Please Don't Go…
Disclaimer : Eiichiro Oda
Pairing : SanNa, ZoRo, LuMar, dan UsKa
Summary : Jangan pernah meninggalkanku, Sanji
Genre : Romance/ Friendship
Rate : T
Ga Suka? Jangan Baca!
Warning : miss typo, abal-abal, gaje, masih agak ancur.
N/A : tolong di review setelah baca ya! Ini fic keduaku, mohon maklumi jika banyak miss typo, sekali tolong direview setelah membaca dan akhir kalimat saya tuliskan selamat membaca!
-oOo-
Disana aku sedang melamun di tengah padang rumput yang indah. Tiba2 seseorang membuyarkan lamunanku. Ya dia adalah suamiku yaitu Sanji.
"Hai sayang! Sedang apa?" Tanya Sanji padaku sambil memelukku
"Aku sedang melamun dan kau membuyarkan lamunanku tau!" Jawabku padanya
"Apa yang kau lamunkan sayang?" Tanya Sanji padaku
"….. Kau" Jawabku padanya walaupun berat mengatakannya
"Kau melamunkanku? Tentang apa?" Tanyanya lagi padaku dengan mata yang berbentuk hati seperti biasanya
"Aku membayangkan kalau kau pergi ke suatu tempat dan meninggalkanku sendiri Sanji, aku takut itu akan benar2 terjadi…" Jawabku pada Sanji.
"Aku takkan pernah meninggalkanmu sayang kemanapun aku pergi, aku akan terus membawamu ikut denganku…" Balas Sanji dengan senyum kecilnya dengan mata yang sudah kembali seperti seharusnya.
"Tapi ketika kau dan aku pergi… apakah kau akan tetap menggoda setiap wanita cantik dihadapanmu?" Tanyaku iseng walaupun aku tau apa jawabannya pasti 'selalu menggoda cantik dihadapannya' dan saat itu terjadi, aku akan memukul kepalanya.
"…i-itu a-aku…" Jawabnya terbata2
"Hm, aku hanya bercanda Sanji…!Aku tau kau pasti akan menggoda setiap wanita cantik yang ada di hadapanmu, dan ketika saat itu terjadi aku akan memukul kepalamu seperti biasa…" Balas Nami sambil tersenyum.
"Nami sayang kaulah yang terbaik…. Aku cinta padamu Nami…." Puji Sanji padaku dengan bentuk mata hati.
Aku pergi meninggalkan Sanji di padang rumput dan pergi ke rumah Robin dan Zoro. Disana Robin sedang membaca buku di depan rumahnya dan melihatku berjalan ke arahnya.
"Oh Nona Navigator, ada apa?" Tanya Robin lembut dan santai sambil menutup buku yang sedang ia baca.
"Tidak aku hanya ingin berkunjung saja" Jawabku padanya
"Sayang, diluar ada siapa?" Teriak Zoro pada Robin
"Ada Nami sayang...!" Jawab Robin pada Zoro yang sedikit berteriak
Zoropun keluar dari rumah untuk menyapaku, tak kusangka Zoro dapat menyebut Robin 'sayang' itu sebuah hal yang sedikit mengejutkan.
"Hai Nami…" Sapa Zoro padaku, sepertinya menikah membuatnya berubah derastis. Dari Zoro yang suka tidur menjadi Zoro yang jarang tidur(sepertinya).
"Hai juga…" Balas sapa dariku
"Kau tau kan setelah kita menetap di pulau yang tidak berpenghuni lalu kita buat rumah untuk kita sendiri ini, banyak dari kita yang telah menikah, kecuali Chopper" Kataku pada Robin dan Zoro.
"Jadi maksudmu kau akan menjodohkan Chopper dengan rusa kutub betina?" Tanya Robin to the point
"Ya bisa jadi seperti itu,"Jawabku datar
"Aku rasa itu ide buruk" Kata Zoro dingin
"Iya aku itu ide buruk tapi setidaknya…."
"Tidak aku rasa Zoro benar,Chopper masih polos belum saatnya untuk dia menikah"
"Ya mungkin kau benar Robin, Zoro tapi aku kasian melihatnya sendirian di rumahnya itu, apa kalian berdua mau ikut aku mengunjunginya?" Tanyaku pada Robin dan Zoro
"Sepertinya tidak, setelah ini aku akan memasak lalu membersihkan rumahku…" Jawab Robin santai
"Aku juga tidak, setelah membantu Robin membersihkan rumah aku akan latihan ke padang rumput" Jawab Zoro dingin padaku
"Baiklah kalau begitu, mungkin yang lain mau kesana…. Yasudah aku pergi dulu ya…!" Kataku pada mereka berdua.
Sekarang aku pergi menuju ke rumah Luffy dan Margaret. Saat kuketuk pintu, pintu itu langsung terbuka aku masuk ke dalam rumah itu dan aku mendengar sesuatu yaitu suara Margaret berteriak. Aku langsung berlari menuju Margaret. Dan yang aku lihat disana jari Margaret teriris dan mengeluarkan darah. Aku langsung membawanya ke rumah Chopper karna kelihatannya luka Margaret itu mengeluarkan darah yang cukup banyak.
"Chopper! Tolong! Margeret, jarinya teriris pisau….!" Teriakku, dan Chopper langsung keluar mendengar teriakkanku itu.
"Oh tidak! Apa yang harus kulakukan? Bagaimana ini?" Kata Chopper setelah melihat luka Margaret.
"Dasar bodoh! Cepat sembuhkan lukanya, apa kau tidak lihat, Margaret sudah lemas tau!" Balasku pada Chopper, mendengar perintahku Chopper langsung membawa obat2annya dan menyobati luka Margaret.
"Nah, sekarang lukanya sudah kututup," Kata Chopper padaku dan Margaret.
"Terima kasih Nami, Chopper, tanpa kalian berdua mungkin aku sudah pingsan dirumah" Ucap Margaret padaku dan Chopper.
"Tidak perlu berterimakasih, aku jadi tersipu…. Lagi pula ini sudah kewajibanku sebagai dokter pulau ini… ya kan?" Balas Chopper dengan gaya khususnya ketika dipuji
"Iya, kita adalah teman… dan aku akan menolongmu setiap kau mendapat masalah…. Oiya, Luffy dimana? Kok kamu tadi sendirian di rumah sih?" Tanya Nami
"Dia … katanya mau jalan2, aku tak begitu tau dia jalan2 kemana…." Jawab Margaret.
"Ah! Aku baru ingat… aku harus pulang…" Kataku dan langsung mengambil langkah seribu.
Saat sampai di rumah, Aku mencari Sanji. Namun, yang dicarinya tidak ada. Ada sebuah surat di atas meja yang berisi,
Untuk Nami tercinta,
Maaf aku harus pergi dengan cara seperti ini. Tapi, tidak ada pilihan lain sayang, aku harus pergi menuju restoran Baratie(ga tau penulisan yang tepatnya). Zeff sedang dalam kesulitan dan aku tidak bisa membiarkannya sendiri. Maafkan aku sayang, tapi jangan khawatir, aku akan kembali begitu aku selesai membantu Zeff.
Dari Sanji
Aku tak percaya apa yang kulihat, padahal dia baru saja berrkata padaku "Aku takkan pernah meninggalkanmu sayang kemanapun aku pergi, aku akan terus membawamu ikut denganku…" dan sekarang, apa yang terjadi? Dia meninggalkanku begitu saja. Air mataku keluar saat aku membacanya.
-oOo-
Aku mencoba menenangkan diriku. Aku mencoba meyakinkan diriku bahwa Sanji pasti akan kembali. Namun, aku kembali teringat pada lamunanku, saat itu Sanji pergi meninggalkanku untuk selamanya. Bukan karena dia mencari pasangan baru atau apa, tapi dia mati saat di perjalanan menuju pulau. Itulah yang ditakutkan takut kalau nanti saat Sanji menuju ke sini lagi, dia akan mati.
"Tenangkan dirimu Nami! Sanji pasti akan kembali dan semuanya akan kembali normal" Kata Margaret yang berusaha menenangkanku. Aku berusaha untuk tenang dan akhirnya aku bisa tenang dan percaya bahwa suatu saat Sanji akan kembali dan semuanya akan kembali normal. Kami akan punya anak dan hidup bahagia.
"Terima kasih Margaret, sekarang aku sudah baikan" Kataku pada Margaret.
"Kalau begitu aku akan pulang ke rumahku untuk memasak buat Luffy, kau taka pa aku tinggalkan sendiri?" Tanya Margaret. Aku hanya mengangguk lemas.
Margaret pergi, dan aku hanya bisa melamun. Membayangkan Sanji kembali dengan selamat dan semuanya kembali normal. Aku mempunyai 2 anak, 1 laki2 dan 1 perempuan. Sungguh kehidupan yang begitu indah.
-oOo-
3 Tahun kemudian….
"Hei Nami, apa kau mau ikut denganku dan Kaya?" Tanya Usopp
"Kemana?" Tanyaku balik
"Memancing, kau mau tidak?" Ajak Usopp
"Mmm, maaf Usopp tapi aku mau menunggu Sanji saja, lagi pula aku tidak mau acara mesra2an kalian berdua" Jawabku
"Ckckck…. Yasudah aku pergi ya, ayo Kaya" Kata Usopp
"Nami apa kau yakin? Apa kau tidak bosan menunggu dirumah terus?" Tanya Kaya
"Tidak, aku yakin dia akan kembali dan semua kebosananku akan tergantikan…" Jawabku sambil tersenyum kecil.
"Baiklah kalau begitu," Balas Kaya. Usopp dan Kaya pun pergi meninggalkanku.
Rupanya menunggu dirumah adalah pilihan yang benar. Sanji kembali dan aku sangat senang dengan hal itu. Sanji datang dengan senyum dan disambut olehku dengan senyuman juga.
"Hai Namiku sayang! Aku sangat sangat sangat merindukanmu saying!" Seru Sanji. Sambil memelukku yang disambut hangat olehku.
"Dasar bodoh! Aku menghawatirkanmu bodoh! Kenapa kau meninggalkanku begitu saja! Aku kesepian tau!" Balasku sambil menangis.
"Nami sayang aku juga mengkhawatirkanmu, aku sangat merindukanmu…. A…" Sanji pingsan. Aku kaget dan segera memanggil Chopper. Setelah Chopper memeriksa Sanji…
"Chopper apa yang terjadi pada Sanji?" Tanyaku sambil menangis
"A..aku tak menyangka, Sanji, di… dia terkena penyakit kanker…" Jawab Chopper terbata2.
"? Ka..kanker…"
"Ya, kanker pada bagian kakinya… dan kalau tidak segera diamputasi, maka… dia akan…. Mati…."
Aku tak menyangka apa kudengar. Apa yang sebenarnya terjadi pada Sanji selama dia di restoran Baratie?.
Bersambung….
Gajekan hahaha…. Pasti bingung deh bacanya…
Maaf ya kata2 nya masih ancur…
Untuk sekarang aku terima Flame kok, karena aku tau pasti kalian banyak yang bingung.
Kata terakhir dariku adalah JANGAN LUPA REVIEW hahaha*evil mode on*
