Title : Thank for your Love Mochi

Rated : T

Cast : Ryeowook, Henry, Zhoumi, Siwon, Kibum

Disclaimer : semua cast adalah milik mereka sendiri, author hanya meminjam nama

Summary : a sequel of Sarange Noona, kisah Ryeowook selama menjalani pengobatan di German, akankah ia menemukan pengganti Ahra.

Warning : GS for kibum and Henry

Happy reading

Ryeowook POV

Beberapa hari yang lalu, aku oemma, dan pamanku siwon telah sampai di kota ini, berlin, akh rasanya terlalu memuakkan bila aku hanya menghabiskan waktuku di rumah sakit, terlebih setelah operasi pencangkokan itu, aku semakin sekarat saja, maka dari itu hari ini aku memilih sedikit mengelilingi kota mencari udara segar.

Neh sarangi suhsuhhi jookuh ganeun byung
Jogeum apeujiman natgo shippeun maeumeun ubneun gul
Namgim ubsshi giuki jiwuh jyuhbulyuh

Sesaat kemudian ku dengar handphone ku berdering, Donghae hyung. Lekas ku mengangkatnya,

"ne hyung…"

"wookie-ah, gwenchanna, kenapa lama sekali mengangkat telponnya?"

"ne, mianhae hyung, aku di jalan, bagaimana kabar disana? "

" baik, kau tahu wookie aku dan Ahra sudah menentukan tanggal pernikahan kami, "

Deggg

Serasa di sambar petir ryeowook mendengar semua itu, pikirannya mendadak blank, iapun mulai tak konsen menyetir,

"ya wookie, kenapa diam?"

"ah ne hyung"

"kapan kau pulang, semua persiapan sudah berjalan tinggal menunggu kau saja…"

Ckittt brukkk

"hallo wookie wookie…" tidak ada jawaban

Tuttt tuttt tuttt

Telpon terputus begitu saja, wookie menghentikan mobilnya tiba-tiba, dan meletakkan handphonenya asal, lekas ia keluar dari mobil saat ia sadar menabrak seseorang

" oh my God…" ucapnya menjambak rambut ketika di lihatnya seorang pemuda tergeletak lemas dekat mobilnya, walau tak ada darah tercecer tapi pemuda itu tak sadarkan diri, dan semua itu membuatnya panic, lekas ia berjongkok, mengguncang tubuh pemuda itu, tak perduli banyak orang kini bergerombol

"ya, gwenchanna, are you okey?" hening, tiada jawaban, wookie mulai melirik kanan kiri, "please help me, bring him into my car.." ucapnya panik, dengan anggukan serentak kini beberapa orang telah membopong pemuda itu ke mobilnya.

Array'ryeowook always

E.L.F Hospital of berlin, di dalam rumah sakit besar itu, terlihat siwon seorang dokter muda Korea yang juga merangkap sebagai paman ryeowook Nampak asik berbincang dengan seorang dokter cantik pemilik killer smile, kim kibum itulah nama dokter itu

"siwon-ah sudahlah, jangan menggodaku seperti itu… "

"ani, aku serius lama tak bertemu denganmu sejak kita lulus dari Harvard, kau terlihat semakin cantik"

"dasar perayu, kalau begitu kau tambah jelek, "

"wah benarkah? Kalau begitu kurasa kau perlu kacamata yang lebih besar nona…"

"hahhahha… kau ini.." gurau mereka dan saling dorong mendorong,

Neh sarangi suhsuhhi jookuh ganeun byung
Jogeum apeujiman natgo shippeun maeumeun ubneun gul
Namgim ubsshi giuki jiwuh jyuhbulyuh

"eh sebentar kibum-ah, wookie menelponku… "

"ne, wookie…"

"paman aku menabrak orang"

"MWO?" ucap siwon membelalakkan matanya, membuat kibum penasaran

"sebentar lagi aku sampai, paman jangan kemana mana ne, tunggu aku… "

"ok, ok, aku kedepan sekarang ne, jangan panic!" ucapnya mengakiri telpon "kibum-ah, wookie menabrak orang, "

"MWO?"

"aku kedepan dulu, kau tunggu disini ne,"

"ani, aku akan ikut denganmu…"

"ya sudah kalau begitu ayo, " dan merekapun langsung menuju ke depan, tak lupa menyiapkan dorongan, merekapun sampai tepat saat ryeowook turun dari mobilnya.

"wookie dimana dia, "Tanya siwon panic, wookie yang tak kalah panic pun langsung membuka mobilnya, hingga tampaklah wajah pemuda yang tergolek lemas tak sadarkan diri

Degg

Jantung kibum seakan terhenti, ia sama sekali tak bergeming, hanya menatap siwon dan ryeowook yang memindahkan pemuda itu ke dorongan.

"kibum-ah gwenchanna?" Tanya siwon saat menyadari perubahan kibum,

"Zhoumi… " tangis kibum tiba tiba

"Zhoumi?" Tanya siwon, kibum mengangguk masih dengan airmatanya

"dia zhoumi siwon-ah, wookie, dia sepupuku.."

"MWO?" kali ini wookie yang terkejut

"sudahlah, dia tidak apa-apa, tidak ada pendarahan, mungkin hanya pinsan karna shock.. " jelas siwon,

"ne, kalau begitu sebaiknya, cepat bawa dia keruanganku.. "jawab kibum, mereka semua menurut, dan langsung melarikan zhoumi ke ruangan kibum.

Array'ryeowook always

Di ruang rawat itu, Nampak kibum seorang diri menjaga zhoumi, bukan siwon ataupun wookie tak mau menemaninya, tapi dialah yang melarang mereka. Sesaat kemudian pemuda tampan kebangsaan China itu mulai membuka matanya.

" kibum-ah… "ucap zhoumi lirih, kibum langsung mndekatinya

" gege.. are you okey?" Tanya kibum panic, zhoumi hanya tersenyum kecil

"gwenchanna kibum-ah, bagaimana aku bisa disini?"

"tadi kau habis kecelakaan.. apa kau lupa..?" Tanya kibum, sesaat zhoumi terdiam, tapi setelah itu tersenyum kecut

"sebenarnya tadi bukanlah kecelakaan, hanya kepalaku tiba- tiba sangat sakit, dan akhirnya pinsan di depan mobilnya. Kibum-ah… apa ini satu pertanda, kalau aku akan segera mati… "

" cukup gege, kau tidak akan mati, kau akan sembuh… ingatlah kalau henry menunggumu, di Austria, kalian akan bermain music bersama lagi.."

"tidak kibum-ah, apa kau lupa? Aku sudah sekarat, dan aku sudah putus dengan Henry… "

"gege… " rengek kibum, tapi zhoumi justru memalingkan mukanya.

" tinggalkan aku kibum-ah, " ucapnya datar, mendengar itu kibumpun langsung meninggalkan tempat itu. Sementara zhoumi, mata laki- laki itu menerawang jauh ke langit- langit, sesaat di keluarkan liontin yang tersembunyi di balik bajunya. Dan membukanya, hingga menampakkan fotonya dan foto gadis imut bernama Henry yang sangat dicintainya.

" henry maafkan aku, aku hanya tak ingin melihatmu menderita saat melihatku, tumor di otakku ini benar- benar sangat menyiksa, sungguh hidupku takkan lama, maka aku selalu berdoa, semoga Tuhan, akan mengirimkanmu pengganti terbaik di luar sana…" gumannya dalam hati, sesaat di ciumnya liontin itu, sebelum pada akhirnya menyembunyikannya kembali di balik kemejanya.

Array'ryeowook always

Ryeowook bergerak gelisah di ranjangnya, sungguh malam ini ia benar- benar tak bisa memejamkan matanya. Entah kenapa bayang Ahra, selalu menghantuinya, karna merasa tak tenang diapun meraih hanphonenya, menekan beberapa nomer yang sudah jelas ia hapal di luar kepala.

"hallo ryeowookie…" jawab seorang gadis di ujung sana

"akh… noona, aku tadi ingin menelpon hae hyung, tapi handphonenya tak aktif, apa dia bersamamu?" bohongnya

"akh.. ani, dia sudah pulang…"

"oh…" ya sudah kalau begitu, biar nanti aku telpon dia lagi.."

"ryeowookie…"

"ne.."

" cepat sembuh ne, aku ingin melihat tawamu seperti dulu…"

Deggg

Jantungnya tergetar seketika, ucapan itu, wookie menarik nafasnya tertahan.

"ne noona, aku pasti akan sembuh… bye bye…"

Tuttt tuuttt tuutttt

"noona kenapa begitu terasa berat, hanya untuk bertanya apa kabarmu?" aku merindukanmu noona… sangat merindukanmu.." ucapnya lembut, kini mulai memejamkan matanya berlahan.

Array' ryeowook always

Seperti hari- hari biasa, hari ini pula ryeowook menjalani check up di rumah sakit, cukup serius dia dan kibum membicarakan kondisinya.

"noona, untuk masalah sepupumu, aku benar-benar minta maaf, mianhae ne, "

"gwenchanna wookie, dia sudah bercerita padaku, semua itu bukan salahmu… dia hanya kebetulan pinsan di depan mobilmu,"

"tapi noona, "

"gwenchanna, yang harus kita pikirkan sekarang adalah kondisimu wookie, maaf tapi aku benar- benar harus jujur padamu, wookie kelihatannya operasi pencangkokan mu, sama sekali tak berefek, satu- satunya jalan, hanya mendapatkan donor. " ucapnya halus, wookie hanya menganggukkan kepalanya sembari tersenyum kecut

" ne, arraseo noona, aku tahu kau sudah berusaha, gumowo… aku permisi dulu ne, " ucapnya lirih, kibum hanya mengangguk, setelah membungkukkan badan wookiepun meninggalkan tempat itu.

Normal POV end

Ryeowook POV

Pendonor? Apakah itu mungkin? Akh… aku memang sudah sangat lelah memikirkan hidupku, apakah masih ada harapan untukku hidup? Terus ku langkahkan kakiku, menyusuri koridor panjang rumah sakit, hingga mataku tertuju pada sosok pemuda yang sedang bermain basket di lapangan sana.

" dia, bukankah dia sepupu kibum noona, zhoumi, ia tidak salah lagi, pemuda itu zhoumi, tapi kenapa dia ada disini, bukankah noona bilang dia baik-baik saja?" tanpa aba-aba lagi lekas kuhampiri dia

"zhoumi…" panggilku pelan, dia yang hendak melakukan shootingpun berhenti, beralih mentapku, masih dengan bola basket di tangannya.

"kau mengenalku?" tanyanya padaku, aku hanya menganggukan kepala, melihat ia yang menatap selidik padaku

"jeongmal mianhae sebelumnya, namaku kim ryeowook, aku adalah orang yang menabrakmu, beberapa waktu yang lalu, sekali lagi mianhae…"

"gwenchanna, kau tidak salah, akulah yang tiba- tiba pinsan di depan mobilmu.. "

" pinsan? Apa kau sakit?"

"ne, hanya anemia, tapi sepupuku yang kelewat jenius itu terlalu melebih lebihkan, hingga menyuruhku menjalani perawatan disini.." kau sendiri?"

"aku kesini, untuk check up rutin "

"check up rutin? Kau sakit keras?"

" gwenchanna, sudah jangan di bahas semua itu…"

"ok wookie, karna kita sesame pasien dirumah sakit ini, bagaimana kalau kita berteman?"

" kenapa tidak.."

"ok, karna aku lebih dewasa darimu, maka panggil aku gege, dan sebagai awal persahabatan kita, bagaimana kalau kita, bermain basket bersama?" ajak zhoumi, akupun tersenyum hangat, lekas saja ku raih bolanya, ia yang menganggapku curang di awal langsung mengejarku, kami berebut bola, mendribble bersama, saling berebut melakukan shooting, sekalipun aku merasa permainan ini sungguh tak imbang, karna perbedaan tinggi badan kami, tapi aku merasa bahagia, dan aku menikmatinya.

Ryeowook POV end

Normal POV

Tak terasa sudah hampir satu jam mereka bermain, zhoumi terus melihat, gerakan wookie yang semakin lemah, dan nafasnya yang tersendat sendat, namun ia berusaha berfikir positif, berfikir bahwa teman barunya itu tidak apa-apa

"wookie, tangkap bolanya!" ucap zhoumi, sambil melempar bola tiba tiba, ryeowook terkejut, ia tak konsen, hingga bola itu justru membentur dadanya

Bughttt

"WOOKIEEE…" teriak zhoumi keras, dengan sigap ia berlari menghampiri wookie yang jatuh tersungkur " wookie-ah gwenchanna? Wookie…" Tanya zhoumi panik, ryeowook tak bicara apa apa, hanya terus merintih memegangi dadanya.

"huk huk hoekkk…" kini darah kental membasahi tangannya, yang sempat menutup mulutnya, tubuh mungil itu mulai berkeringat. Perlahan tapi pasti ia tak sadarkan diri

"wookie kau?" sebongkah keterkejutan dan rasa bersalah, melanda zhoumi, tanpa pikir panjang, lekas di gendongnya wookie, "wookie kau harus bertahan ne, mianhae membuatmu begini, bertahanlah…" ucapnya, terus menyusuri koridor hingga bertemu kibum dan siwon

"wookie, kenapa dengannya, ada apa dengan wookie?" Tanya siwon panic

" zhoumi gege apa yang terjadi pada wookie?"

"sudahlah, kalian jangan banyak Tanya, cepat bantu aku bawa dia ke ruang UGD" teriak zhoumi, dan dengan cepat merekapun melarikan ryeowook di ruang UGD.

Array'ryeowook always

Dari balik kaca pintu, zhoumi memandang tubuh lemas ryeowook, yang terpasang banyak peralatan medis, perlahan airmatanya mulai menetes, lekas di sandarkan tubuhnya pada pintu, kembali terngiang perkataan kibum, selepas menangani ryeowook beberapa saat yang lalu.

Flashback ON

" kibum-ah, yang ku dengar ryeowook adalah pasien check up rutin rumah sakit ini, sebelum dia pinsan, dia sempat muntah darah, dan kesulitan bernafas, apa yang sebenarnya terjadi?"

"gege, sebenarnya ryeowook menderita peradangan paru-paru yang sangat parah, kondisinya sudah sangat buruk, beberapa waktu yang lalu, kami sudah melakukan pencangkokan, tapi gagal.. yang ia perlukan saat ini adalah seorang pendonor" terang kibum, zhoumi menghela nafas sejenak, jujur ia tak menyangka, keadaan ryeowook separah itu.

"kibum-ah, ambil organ pernafasanku, dan berikan padanya.."

"MWO? YA! Apa yang kau bicarakan gege? Jangan bercanda, kau belum mati.."

"tapi aku akan segera mati kibum-ah.."

"cukup aku tak mau mendengarnya lagi, kau akan sembuh gege, dan aku mau kau sembuh.."

" tapi ryeowook begini karna aku kibum-ah, setidaknya biarkan aku bertanggung jawab…"

"CUKUPPP!" teriak kibum, dan sesaat pula airmatanya meleleh, membuat zhoumi membatu "aku ingin kau hidup gege, kau adalah sepupu yang sangat aku sayangi, aku mohon jangan katakan itu lagi…"ucapnya lirih, dan iapun meninggalkan tempat itu.

Flashback off

"wookie-ah, maaf telah membuatmu seperti ini ne, kau harus bertahan, ku mohon.. semoga kelak aku berguna bagimu" gumannya lirih. Dan meninggalkan tempat itu. Dan hari- hari berikutnyapun ia senantiasa menemani ryeowook, yang sama sekali tak membuka mata itu.

Array'ryeowook always

Secercah cahaya pagi, menyadarkan ryeowook dari tidur panjangnya, sesaat di lihatnya notes di bawah handphonenya

"wookie, mian eomma harus ke korea chagi, ada beberapa persiapan pernikahan kakakmu dan ahra yang harus eomma selesaikan, baik- baik bersama paman siwon ne, "

Wookie melipat notes itu, dan tersenyum datar

" ternyata, semua benar- benar sudah dekat, noona, bagaimana caraku melupakanmu?" Tanya ryeowook dalam hati, sesaat di raihnya telponnya, membuka folder foto pribadinya bersama ahra yang sempat di buatnya dulu, semasa mereka belum saling mengetahui perasaan masing- masing. Lama ryeowook memandangi foto-foto itu sampai ia tak menyadari zhoumi telah bergerak mendekatinya.

"eh gege…" ucapnya kaget, langsung dilipatnya kembali telponnya

"apa yang kau lihat? Serius sekali, "

"ani, bukan apa- apa?" gege, kau ada waktu hari ini?"

"waktu? Memang kenapa?" Tanya zhoumi heran, sesaat dilihatnya ryeowook mengerling nakal

"gege, aku bosan disini, aku ingin pergi ke auditorium musical, bisakah kau mengantarku?"

"MWO?" apa kau gila? Tidak, kau masih sakit…"

"gwenchanna gege ayolah, aku akan semakin sakit bila terus di rumah sakit…" mohonnya, mendengar itu zhoumipun semakin tak tega, dan menurut saja. Secara sembunyi- sembunyi mereka keluar dari ruang rawat itu.

Array'ryeowook always

Tak perlu waktu lama, akhirnya merekapun sampai ke auditorium musical, ryeowook tersenyum lega ketika, sampai di ruangan itu.

"wookie-ah..!"

"ne"

"biasanya namja lebih suka hang out ke bar, gym atau gelanggang olah raga, kenapa kau suka pergi ke auditorium music, apa kau menyukai music?"

"ne, sangat.. begini- begini aku dulu pianist terbaik di sekolahku.."

"benarkah?" Tanya zhoumi sedikit meragukan

"ya jangan memandangku seperti itu, baiklah akan ku buktikan padamu.." ucap ryeowook sedikit kesal, dan langsung duduk di depan piano, perlahan zhoumi tersenyum. Alunan instrument love is sweet mengalun merdu di ruangan itu, zhoumi terpaku, sesaat ia terkenang pada sosok kekasihnya henry, yang juga sangat menyukai lagu itu.

Flashback ON

Suatu senja di ruangan music terlihat seorang gadis cantik yang imut dan menggemaskan sedang memainkan instrument love is sweet dengan biolanya, sebut saja ia henry, dan laki- laki yang sedang lamat memandangnya itu, adalah kekasihnya Zhoumi.

"baby, berhentilah memainkan lagu itu, sungguh aku bosan mendengarnya.." omel zhoumi tak jelas, sejenak henry tersenyum

"kalau bosan keluar saja, jangan mendengarkannya.."

"ya, baby.. gitu aja ngambek… sebenarnya, aku sedih bila mendengar lagu itu, karna selama ini aku tak pernah bisa menemanimu memainkannya.."

"kalau begitu belajarlah bermain piano…"

"kalau begitu carilah pacar lagi, karna aku tidak bisa bermain piano, dan tidak mau.."

"aishh jinja…" ok, aku tidak akan memaksamu, aku kan mencintaimu… I love you…"

" alright, I love you too, baby…" dan zhoumipun mencium kening henry

Flashback off

"YA! Gege… " zhoumi tersadar, dilihatnya ryeowook berjalan menghampirinya dan duduk disampingnya, ia tersenyum kecil " gege, kau melamun? Apa yang kau pikirkan?"

"wookie-ah.. pernahkah kau merindukan kekasihmu… "

"aku tidak punya kekasih.."

"benarkah? Aku tidak percaya… orang yang kau cintai?"

" aku justru ingin melupakannya, karna sebentar lagi dia akan menjadi milik orang lain.."

"dank au membiarkannya?"

"ne, karna ku yakin, pilihannya adalah yang terbaik… gege sendiri..?" Tanya ryeowook zhoumi menghela nafas panjang, kini matanya menerawang jauh ke depan

"jujur, aku sangat merindukan kekasihku, eh bukan kekasih tapi mantan, kami saling mencintai, tapi aku memilih memutuskannya, karna satu hal yang tak mungkin ku ceritakan.."

"kenapa tak mungkin? Bukankah lebih baik jujur?"

"tapi bila aku jujur dia akan ikut menderita.."

"bicaramu tak jelas kawan, sebenarnya apa yang kau sembunyikan?"

"nanti kau juga akan tahu," ucapnya sembari berdiri "sudahlah wookie jangan di bahas lagi, ayo kita pulang.." ajaknya dan akhirnya merekapun meninggalkan tempat itu.

Array'ryeowook always

Malam ini zhoumi, masih terbaring di ruang rawatnya, menyembunyikan kepalanya di balik selimut dan merintih kesakitan, tak tahu kenapa kepalanya benar-benar sangat sakit, sesekali ia menjambak rambutnya untuk mengalihkan rasa sakit itu, tapi percuma.

"henry.. forgive me… maafkan aku… maafkan.. aku… aku.. mencintaimu.. men.. cintaimu… I love you… henry… I love you… wo ai ni… " ucapnya berulang ulang disela sela kesakitannya, terus di paksakannya sepasang matanya untuk membaca pesan singkat di layar ponselnya

Baby, kau dimana? Kenapa tak juga kembali… kenapa kau meninggalkanku… aku merindukanmu.. ku mohon cepatlah kembali baby, aku mencintaimu.. aku janji takkan memaksamu berlatih piano lagi.. asalkan kau kembali.. wo ai ni, I love you..

Sejenak zhoumi tersenyum, walau airmatanya meleleh, sejenak kemudian matanya terpejam, mungkin pengaruh obat yang di konsumsinya.

Array'ryeowook always

Ryeowook berlari keluar ruang rawat mencari zhoumi, karna sahabat barunya itu, begitu susah di hubungi, dan entah kenapa firasatnya tak enak. Semalam ia hanya beberapa kali berkata ingin pergi ke auditorium, maka wookiepun berniat menyusulnya ke tempat itu, sementara di lain pihak, dengan wajah yang pucat dan tubuh yang lemah, zhoumi meletakkan tasnya sembarangan dan berjalan tertatih duduk di kursi piano, perlahan tapi pasti dengan menahan sakit di kepalanya zhoumi memainkan lagu love is sweet seperti yang di ajarkan henry.

30 detik

1 menit

Sepasang tangannya mulai bergetar, keringat dingin membasahi wajahnya, tanpa perlu waktu lama tubuhnyapun tumbang. Untuk ryeowook cepat datang menopangnya

"gege are you okey?" gege… "ucap ryeowook panik, terus mengusap keringatnya…

"wookie… obatt… cepat…" ucapnya terbata, sambil menunjuk tasnya, wookiepun langsung bergegas mengambil obatnya, ia sempat shock, melihat obat- obatan zhoumi

"gege minumlah… bertahanlah.." ucap ryeowook panic, zhoumipun segera menelan kapsul- kapsul itu.

"gege bertahanlah, aku akan membawamu ke rumah sakit gege…" ucap wookie berulang ulang, tapi tubuh tak berdaya zhoumi sudah terlanjur pinsan. "gege… bertahanlah, aku mohon bangunlah… gege…" wookie terus mengguncangkan tubuh zhoumi, tapi tak ada reaksi, dengan susah payah iapun akhirnya menggendong zhoumi, melewati ruangan luas, dan koridor yang cukup panjang itu, tak perduli peluh yang membasahi tubuhnya ataupun sesak dan sakit di dadanya yang kembali menyerangnya. Ia tetap memaksakan diri menggendong zhoumi.

tbc

ini adalah sequel dari ff aq yang judul'nya sarange noona...

moga banyak yang suka # ngarep

buat yang mau ngereview author akan tambah seneng lge...

mian kalau jelek, membingungkan dan kepanjangan, rencananya mau tak buat oneshot, tapi kayaknya bakal jadi twoshot tau threeshot deh, *author nawar* yang pasti semua tergantung minat readerdeul

maka please, review ne...

gumowo :)