The Way Of Love
***Disclaimer:
JK Rowling (The real owner for the all of Harry Potter characters. I have nothing)~(_")
BrownieBee adding new characters. Haha~aku mau ambil bagian pokoknya, biarin, ini kan fanfic punya aku! –smirk- But, cukup memilukan liat namaku disandingkan dengan penulis terkenal sekelas JKR-tutup muka pake panci- (_)
***Starring: George Weasley & Lucia Anderson (a.k.a Serafina)
***Genre: Romance
***Rate: T
Ini fanfic pertama yang berani aku publikasikan, sebenarnya sebelum ini aku menulis cerita ini di laman web lain, tapi sepertinya cerita ini mungkin kurang menarik, lalu aku delete cerita sebelumnya dan aku rubah di beberapa sisi, dan aku rasa website ini lebih menarik.
So please take a look after me ^^.
Fanfic ini aku dedikasikan buat para fans dari Si Kembar Weasley (Fred and George).
Bagiku mereka keren abis. Aku suka tipe orang konyol macam mereka.
"Ini adalah kisah cinta George Weasley, dimana dia berusaha menemukan kembali
cerita cinta yang hampir dilupakannya."
So, lemme know what do you think about this fanfic with your review.
Don't forget to comment please, I'm begging, you're so lovely~
Thanks for stopping by, enjoy reading ^^
Chapter 1. Who Are You?
Di penghujung liburan musim panas, Diagon Alley seperti biasa sangat sesak dipadati oleh banyak penyihir. Separuh lebih adalah langganan yang sudah setia dari tahun ke tahun pada Diagon Alley, sisanya adalah pengunjung baru. Beruntung bagi keluarga setara Weasley yang bisa dikatakan "sangat sederhana" menemukan tempat ini. Diagon Alley adalah pilihan tepat untuk mendapatkan semua kebutuhan di sekolah sihir.
*George*
"Hari ini kita akan ber-floo ke Diagon Alley, dan ingat Harry, jangan salah ucap lagi seperti tahun lalu, mengerti?"
["Mom seperti biasa selalu memiliki perhatian penuh pada Harry, tidak ada kecemburuan sama sekali atas perlakuan Mom pada Harry. Karena bagi kami Harry sudah seperti saudara kandung saja"]
"Saya mengerti Mrs Weasley",ujar Harry mantap sambil menyunggingkan senyum.
["Begitupun Ginny yang kulihat sekilas tersenyum, pipinya bersemu memerah setiap kali Harry berkata-kata, apapun itu, aku curiga dengan mereka berdua. Pasti ada sesuatu. Harus aku selidiki nanti"]
"Itu hal yang ingin ku dengar. Nah, dimulai dari Si kembar Fred, masuklah ke dalam perapian sayang", Mom menarik lengan Fred.
"Mom, I'm George",kata Fred mengelak.
"Oh maaf George, kalau begitu kau duluan, masuklah",kata Mom menyerah.
"Uuuppsss... aku bohong, I'm Fred, haha" Fred mengerjai Mom lagi.
"Diagon Alley", Fred mengucapkannya dengan lantang.
~Poof~
Fred menghilang disertai kilatan cahaya warna hijau
"Anak nakal! Nah, sekarang giliranmu George…. Yah kali ini benar-benar George aku rasa"
"George….",suara Mom mengulang
"Mengapa kamu melamun?",Mom mengetuk kepalaku untuk menyadarkanku dari lamunan
"Ouch, Mom! Sakit…",pukulan Mom ternyata cukup keras, tapi sayangnya kepalaku lebih keras, Haha.
"Segera masuk ke perapian, kau membuat Fred menunggu", suara Mom mulai meninggi.
"Kau tau Mom, dengan gaya rambutmu yang tampak rapi seperti sekarang, membuat Mom terlihat lebih muda. Yah, sekitar…. 1 tahun. Well, sebenarnya itu tidak berbeda sama sekali, kan? Haha… See ya Mom",ujarku sambil mengedipkan mataku sebelah dan menghilang dengan bunyi "poof" sebagai efek dari reaksi bubuk floo. Aku tak mendengar lagi apa balasan dari Mom atas ucapanku tadi.
["Sebenarnya aku hanya ingin mengatakan kalau Mom terlihat lebih cantik hari ini. Oh mengapa aku begitu kesulitan untuk mengungkapkan apa yang aku rasakan sebenarnya. Padahal itu cuma Momku sendiri yang sudah bertahun lamanya aku kenal. Nampaknya Nargles sudah menginvasiku, kini aku menggumam seperti perempuan saja"]
"Hey, Demi janggut Merlin, mengapa kalian begitu lama! kupikir kalian tersesat",keluh Fred di depan sebuah toko buku.
"Salahkan saudara kembarmu ini atas keterlambatan kita",ujar Mom tampak kesal.
"Well, tampaknya kau hanya rindu untuk berpisah denganku walau sejenak kan Fred? Haha",ujarku tertawa terbahak.
"Yah tentu saja, karena kau masih punya hutang 10 galleons padaku, aku harap kau ingat! Haha",Fred tertawa menyindir
Ku gapit lengan Fred seperti layaknya teman yang sudah lama tak bertemu, bukan Gay, sama sekali bukan, aku ini normal, perlu di camkan baik-baik bahwa aku juga menyukai gadis. Walau Fred lebih beruntung mendapatkannya lebih dulu, tapi aku yakin, segera setelahnya akan ku gandeng gadis pujaanku dan ku kenalkan pada kembaranku itu.
Tak lama berselang, kita berpencar untuk mencari buku tentang Ramalan. Buku yang satu ini cukup sulit untuk kutemukan. Ya, aku akui aku memang mengambil kelas itu dengan terpaksa. Fred menyeretku ke kelas Prof Trelawney yang aneh itu karena ia ingin bersama pacarnya. Sial! Dia yang seharusnya berhutang 10 galleons padaku atas kekecewaan ini.
Mataku memicing mencari judul sebuah buku, tiba-tiba saja aku menemukan sesuatu yang menarik pandanganku. Uups, kulihat seorang gadis berambut hitam panjang dengan tubuh mungil terlihat kesulitan mengambil buku di rak atas lantai 2. Tampaknya dia bukan siswa Hogwarts, dilihat dari seragamnya, aku yakin dia dari sekolah sihir lain. Aku merasa kasihan, ku langkahkan kakiku menuju anak tangga bermaksud untuk menghampiri gadis itu.
"George, aku sudah menemukan buku yang kita cari, tampaknya ada di sebelah sana, sebaiknya kita cepat, sebelum berebut dengan yang lain", Fred menarik tanganku ke arah lain, mengalihkanku dari menaiki anak tangga dan menjauhi gadis mungil itu.
" Okay brother, mari kita dapatkan sekarang",ujarku pada kembaranku
Setelah buku kudapatkan, kulihat lagi ke lantai 2, namun si gadis mungil sudah tak ada. Ada sedikit perasaan kecewa sih, tapi ya sudahlah.
Selanjutnya kami pergi ke Stasiun Kingcross tentu saja dengan tujuan Hogwarts, kembali ke sekolah dengan tahun ajaran baru.
"Cuaca hari ini bagus kan sayang?",kata seorang gadis berkulit gelap yang bergelayut manja di lengan kiri Fred.
Sudah pasti itu Angelina Johnson, pacar Fred. Baru-baru ini mereka jadian, disinyalir mereka saling jatuh cinta ketika rajin berlatih Quidditch bersama. Padahal aku pun disana, tapi tak ada satupun "rasa" yang aku miliki dengan anggota perempuan dari tim Quidditch Hogwarts. Katie Bell memang nampak peduli padaku, tapi aku risih dengan perhatiannya yang sedikit berlebih itu. Aku sering cemburu pada Fred dan Angelina, bukan karena Angelina merebut Fred dariku, tapi aku ingin juga merasakan hal yang sama, seperti apa rasanya memiliki seorang kekasih.
"Tentu saja, karena kau disini, itu membuatnya lebih indah",sahut Fred sambil membenarkan beberapa helai rambut Angelina yang tergerai menutupi pipinya yang tampak kemerahan.
["Oh, mengapa aku harus satu kompartemen dengan pasangan baru ini!",keluhku memutar kedua bola mata]
Ku lirik seseorang disebelahku yang sedang sibuk membaca majalah, Lee Jordan. Aku mendesah kesal dan memilih mendengkur untuk tidur, berharap bertemu gadis mungil yang aku impikan. Yah, aku suka gadis yang mungil, akan tampak kontras denganku yang cukup tinggi. Aku bisa memeluknya, setidaknya dia bisa mendengar dan memahani arti dari debaran jantungku tanpa aku harus mengatakan sesuatu, kadang aku begitu sulit mengungkapkan apa yang hatiku sebenarnya rasakan. Lagi-lagi aku teringat dengan kejadian di Diagon Alley, aku menyesal sekaligus kesal dengan Fred. Oh gadis mungilku dimana kau, Demi janggut Merlin! mengapa susah begini, sejak awal aku sudah punya firasat buruk tentang ini, tampaknya tahun ini pun aku masih tetap akan menjomblo.
["Bila ada yang membuat perkumpulan untuk para jomblo, aku akan mencalonkan diri sebagai ketuanya, aku menjomblo sejak lahir, bayangkan, sudah 16 tahun lamanya! Aku sudah cukup berpengalaman"]
Di ruang utama Hogwarts, makanan sudah tersedia sangat banyak dan begitu menggiurkan. Bau sedap menguar ke seluruh ruangan. Aku sudah begitu lapar semenjak di stasiun tadi. Aku ingin Dumbledore cepat memberikan ceramahnya. Roti isi almond dengan taburan keju di atasnya ini sudah menungguku untuk memakannya. Belum lagi ayam saus madu yang begitu menggoda itu. Ah, mengapa Dumbledore menyiapkan semua ini sebelum ceramah! Aku tidak bisa konsentrasi. Bukan tidak mungkin aku akan meneteskan liur diatas meja jika tidak segera disantap kan?
.
.
"Hari ini, ada berita bagus untuk kita, Turnamen Triwizard akan dilaksanakan di sekolah kita. Tiga sekolah akan memilih satu wakilnya untuk bertanding merebutkan piala Wizard. Pada kesempatan kali ini penantang kita adalah dari Beauxbatons dan Durmstrang!", Dumbledore mengumumkan sebuah berita.
~Wooooo~ sorak semua siswa, beberapa bersiul dan menggumam tak jelas. Aku paham betul tentang satu hal, pasti akan ada Viktor Krum, Seeker handal dari Bulgaria, murid sekolah Durmstrang. Dia adalah salah satu atlet favorit adikku Ron, tampaknya dia sudah tergila-gila dengan Krum. Aku, Fred, Ginny dan Harry pernah menyindir Ron tentang "ia yang jatuh cinta pada Krum", sehingga Ron berkelit "aku bukan seorang Gay".
"Ini dia mereka dari Beauxbatons",Dumbledore mengeraskan suaranya dengan tongkat sihir.
Waw~harus kuakui kalau mereka secantik peri di buku dongeng, tapi ini bukan jatuh cinta, hanya kagum, well aku pria normal, dan lihat! Aku perhatikan baju mereka mirip dengan seragam yang dipakai gadis mungil di Diagon Alley! Berarti cukup jelas bahwa gadis itu dari Beauxbatons kan? Satu kabar gembira. Dan kabar baiknya lagi, mereka yang sekolah di sana sebagian besar dari mereka merupakan keturunan Veela yang sangat cantik. Mungkin aku bisa menemukan dia disini. Aku sangat bersemangat memperhatikan satu persatu gadis dari Beauxbatons, barangkali Si mungil berambut hitam lurus panjang ada diantara mereka.
"Hey George, tampaknya kau begitu semangat memperhatikan gadis-gadis itu",ucap Fred membuyarkan konsentrasiku.
"Ssshhh, diam kau Fred, bukan berarti aku tergoda dengan mereka, lihatlah Ron, dialah yang sepertinya sudah tersihir",sanggahku dengan cepat mengalihkan pandanganku pada Ron.
"Bloody hell, aku tak bisa mengalihkan pandanganku dari bokong mereka yang terlihat begitu seksi ketika berjalan",ujar Ron terpesona.
~Tuuuk~ Hermione mengetuk kepala Ron untuk menyadarkannya.
"Aww…. Untuk apa itu, Hermione?",tanya Ron tanpa dosa.
"Untuk seseorang yang tidak pandai menjaga matanya",keluh Hermione kesal, menggembungkan pipinya.
Aku pikir kadang-kadang Hermione mirip dengan Mom. Ron dan Hermione sering bertengkar, tapi mereka terlihat cocok satu sama lain. Aahhhh ada yang aneh juga dengan Ron dan Hermione, sama seperti yang aku rasakan tentang kecurigaanku pada Ginny dan Harry. Arrghh, aku harap apa yang aku pikirkan tidak benar-benar terjadi, bagaimana kalau mereka semua ternyata sudah jadian? Tidak! Bukannya aku tidak menyetujui hubungan mereka, tetapi kenapa mereka tidak menungguku atau setidaknya mencarikanku pasangan juga? Aku mulai tertunduk lesu, Fred menepuk pundakku, aku khawatir dia sudah membaca pikiranku. Oh, sialnya hari ini!
Ruang rekreasi tidak menyenangkan seperti biasanya bagiku, hari ini aku terlalu lesu untuk melakukan kekonyolan bersama Fred. Kepalaku penuh terisi dengan rasa penasaran dan kekecewaan.
"Hey brother, apakah kau ada keinginan untuk ikut dalam kompetisi Triwizard?",tanya Fred padaku yang seketika membuyarkan lamunanku.
"Kita belum cukup umur brother",jawabku singkat.
"Ada yang aneh dengan dirimu kali ini George, seperti bukan kau yang biasanya!",Fred mulai curiga.
Ah, aku tidak mau Fred tau kalau aku sedang "galau" karena memikirkan makhluk bernama wanita. Ini sangat tidak terhormat! Baiklah untuk kali ini saja, sebagai seorang Weasley, aku anggap "terhormat" itu cukup penting.
"Hahaha apa kau bercanda Fred? Tentu kita bisa melakukan sedikit sabotase, aku hanya sedang memikirkan suatu ide",lanjutku.
"Syukurlah, apa kau memikirkan apa yang aku pikirkan?"
"Tentu saja brother"
~Haha tawa kami menggelegar di ruang rekreasi Griffindor
"Ingat! Kalau tahun ini ada kekacauan, Mom tidak segan mengirim Howler untuk kalian dan menyeret kalian pulang" Sindir Ginny yang tiba-tiba berjalan melewatiku dan Fred.
Well, meskipun sudah diperingatkan oleh adik kecilku, namun aku dan Fred tidak peduli tentang Howler dan cerita memalukan setelahnya, kami sepakat untuk membuat ramuan yang dapat menambahkan umur pada seseorang. Berharap ini akan berhasil menembus lingkaran umur yang dibuat oleh Dumbledore. Kami perlu satu tahun tambahan untuk dapat mengikuti turnamen. Aku dan Fred melenggang senang ketika berhasil meletakkan kertas dengan nama kami di tungku api seleksi. YAY! We did it!
Tapi kejadian buruk selanjutnya terjadi, kami berdua justru berubah menjadi TUA! Bukannya bertambah 1 tahun, melainkan 60 tahun! Ramuan yang kita buat gagal, tidak bisa membodohi Dumbledore. Tentu saja. Lihatlah sekarang siapa Si Tolol sebenarnya. Ugh!
"Lihatlah Fred, ini salahmu, kalau saja kau mengikuti saranku untuk menambahkan sedikit bubuk dandelion, ini tak akan terjadi! Kegagalan ini karenamu!"
"Kau juga ikut andil Bung!"
Aku dan Fred bertengkar di ruang seleksi. Seamus dan gerombolan anak lelaki lainnya menyoraki kami untuk saling menghajar. Sekejap setelahnya, Angelina dan Lee Jordan melerai kami. Angelina membawa Fred pergi dan merawatnya, sedangkan aku terpuruk bersama Lee Jordan yang bau kaus kaki itu. Tidak adakah perempuan lain yang peduli?
Dan seketika itu Katie Bell muncul di balik kerumunan dan mendekatiku.
Argh.. baiklah, kaus kaki busuk, aku pilih itu, Lee Jordan sejuta kali lebih baik dibandingkan Katie Bell, aku mengulurkan tangan pada Lee Jordan untuk membawaku pergi dari tempat itu. Oh, kesialan berikutnya sudah terjadi!
Setelah mendapat perawatan yang intensif dari Rumah St Mungo dan ramuan herbal Madam Pomfrey, kami berdua kembali seperti semula hanya dalam beberapa jam setelahnya.
Aku sempat terkejut ketika melihat Harry terpilih menjadi salah satu kontestan! Aku tidak mengerti bagaimana itu bisa terjadi, Ginny pun terlihat sangat cemas. Aku bingung dan memutuskan tidak bertanya pada siapapun. Tidak mungkin juga bertanya pada Ron dan Hermione, mereka juga pasti sedang dalam kondisi labil atas peristiwa terpilihnya Harry dalam kompetisi ini.
.
.
Well, satu pertarungan dengan naga telah selesai, Harry benar-benar luar biasa, dia mendapatkan telur emas. Padahal setauku naga-naga itu sangat liar dan berbahaya, Charlie yang membawanya dari Rumania sendiri merasa kewalahan. Dia benar-benar anak lelaki yang terpilih. Ginny memeluk Harry usai pertandingan. Nampaknya ada letupan cinta diantara mereka. Aku semakin yakin dengan analisisku setelah munculnya foto mereka di halaman pertama Daily Prophet.
Omong-omong, diantara memanasnya Turnamen Triwizard, ada juga hal yang tak kalah unik untuk diselenggarakan disetiap Turnamen gila ini, yaitu Yulle Ball. Yule Ball adalah acara dansa yang "membosankan" di sela Turnamen Triwizard. Bagiku yang masih menjomblo ini tentu saja. Tunggu, jomblo? Bukankah ini justru status yang bagus di acara seperti ini? Sebagai ajang mencari kekasih tentu saja! Siapa tau seseorang akan cocok denganku. Aku mulai punya ide untuk mencari Si gadis mungil dari Beauxbatons.
"Hey, apa kau melihat gadis mungil berambut panjang di sekitar sini?"tanyaku pada beberapa gerombolan gadis dari Beauxbatons yang sedang duduk di dekat danau.
"Kalau kau mau mengajak seseorang untuk menjadi partner dansamu, setidaknya bukan begitu caranya, cowok Hogwarts memang tidak berkelas",seloroh gadis berambut pirang dengan sinisnya padaku
"Well, aku sedang mencari seseorang, bukan mencari seorang partner dansa, cewek Beauxbatons ternyata tidak sebagus itu", ejekku sambil menggerutu, ku harap dia tercebur ke danau dan beberapa duyung konyol di bawah sana membuatnya sebagai makanan penutup. Dasar cewek gila.
*Malam Pesta Dansa*
Mmm... Sebenarnya Katie Bell mengajakku untuk menjadi pasangan dansanya, tapi aku menolak, aku memilih untuk menikmati segelas coklat panas di tengah pesta dansa, cukup hangat di udara sedingin ini. Entah kenapa minuman beralkohol hanya diperbolehkan untuk yang berusia 17 tahun keatas, aku iri. Aku bergabung bersama Ron yang sedang menggerutu karena Hermione berpasangan dengan Viktor Krum. Sementara Harry kulihat begitu menikmati malam dansanya bersama Ginny. Bahkan Neville Longbottom pun yang terlihat kikuk dalam kesehariannya, ia memiliki pasangan dansa, Hannah Abbot dari Huflepuff. Uuhh, kesialan beruntun terjadi padaku, setidaknya sekarang ada Ron yang bisa menemani malam kelabuku.
"Hey Bung, carilah gadis untuk berdansa malam ini, setidaknya gerakkan badanmu sedikit, tidakkah kau bosan menjomblo terus?",ucap Fred yang mendatangiku bersama Angelina yang mengenakan gaun berwarna biru muda.
"Aku masih tidak enak badan Fred, sepertinya efek ramuan –TUA-mu itu masih ada beberapa yang tersisa di tubuhku",jawabku lesu.
"Aku merasa sehat George, sangat sehat, harusnya itu berlaku sama juga padamu, kan?",Fred heran.
"Tentu saja kau merasa lebih baik, karena ada Angelina yang merawatmu, sementara aku? Ahhh.. aku ingin mengambil minuman lagi, silakan nikmati malam kalian, okay? See ya brother, haha",aku melenggang pergi.
"Kau benar-benar aneh George, aku perlu bicara denganmu usai pesta",kata Fred cemas
"Tentu saja, berikan aku 5 galleons untuk mencuri waktuku yang berharga",sahutku disertai tawa garing dan lambaian tangan.
"Haha, baiklah Bung",Fred menimpali dengan tawa.
Yule Ball memang belum berakhir, namun aku sudah merasa penat, aku kembali ke ruang rekreasi bersama Ron yang ternyata menguntitku di belakangnya. Berjalan bagai zombie terseok lesu di koridor asrama malam-malam begini.
"Merasa penat juga?",tanyaku pada Ron sembari melempar jas dari setelan tuxedoku ke sofa.
"Rasanya seperti apel busuk, aku benci Yule Ball, acara dansa tidak berguna",jawab Ron mendesah.
"Benarkah bukan karena kecemburuanmu terhadap Hermione dan Krum?",sindirku pada adikku. "I love you Krum…", dengan suaraku yang di buat-buat.
Tiba-tiba terdengar gemerisik suara dari radio tua di sofa dekat perapian, entah siapa yang membiarkannya menyala sejak tadi. Ini sangat mungkin di lakukan Neville Si pelupa tingkat akut.
"Akhir-akhir ini, terjadi kasus penyergapan oleh kawanan penculik, mereka memburu keturunan Veela yang dikenal sebagai keturunan paling menawan, disinyalir mereka bekerja sama dengan para Death Eater. Belum bisa dikonfirmasi apakah alasan para penculik itu bekerja sama dengan Death Eater. Untuk itu berhati-hatilah ketika berjalan sendirian, terutama bagi anda yang berwajah menawan!
-Frederic Carl melaporkan dari Radar 13"
Deg~tiba-tiba aku terdiam, jantungku serasa copot ketika mendengar berita itu. Bagi seorang konyol sepertiku, seharusnya berita itu tak menggangguku sampai seserius ini. Rasa yang tidak biasa, aku teringat kembali pada Si gadis mungil di Diagon Alley.
"Apakah kau sebegitu menawannya George? Sehingga wajahmu berubah menjadi pucat pasi ketika mendengar berita itu?",sindiran Ron membuatku tersadar.
"Haha, sudah bisa dipastikan kalau aku memang lebih tampan darimu",ujarku sambil mengelus rambut merah kesukaanku.
"Kalau kau tampan, kau akan dapat pasangan di pesta tadi, tidak berakhir sepertiku",kata Ron membantah.
"Baiklah, aku sendirian disana karena aku menolak seseorang, well, walau cuma 1 orang, tapi itu tetap masuk hitungan kan? bukannya karena tidak ada yang mau menari denganku. Setidaknya kesendirian kita memiliki perbedaan makna. Haha~ baiklah adikku, selamat beristirahat",jawabku sambil melenggangkan kaki pergi dari tempat Ron duduk, melambaikan tangan pada adik lelaki kecilku yang sedang menggerutu di depan perapian.
Malam itu terasa panjang bagiku, aku mencoba menutup mata namun susah rasanya untuk terlelap tidur. Sepertinya aku sakit, yah, sakit karena menjomblo. Mungkin Madam Pomfrey juga tak tau cara menyembuhkan penyakitku ini. Sial. Aku menggumam lagi seperti perempuan.
"Apa aku ini masih waras?"
.
.
.
Keesokan harinya Pertandingan Triwizard kembali berlangsung, pertarungan sengit terus terjadi antara Fleur Delacour, Victor Krum, Cedric Diggory dan Harry Potter. Aku sama sekali tidak menyangka bahwa di dalam turnamen ini, Kau-tau-siapa telah menyusup melalui Piala yang ternyata disabotase menjadi Portkey dan akhirnya membuat Cedric terbunuh. Kami sangat berduka atas kepergian Cedric, terutama Harry yang menjadi pusat perhatian atas kematian Cedric. Namun hidup harus terus berlanjut, setidaknya, kita semua tau bahwa tanda-tanda kemunculan Kau-tau-siapa sudah bisa dipastikan. Berarti, kita semua harus siap dengan semua kemungkinannya. Hari demi hari dilalui dengan masih menyisakan kepedihan atas meninggalnya Cedric. Bagi Cho Chang, Cedric adalah orang yang berharga. Sudah jelas, dia kehilangan seseorang yang dicintainnya, pasti itu sangat sakit. Aku pun turut prihatin, hanya itu, tidak lebih.
DAN~
Aku dan Fred terus melakukan aksi kekonyolan kami untuk menghibur semua orang dan berusaha melupakan hal buruk yang terjadi di akhir Turnamen.
Minggu-minggu liburan sudah datang, aku kembali ke The Burrow bersama saudara-saudaraku, juga Harry yang memang sering menginap di tempat kami. Well, kini bertambah 1 orang lagi, Hermione, semakin ramailah The Burrow. Sangat menyenangkan menjahili mereka. Otakku selalu bekerja baik untuk perihal satu ini.
.
.
.
~AAAAAA….. tolong aku!~
.
.
Lagi-lagi aku terbangun karena mimpi buruk. Beberapa kali aku memimpikan Si gadis mungil berteriak minta tolong, tapi aku tak pernah bisa melihat wajahnya. Kenapa dengan diriku? gadis yang aku lihat berbulan-bulan yang lalu. Aku tidak pernah mengenal gadis itu sebelumnya, tapi aku selalu memikirkan gadis itu sejak pertama kali melihat sosoknya dari belakang, iya memang cuma dari belakang, tapi entah kenapa aku begitu memikirkan gadis ini. Kadang ada rasa pilu yang teramat memikirkan gadis itu. Somebody, please tell me what does it mean?~
