kesayangannya saja yang hilang.

"Panda! Panda! Kau dimana, Sayang?", Xiaoyu berteriak memanggil-manggil binatang peliharaannya itu. Tiba-tiba, terdengar suara teriakan yang sangat keras.

"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAH!"

"Panda? Kaukah itu?"

Xiaoyu melangkah menuju sumber suara. Dan suara itu berasal dari kamar mandi. Pintunya tidak terkunci. Xiao membukanya dan…..

Tampak seorang pria muda bertubuh atletis, berkulit kuning, bermata coklat hazel, berponi dan berambut hitam ala Tao Ming Se ada di hadapannya dengan mengenakan gelang berwarna pink yang menyala itu. Xiao yakin gelang itu milik Panda.

"Siapa kau? Kenapa kau ada di kamarku?", Xiaoyu kaget setengah hidup(?). Otomatis, dilemparkannya pisau raksasa yang dia pajang di dinding dan hampir mengenai leher pemuda itu.

Bagaimana kisah selanjutnya? Kita lanjutkan setelah pesan berikut ini…


Mohon di ripiu!(Nagi : maap ga modal kata...)

Scarlett : kalo bisa anda bisa memberikan ide cerita pada chap berikutnya di fic ini agar bisa jadi lebih baik...