SELF-SAVING MISSION

K r i s t a o

AstagaKriswu

--x--

Ruangan itu pengap, saat aroma darah mengambang di udara, satu-satunya sosok yang ada disana bermandikan kegelapan, itu seolah bahkan tidak ada setitikpun cahaya yang ingin menyapa jiwanya yang hina.

"Selamat malam gege,"

Saat sapaan itu terdengar, sosok berdarah-darah yang kedua tangannya ditahan oleh rantai yang tertanam di dinding mengangkat pandangannya untuk menatap pemuda yang berdiri disana.

"Gege, apakah luka itu baik-baik saja?"

Suara itu lagi-lagi terdengar, pertanyaan itu seolah membawa simpati yang besar, tapi Wu Yifan mendapati rasa dingin merayap di punggungnya.

"Gege, aku sangat mengkhawatirkan mu.. melihat semua luka itu, sebenarnya aku mulai bertanya-tanya.."

Wu Yifan memakukan pandangannya pada sosok muda yang ada di bawah sinar bulan.

"Apakah kau sudah mengetahui artinya rasa sakit itu?"

Wajah itu dulu selalu memiliki senyuman sendu dan ekspresi memohon untuknya...

"Wu Yifan!"

Tapi kini hanya tersisa tatapan yang dingin dan dingin...

Huang Zitao melangkah maju, berdiri di depan sosok yang sudah dipukuli sampai nyaris tidak dikenali, pemuda itu memainkan revolver di tangannya, dia memiliki sikap yang santai dengan seringai yang bermain di bibirnya, itu memberikan kesan seperti iblis dari kerak neraka.

"Maafkan aku..." Wu Yifan bersuara.

Suara itu terdengar mengerikan, tidak ada jejak arogansi, tidak ada sisa keangkuhan walaupun itu hanya sebutir kerikil.

Mendengar itu, Huang Zitao mendengus, dia memiliki senyuman yang mengejek di bibirnya.

"Zi, apa kau masih belum berniat menyelesaikan ini? Aku bosan." Suara ketiga menyela.

Wu Yifan mengenali suara itu, dia juga tidak akan melupakannya..

Merenungkan tahun-tahun panjang yang sudah berlalu, dia memiliki keinginan untuk cepat melepaskan jiwa kotornya keluar.

Kemudian saat itulah rasa dingin menekan pelipis nya,

Dan dia tau apa artinya itu...

Wu Yifan mendongak untuk melihat ke arah pemuda yang berdiri di depannya, keadaan saat ini, dia memang pantas memiliki akhir untuk berlutut di depan sosok ini.

"Gege... kamu pasti belum pernah bertemu Revolver kesayangan ku, kenalkan..

namanya adalah Red Hawk!"

Ledakan!

Dan semuanya berakhir.

Selanjutnya...

Tidak ada selanjutnya.

Atau mungkin masih ada?

--

"Gege.. Gege sudah bangun?!"

Wu Yifan mengerang, memegang kepalanya yang memiliki rasa sakit yang mengerikan, dia sepertinya akan segera kehilangan kesadaran lagi.

"Gege jangan menutup mata lagi, kita harus pulang.."

Mendengar suara yang terdengar tulus dan tulus, itu mengirimkan rasa sakit yang menggelitik hatinya.

Apa dia masih dipermainkan?

Tapi kemudian dia benar-benar merasakan ada tangan halus yang mengusap keringat di wajahnya.

Apa dia mendengar suara isakan lembut itu lagi?

Kenapa dia menangis?

Apa aku membuatnya menangis lagi?

Wu Yifan membuka matanya untuk melihat apa yang ada di depannya,

"Gege jangan pingsan lagi, aku tidak kuat membawa gege pulang.."

Wu Yifan masih belum bisa mengendalikan guncangan jiwanya.

Apa ini ilusi?

"Zitao?"

Remaja di depannya memiliki hidung yang memerah, dengan air mata yang membasahi seluruh wajahnya, keadaan ini...

Dia pernah melihat keadaan ini dulu,

Sepuluh tahun yang lalu...

"Apa yang terjadi?"

Sementara itu sosok yang lebih muda menggeleng, "Tidak tau, sepulang sekolah aku tidak sengaja menemukan gege disini, tidak sadar dan berdarah.."

Ini...

Dia memang pernah mengalami hal yang sama...

Apakah dia telah kembali ke masa lalu?

Ke masa saat dimana kekacauan belum dimulai?

--

"Gege bisa berjalan tidak?" Huang Zitao mengamati pria yang masih menatapnya lekat, dia tidak tau apa yang terjadi sehingga gege nya bisa memiliki keadaan ini.

"Aku bisa, ayo kita pulang.." Dan mata remaja itu melebar, dengan pandangan yang penuh kejutan melihat ke arah pria di depannya.

Gege tidak pernah memiliki kalimat dengan nada yang halus itu untuknya...

Gege tidak memiliki pandangan yang hangat itu sebelumnya...

Dan gege juga tidak pernah ingin berada terlalu dekat dengannya...

Tapi gege saat ini benar-benar mengajaknya untuk pulang,

bersama...

Senyuman terbit di bibir Huang Zitao, "Baik! ayo kita pulang.." Remaja itu membawa dirinya untuk menopang tubuh yang lebih besar.

Mereka berjalan dalam diam, tapi Huang Zitao menjadi seseorang yang merasakan kehangatan langka yang sebelumnya hanya pernah berani dia pikirkan di dalam angan.

Sesekali remaja itu mengangkat pandangan nya untuk diam-diam melihat yang lebih dewasa, apakah ini mimpi?

Setelah beberapa waktu berjalan, mereka akhirnya sampai, itu adalah rumah sederhana yang sudah mereka tempati beberapa tahun terakhir.

Wu Yifan merasakan luapan emosi yang menyesakkan dadanya, melihat rumah ini setelah bertahun-tahun, itu benar-benar menguatkan prasangkanya bahwa dia sudah melintasi ruang dan waktu untuk kembali ke masa lalu.

Dan mendapat kesempatan kedua...

--

Saat dia mengambil tempat duduk di sofa ruang tamu, dia memperhatikan gerakan cepat Huang Zitao untuk meletakkan tas sekolahnya dan bergegas mencari kotak obat.

Dulu saat dia mendapatkan perhatian dari remaja itu, dia hanya merasakan kemarahan dan kemarahan.

Tapi setelah pikirannya terbuka, melihat hal itu, dia bisa melihat Huang Zitao jelas peduli padanya begitu banyak, bahkan setelah dia selalu melontarkan kalimat penyalahan yang keji pada remaja itu.

"Gege, itu harus segera diobati.." Huang Zitao berdiri tidak tenang di depan Wu Yifan, melihat darah kering yang menutupi luka di dahi gege nya, jika itu tidak segera dibersihkan, itu mungkin akan menjadi infeksi.

"Xiao Zi'er, maukah kau merawat itu untuk gege?"

Ah?

Huang Zitao terpaku di tempatnya, jiwanya terguncang setelah mendengar kalimat yang keluar dari bibir sosok dewasa di depannya.

Apa yang terjadi?

Huang Zitao membuka mulutnya, tapi kemudian tidak ada satu kata pun yang keluar.

Apakah luka di dahi gege nya itu berakibat sangat fatal sehingga menyebabkan perubahan sebesar ini pada sikapnya?

Atau apakah jiwa gege nya mendapatkan gangguan dari roh asing?

Mengamati sosok yang lebih dewasa, mata berwarna coklat keemasan itu sebelumnya selalu memiliki pandangan tajam, bahkan tadi pagi dia masih menerima punggung yang dingin.

Tapi kini mata itu benar-benar melihat ke arahnya, dengan titik kehangatan yang membingungkan...

"Bisakah Xiao Zi'er membantu gege?" Melihat sosok yang lebih muda terpaku, Wu Yifan bertanya sekali lagi.

Suara itu memang benar-benar suara gege...

Huang Zitao akhirnya mengangguk cepat dan mengambil tempat di depan Wu Yifan untuk mulai merawat luka.

Pada periode ini, Huang Zitao masih memiliki tubuh kecil dan pipi yang tirus, wajah halus itu terlihat menanggung beban, tapi iris hitamnya masih memandangnya dengan sinar jernih yang seakan tidak akan pernah redup saat melihat kearahnya. Wu Yifan akhirnya sadar, betapa tulusnya adik kecil ini.

"Apakah gege lapar?"

Huang Zitao bertanya, masih ada beberapa keraguan yang mengiringi kalimatnya, tapi itu menjadi lebih bersemangat setelah melihat perubahan sikap yang ditunjukkan gege nya saat ini.

Melihat Wu Yifan mengangguk, Huang Zitao memiliki senyum yang menghiasi bibirnya, dan tanpa mengatakan apapun lebih banyak, remaja itu bergegas ke arah dapur.

Huang Zitao berdiri di depan lemari pendingin mereka, itu nyaris kosong dan hanya meninggalkan beberapa sayuran yang mulai layu dan sepotong daging.

Dengan mendung yang menaungi wajahnya, akhirnya Huang Zitao mengambil kentang dan potongan daging itu ke atas.

Wu Yifan melihat semua itu, dia memiliki garis halus di antara kedua alisnya, ada apa dengan kesulitan bahan makanan itu?

"Xiao Zi'er, apa masih belum ada kiriman untuk bulan ini?"

Huang Zitao yang tiba-tiba mendengar pertanyaan itu terlonjak, dia berbalik dan mendapati gege nya benar-benar disana. Padahal selama ini Wu Yifan tidak pernah menginjakkan kakinya di dapur ini sekalipun.

"A-ah.. itu, sebenarnya untuk bulan ini belum," Terbata menjawab, hal itu mendorong Wu Yifan memiliki perasaan janggal lebih banyak. "Jadi kapan itu datang terakhir kali?" Tanya nya kemudian.

"Itu tanggal dua bulan kemarin.."

Wajah Wu Yifan menggelap, Huang Zitao mengatakan itu adalah tanggal dua bulan kemarin, sementara hari ini adalah tanggal tiga puluh bulan berikutnya. Artinya itu adalah dua bulan!

Sedangkan jumlah pengiriman setiap bulannya hanya cukup untuk persediaan satu bulan. Apa-apaan semua ini?!

"Jadi bagaimana bisa masih ada persediaan makanan sampai hari ini?" Berusaha mengendalikan diri, Wu Yifan mencari lebih banyak kejelasan.

"Itu... aku memberikan jatah ku untuk gege,"

Wu Yifan memiliki lautan empedu yang begitu pahit di hatinya setelah mendengar jawaban itu, dulu dia bahkan tidak akan mengetahui hal ini sampai mati. Itu karena dia sama sekali tidak peduli pada remaja ini diatas semua hal. Dia membencinya!

"Jadi apa yang kamu makan selama ini?"

Huang Zitao menggigit bibir bawahnya, melihat ke arah yang lebih dewasa dengan khawatir.

"Aku bekerja di perkebunan milik keluarga Wu, saat disana, aku mengambil satu jenis buah untuk siang hari dan satu lainnya untuk makan malam,"

Berdiri tidak tenang, Huang Zitao begitu khawatir Wu Yifan akan melihat ke arahnya dengan mata tajam, kemudian meneriakkan kata-kata kejam itu lagi.

Dia sebenarnya tidak ingin mencuri, tapi dia tidak bisa tidak. Dia hanya ingin hidup lebih lama untuk bersama gege, jadi bagaimana dia bisa membiarkan dirinya mati kelaparan?

"Gege, aku tidak mengambil buah dengan kualitas tinggi, aku mengambil yang memiliki beberapa masalah jika itu dibiarkan besar.." Huang Zitao dengan khawatir menjelaskan dirinya sendiri.

Dan saat itulah Wu Yifan berjalan mendekat, menangkup pipi tirus sosok yang lebih muda kedalam telapak tangan hangatnya, Huang Zitao sekali lagi memiliki kejutan yang melintasi matanya.

"Tidak apa-apa, tidak perlu menjelaskan dirimu,"

Mendengar keadaan menyedihkan sosok yang lebih muda, itu memberikan tamparan keras untuk dirinya sendiri. Diatas penderitaan itu, dulu dia bahkan menambahkan kebencian buta yang dia miliki untuk adik kecil ini.

Adik yang dia dapatkan setelah ayahnya menikah lagi sepeninggal ibunya.

Dulu, walaupun dia tidak memiliki hubungan yang baik dengan keluarga baru itu, dia masih bisa hidup tenang saat mereka tinggal di atap yang sama di mansion ayahnya.

Tapi bencana bermula saat ayahnya dan keluarga barunya mengalami kecelakaan maut. Saat itu, Ayahnya dipastikan tewas bersama istrinya, dan hanya meninggalkan satu anak sebagai korban selamat.

Kekacauan terjadi begitu saja, tidak ada yang mengurus perusahaan yang mana itu adalah pekerjaan ayahnya,

Tidak ada yang bertanggung jawab mengurus perkebunan yang tadinya di bawah kendali istrinya,

Dan saat itulah, pamannya, adik dari ayahnya, datang..

Melihat kekayaan berlimpah yang ditinggalkan hanya untuk dua anak laki-laki yang masih sangat muda, orang itu dengan mudah mengambil semua hal dan menempatkan kedua anak di rumah yang sangat sederhana.

Wu Yifan memiliki kemarahan di dalam hatinya, tapi dia benar-benar masih menjadi orang yang tidak berguna.

Di bawah tekanan ketidakberdayaan, apa yang bisa dia lakukan selain mendorong semua kesalahan pada Huang Zitao? Satu-satunya yang masih selamat, sementara ayahnya malah pergi darinya.

Mulai saat itu, kehidupan mereka dijungkir balikkan, itu dari atas angin kemudian jatuh ke dasar lembah.

Tidak ada fasilitas tersisa, semua kebutuhan mereka bahkan hanya dikirim setiap satu bulan sekali, dan itu dalam jumlah yang sangat terbatas.

Wu Yifan memiliki api kemarahan membakar hatinya dari dalam, dia tumbuh menjadi pribadi dengan ambisi besar untuk mengatasi ketidak berdayaan nya. Belajar dengan keras seperti orang yang kehilangan akal, dia bertekat menyelesaikan pendidikannya secepat mungkin untuk mengambil apa yang seharusnya menjadi miliknya!

Sementara Huang Zitao, dia menjadi anak tidak berguna yang selalu memiliki nilai merah di rapornya.

Wu Yifan saat itu memiliki kebencian yang lebih besar saat berkali-kali harus menghadiri panggilan dari sekolah adiknya untuk membahas masalah itu.

Dia memiliki pikiran bahwa Huang Zitao bukan apa-apa selain beban untuk hidupnya!

Nyatanya, saat itu dia tidak mengetahui sama sekali tentang apapun yang terjadi.

Tapi saat ini, dia benar-benar tercerahkan. Bagaimana Huang Zitao akan belajar saat dia harus bekerja sepanjang hari untuk kehidupannya?

"Gege akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milik kita secepatnya. Mulai besok jangan datang ke perkebunan, pulanglah dan belajar."

Wu Yifan akan mengurus ini secepatnya. Dengan pengalaman kehidupannya yang lalu, dia tidak membutuhkan untuk melanjutkan pendidikannya.

Dengan sangat mampu, dia akan bisa memegang semua pekerjaan dibawah kendalinya sendiri.

Tbc bosQue..

A/N: Dasar cerita ini adalah Novel danmei : Rebirth of the Supreme Celestial Being.