Seorang yeoja cantik berjalan dengan angkuhnya melewati sebuah lorong kampus yang tidak bisa dibilang sepi, ini jam istirahat. Dan tanpa permisi ia berjalan sesuka hatinya sementara teman-temanya hanya bisa menggeser tubuh mereka ketimbang harus bertubrukan dengan yeoja sedingin es yang bisa membuat mereka kehilangan kesempatan bersekolah itu.

Yeoja itu terus berjalan, bak seorang model di catwalk, dengan wajah yang terangkat dan tatapan mata sinis ke segala arah. Walaupun begitu ia masih saja terlihat sangat ... Menakjubkan.

Langkahnya terhenti pada sebuah ruangan yang tertutup pintunya, ia melirik ke dalam. Memastikan siapa orang dibalik pintu itu.

Ia mengintip ke dalam, sepasang pasangan di mabuk asmara, ya tuhan.

Perlahan ia masuk, tanpa berbicara sedikitpun, menonton keduanya yang sedang asik memperdalam ciuman mereka. Sang namja bahkan sudah meraba bagian atas yeojanya sementara itu...

Prok prok prok

"Daebak!" Teriaknya perlahan sambil berdecak kagum. Sepasang anak manusia itu menoleh ke arahnya dengan kagetnya.

"Kalian ini, ckck masih sempat-sempatnya, ya?"

"Aaaah kibum-ah, aku kira kamu hantu" pekik si yeoja kaget sementara yang disebut namanya hanya setengah tersenyum ke arahnya.

"Hai pasangan lovey-dovey! Memang nggak ada tempat lain selain di kampus untuk melakukanya?" Godanya sambil menghampiri mereka berdua lebih dekat dan duduk berhadapan dengan keduanya.

"Kami sedang terbawa suasana bum, hahaha. Benar kan hyukkie?" Tanya sang namja sementara yeoja disampingnya yang bernama hyukkie itu hanya tersenyum malu-malu sambil menutup mulutnya, menahan pipinya yang sudah merah merona menahan malu.

"Ah yasudahlah, dasar pasangan baru! Hahaha. Yasudah ya, aku pulang dulu, bye hyukjae! Bye hae!" kibum melambaikan tanganya perlahan, tanpa menoleh lagi kebelakang dan pergi meninggalkan dua orang yang sedang dimabuk cinta itu keluar ruangan.

Dan percayalah, saat ia berjalan keluar , tanganya sudah terkepal. Sambil mati-matian menahan tangisnya, ia lebih memilih diam dan bersikap dingin seperti biasanya. Dia benar-benar pintar menyembunyikan perasaanya.

.

.

.

.

.

"Love, Affair and Revenge!"

Warning : genderswitch, crack pair, typo, alurnya agak kecepetan.

Main cast : Sibum, HaeHyuk / Eunhae, Kyuhyun (tanpa Sungmin yang ada di chap selanjutnya) Other cast in next chap.

Kibum menyentuh gelas vodka-nya, ini sudah gelas ke 4-nya dan ia belum juga terlihat mabuk. Sambil bermain-main menyentuh gelas di depanya ia menggigit bibirnya.

"Maaf nona, tapi bibir anda... " Suara seorang namja mengagetkanya.

"Berdarah.." Lanjutnya perlahan. Kibum menoleh kearah sumber suara itu, cuma seorang bartender yang kebetulan mencampur minuman keras di depanya. Tanpa menoleh lagi kearah namja itu, ia memegangi bibirnya yang warnanya semakin merah dengan darah segar mengalir begitu saja.

Dengan cepat ia mengelapnya dengan lengan baju yang dipakainya, masa bodoh dengan kaos rancangan desaigner mahal itu, toh ia bisa membeli barang semacam itu dengan mudahnya.

Rasa sakit yang dibibirnya itu belum sesakit hatinya, sambil menatap ke arah langit-langit bar yang penuh dengan lampu berwarna-warni itu ia membuka sebungkus rokok lalu menghisapnya dalam-dalam.

Ia termenung, masih terekam jelas di otaknya bagaimana seorang Lee Donghae mencium temanya sendiri, di depan matanya pula. Rasanya seakan berpuluh-puluh palu godam menghantam kepalanya dan menyiksanya tanpa ampun.

Ia meraba bibirnya perlahan, tentu tidak sesakit ini rasanya bila saja namja itu tidak berpacaran dengan sahabatnya sendiri, orang yang paling dekat denganya, orang yang paling mengerti kondisi dirinya, Donghae memang bukan namja yang begitu tampan atau begitu kaya, ia hanya teman dari masa kecilnya yang selalu ia suka sejak mereka bertetangga. senyumnya yang bisa membuat Kibum meleleh sendiri, atau gayanya yang bisa bersikap dewasa lalu kekanak-kanakan. Tubuhnya yang selalu melindungi Kibum kecil yang rapuh, tangannya yang selalu menuntun Kibum dan membawanya pergi kemanapun kibum mau...

Tanpa sadar ia menangis terisak di gelasnya yang ke 6. Baru kali ini ia menangis karena cinta, rasanya bahkan lebih menyakitkan daripada kartu kreditnya disita kedua orang tuanya, atau kehilangan anjing miliknya ketika SD. Ia merutuki dirinya sendiri, ego-nya lah yang membuat ia bisa menahan semua perasaan sukanya selama bertahun-tahun. Ego-nya lah yang hanya bisa berpura-pura mendukung saat Hyukjae datang padanya dan meminta bantuanya mendekati Donghae. Ego-nya juga yang membuatnya kini harus menyaksikan kedua pasangan itu 'bercinta' setiap hari. Bodohnya lagi, hanya Hyukjae dan Donghae-lah orang yang paling dekat denganya. Mau tidak mau ia harus selalu berpura-pura tertawa, tersenyum bahagia atau sekedar menyapa mereka di sela-sela waktu kuliah.

Ia bukan aktor yang buruk, tersenyum perlahan seolah ialah malaikat yang mendekatkan kedua manusia itu lalu menangis dan mengamuk di rumah bahkan memecat pelayan-pelayanya yang melakukan kesalahan sedikit saja padanya.

Kibum memandang sekelilingnya, dentuman musik yang terdengar besar sekali bahkan tidak memperbaiki kondisinya. Hanya ada beberapa orang yang masih bertahan di bar itu. Ia melirik jam tangan yang melingkar manis di lenganya, sudah setengah dua. Perlahan ia berdiri dan berjalan keluar, sambil menenteng tas kecil yang isinya sebenarnya tidak penting. Tubuhnya terhuyung-huyung.

Dan di parkiranlah ia bertemu sosok seorang namja tampan yang sedang asik ngobrol dengan teman-temanya sambil membuka pintu mobilnya, ia masuk ke dalam mobil Range Rover hitamnya dengan Kaus Putih yang agak ketat dibagian dada bidangnya , celana jeans yang Kibum tidak jelas modelnya apa dan topi hitam yang menutupi wajahnya. Tapi dengan jelas ia bisa mengenali sosok itu.

"C...Choi.. Siwon.."

XXX

"Kibum-ah, ayo cepat bangun!"

Seorang namja membangunkanya sambil menggoyang goyang tubuhnya. Dari suaranya saja ia sudah bisa menebak siapa pemilik suara itu.

"Ugghhmmm... Wae? Mengganguku saja" jawabnya singkat sambil terduduk di atas ranjang big size-nya itu. Kibum lalu mengerjap-ngerjapkan matanya dan menatap wajah namja itu.

"Dasar pemalas, habis mabuk ya? Ckck dasar. Kenapa nggak menghubungi Aku atau Hyukjae sih? Kau ini.."

Donghae menggeleng-gelengkan kepalanya, biasanya Kibum akan mengajak yeojachingunya jika ingin mabuk atau dirinya, tapi kemarin ia bahkan tidak menghubungi keduanya.

"To the point aja Lee Donghae, kenapa kamu masuk ke kamarku?" Selidiknya.

"Temani aku beli kue buat Hyukjae, jebal. Aku tidak begitu mengerti masalah kue, hehehe"

"Dasar bodoh, harusnya kau membuatnya sendiri" saran Kibum

"Oh begitukah? Supaya terlihat romantis?" Donghae menggaruk kepalanya kikuk, ia bahkan tidak bisa membuat telur mata sapi.

"Iya, cinta itu butuh usaha, nanti kutelfon toko kue terkenal untuk membantumu, eotte?" Tanyanya lagi lalu Donghae mengangguk perlahan. "Yasudahlah, aku ngantuk. Cepat keluar!" Perintahnya dan tak lama namja yang memang bertetangga denganya itu menghilang dari pandangan matanya.

Dasar bodoh.. Donghae oppa, kalau kau merebus air gosong karena cinta untukku juga akan aku terima...

XXX

Ia merebahkan tubuhnya di kasur, walaupun matanya sama sekali tidak mengantuk. Biasanya akhir pekan selalu ia habiskan dengan sekedar 'menghabiskan' uangnya atau ikut kedua orang tuanya dalam urusan bisnis yang menurutnya sama sekali tidak penting.

Seorang namja yang lebih muda darinya masuk, tanganya memegang sebuah PSP yang dimainkanya tampan ampun. Dia, secara tidak langsung adalah adik kibum, walaupun bukan adik kandung. Namanya Cho Kyuhyun atau sekarang menjadi Kim Kyuhyun. Terus terang wajahnya sama sekali tidak mirip dengan Kibum, tapi dia benar-benar tampan. Usianya setahun dibawah Kibum tapi otaknya tidak bisa diragukan. Ia bahkan seangkatan dengan noona-nya itu.

"Bummie Noona" suara kyuhyun membuatnya membuka matanya lagi.

"Ah wae? Mengangguku saja!"

"Temani aku beli game!" Pintanya sambil merengek kearah kakaknya itu.

Bukan Kyuhyun namanya jika tidak bisa membuat kakaknya menuruti segala keinginanya. Walaupun Kibum ratu di rumah ini, kalau soal dongsaengnya ia selalu mengalah.

Dan akhirnya sekarang mereka berdua berada di sebuah pusat perbelanjaan ternama di Apgeujeong, dengan tangan Kyuhyun yang menggandeng tanganya. Siapapun pasti mengira mereka pasangan yang sempurna.

Tak butuh waktu lama bagi kyuhyun untuk memilih game barunya. Ia memilih semua yang terbaru. Dan tentu saja noonanya akan siap membayar semuanya.

Mereka berjalan dengan tenang ketika beberapa yeoja dengan histeris berlarian di depan mereka, beberapa bahkan berteriak dan menjerit histeris.

"Ada apa sih?" Kibum yang menatap dari jauh hanya bisa menggeleng kepalanya, dasar norak!

Kyuhyun menggeleng "mwolla, artis mungkin?"

"Dasar labil" Kibum ketus. Baru ketemu artis drama sampah saja mereka rela berteriak seperti dikejar anjing.

Di dera rasa penasaran yang begitu besar, akhirnya mereka berdua menghampiri kerumunan fans yang berdesak-desakkan itu. Terlihat sesosok namja yang membelakangi mereka sedang menghadiri pembukaan sebuah merek butik ternama. Tubuhnya sempurna, atletis dan kecokelatan. Terbalut sempurna hanya dengan kemeja putih yang digulung ke siku.

"Sepertinya aku tahu siapa namja itu" gumam kyuhyun.

"Siapa?" Tanya Kibum penasaran.

"Dia temanku, Choi Siwon, aku yakin noona. Yasudahlah, ayo pulang!" Kyuhyun menggandeng tangan kakaknya itu tanpa membiarkan noona-nya itu menoleh lagi ke arah namja yang disebutnya 'choi siwon' itu.

XXX

Kibum menatap layar laptopnya, dan mencoba mencari tahu tentang namja itu, usianya bahkan hanya terpaut setahun diatasnya. Terkenal dengan joker smileb dan kualitas aktingnya yang cukup bagus.

Jangan berharap Kibum menyukai namja itu, ia hanya mencoba mencari tahu. Ia bahkan tidak menyukai Drama-drama tv. Ia bukan Hyukjae yang rela menangis terisak-isak ketika aktor utama di film-nya meninggal, atau berteriak histeris saat muncul kissing scene.

Dalam hatinya terbesit pertanyaan Bagaimana jika aku memacari namja itu? Apa Hyukjae tidak sakit hati?

XXX

"Kyu, artis drama kacangan itu temanmu?"

Kyuhyun mengernyitkan alisnya dan menggeser tubuhnya ke sebelah Kibum "siapa yang noona maksud? Siwon?"

Kibum mendengus kesal "ya iyalah, siapa lagi maksudku? Memangnya teman artismu ada berapa sih?"

"Ya ya kau tahu kan aku cukup populer, lebih darimu, noona. Iya dia satu kelas fisika denganku, waeyo?"

"Kenalkan aku denganya!" Bentak Kibum sambil menatap dongsaengnya dingin.

Dan disinilah Kibum sekarang, disebuah kedai kopi yang sangat elite. Bahkan seluruh isi cafe ini sudah di reservasi olehnya.

Ia menghirup kopi-nya perlahan sambil mengetuk-ngetuk meja dengan jarinya. Menunggu Siwon yang belum juga datang, padahal ia sudah menunggu hampir setengah jam. Mereka berjanji bertemu jam 12 Siang ini tapi batang hidung Orang yang ditunggunya belum juga terlihat.

Seorang namja masuk tergesa-gesa sambil memasukkan kunci mobil ke sakunya, melihatnya masuk ke dalan ruangan itu juga sudah bisa membuat yeoja-yeoja lain berteriak histeris. Siwon sangat sexy, tapi bagi Kibum tidak. Ia malah lebih memilih mendengus sebal ke arah namja itu.

"Mianhae.. Ada puluhan fans yang mengerjarku barusan" Siwon berkata dengan santainya

"Oh ya? Aku tidak perduli" kibum tetap bersikap dingin sambil menyuprut kopinya.

"Kau siapanya kyuhyun? Mana kyuhyun?" Tanya Siwon yang memang datang kesini karena panggilan telefon Kyuhyun.

"Dia tidak ada, aku yang menyuruhnya menelfonmu" jawabnya singkat sementara Siwon binggung sendiri.

"Untuk apa noona memanggilku..."

"Noona? Siapa yang kau sebut noona? Umurmu bahkan lebih tua dariku!" Bentaknya sebal.

"Mianhae.. Jadi, siapa namamu?"

"Kibum, Kim kibum" jawabnya ketus

"Lalu kenapa kau memanggilku kesini, Kim Kibum-ssi?"

"Jadilah pacarku, sebulan juga cukup" jawabnya tenang. Tanpa berbasa basi karena baginya basa-basi adalah hal paling dibencinya seumur hidup.

Pacar? Apa yeoja ini sudah gila? Batinya kesal. "Tentu saja bukan untuk nyata, hanya untuk sementara saja kok" sambungnya lagi sambil mengigit croissant yang tersedia diatas meja.

"Lalu apa untungnya denganku?" Tanya Siwon, ia seorang public figure, memiliki skandal cinta tentu sangat mengancam karier-nya.

"Akan kuberikan apapun yang kamu mau, eotte? Lagipula, aku bukan yeoja sembarangan, berpacaran denganku juga bisa mendongkrak karier dan rating 'drama sabunmu itu' "

Siwon berfikir sejenak, Ia memang dekat dengan kyuhyun, yang salah satu anak penguasa ekonomi di Korea. Dan yeoja di seberangnya itu juga kakaknya kyuhyun. Akhir-akhir ini juga banyak selebriti dan berpacaran dan menikah dengan keturunan pengusaha kaya-raya. Kenapa tidak dicoba? Sesekali masuk infotaimen dengan skandal juga tidak buruk. Batinya.

"Tapi.. Apa alasanya ?" Selidik Siwon.

"Kau tidak perlu tahu, hanya perlu menjawab, mau atau tidak?" Potongnya cepat.

"Akan kufikir dulu"

"Terserah, mau atau tidak itu terserahmu, aku pergi" dari jawaban Kibum yang ketus dan terkesan angkuh itu Siwon bisa menyimpulkan yeoja itu bahkan tidak menyukainya, bukan fans fanatiknya sama sekali.

Grep!

"Arasso, aku mau" jawab siwon sambil memegang tangan Kibum sebelum yeoja itu berjalan meninggalkanya.

"KYAAAA OPPAAA!"

Sial. Kerumunan fans nya dengan histeris berteriak sambil memukul-mukul kaca cafe yang tembus pandang itu, beberapa terlihat membidikkan lensanya kearah keduanya, dapat dipastikan mereka adalah fans fanatic Siwon, namun ada juga yang hanya melihat mereka dengan tatapan iri.

"Jadi, kita pacaran sekarang."

TBC OR FIN:/

Hai, aku kembali lagi dengan ff yang jauh lebih garing dari biasanya, hehe. Paket bbm aku off dan malem-malem aku bosen banget terus kefikiran buat ff yang kayak gini tipernya. Oh ya ini aku buat di handphone jadi mianhae kalau banyak tulisan yang salah ketik dan lalalalala~. *bow*

Ini emang agak garing sih, jadi lanjutkan atau udah sampe sini aja? REVIEW PLEASE^^. Thanks