"Sakura..."

"Ya Sasuke-kun?"

"Kalau udah besar nanti..."

"Mm?"

"...nikahnya sama aku aja ya?"

.

.

.

Disclaimer: Masashi Kishimoto

Summary: "Sakura..."/"Ya Sasuke-kun?"/"Kalau udah besar nanti..."/"Mm?"/"...nikahnya sama aku aja ya?"

A Piece of Love

.

.

.

Manja

Pagi yang cerah di bulan April. Udara sekitar berbau musim semi yang begitu menyejukkan. Kaki kecilnya melangkah riang di sekitar jalan sepi menuju sekolah barunya. Ia berputar riang di bawah pohon sakura yang bunganya menyamai surai lembut di kepalanya.

Tangan mungilnya mencoba meraih kelopak sakura yang berguguran ketika angin sepoi-sepoi menerbangkan benda halus yang membanjiri setiap inci pandangannya.

Haruno Sakura berputar lagi dan menyukai perasaan ketika rok kotak-kotaknya berputar dengan indah. Rambut pendeknya kini dibubuhi bando kain merah yang lucu, melingkar dari bawah leher dan berpitakan di atas ubun-ubun.

Gadis kecil berambut merah jambu itu tersentak ketika melihat dua sosok yang ia kenal berjalan beriringan sambil bergandengan tangan tak jauh di depannya. "Sasuke-kun!" paggil Haruno Sakura sambil berlari mendekati dua sosok yang kini berhenti dan berbalik menghadapnya.

Dua sosok itu adalah kakak beradik Uchiha, pria yang lebih tinggi dengan senyum ramahnya adalah Uchiha Itachi, ia menggandeng anak yang seumuran dengan Sakura dimana anak tersebut kini tengah cemberut, cemberut Uchiha Sasuke bertambah ketika ia melihat sosok merah muda dengan mata emerald cerah menyapanya.

"Sakura-chan cantik sekali," puji sang kakak, Itachi.

Sakura segera tersenyum lebar dan tersipu mendengar pujian yang di lontarkan Itachi, "tentu saja, Itachi-nii." Kata Sakura riang, ia kini beralih ke Sasuke, "Sasuke-kun kenapa cemberut?" tanya Sakura memiringkan kepalanya dan memicingkan matanya ketika melihat bibir Sasuke yang dimanyunkan dan bulu mata pendeknya masih basah akan titik-titik air mata.

"Jangan lihat-lihat! Kau ini menyebalkan tahu nggak!?" bentak Sasuke sambil menghentakkan kakinya dengan wajah bertambah kusut.

Sakura berkacak pinggang, "Sasuke-kun cengeng!" kata Sakura dengan suara cemprengnya.

"Aku nggak cengeng!"

"Sasuke-kun itu cengeng! Buktinya masih diantar sama Itachi-nii, anak yang manja itu pasti cengeng!"

"Aku nggak manja!"

Uchiha Itachi hanya tersenyum pasrah melihat kedua anak yang baru kelas satu di Sekolah Dasar itu melakukan kegiatan rutin mereka. Ketika mereka bertemu, keduanya pasti terlibat dalam adu mulut yang berkepanjangan jika tidak dihentikan.

"Sudah, sudah," katanya tenang, anak laki-laki yang baru menginjak kelas dua SMP itu berlutut agar bisa sejajar dengan Sasuke dan Sakura. "Jangan bertengkar, nanti kalian terlambat lho." Kata Itachi lagi, "nah, karena Sakura-chan disini. Sasuke ke sekolahnya sama Sakura-chan ya?" bujuknya.

Adik semata wayangnya itu mengerjap dan mempererat pegangan tangannya kepada kakaknya, "nggak mau! Sasuke mau sama Aniki!" teriaknya dengan mata hitam yang berkaca-kaca, hendak menangis lagi.

Itachi tersenyum lembut, "Aniki bisa terlambat setiap hari kalau Aniki nganterin Sasuke setiap hari," nasehatnya, "mau ya sekarang sama Sakura-chan dulu?" bujuknya sambil mengelus kepala adiknya yang berambut hitam dengan tangannya yang bebas.

Sasuke menggeleng dan menarik tangan kakaknya dari rambutnya, "nggak mau! Pokoknya Sasuke-"

Ucapan adiknya yang keras kepala itu terpotong ketika Haruno Sakura yang merasa dicuekin dari tadi itu berkata secara spontan, "Sasuke-kun berangkatnya sama Sakura aja, Itachi-nii." Kata Sakura menarik paksa tangan Sasuke yang masih menggenggam erat tangan kakaknya. "Itachi-nii berangkat aja ke sekolah," kata Sakura riang.

"Sakura! Lepasin! Aku mau sama Aniki-"

"Kalau Sasuke-kun manja terus, aku nggak mau nikah sama Sasuke-kun!" kata Sakura sambil cemberut, membuat anak laki-laki di sebelahnya terbelalak.

Sasuke menatap Sakura dengan mata berkaca-kaca, nyaris menumpahkan air matanya. "Tapi kita kan udah janji."

Sakura panik dan buru-buru berkata cepat, "makanya Sasuke-kun jangan manja, nanti janjinya pergi."

Air mata Sasuke menyurut, "kalau begitu aku nggak bakalan manja lagi deh!"

Sakura berbinar, kemudian keduanya berlari menyusuri jalan menurun sambil diawasi Itachi dari kejauhan. Dan beberapa detik kemudian anak laki-laki berambut unik itu terjatuh terlungkup. Sasuke menangis, melihat Sasuke terjatuh dan menangis, Sakura juga jadi ikut-ikutan menangis. Itachi terpaksa mengantar keduanya ke sekolah mereka, dan kali ini ia tak masalah jika harus terlambat lagi.

Karena esok paginya Sasuke membuktikan dirinya tidak manja lagi dengan menjemput Sakura ke rumah anak perempuan itu sendirian.

OWARI

.

.

.

(A/N)

Sebenarnya ini adalah fic untuk mengisi waktu luang saya yang kebetulan 'agak' banyak. Awalnya mau bikin kumpulan drabble, tapi berhubung nggak mungkin drabble sepanjang ini, jadi saya memutuskan untuk menulis kumpulan One-Shot/Fluff yang berisi kisahnya SasuSaku.

Semoga chapter ini kalian pada suka ya. Kalau ada kritik dan saran, sangat diterima dengan terbuka.

Review Please