It Is True That I Like You
Pairing : NejiTen (Neji Hyuuga x Tenten)
Language : Indonesia
Genre : Romance, Friendship
Rated : K
A/N : Sebenernya mau dibilang sequel salah,dibilang bukan sequel juga salah. Pokoknya ini dari sudut pandang Neji deh.
Summary : Kelas baru,berarti teman baru. Begitu juga dengan perjalanan cintaku. Kelas 3-1,disitulah aku mengenalmu,dan jatuh padamu disaat yang bersamaan.
Disclaimer : Naruto punyanya Mas Kishi,tapi idenya pyuuuur banget dari watashi HAHA! (?)
X
X
X
Chapter 1
"Boku no namae wa Hyuuga Neji desu. Dozo yoroshiku onegaishimasu."(1)
"UWOOOO! SI TENSAI HYUUGA ADA DI KELAS KITA!"
"Waaah,ketua OSIS kita ternyata berada di kelas ini ya"
"KYAAA! NEJI-SAMA, JADILAH PACARKU!"
Dan beberapa kata lainnya bisa kudengar dengan jelas ditelingaku. Begitu seringnya aku mendengar kata-kata itu sampai-sampai aku bosan. Haruskah mereka seberisik itu jika aku sekelas dengan mereka?
"Baiklah, Hyuuga-san. Silahkan kau duduk di bangku itu." Tunjuk Ebisu-sensei,wali kelasku,ke bangku yang berhadapan langsung dengan meja guru dan juga dekat dengan jendela.
"Yo,sepertinya kita sekelas lagi." sapa seseorang yang suaranya sudah kukenal sejak pertama kali masuk ke sekolah ini.
"Hn. Sepertinya ujian pun kita akan bersama terus,Kiba." balasku pada orang yang menyapaku tadi bernama Kiba Inuzuka. Kiba pun tersenyum memamerkan giginya yang nyaris mirip gigi taring anjing.
"Hehe untuk kedepannya mohon bantuannya ya,Tensai Hyuuga-sama." katanya kepadaku sembari mengatupkan kedua tangannya didepan mukanya tanda memohon. Sudah jadi tradisi si Inuzuka satu ini untuk melihat pekerjaan rumahku.
"Hn kalaupun aku bilang "tidak",kau pasti langsung mengambilnya tanpa seizinku." balasku dengan smirk andalanku,yang dibalas dengan cengiran andalannya.
Sudah nyaris satu kelas ini dipenuhi oleh teman-teman sekelasku,namun ada satu bangku dibelakangku masih kosong.
"Hei,kenapa bangku dibelakangmu masih kosong,Neji?" tanya Kiba kepadaku.
"Entahlah. Mungkin dia adalah orang yang suka telat." Jawabku singkat.
"Tipikal Naruto,eh?" jawaban itu membuatku tersenyum mengingat bocah satu itu selalu telat saat aku,Kiba dan Naruto satu kelas saat kelas 2 di Konoha Gakuen ini.
Lalu,tiba-tiba pintu kelas kami terbuka,dan menampakan seorang perempuan dengan rambut cepol dua.
"Sumimasen,sensei. Aku telat"
"Hmm... kau terlambat 15 menit nona. Apa yang membuatmu telat?" tanya Ebisu-sensei pada gadis cepol dua yang baru saja datang dari depan pintu itu. 'Seperti panda.' pikirku setelah melihat rambut gadis yang seperti telinga panda itu.
"Gomenasai,tapi tadi aku habis dipanggil oleh Tsunade-sama ke ruangannya." Jawab gadis cepol dua itu.
"Baiklah. Silahkan perkenalkan dirimu di depan kelas." perintah Ebisu-sensei.
"Baik. Ohayou gozaimasu. Watashi no namae wa Tenten desu. Dozo yoroshiku onegaishimasu."(2) kata gadis cepol dua yang bernama Tenten itu.
"Baiklah. Kau duduk dibelakang Hyuuga-san disana." Tunjuknya ke bangku dibelakangku,dan diikuti dengan anggukan Tenten dan suara langkah kakinya yang membawanya ke meja nya.
"Ah. Kenalkan namaku Tenten." Sapanya padaku sembari mengulurkan tangannya.
'Senyumnya manis sekali' kataku dalam hati sembari menjulurkan tanganku untuk berjabat tangan dengannya. Saat kami mulai bersentuhan,aku bisa merasakan tangannya yang halus bagaikan susu itu,dan aku merasakan sesuatu yang aneh.
'Sepertinya... aku jatuh cinta padanya.'
"Namamu?"
"Neji Hyuuga."
X
X
X
Sudah kuduga. Jabatanku pasti selalu menjadi ketua kelas. 'Terimakasih,minna. Kalian membuat pekerjaanku semakin rumit. Apakah menjadi ketua OSIS masih kurang?'
"Hei,Neji." panggil orang dibelakangku,yang tidak lain dan tidak bukan adalah gadis cepol dua yang unik itu,Tenten.
"Kenalkan,dia Ino Yamanaka. Dia sekelas dengan kita,kau ingat?" katanya sembari menunjuk tangannya (dengan sopan) kesamping tubuhnya dimana aku bisa melihat gadis rambut blonde dengan poni yang panjang. Tidak lupa dengan rambutnya yang panjang pula dan diikat kuda sepunggung itu.
"Ya,aku ingat. Mana mungkin aku lupa." jawabku
"Tuh kan,Ten. Dia pasti tahu siapa aku. Aku kan tidak datang setelat dirimu tadi." Kata gadis rambut blonde panjang yang tadi Tenten bilang namanya Ino Yamanaka.
"Ya ampun,kan tadi aku sudah bilang kalau tadi aku dipanggil Tsunade-sama di kantornya. Masa kau tidak percaya denganku?" rengek Tenten yang sangat... emm... imut itu. Tapi mau kemana jati diri ku yang cool ini kalau aku bilang ditempat seperti ini?
Sreeek
Aku mendengar suara pintu kelasku dibuka,dan menampilkan dua orang –siswa dan siswi- masuk. Siswi nya memiliki rambut sepundak dengan warna cherry blossom,sedangkan untuk sang siswa... Aku malah sempat berharap agar aku tidak mengenalnya.
"Ino,Tenten!"
"OY,NEJI. KIBA!"
"Hei,Sakura!" teriak Ino yang sukses membuat telingaku sedikit berdengung,tapi untungnya tidak membuatku budeg seperti saat Naruto yang terkenal sebagai anak yang paling heboh diseantero sekolah ini menyapa – atau lebih tepatnya berteriak – pada Kiba dan aku.
"Ya ampun,kau ngapain sih kemari dobe? Kelasku jadi berisik setelah kau datang tau!" omel Kiba yang sedikit tidak sadar diri. Soalnya kadang-kadang suaranya bisa sebesar dan seberisik Naruto,tapi lebih mending sih.
"Ah kalian. Apakah itu kata-kata yang pantas kalian ucapkan padaku yang merupakan teman sekelas kalian saat kelas 2 dulu?" rengek Naruto yang terdengar sedikit kenaka-kanakan. Aku saja sampai bingung kenapa aku bisa berteman dengannya saat kelas 2 dulu.
PLETAK!
"Naruto,ini kelas orang! Kau jangan terlalu berisik!" amarah plus pukulan telak di kepala Naruto dari sang siswi berambut pink yang bernama Sakura Haruno itu sepertinya berhasil membungkam si makhluk paling berisik satu ini. Setidaknya dia ke mari dengan orang yang bisa membuatnya diam.
"Itte... Sakura-chan,bisakah kau tidak memukulku sekeras itu?" kata Naruto seraya memegangi kepalanya yang memiliki gundukan berwarna merah muda dikepalanya.
"Hmph! Kau memalukan tau! Eh,Neji-san ternyata kau dikelas yang sama dengan Tenten dan Ino-pig satu ini ya?" kata Sakura,begitu mengetahui aku berada dikelas ini.
"Hn begitulah. Sepertinya satu semester ini kau akan dibuat hipertensi oleh anak ini. Jadi kau harus bersabar ya menghadapinya." kataku kepadanya.
"Oh iya,hari ini aku baru saja menaruh tugas OSIS yang waktu itu kau minta bantuanku untuk menyelesaikannya. Semua bagianku sudah kukerjakan." Kata Sakura kepadaku.
"Begitu ya? Arigatou,Sakura. Kau banyak membantu." Kataku kepada Sakura yang baru beberapa bulan yang lalu kuangkat tanpa seleksi anggota OSIS sebagai sekretarisku. Karena sekretarisku,Tayuya,pindah sekolah saat akhir kelas 2 dan otomatis jabatannya pun harus dicabut.
"Daijoubu. Sudah menjadi tugasku untuk membantu tugasmu di OSIS." Jawabnya sembari tersenyum padaku. Kuakui,senyumnya benar-benar yang paling manis di dalam keanggotaan OSIS.
"Waaaah,tumben kau bisa mengerjakannya. Pasti ada yang membantumu kan,jidat?" goda Ino pada Sakura. Aku yang mendengarnya hanya mengangkat alisku sebelah karena bingung.
"Hei hei hei. Begini-begini aku itu bertanggung jawab atas jabatan yang kupunya,Ino-pig. Memangnya dirimu?" ejek Sakura yang sepertinya sukses menimbulkan aura membunuh dari Ino. Aku hanya melihat mereka. Aku tidak pernah mengerti isi pikiran perempuan.
"...Wanita itu menyeramkan ne?" kata Naruto tiba-tiba. Aku hanya membuang nafas panjang. 'Ini terlalu merepotkan..' pikirku seraya bangkit dari tempat dudukku sebelum akhirnya pintu kelasku terbuka kembali dan menampakan sepupuku,Hinata.
"Neji nii-san,aku bawakan bento untukmu. Tadi kau lupa membawanya."
"Ah,arigatou,Hinata-sama. Aku lupa karena hari ini masih ada tugas yang harus aku kerjakan." jawabku dengan senyuman dan dibalas dengan senyuman khas sepupuku yang sangat pemalu itu.
"Ah berhubung kau ada disini,aku akan memperkenalkan dirimu pada teman-temanku. Yang berambut pendek dengan warna cherry blossom itu adalah Sakura Haruno,yang rambut blonde dikuncir itu adalah Ino Yamanaka,yang berambut blonde namun jabrik itu adalah Naruto Uzumaki,dan yang dicepol dua itu adalah Tenten." Kataku panjang lebar sembari menunjuk teman-temanku.
"Halo,Hinata-san" kata Sakura
"Hai. Kau kawaii sekali ya" kata Ino
"Yo,senang bertemu denganmu!" jawab Naruto serempak
"Halo,seperti kata Neji tadi,aku adalah Tenten. Dozo yoroshiku" kata Tenten dengan senyumnya yang sangat manis itu.
"Hyu... Hyuuga Hinata desu. Dozo yoroshiku onegaishimasu"
X
X
X
Sepertinya sejauh ini semuanya baik-baik saja. Aku bisa mengenal lebih dekat orang yang unik bernama Tenten itu dan teman-temannya,dan Hinata-sama juga sudah menganggap semuanya sebagai temannya. Saat aku sedang merenung,tiba-tiba aku mendengar suara dari bangku sebelahku,dan itu adalah suara Kiba.
"Hei,kau lihat reaksi Naruto akhir-akhir ini?" tanyanya padaku. Kalau dipikir-pikir lagi,ada benarnya juga dengan perkataan Kiba tadi. Akhir-akhir ini,Naruto lebih sering menjaga sikapnya didepan Hinata-sama,walaupun kadang-kadang masih suka berisik. Dan begitu dirumah pun,Hinata-sama selalu bertanya tentang temanku yang paling ribut satu itu,namun saat aku bertanya kenapa dia bertanya seperti itu,dia hanya menjawab "Ti-tidak apa-apa...".
"Ya. Terlihat sedikit aneh memang. Sama halnya dengan Hinata-sama dirumah." Kataku sembari mengingat-ingat tingkah laku Hinata-sama yang terlihat aneh saat dirumah.
"Heee? Sepupumu juga? Hmm... Ini aneh." Kata Kiba sembari menaruh jarinya di pelipisnya layaknya orang berpikir,dan aku hanya menganggukan kepala menandakan bahwa aku setuju dengan statement Kiba.
"Yosh! Sepertinya kita harus mengadakan rapat!" Kata Kiba tiba-tiba sembari mengepalkan tangannya
"Rapat?" tanyaku pada Kiba yang hanya dibalas dengan anggukan antusiasnya. "Rapat apaan? Seingatku tidak ada jadwal rapat OSIS hari ini,dan kau juga bukan anggota OSIS." Sambungku.
"Aaaah kau ini pikirannya cetek sekali sih untuk ukuran seorang Tensai." katanya yang sukses menampilkan perempatan siku-siku di kepalaku. "Ini rapat yang khusus kita adakan bertiga : kau,aku,dan Naruto sendiri. Kita akan menggarap informasi keluar dari mulutnya itu,walaupun sebenarnya gampang saja sih." Sambungnya yang akhirnya membuatku mengerti arti dari kata Rapat yang Kiba katakan tadi.
"Jadi,kapan kau akan menjalankan rencanamu itu?" tanyaku
"Kita akan melakukannya sore ini di kelas kita. Jadi nanti kau jangan pulang duluan." Jawab Kiba kepadaku dengan muka yang serius. Aku pun hanya mengangguk dan menunggu sampai waktu pulang sekolah tiba.
X
X
X
Akhirnya waktu pulang sekolah sudah tiba. Tadi aku mendengar Kiba akan mencegat Naruto untuk tidak pulang duluan. Mungkin hanya melakukan basa-basi khas mereka. Untungnya Naruto adalah orang yang kurang peka terhadap situasi,jadi tidak sulit bagi Kiba untuk membawanya kemari. Tiba-tiba aku mendengar suara dari belakangku.
"Hei,Neji. Kau tidak pulang?" tanya Tenten kepadaku. Aku seketika merasa senang karena dia perhatian denganku.
"Tidak. Aku masih mau melakukan sesuatu di ruang OSIS. Hanya mengecek dokumen dan sebagainya." Jawabku kepada Tenten. Aku sengaja berbohong padanya agar dia tidak usah menungguku dan pulang larut malam,karena aku tahu bahan diskusi yang akan ditujukan pada Naruto pasti tidak akan selesai dengan cepat.
"Oh begitu. Yasudah aku mau pulang. Kau tahu kan,tugas Ebisu-sensei kan rumit." Jawabnya sembari mengingatkanku bahwa tadi Ebisu-sensei memberikan tugas rumah pada kami.
"Tenten,ayo buruaaaan! Kita harus menyelesaikan tugas Ebisu-sensei!" Lalu aku mendengar Sakura dan Ino memanggil namanya dari depan pintu,dan disitu aku juga melihat Hinata-sama berdiri diantara Ino dan Sakura. Sepertinya semua kelas mendapatkan tugas yang sama dari Ebisu-sensei.
"Iyaaa sebentaaar! Emm... aku pulang duluan ya,Neji." Katanya sembari memakai tas dan melambaikan tangannya padaku sembari menjauh.
"Hn. Hati-hati." Kataku tanpa melambaikan tanganku. Aku tetap ingin terlihat cool di depan orang banyak. Setengah jam setelah Tenten dan teman-temannya pergi,Kiba datang bersama dengan Naruto sembari membawa kresek yang sepertinya berisi makanan ringan. Mungkin ini salah satu siasat Kiba agar Naruto tidak curiga.
"Wew tumben kau belum pulang,Neji. Kau kan tidak ada rapat OSIS hari ini?" tanya Naruto padaku yang sepertinya mulai mengetahui kebiasaanku di sekolah.
"Hn. Aku mau mengurusi beberapa dokumen di ruang OSIS. Makanya aku masih berada disini." Kataku menjawab pertanyaan Naruto yang sedikit mirip dengan pertanyaan Tenten.
"Ooooh begitu. Susah juga ya jadi dirimu." Jawab Naruto. Aku tetap tidak mengerti kata-katanya yang kadang-kadang sedikit melenceng dari topik.
"Ah sudahlah. Biarkan Neji dengan urusannya. Ngomong-ngomong,aku ingin bertanya sesuatu padamu,Naruto." Kata Kiba mengalihkan topik yang tidak penting ke topik utama.
"Hee? Tumben kau mau bertanya sesuatu padaku,Kiba. Kau mau tanya apaan?" jawab Naruto yang sudah sesuai dugaanku : dia tidak merasa aneh dengan perubahan topik ini.
"Bagaimana menurutmu tentang para gadis yang berkenalan denganmu beberapa minggu silam?" Tanya Kiba yang dimulai dengan basa-basi lagi.
"Oooh mereka benar-benar seru,terutama sepupumu Neji. Sakura-chan mungkin cantik,namun dia lebih peduli pada si Teme Sasuke itu. Kalau Ino bodinya memang seksi,tapi sepertinya dia tukang gosip jadi aku tidak mau. Kalau Tenten,mungkin karena sifatnya yang tomboy ya sehingga dia adalah orang yang mudah diajak berteman,tapi Hinata itu berbeda. Dia sudah cantik,manis,anggun,dan baiiik sekali!" Terang Naruto panjang-lebar. Memang aku sedikit setuju dengan perkataan Naruto.
"Aaah, Hinata itu cewek yang paling cantik di kelas 3-2 ya? Seleramu tinggi juga,Naruto." Kata Kiba dengan pura-pura antusias. Sejujurnya,Kiba pernah datang kerumahku dan bertemu dengan Hinata-sama,dan langsung menganggap bahwa dirinya menjadi sosok kakak bagi Hinata-sama.
"Ah kau ini bisa saja Kiba. Aku memang menyukai gadis itu sejak pertama kali kita masuk ke sekolah ini." Jawab Naruto dengan rona merah muda di pipi dan lidah yang menjulur keluar layaknya orang idiot. Aku jadi bingung mengapa Hinata-sama mau bersama orang yang sedang menampakkan muka dungu nya didepanku sekarang?
"Neji,kalau kau sih tidak suka siapapun ya?" tanya Kiba mendadak kepadaku. 'Apa yang ada di pikiran si Inu ini sih?Kenapa aku juga kena?' Rutukku dalam hati. Saat aku melihat muka kedua temanku,mereka memasang muka mesem-mesem tidak jelas kepadaku. Kalau sudah seperti ini,aku tidak bisa menghindar lagi.
"Kalau aku..." Kataku terhenti sejenak membuat muka mereka berdua sekarang makin mendekatiku. 'Apakah rahasia ini akan tetap mereka jaga?' Kataku dalam hati dengan alasan aku takut mereka secara tidak sengaja ngomong keras-keras dan keceplosan bahwa aku suka padanya.
'Yosh,aku harus yakin,karena mereka berdua adalah teman baikku.'
"Kalau aku... Suka Tenten."
Yap. Rahasia besarku sudah kukatakan pada dua orang yang sekarang sedang menatapku kaget.
"Ya-yang benar? Kau suka pada panda itu?" Tanya Kiba yang hanya kubalas dengan anggukan saja. Lalu beberapa detik kemudian,aku mendengar kegaduhan dari luar yang berangsur-angsur hilang layaknya suara derapan kaki yang cepat. Sontak aku,Kiba,dan Naruto langsung memalingkan perhatian kami ke pintu kelas.
"He-hei,tadi itu apaan?" Tanya Naruto dengan raut wajah yang ketakutan
"Ka-kau takut hanya dengan mendengar gaduh sekecil itu doang? Hah! Ka-kau payah Naruto." Ejek Kiba pada Naruto dengan sok kuat,padahal dia juga ketakutan sekarang. Bisa dilihat dari badannya yang sedikit bergetar karena bulu kuduknya mungkin sedang berdiri sekarang.
"Sudahlah. Kalian seperti tidak pernah pulang lebih larut saja. Ayo pulang sebelum pintu gerbang ditutup." Kataku membangunkan mereka dari imajinasi yang tidak karuan itu. Aku pun langsung memakai tas ku dan berjalan keluar kelas,diikuti oleh duo berisik yang sekarang sedang ketakutan tanpa sebab ini.
To Be Continued
A/N : Hei hei heiii~ Mizusagawa Hyuuga kembali lagi! Sepertinya watashi hiatus terlalu lama dari cerita watashi yang awal,karena faktor ide yang ilang-timbul dan juga jadwal perkuliahan watashi yang padat. Oke jadi intinya cerita ini adalah menjelaskan behind the scene dari fic watashi yang pertama,tapi Neji's POV gitu loooh. Oh iya,sebenernya Naruto itu udah suka sama Hinata saat pertama kali masuk ke Konoha Gakuen,tapi dia belum tahu namanya Hinata,makanya begitu dia tau namanya dari Neji,dia jadi suka ngedeketin Hinata terus hehe.
Dan ini adalah translate dari nomer-nomer yang watashi kasih (kalo pada sadar hehe)
(1) "Nama saya adalah Hyuuga Neji. Senang berkenalan dan mohon bantuannya"
(2) "Selamat pagi. Nama saya adalah Tenten. Senang berkenalan dan mohon bantuannya"
Dan sekian dari fic watashi yang kedua ini. Jangan lupa favorite dan review yaaa~
Regards,
Mizusagawa Hyuuga
