.
.
OI OI! Demon IB balik lagi disini~ /Mending gak usah kali/
ini entah darimana dapet ide, yang penting udah deh jadi cerita #duar
plus juga, makasih banget buat yang udah mau review "Cinta Pertama dan Terakhir" yah~
juga makasih yang udah mau ngebantuin bikin OC disini.
Selamat membaca~
.
.
Disclaimer : KHR AREN'T MINE!
WARNING: TYPOS AND SUCKS GRAMMAR~
.
.
.
.
Hai Diari , perkenalkan, namaku Soraru Minato, dan mulai hari ini aku adalah pemilikmu yang baru. Sementara ini aku tinggal dirumah susun bersama keluarga ku. Paling tidak sampai ajaran tahun baru. Walaupun kami tidak berhubugan darah, namun kami memiliki ikatan yang kuat! Rumah kami bernama Minukiko.
.
Aku mungkin terlihat sebagai siswa SMA biasa, namun kenyataanya tidak. Aku adalah salah satu Mafiosi yang berasal dari salah satu Famiglia baru di dunia Mafia. Atau lebih tepatnya adalah Rovinare Famiglia, dan aku adalah Rovinare Secoda (alias pemimpin ke 2 ).
.
Seperti Mafia lainnya, Rovinare Famiglia juga berkelahi dengan Flames. Flames di Mafia ada 7 buah dan memiliki warna yang berbeda. Seperti Storm yang berwarna Merah, Rain yang berwarna Biru, Thunder yang berwarna Hijau, Sun yang berwarna Kuning, Cloud yang berwarna Ungu, Mist yang berwarna Pink dan Sky yang berwarna Orange.
Dan sebagai pemimpin, aku lah yang menjadi pemegang Sky Flame. Dan Guardian-guardian ku juga tentu saja mempunyai Flame.
.
Mulai dari Tangan Kanan ku. Akakuji Io, pemilik Storm Flame. Aka adalah 'Merah' di Jepang, jadi menurutku cocok saja dengan dia. Namun kenyataanya sifatnya jauh beda. Dia adalah siswa biasa yang suka seenaknya, namun jika dilihat-lihat dia cukup perhatian kok. Yah mau bagaimana lagi, namanya juga Tsundere.
.
Lanjut ke Tangan Kiri ku. Takemaru Naomi, sang pemilik Rain Flame. Nao sebenarnya bijaksana -melebihi aku pula!- namun sifatnya yang suka pelupa dan sadis itu lah yang menghalanginya. Dia adalah Ratu Yandere.
.
Lalu, Matsushita Akeru, Cloud Flame. Shuuya adalah seorang anak yang keren, hanya saja ia terlalu banyak berdiam dan tak banyak berbicara. Ia juga suka sekali muncul tiba-tiba, namun tak separah Guardian ku yang lain.
.
Ah, lalu Kuroi Yukito, Thuder Flame. Dia adalah salah satu cewek sempurna, baik di sekolah maupun di Mafia. Namun sayangnya ia Yandere, tapi untunglah tak separah Nao.
.
Manabe Chiharu, Sun Flame. Dia terlihat tenang, namun jika sudah mengenal dia dengan baik, kau akan mengetahui seberapa bedanya dia waktu serius dan saat ia bercanda. Namun jangan salah sangka, seberapa gilanya dia, Chiharu termasuk orang yang diidolakan di sekolah kami!
.
Dan yang terakhir, Ajibana Aiko, pemilik Mist Flame. Dia sangatlah misterius, dan suka sekali membuat orang-orang terkejut. Ia seakan tak terlihat. Dan parahnya, ia sangat terobsesi dengan ku. Walaupun sudah dijaga oleh Io maupun Nao, ia tetap saja bisa menemuiku.
.
Walaupun aku sudah mempunyai mereka, tetap saja ada rasa yang kurang.
Aku kekurangan kasih sayang Orang Tua. Tidak hanya aku saja, namun seluruh penghuni rumah ini juga.
Namun, tak ada seorang pun dari kami yang membenci orang tua kami.
Kami tau, hidup di dunia Mafia itu tak lah mudah, maka dari itu mereka menjauhkan kami dari para Mafia lain untuk sementara.
Maka dari itu kami tidak membenci mereka.
.
Dan tau kah kamu?
Setiap Guardian dari Rovinare mempunyai sebuah tattoo yang berbentuk aneh.
Saat kami berusia 5 tahun, Kami akan ditattoo oleh orang tua kami.
.
Sekian dulu dariku,
Bisa bisa aku terlambat dan aku tak mau dibunuh oleh Akeru jika sampai terlambat!
Salam,
Soraru Minato, Revinare Secondo.
.
.
.
.
"Minato! Kau sudah bangun belum?" panggil seorang perempuan dari lantai bawah kediaman Minukiko. Menyadarkan Minato dari apa yang sedang ia kerjakan.
.
"Udah Yuki-chwaaaaaaaan~~" teriak Minato, ia pun segera bergegas untuk mandi dan tak lupa mengganti baju. Setelah itu ia berlari kebawah untuk sarapan seperti biasanya, namun langkahnya terhenti didepan pintu ruang makan untuk merapikan bajunya.
.
"Oi, Minato, kalau jalan pelan pelan, nanti kau akan terpeleset tau!" ujar Io pada Minato
"Chiharu, kalau makan jangan terburu-buru! Contoh si Akeru tuh, tenang kalau makan!" ceramah Nao pada Chiharu
.
"Sorry, Nao~ hari ini aku harus terburu-buru! Hari ini akan ada pertandingan basket antara anak baru dengan senior! Jadi aku harus mempersiapkan tenaga yang banyak! " kata Chiharu sembari memakan sarapannya.
.
Minato yang melihat itu hanya bisa mendesah kecil melihat Guardian-Guardian nya, "Arara, kalau berhenti jangan ditengah jalan dong, Secondo" bisik seorang cewek dibelakang Minato. Ia tak perlu melihat maupun melirik, ia sudah tau siapa itu. Itu adalah salah satu Guardiannya, Aiko.
.
Sembari menggelengkan kepalanya, Io menatap semua orang diruangan itu, "OI, KALIAN SEMUA! Kita harus fokus terhadap sekolah kita sekarang karena ujian sudah dekat! Jangan lupa itu!" yang lain hanya mengangguk.
.
Nao melirik ke jam tangan nya, "WAKS! Kita akan terlambat! Duluan yah, Jaa ne!" ucap Nao sembari kabur ke luar rumah dengan membawa tas dan tak lupa juga tongkat Marching Band nya dan berlari ke sekolah. Diikuti oleh yang lain nya.
.
.
.
Di Italia..
.
"Ck, sialan! Mereka cepat sekali! Semua ayo cepat selesaikan!" teriak Rovinare Primo, alias ayah dari Minato.
Ya, sekarang mereka ini sedang diserang oleh suatu Famiglia dari kelas menengah, entah bagaimana atau apa yang telah mereka lakukan, tiba-tiba mereka mendapatkan serangan mendadak.
.
"Primo! Thunder dan Sun sudah meninggal! Kepala mereka dipenggal oleh musuh!" lapor Rain.
Mata Rovinare Primo terbelalak, "J-jadi... tinggal kita berdua?!", Rain mengangguk.
Namun tanpa disangka, dari belakang Rain, ada seorang pria yang menembakan pelurunya kearah Rain, dan membuat kepalanya meledak hingga otaknya tercecer. Rovinare Primo terpaku, "RAIN!"
.
Orang yang menebak itu tertawa sembari menekan pelatuk pistolnya dan mengarahkan ke Primo, "Keh! Selamat tinggal, Rovinare~" Tetapi, gerakan tangannya kalah cepat dengan gerakan pedang di belakangnya. Dan membuat tembakannya meleset ke lambung Rovinare Primo.
.
Rovinare Primo terjatuh, namun sebelum ia sempat tubuhnya bertemu dengan tanah, ada seseorang yang memegangi punggungnya, membuatnya berhenti terjatuh. Primo melihat ke orang yang telah menolongnya itu, sang leader Famiglia terbesar dan terkuat, "V-Vongola..."
Tsuna, orang yang menolong Rovinare Primo, "Rovinare, maaf kami terlambat menolong"
Rovinare Primo tersenyum, "Tak apa, Vongola, kami tidak marah dengan kalian"
"Tetapi, semua Guardian mu sudah meninggal, ditambah dengan kau yang sekarat, apakah ini akhir dari Rovinare?" Tanya Tsuna.
"Tidak, Vongola. Ini sebenarnya belum saatnya, namun- Bisa kah kau memberi tahu anak-anak kami, yang sekarang berada di Jepang, bahwa kami sudah pergi? Dan jangan lupa, berikan pula cincin kami..." Pinta Rovinare Primo.
Tsuna mengangguk, "Apapun untuk sahabat lama, Rovinare."
Rovinare Primo mengangguk dan menghembuskan nafas terakhirnya.
.
"Hayato."
"Ya, Juudaime?"
"Carilah penerus Rovinare yang berada di Jepang, katakan bahwa mereka harus secepatnya ke sini."
"Baik, Juudaime"
.
OKE STOP AMPE SINI. #iniapa
sebenernya sih author juga bingung ini apaan -_- #lha #authorapaanini
Kalo gak suka bilang aja, ini juga gak tau bakal dilanjutin ato enggak #jangan
Jangan lupa Review~ Diberitaukan kesalahannya maupun nasehat nasehat juga boleh
Namun mohon diingat, ini BUKAN salah satu FF yang bertema OCxCanon.
sekian terima kasih, salam,
Demon IB.
