MY DANGEROUS BOYFRIEND
Pair: G-Dragon (Kwon Jiyong)-Seungri (Lee Seungri)/(GRi)
Pair tambahan: TOP (Nanti akan ada pair tambahan sesuai chapter)
Rated: T
Genre: Romance
Warning: AU, OOC (S), Gaje, Abal, Ancur, Typo (B), Shounen Ai, Yaoi.
DON'T LIKE, DON'T READ
Character:
Kwon Jiyong (G-Dragon): 20 tahun (Seharusnya lulus SMS berumur 18 tahun, karena masuk penjara selama 1 tahun, dia harus mengulang. Sebenarnya dia bisa saja lulus dengan cepat karena punya uang dan sangat jenius. Tapi karena menginginkan punya masa-masa SMA, makanya dia mengulang). Tinggi 188 cm. Paling ditakuti. Lebih tua 4 tahun dari Seungri. Sangat menyukai Seungri. Pemilik Dragon Corp dan pemimpin dunia bawah tanah (istilah dunia hitam) atau mafia. Pernah masuk rumah sakit jiwa bersama TOP selama 1 tahun. Memiliki masa lalu yang kelam.
Lee Seungri (16 tahun): Lebih muda 4 tahun dari Kwon Jiyong. Polos, anak kutu buku, dan memakai kacamata. Tinggi 165. Tidak memiliki orang tua. Tinggal disebuah apartemen kecil yang sangat murah (Tapi akan pindah dirumah Jiyong). Sering dikatai bodoh oleh Jiyong. Ciuman pertama diambil oleh Jiyong. Satu-satunya orang yang tidak takut dengan Jiyong.
TOP (Choi Seunghyun): 20 tahun sama seperti Jiyong. Tinggi 189 cm. Pernah masuk rumah sakit jiwa bersama Jiyong, tapi 2 tahun lebih lama dari Jiyong. Alasan masih berstatus SMA yaitu, untuk menemani Jiyong. Ketua kelompok penembak jitu 'snipper'. Pemilik Choi Corp dan seluruh Rumah sakit di Korea. Menyukai seseorang yang hanya diketahui oleh Jiyong.
Other (Sesuai Chapter).
MY DANGEROUS BOYFRIEND
"Jadilah milikku!" Dua kata yang mustahil keluar dari bibir seorang kwon Jiyong, siswa yang terkenal dengan keburukannya.
Siapa yang tidak mengenal Kwon Jiyong? Tidak ada yang tidak mengenal nama itu. Nama yang membuat siapa saja yang mendengarnya akan ketakutan. Ya. Kwon Jiyong adalah siswa yang paling ditakuti di Seoul High School, sekolah asalnya dan sekolah-sekolah yang ada di Korea. Keburukannya, tukang bolos, berkelahi, berganti-ganti pacar, menghamili anak orang, dan pernah masuk penjara selama 1 tahun karena hampir membunuh 5 orang yang merupakan musuhnya. Dia juga dikenal sebagai ketua mafia yang paling ditakuti dan merupakan pemegang saham terbesar di Korea. Kata lain, dialah pemegang perekonomian Korea.
Entah apa yang merasuki pria berambut pirang itu, sehingga dia meminta anak polos berkacamata, kutu buku dan terlihat lemah bernama Seungri menjadi miliknya.
"Ha?" Terkejut? Tentu saja. Ditarik paksa dari kelas dan sekarang diminta menjadi milik seorang Kwon Jiyong. Sungguh, membuatnya serangan jantung. Anak yang tak menarik seperti dia, diminta menjadi milik seorang Kwon Jiyong? Oh, yang benar saja. Mereka bagaikan langit dan bumi. Lagipula, dia tidak mengenal Kwon Jiyong sama sekali. Ralat, dia mengenal Kwon Jiyong tapi tidak pernah bertemu, berbicara, ataupun melihat wajahnya secara langsung. Bisa dilbilang, ini pertama kalinya dia melihat langsung seorang Kwon Jiyong yang ditakuti itu.
"Aku hanhya mengatakan sekali. Kau hanya perlu menjawab 'ya' ataau 'tidak'" Jiyong sedkit meninggikan nada suaranya.
Satu yang Seungri ketahui yaitu siswa didepannya ini adalah seorang yang pemaksa.
Seungri menghela napas berat. Dia harus pernyataan menolak lebih tetapnya permintaan dari pria didepannya. Dia tak mau mendapat masalah kedepannya.
"Ma-Maaf, aku tidak bisa." Gugup Seungri. Ini pertama kalinya dia menolak seseorang dan seseorang itu adalah siswa yang paling ditakuti. Setelah mengatakannya, dengan hormat dia membungkuk lalu dengan sopan meninggalkan Kwon Jiyong.
GREB
Langkah Seungri terhenti ketika sebuah tangan kurus menariknya. Tentu saja tangan itu adalah tangan dari Kwon Jiyong.
CUP
Kecupan singkat dan cepat mendarat mulus dibibir pink milik Seungri. "Sayangnya, aku tidak menerima jawaban 'tidak'" Seringai tipis menghiasai wajah Jiyong. "Kau milikku….se-ka-rang!" Bisiknya ditelinga kanan Seungri dengan memberi penekan pada kata terakhir, setelah itu meninggalkan siswa manis yang baru diciumnya tanpa ada rasa bersalah.
BRUK
Siswa manis itu terjatuh ketanah. Kakinya tak kuat menahan beban dirinya yang tiba-tiba terasa berat. Buku-buka yang yang dipeluknya erat di dadanya pun terlepas dari tangannya. Disentuhnya bibirnya dengan kaku, bibir yang beberapa menit lalu telah disentuh oleh Kwon Jiyong.
'Apa yang terjadi? Kenapa dia menciumku? Apa salahku?' Banyak pertanyaan terngiang dikepalanya.
Sedih, marah, kesal, dan malu. Semuanya bercampur membuatnya dadanya sesak.
.
.
.
Setelah kejadian tadi pagi, Seungri tak bisa berkonsentrasi pada pelajaran. Ciuman dari Kwon Jiyon terus terbayang dikepalanya. Disentuhnya bibirnya lagi dan berhasil membuat wajahnya merona. Sungguh, ini membuatnya gila. Kenyataan yang harus diterima jika ciuman pertamanya diambil oleh seorang lelaki dan lebih parahnya lagi, lelaki itu adalah seorang berandalan.
Bertambah sudah penderitaan hidupnya. 'Kurasa kamus penderitaanku semakin bertambah' Batinya kesal.
Hari-harinya yang selalu rumit menjadi semakin rumit.
"Baiklah, kita akhiri pertemuan hari ini. Jangan lupa, besok kumpulkan tugas kalian dihalaman 50." Kata sang guru membuyarkan lamunan Seungri.
Dia mengela napas berat. Setelah ini tugasnya akan semakin banyak.
"Baik, Pak. Terima kasih untuk hari ini." Ucap semua murid tak terkecuali Seungri.
Setelah sang guru pergi, seorang siswi yang cantik yang dikenal sebagai Lee Chaerin mengahampiri meja Seungri. " Seungriya…" Panggilnya ramah.
Seungri mendongak sambil membenarkan kacamatanya. "Ya?"
"Tolong kerjakan tugasku juga, ya? Hari ini aku sibuk, jadi tak sempat mengerjakannya. Kau bisa membantuku mengerjakan tugasku, kan?" Pinta gadis itu memelas.
Seungri ingin menolak, tapi dia tak ingin sesuatu yang tidak diinginkannya terjadi lagi. "Baiklah!" Jawabnya lalu mengambil buku dari gadis cantik didepannya.
"Aku juga, ya?" Seorang siswa juga ikut memberikan bukunya.
"Aku juga!" Lagi.
"Aku juga!" Lagi. Lagi. Dan lagi.
Semuanya memberikan tugas mereka padanya. Namja manis itu mengumpulkan buku yang diberikan teman-temannya menjadi satu. Sudah diduga jika tugas-tugasnya akan semakin banyak. Malam ini, mungkin dia tidak akan tidur dengan baik.
Namja manis itu menatap tumpukan buku-buku itu sambil menghela napasnya berat.
.
.
.
"Ada apa? Apa ada sesuatu yang menyenangkan terjadi?" Sebuah suara berat membuyarkan lamunan Kwon Jiyong yang sedari tadi tersenyum sendiri.
Jiyong menoleh pada suara itu. "Yup!"
"Apa itu?" Tanyanya penasaran.
Jiyong menyeringai. "Kau. Tidak. Perlu. Tahu. T.O.P." Jawabnya dengan mengeja setiap kata sekaligus nama temannya.
TOP tertawa cooly mendengar jawaban Jiyong.
Seringai tipis terukis dibibirnya. "Apakah karena anak manis itu?" Tepat TOP dan bingo! Wajah Jiyong berubah menjadi terkejut. Tipis, tapi bisa dilihat jelas oleh TOP.
"Bagaimana kau tahu?" Tanya Jiyong kesal.
"Aku tadi melihatnya. Tak kusangkan, seorang Kwon Jiyong ditolak dan mencium paksa anak orang. Sungguh bukan Kwon Jiyong yang kukenal." Jawab masih tertawa cooly sambil menggelengkan kepalanya pelan.
Jiyong mendecih kesal. "Jangan seenaknya mengintip orang!"
TOP semakin tertawa mendengar ucapan sahabatnya yang terdengar seperti anak kecil. Sedangkan Jiyong, membuang mukanya kearah jendela, menyembunyikan wajahnya yang sedikit merona karena kesal sekaligus bahagia.
.
.
.
Setelah jam pulang sekolah berbunyi, Seungri segera bergegas membawa tumpukan buku teman-teman kelasnya. Dia ingin mengerjakannya langsung setelah samapi di apartemen kecilnya. Cukup berat memang tumpukan buku-buku itu, tapi dia tetap berusaha membaawa mereka. Dia tak ingin besok menjadi hari nerakanya.
"Yah! Kenapa lama sekali?" Marah seorang namja berambut pirang, ber-pierching, dan bertampang sombong menghentikan langkahnya. Kedua tangan namja itu dimasukan kekantong celananya sambil menyandarkan punggungnya dipagar sekolah. Mirip seperti tokoh cowok dikomik.
"…" Tak ada jawaban dari Seungri.
Rasa kesal, marah dan malu sejak 'peristiwa' tadi pagi membuat namja manis itu semakin tidak menyukai namja pemaksa didepannya. Namja pemaksa yang tak lain adalah Kwon Jiyong.
"Yah! Aku bertanya padamu, bodoh!" Kesal Ji Yong.
'Bodoh? Dasar pemaksa!' Batin Seungri kesal karena dikatai bodoh.
Seungri kembali melangkah, mengabaikan namja pemaksa didepanya. Dia tidak mau berurusan apalagi menyukai namja itu. Kamus penderitaannya sudah tak muat lagi menanggung penderitaan yang akan datang.
Jiyong sedikot kesal, Seungri mengabaikannya. Tapi dia tetap mengikuti namja manis itu dari belakang. "Kau marah padaku?" Tanyanya polos.
Langkah Seungri terhenti begitu mendengar pertanyaan 'bodoh' yang dilontarkan Jiyong, tapi kemudia kembali melangkah. 'Apa dia amnesia?' Batin Seungri kesal. Jika ditanya marah, tentu saja mara. Ciuman pertamanya telah diambil oleh seorang berandalan sekolah dan lebih parahnya lagi diambil oleh seorang namja.
"Itu hanya ciuman…biasa. Jangan dianggap serius!" Kata Jiyong santai tanpa merasa bersalah.
Seungri merasa ingin menangis ketika mendengar perkataan Jiyong yang santai. Dia merasa seperti seseorang yang gampangan. Ingin sekali dia mengampar wajah namja dibelakangnya, tapi diurungkannya. Dia tak berani mengambil resiko setelah penamparannya terhadap seorang Kwon Jiyong.
Seungri berbalik dan menatap Jiyong tajam. "Hanya ciuman? Kau bilang hanya ciuman? Bagimu itu hanya sekedar ciuman, tapi bagiku tidak. Itu….itu ciuman pertamaku, bodoh!" Marah Seungri. Matanya memerah karena menahan tangis. Wajanya pun ikut memerah karena marah dan malu. Malu karena mengatakan rahasianya. Rahasia bahwa dia tidak pernah berciuman.
Bukannya merasa iba, Jiyong malah menyeringai. "Jadi, tadi pagi itu ciuman pertamamu?" Lagi. Dengan santainya dia bertanya seperti itu dan membuat Seungri semakin kesal padanya.
"Kau….? Aku membencimu!" Teriak Seungri lalu berlari meninggalkan Jiyong yang mematung.
Wajah terkejutnya berubah menjadi seringai. "Tapi, aku semakin menyukaimu. Dan akan kubuat kamu menyukaiku"
TO BE CONTINUE….
REVIEW, PLEASE
