Main Cast: Lee Sungmin, Cho Kyuhyun

Other Cast : Bang Yong Guk, Himchan, Zelo (B.A.P)/ di sini umur mereka di tuakan ,

Lee Hyuk Jae, Kim Ryeowook, Lee Donghae, Kim Jong Woon (yesung).

Disclaimer: Semua cast milik Tuhan, tapi cerita ini milik author mesum (Cupid'skyumin)...

.


Caffe Latte


.

.

.

Caffe Latte...

Bagiku lebih dari sekedar obat sedatif yang menenangkan atau bahkan ekstasi yang membuat candu.

Kalian tau? ...Aku begitu menikmati saat segala penat dan emosiku melebur bersama caffeine dalam cairan ini...

.

.

.

"Pahit...ah sepertinya terlalu banyak bubuk kopi".

Kembali... bibir itu menyesap cairan coklat kental, mengalirkan rasa pahit yang menyebar kilat di indra pengecapnya. Namja itu...Lee Sungmin, menatap sendu secangkir Caffe latte yang yang beberapa saat lalu ia buat. Meski demikian, rintik hujan di luar masih sepenuhnya menyita perhatiannya.

Jari lentiknya menyentuh tepi jendela kamar, menyusuri setiap ukiran yang membingkai kaca tersebut...sosok cantik itu akan merindukan tempatnya berdiri saat ini.

.

.

"Minnie...apa persiapanmu sudah selesai?".

"Sudah...tapi, haruskah aku tinggal di rumah orang lain?...aku yakin itu tidak akan membuatku nyaman, biarkan aku di apartemen saja Eomma".

Yeojja itu menghela nafas panjang...berkali-kali ia mengatakan hal yang sama untuk meyakinkan anak semata wayangnya. Untuk sesaat ia menggosok pelan tengkuknya, berharap menghilangkan sedikit rasa lelah yang menjalar. Dengan perlahan ia mendekati Sungmin yang berdiri membelakanginya.

"Chaggy...kali ini saja dengarkan Eomma...kau akan aman jika tinggal bersamanya. Eomma tak akan membiarkanmu hidup sendirian di Seoul. Kota itu kejam untuk anak seusiamu Chaggy".

"Aku sama sekali tak mengenal orang itu!...bagaimana mungkin Eomma menyimpulkan aku akan aman jika bersamanya. Dan...jika Eomma tau Seoul kejam untukku, kenapa Eomma dan Appa ingin meninggalkanku sendirian di sana?" Dengan kasar Sungmin membalikkan tubuhnya, buku-buku jarinya tampak memutih karena meremas kuat Cangkir dalam genggamannya. Namun sedetik kemudian ia meneguk habis isi dari cangkir tersebut, mencoba meredam emosi yang hampir menguasai tubuhnya.

"Minnie...kami tak pernah meninggalkanmu, Kau cukup dewasa untuk memahami maksud Eomma, Semua ini kami lakukan untukmu Chaggy...Appamu membutuhkan Eomma, mengertilah..."

"Bawa aku bersama kalian" Sungmin menatap datar ibunya, sesungguhnya ia sudah menduga yeojja itu...tak akan pernah memenuhi keinginannya yang satu ini.

.

"Tidak Chaggy...kau harus menyelesaikan sekolahmu di sini".

Benar dugaannya, ...Sungmin berdiri mematung dengan wajah tertunduk, bagaimanapun kekecewaan masih mendominasi suasana hatinya saat ini.

"Hhhhh...kemarilah Chaggy". Leetuk menarik lengan putranya, untuk mengikutinya duduk di ranjang King size milik Sungmin.

.

.

"Lihat Chaggy...dia Kyuhyun". Yeojja itu menujukkan selembar foto. Untuk beberapa saat sosok di dalam foto itu berhasil membuatnya tertegun.

"Kyu-hyun?"

"Ne...Kyuhyun, dia adalah putra sahabat Eomma. Lihat senyumnya...anak ini terlihat sangat baik bukan?. Dan kau akan satu sekolah dengan Kyuhyun...karena itu Eomma percaya kau akan baik-baik saja jika bersamanya. Kyuhyun akan menjagamu Chaggy". Leetuk mengusap kepala Sungmin, Yeojja itu tersenyum lembut, melihat Sungmin tak berkedip memandang siluet dalam foto itu.

"...".

"Jadi...Minnie mau kan tinggal bersama Kyuhyun?"

"Terserah Eomma saja"...TAP...TAP...TAP...

Namja cantik itu berlari meninggalkan Leetuk, berusaha menyembunyikan semburat merah yang tiba-tiba muncul, saat membayangkan ia akan satu atap dengan seorang namja yang ia ketahui bernama Kyuhyun.

.

Sungmin Pov

Deg...Deg..Deg..

Apa yang terjadi denganku?...ini aneh, dan ini tidak masuk akal. Oh...ayolah Lee Sungmin, itu hanya sebuah foto..untuk apa kau bertingkah sekonyol tadi di depan Eomma.

Menggelikan...

Caffe Latte...ya, aku membutuhkannya.. .. minuman itu akan menetralisir detakan gila ini.

Asap mengepul dari secangkir Caffe latte yang baru saja ku buat, aroma harum yang khas dari minuman ini menggodaku untuk menyesapnya. Rasa manis dan lembut dari perpaduan kopi dan cream susu mampu mengukir senyum di bibirku.

Ah tunggu...manis?

Caffe latte ini benar-benar manis dan begitu nikmat di lidahku...berbeda jauh dengan yang sebelumnya ku buat, sangat pahit.

Tidakkah kalian menyadarinya? Caffe Latte mampu menggambarkan suasana hatiku...dan kalian tentunya tau suasana hatiku saat ini.

Karena foto namja itu?...sepertinya iya

.

.

"Minnie...jangan terlalu sering mengkonsumsi minuman itu Chaggy". Ah kalimat itu...lagi-lagi merusak moodku.

"Wae Eomma?..aku menyukainya bahkan aku mencintainya".

"Yya...kau ini bicara apa? Caffeine tidak baik untuk pertumbuhanmu Chaggy". Eomma mengambil cangkir dalam genggamanku, dan aku hanya mendelik kesal padanya...Eomma memisahkanku dengan Caffe Latte tercintaku.

"Tidurlah ...besok Eomma akan mengantarkanmu ke rumah Kyuhyun. Ahh...lelahnya...".

Eomma meletakkan Caffe Latte di atas meja dan berlalu meninggalkanku, tentu saja dengan gerakan cepat aku mengambil kembali cangkir itu dan menyesap habis isinya.

Sungmin Pov End

...Skip Time

Author Pov

Sungmin duduk tertunduk di samping Leetuk, kedua tangannya meremas kuat ujung blazer yeojja cantik itu. Tak jarang ia mencuri pandang sosok tampan yang tengah berbincang dengan ibunya...berdebar? tentu saja namja cantik itu berdebar...dan ia sungguh membutuhkan secangkir Caffe Latte.

.

.

"Ah..baiklah Kyu...waktuku tak banyak,harus cepat-cepat ke bandara...titip Sungminnie ne?"

Leetuk berujar dengan mengelus punggung putranya yang masih tertunduk, malukah...gugupkah...takutkah...Molla,... yeojja cantik itu tak mengetahui apa yang menyebabkan sikap Sungmin menjadi demikian.

"Ne Teukkie ahjumma...Sungmin akan baik-baik saja di sini".

"Aku yakin Kyuhyun anak yang sangat baik...chaa...Minnie, Eomma berangkat dulu ne, baik-baik dengan Kyuhyun dan jangan nakal...Yaksok". Leetuk hendak menautkan jari kelingkingnya dengan Sungmin, namun dengan cepat di tepis oleh namja cantik di hadapannya.

"Yya..Eomma, jangan memperlakukanku seperti bayi"

"Aigooo...ne..ne..ne, Jaga dirimu baik-baik Chaggy, ...Cuupp"

Dan kecupan di dahi itu menjadi salam perpisahan dari Leetuk, namja cantik itu masih terdiam memandang pintu yang tertutup di hadapannya.

.

.

.

"Aku akan menujukkan kamarmu". Kyuhyun mengangkat koper merah muda, dan melangkahkan kakinya menapaki anak tangga. Sungmin mengekor di belakangnya...sejujurnya ia ingin membuka suatu pembicaraan dengan Kyuhyun, namun ia terlalu gugup untuk sekedar menggerakkan bibirnya. Jadilah suasana hening terajut di antara mereka...

.

.

"ini kamarmu...dan ingat jangan pernah bersikap manja di hadapanku, karena aku membencinya" BLAM

Pintu itu tertutup rapat...menyisakan Sungmin yang duduk mematung menatap hampa pintu di depannya. Namja cantik itu cukup terkejut dengan perubahan sikap Kyuhyun...

Bukankah saat ada Leetuk ia begitu lembut dan penuh dengan senyum...tapi kini nada bicaranya begitu datar dan dingin.

"Ada apa dengannya...aneh sekali".

.

.

.

Sungmin berlari kecil menuju dapur...sore ini pikirannya benar-benar kalut. Hampir setengah hari ini ia tidak bisa mendekati Kyuhyun, namja tampan itu selalu menghindari Sungmin, bahkan membuang muka saat namja cantik itu hendak menyapanya dan tak ada yang dapat menenangkan hatinya...sealain secangkir Caffe Latte...

Namun tiba-tiba langkahnya terhenti ketika melihat Kyuhyun tengah berkutat dengan laptop miliknya di ruang tamu. Seulas senyum menghias bibir cherynya...dengan cepat ia melanjutkan langkahnya menuju dapur, sesuatu harus ia berikan untuk namja tampan itu.

.

"K-kyu...k-kau sedang apa?" Sungmin dengan gugup meletakkan secangkir Caffe latte di hadapan Kyuhyun. Berharap dengan minuman ini bisa sedikit meluruhkan sikap dingin namja berkulit pucat itu.

"Bukan urusanmu...apa yang kau bawa?" Kyuhyun melirik sekilas benda mengepul di hadapannya kemudian kembali berkutat pada laptop, tangan kananya begitu cekatan membuat suara 'klik..klik' dari benda kecil di genggamannya.

"Ah...ini Caffe Latte untukmu...Kyu".

"Untukmu saja...aku tidak menginginkannya".

"Tapi..ini akan membuat suasana hatimu menjadi tenang Kyu.."

"Ck...kau tau apa tentang suasana hatiku?!..menyingkirlah, aku sedang tidak ingin di ganggu". Decakan sebal dan nada sarkatis membuat hati sungmin begitu mencelos mendengarnya...ia berjalan pelan meninggalkan Kyuhyun.

Jika kalian bisa melihatnya...ada lubang kecil di hati Sungmin, dan itu cukup membuat hatinya berdenyut sakit.

Sungmin memutuskan untuk masuk ke dalam kamarnya...sebenarnya ia ingin membuat caffe latte, tapi percuma...minuman itu akan terasa sangat pahit. Dan ia lebih memilih untuk memejamkan matanya.

.


Esoknya

Pagi ini adalah hari pertama Sungmin akan menginjakkan kaki di sekolah barunya...Miracle Senior High School. Semua persiapan sudah tertata rapih, dan ia sudah menyiapkan dua buah kotak bekal yang salah satunya akan ia berikan untuk Kyuhyun. Namja cantik itu merelakan bangun lebih awal bahkan dapat dikatakan masih petang untuk membuat bekal mereka.

.

"Kyu...ini bekal untukmu". Sungmin berlari girang menghampiri Kyuhyun, senyum manis terkembang di bibirnya menampilkan gigi kelinci...sangat menggemaskan.

"Aku tidak memintamu untuk membuatnya...". Kyuhyun memasang wajah datar dan kembali melanjutkan kegiatannya memakai sepatu. Ia tak menyadari sepasang foxy tengah menahan air mata di pelupuknya.

"T-tapi...aku sudah membuatkannya untukmu Kyu". Namja cantik itu berusaha bertahan...ia menyerahkan bekalnya di hadapan Kyuhyun, berharap namja tampan itu akan menyambut benda kotak itu.

'SRAKK'.."Aku sudah bilang, aku tidak memintamu untuk membuatnya...jangan menyulut emosiku Lee Sungmin!". Kotak bekal itu terlempar keras karena hempasan Kyuhyun...membuat seluruh isinya berhambur keluar mengotori lantai. Kyuhyun berdiri dan berlalu meninggalkan Sungmin yang mulai terisak.

Lubang di hatinya bertambah...dan itu benar-benar membuat denyutan sakit di dadanya.

Sungmin mengusap air matanya kasar...ia berlari kecil mengikuti Kyuhyun dan berakhir di samping motor besar milik namja tampan itu.

"Mau apa kau?" Kyuhyun bertanya angkuh dari balik helmnya...meski tertutup kaca, namun tampak jelas kedua obsidiannya mendelik kesal pada Sungmin.

"A-aku...ingin ikut denganmu".

"Berangkatlah sendiri...jangan manja Lee Sungmin". Sungmin tersentak dengan seruan tajam itu, namun ia mencoba menegarkan hatinya. Dan berusaha kuat di hadapan Kyuhyun.

"Tapi...aku tidak tau jalan ke sekolah Kyu".

"Ck...baiklah, cepat naik...untuk kali ini saja, aku memberimu tumpangan".

.

Dan motor itu melaju kencang membuat angin dingin di sekitarnya bagai menusuk kulit...namun namja cantik itu bertahan...sekali lagi ia berusaha kuat di hadapan Kyuhyun.

.

"Turunlah.."

"Tapi ini belum sampai di sekolah Kyu". Sungmin tampak kebingungan saat Kyuhyun memintanya turun dari motornya.

"Ya!..lihat di depan sana...itu sekolah, apa susahnya berjalan dari sini hah?". Bentakkan itu membuat Sungmin tertunduk...bukan karena ia harus berjalan..tapi karena denyutan sakit di dalam hatinya.

Meski dengan terisak...Sungmin melangkahkan kakinya memasuki pintu gerbang bangunan besar yang berdiri kokoh di hadapannya...Miracle SeniorHigh School.

.

.

.

"Perkenalkan dirimu Lee Sungmin"

"Ne Seonsangnim...Annyeong haseyo...nae irreumeun Lee Sungmin imnida mannasseo bangapseumnida".

Namja cantik itu membungkuk di depan kelas...seluruh perhatian dan decakan kagum tertuju padanya. Bukankah Lee Sungmin terlihat begitu adorable dengan segala kesan menggemaskan dan ramah yang melekat pada setiap jengkal tubuhnya. Namun hanya satu mata yang tak menatap ke arahnya...Cho Kyuhyun, namja lebih memilih membuang muka.

"Cha...Sungmin~ah...kau bisa duduk di sebelah Wookie".

.

.

.

"Bagaimana bisa kau terlihat menggemaskan seperti ini Ming". Namja berambut blonde mencubit gemas, pipi chubby di hadapannya.

"Awh...appo Hyukkie".

"Yya Hyung...jangan menyakitinya, kau akan membuat Minnie hyung takut". Ryewook menepis tangan Eunhyuk, membuat namja blonde itu berdecak sebal. Udara panas di luar membuat tiga namja manis itu melewatkan jam istirahat di ruang kelas dengan beberapa siswa yang tersisa di dalamnya.

"Ming...kau tau tidak, banyak namja tampan di kelas ini?"

"Eoh?..." Sungmin menatap bingung teman barunya, untuk apa namja blonde itu bertanya hal yang cukup tidak penting pada dirinya.

"Aisshh...lihat wajahmu itu...baiklah aku akan mengenalkan beberapa namja tampan yang masih tersisa di sini...kau lihat namja yang tengah tertidur di sana?"

"Umm ne.."

"itu Donghae...dan kau tau? Aku menyukainya..."

"Mwoo...kau menyukainya?" Sungmin berseru histeris, membuat seorang namja bermata caramel di sampingnya terkikik geli.

"Yyaaa...pelankan suaramu Ming...dia bisa mendengarmu".

"Ops...mianhae"

"Gwaencahana...ah lihat-lihat di luar...kau melihat pria berkepala besar dengan kacamata itu tidak?"

"Nee..aku melihatnya".

"walaupun bukan siswa di sekolah ini...tapi ia cukup terkenal di kalangan siswa dan juga para guru di sini Ming, dan kau tau?...Wookie menyukainya".

Kali ini Sungmin tidak bersuara...ia melebarkan kedua matanya sebagai isyarat keterkejutannya.

"Yya...Hyung, jangan keras-keras...aisshh".

"Tenanglah Wookie...Kim seonsangnim tidak akan mendengarmu...hei Ming, kau lihat namja yang tengah memainkan psp di sudut kelas ini?" Eunhyuk berujar lirih bahkan lebih terdengar seperti bisikan halus.

Sungmin menganggukkan kepalanya...tentu saja ia tau siapa namja itu...namja yang dua hari ini telah membuat lubang di hatinya.

"Dia...Cho Kyuhyun...meski berlidah tajam, tapi banyak yang tergila-gila padanya...dan kau tau? Anak itu menyukai Wookie"

.

DEG

Apapun itu...detakan jantungnya seolah berhenti. Dan jangan lupakan satu lubang terbentuk lagi di hati Sungmin. Caffe latte...ia butuh minuman hangat itu...namun sayang, tempatnya saat ini membuat secangkir Caffe latte menjadi benda yang mustahil.

"Kyu-Kyuhyun...menyukai Wookie..."

.

.

.

.

TBC

Chaa...FF kedua Cupid'skyumin...gimana Chingu?

melenceng jauh dari Ff pertama ,

Butuh Review untuk mengembangkan fict ini...
Please