"How about me sunbae?"
.
.
"Jimin dengan segala kelebihan dan kekurangannya menyukai sunbae dingin penyendiri itu. Apa perasaanya bisa tersampaikan?"
Warning!
YAOI!MATURE!DLDR!maybe chaptered!
This is YoonMin & VMin
Not
MinYoon
.
Happy reading
…
…
Park Jimin Namja 17 tahun, pewaris Hyun company. Pemiliki eyesmile dan wajah tampan yang manis secara bersamaan.
Semua orang menyukainnya karena keramahannya. Ia seorang sekertaris osis yang rajin dan juga ketua klub dance sekolah. Banyak yeoja yang berteriak saat Namja itu mulai munjukan gerakan-gerakan dancenya. Park Jimin yang sempurna.
.
.
.
.
.
.
.
.
"J-jimin Oppa aku menyukaimu.." yeoja manis itu tampak gelisah, ia meremas ujung rok hitam yang di kenakannya. Jimin melihat yeoja itu dengan ekspresi datar.
Angin berhembus pelan. Mereka berada di halaman sekolah yang sepi.
"Aku tak bisa."
Yeoja itu langsung menatap Jimin tak percaya. Siapa yang tak mengenal Momo, yeoja berdarah jepang. Yeoja paling populer di sekolah. Setiap Namja mengemis demi mendapatkan perhatiannya. Tapi sekarang dia harus malu karena menyatakan cinta duluan dan akhirnya ditolak?
"Ta-tapi kenapa Oppa? Apa aku kurang cantik?atau kau sudah punya orang lain?" Jimin mendekatakan wajahnya dengan Naeun. Yeoja itu gugup lantas mundur kebelakang secara perlahan.
"Ahng..." Yeoja itu melenguh. Jimin meremas dada berisi Momo. Yeoja itu memejamkan matanya, ia pikir Si ketua klub dance akan melakukan lebih.
"Karena aku tak menyukai ini, asal kau tau saja." Jimin berbicara tepat di depan wajah yeoja cantik itu. Matanya melebar, Momo menatap mata gelap Jimin. Ia tak percaya orang yang berdiri di depannya ini adalah Park Jimin sunbaenya yang baik hati. Mereka seperti 2 orang yang berbeda.
"Kau murahan Momo-ssi, kau pikir aku akan menyukaimu begitu?" Ia mencengkram dagu yeoja itu.
"Semua tidak berjalan atas kehendakmu." Jimin melepaskannya begitu saja. Meninggalkan Momo yang menangis tak terima.
Begitulah seorang Jimin, ia seperti seseorang yang memiliki 2 kepribadian yang berbeda.
Park Jimin si sekertaris osis yang ramah dan Jimin Namja dingin yang tak bisa tersenyum.
.
.
.
.
"Aahhh.. " Ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya, saat kejantanan milik Namja di belakangnya terus menubruk lubangnya tanpa ampun.
"Sshh.. jalang, kau masih saja sempit.. "
Plakk! Plakk!
"Ahk!" Ia memekik nyeri kala bokongnya juga di pukul untuk kesekian kalinya. Katakan ia masokis karena ia menyukai setiap perlakuan kasar yang Namja bersurai jingga itu lakukan pada dirinya.
"Anghh.. terushhh.. therehhh.. "
Si dominan tersenyum. Lalu membalikkan tubuh setengah telanjang itu agar menghadapnya. Ia menghisap nipple tegang sang submissive.
"Ahk!" Ia menggigit tonjolan itu keras. Rambutnya di tarik kedepan lalu sang dominan meraup bibirnya kasar.
"Eunghhmm.." anyir darah mulai terasa di sela ciuman mereka.
"A-akuhh akan sampai.. " mendengarnya, Namja bersurai jingga itu mempercepat gerakannya.
"Bersama Jimin.."
Setelahnya terdengar suara desahan keras penuh dosa dari Bibir Namja mungil itu.
"Kau yang terbaik Jimin.."
Namja itu Jimin, ia sedang mengatur napasnya yang tidak beraturan, setelah klimaks keduanya. Namja bersurai jingga atau Taehyung mengelap keringat di pelipis Jimin. Lalu menjilat bibir tebal yang mengeluarkan darah itu.
"Hah.. hhh.. Taehh" ia menarik tangan Taehyung.
"Apa humm? Kau mau lagi?" Seakan paham apa yang diinginkan Namja mungil itu, Taehyung kembali membuka resleting celananya. Selanjutnya Taehyung kembali membuat Jimin merasakan surga dunia saat dirinya dibuat tenggelam dalam kenikmatan.
…
…
Taehyung berandal nomer satu di Hyorim High School sekaligus si peringkat dua tingkat nasional dalam olimpiade sains tahun ini.
Jimin dan Taehyung sering melakukan hal semacam ini di sekolah. Katakan mereka teman, sahabat malah. Taehyung mengenal Jimin sedari sekolah dasar. Pertemuan mereka sederhana seperti drama-drama kebanyakan si kaya yang berbaik hati mau berteman dengan si miskin. Lalu hubungan mereka terus terjalin sampai sekarang sebagai 'sahabat'. Friend whit benefit.
Tidak ada yang tau tentang hubungan mereka berdua.
"Jadi ada apa?" Taehyung membantu Jimin memakai baju seragam nya.
"Kau tau Momo, dia menyatakan cinta padaku tadi pagi"Taehyung bertepuk tangan.
"Wah, hebat apa kau menerimanya?" Yang lebih pendek memutar bola matanya malas.
"Heh.. sejak kapan aku menyukai yeoja-yeoja seperti itu?" Ungkapannya membuat si Namja berkulit tan disana tertawa. Jimin mendelik ke arah Taehyung.
"Ke-kenapa kau malah tertawa! Ga lucu tau" Jimin mengerucutkan bibirnya. Melihatnya gemas Taehyung mencium belahan tipis sewarna peach itu lagi.
"Euhmm" Jimin meremas rambut belakang Taehyung, menekan tengkuknya agar lebih dalam menciumnya.
Taehyung melepaskan pangutannya. Menciptakan benang saliva tipis diantara bibir mereka.
"Aku akan mengantarmu kebawah.."
…
…
"..min.. Jimin hoi!" Taehyung melambaikan tangannya di depan wajah yang lebih pendek. Jimin melepaskan rangkulan di pundaknya.
"Aiish! Kau ini Apa-apaan sih!"
Taehyung berdecak malas, Jimin selalu begini setiap mereka melewati lapangan basket indoor. Keadaan sekolah sudah sepi karena ini memang jam pelajaran sudah habis, hanya tinggal beberapa murid yang masih berada di sekolah.
Salah satunya Namja pucat yang sedang memdribble bola basket itu.
Mata Jimin tak pernah lepas darinya. Bagaimana caranya melihat Namja itu penuh binar di matanya, membuat Taehyung merasa di lupakan oleh sahabatnya itu... cemburu mungkin?
"Kau masih saja menyukainya" mendengarnya Jimin langsung menatap blank kearah Taehyung.
"Huh?"
Namja bersurai jingga itu menghela napas sejenak.
"Tidak tidak apa-apa, ayo kita pulang" Taehyung kembali merangkul Namja mungil itu.
Kali ini tuan muda Park itu menurutnya tanpa banyak bicara.
Meskipun hatinya belum rela untuk berhenti melihat kearah sunbaenya itu.
"Suga sunbae..."
…
…
TBC or Fin?
Hy saya penulis baru di ffn.
Semoga kalian bisa enjoy dengan ff abalku.
Maaf bila ada kesamaan alur/tema. Saya ga ada niat plagiat/.\
Last, Maybe some Review?
