Yes, I'm still *beep*ing alive. And bringing another *beep*ing sappy romance story and- *didorong ke dalam jurang*
.
.
.
Title: Restu
Genre: Romance
Rating: T
Summary: Di luar dugaan, mencari tahu siapa orang tua Hibari Kyouya sama sulitnya dengan menerobos masuk penjagaan di Penjara Vendicare seorang diri, tanpa bantuan seorang ilusionis pun. D18.
Warnings: kemungkinan OOC, gay marriage, pornoaksi, male pregnancy di chapter-chapter berikutnya, FOC dan MOC, OC x OC.
Disclaimer: Kateikyoushi Hitman Reborn © Amano Akira
.
.
.
I. Prolog
.
.
.
"Tidak."
Dino menghela napas, berusaha agar tetap tenang. Membujuk seorang Hibari Kyouya memang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi agar dapat terus berpikir rasional. Jika tidak, argumen untuk membalas tiap ucapan sang karnivora yang logika-nya tidak sama seperti orang-orang pada umumnya akan semakin tidak berdasar dan bukannya persetujuan dari lelaki diktator itu yang diterima, melainkan bogem panas atau ciuman nan mesra dari sepasang tonfa.
"Dengar, Kyouya. Ini menyangkut masa depan kita berdua—"
"Koreksi. Masa depanmu. Bukan masa depanku."
"Jadi, kau mau aku menikah dan menjadi milik gadis lain?"
Pria berambut hitam arang itu diam saja. Ekspresinya datar dan tatapannya seolah mengatakan "Problem? *trolls*".
Dino tidak terlalu senang, meski ia terus mencoba bersabar.
Karena ia benar-benar ingin menikahi Kyouya. Bukan yang lain.
Tapi apa mau dikata. Semakin lama usianya semakin bertambah; semakin banyak pula yang bertanya kapan ia akan menikah agar mendapatkan keturunan yang akan mewarisi segala hartanya; dan semakin sering bos-bos mafia kenalannya membangga-banggakan putri mereka dengan harapan sang Cavallone Decimo akan tertarik untuk menikahi salah satu dari dara-dara cantik itu.
Maka, salah satu solusi yang ditawarkan oleh Romario: nikahi Hibari Kyouya. Jika janji sudah terucap dan cincin tanda resminya hubungan mereka sebagai suami istri telah terpasang di jari manis keduanya, tidak akan ada yang akan mendesaknya lagi.
(Kecuali mereka yang menentang pernikahan antara dua lelaki, tapi, hei, peduli setan tentang mereka.)
"Asalkan kau masih hidup, aku bisa berduel denganmu." Kyouya meraih chawan miliknya dan menyesap sedikit usucha di dalamnya sebelum kembali menatap sang bos mafia. "Itu sudah cukup."
Dino, tentu saja, tidak mau menyerah. Sementara lelaki yang ingin ia pinang kembali menyesap minumannya, ia terus memikirkan cara agar Kyouya mau menerima bujukannya.
"... tapi, kalau aku menikah dengan orang lain, aku tidak bisa meladenimu terus-terusan, Kyouya."
Mengangkat sebelah alisnya, sang Awan memerintahkan Dino untuk menjelaskan apa maksud ucapannya.
"Yah, kau tahu," Dino bergerak bersandar pada kursi, sedikit seringai angkuh terpampang di wajahnya. "Selain harus mengurusi bisnis famiglia-ku, jika aku menikah dengan orang lain, waktu yang bisa kuhabiskan denganmu jadi semakin sedikit. Wanita itu perlu dimanja, Kyouya. Belum lagi kalau nanti aku sudah punya anak dengannya…"
Pria dengan surai keemasan itu nyaris berteriak girang tatkala melihat ekspresi tak senang di wajah kekasihnya. Jelas bahwa kini Kyouya sedang menimang-nimang dua keputusan: membiarkan Dino menikah dengan wanita lain dan mempertahankan kebebasannya meskipun dengan konsekuensi ia tidak bisa terlalu sering berduel dengan sang Cavallone, atau menerima pinangannya dan tetap mempertahankan segala kegiatan rutin mereka.
Dahi mantan prefek SMP Namimori itu berkerut dalam, sibuk berpikir. Ia menyukai kebebasannya. Ia tidak ingin terikat kontrak bernama pernikahan. Ia ingin menghindarinya sebisa mungkin, tapi di sisi lain… ia tidak yakin bisa sepenuhnya merelakan Dino menjadi milik orang lain.
Dan tiba-tiba saja ia mendapatkan ide.
"Kuterima dengan satu syarat."
Spontan saja mata Dino melebar, tak percaya dengan apa yang dia dengar. Kyouya benar mengatakan bahwa ia menerima lamarannya, 'kan? Meski ia perlu memenuhi satu syarat, tapi itu tidak masalah.
"Apa syaratnya?" sang bos bertanya, ekspresinya antusias.
Namun, bersamaan dengan kembalinya seringai di wajah Cloud Guardian Vongola dan penjelasan mengenai syarat yang diajukan, antusiasme itu perlahan runtuh.
"Temui orang tuaku dan dapatkan restu dari mereka berdua."
.
.
.
Bersambung...
.
.
.
Glosarium:
Chawan : cangkir teh tradisional yang biasanya digunakan dalam chado (upacara minum teh).
.
.
.
Suka? Tidak suka? Komentar? Kritik yang membangun?
