Namanya adalah Park Jinyoung. Ya namanya Park Jinyoung. Dia Jinyoung. Dia jie. Dia kuliah di jurusan Teknik Sipil di Universitas ***********.

.

.

'Hari ini merupakan hari pertama masuk kuliah di Tahun ke 5. Tahun ke 5! Bisa kalian bayangkan kuliah di tahun ke 5. Oh bukan, aku bukan mahasiswa abadi. Aku hanya mengambil cuti selama 1 tahun untuk melakukan reset bersama kakakku di Jepang. Alhasil aku harus mengulang kuliah 1 tahun lagi bersama junior juniorku.' Jinyoung bermonolog.

Tak ada yang berbeda di hari pertama Jinyoung memasuki kampusnya. Hanya terlalu banyak wajah wajah baru yang jinyoung belum kenal. Efek cuti 1 tahun. Jinyoung hanya berjalan santai seperti biasanya. Dengan kemeja putih pas badan yang dia masukkan ke dalam celana jeans denim dan di padukan dengan cardigan berwarna biru dongker dengan flat shoes skeleton skull dan tas ransel coklat tua kesayangannya. Gaya khas Jinyoung ini yang selalu menarik perhatian hoobae hoobae di Jurusannya dan juga jurusan lain. Dan juga dia.

" oh Park Jinyoung waseo. Yak Jinyoung-aaa." teriak seseorang dari gedung tinggi di depan Jinyoung.

" oh aku harap bukan wang wang puppy idiot itu" acuh Jinyoung

" yak Park Jinyoung. Yang mengambil cuti 1 tahun. Yang sedang mencari uang untuk pernikahannya nanti setelah lulus kuliah. Yang …"

" yak Jackson-ah, you still remember me, right? I'm Park-Jin-Young." Jinyoung akhirnya berhenti dan mengarahkan dua jari ke matanya dan mengarahkannya ke Jackson.

" aw look our savage Park jinyoung, welcome back honey." Teriak Jackson final lalu menghilang.

Wang Jia-er atau biasa di panggil Wang Jackson, berkebangsaan murni China. Merupakan sahabat Park Jinyoung semenjak mereka duduk di bangku Senior High School. Merupakan atlet Fencing dan juga parkour. Berada di Korea dengan alasan kabur dari rumah dan ingin mencari pengalaman sendiri. Dengan bermodalkan keahliannya berbahasa Inggris dan sedikit mengetahui budaya Korea, Jackson terbang ke Korea dan bertemu dengan Jinyoung di dekat sungai Han saat Jinyoung sedang melatih dialogue nya untuk tes kelulusan Junior High School nya. Dan dari perkenalan itu Jackson menetap di rumah Jinyoung dan belajar banyak hal tentang Korea.

Tak ingin terlalu merepotkan keluargaPark Jinyoung, Jackson berusaha mencari nafkah sendiri tanpa sepengetahuan keluarga Park Jinyoung. Dengan menjadi guru Bahasa Inggris atau mengajar fencing di akademi. Setidaknya dalam waktu kurang lebih 4 tahun dia bekerja sudah bisa memiliki apartement sendiri dan dapat membiayai kuliahnya sendiri. Orang tuanya pun hanya dapat mendukung saja karena sepertinya Jackson sangat menikmati hidup seperti itu.

.

" apa harus menyambutnya dengan cara seperti itu?" tanya seorang pria cantik di sebelah Jackson.

" hihihi tak apa kan? Aku hanya 'sedikit' merindukannya~" jawab Jackson dengan sedikit senyum jahil. Menjahili Park Jinyoung adalah hobinya, apalagi jika Jinyoung bisa marah. Itu suatu kebanggan bagi Jackson.

" tapi caramu membuat seisi kampus memperhatikan kalian." Jawab pria cantik itu.

" kau kan tau hyung siapa itu Park jinyoung? Pasti seisi kampus juga merindukan sosok savage nya. Dan jangan lupa aku ingin balas dendam padanya. Dengan hilangnya dia selama 1 tahun ini aku harus menjadi ketua mahasiswa sementara dan membebankan semua kerjaan kampus padaku. Tugas Akhirku terbengkalai hyung." Geram Jackson.

" yakin kau ingin balas dendam padaku? Padahal aku sehabis pulang dari Jepang loh. Tau kan jika Jepang itu sangat mencintai teh hijau dan juga makanan dan minuman organic. Padahal tadi aku berniat mengajakmu ke rumah dan mengambil oleh oleh untuk kau bawa ke apartementmu. Tapi saat aku mendengar kau ingin balas dendam padaku, hmmm aku apakan yah paket organicnya?" Jinyoung muncul tiba tiba di belakang Jackson dan Mark si pria cantik tadi, dengan matanya yang seolah olah sedang berpikir keras.

" apa? Organic? Teh hijau yang sering kau ceritakan itu? kau sungguh membelinya untukku?"

" niatnya sih seperti itu, tapi tadi ada yang mengatakan jika ada yang ingin balas dendam padaku. Jadi aku pikir pikir lagi deh. Masa aku memberikan oleh oleh pada musuhku."

" eeeeiiii aku kan bukan mau membunuhmu, hanya balas dendam. Kita kan sahabat, sudah biasa kan mengatakan hal seperti itu."

" Mark hyung, aku membawakanmu beberapa cemilan jepang. Pasti kau belum pernah mencobanya kan. Aku membawanya beberapa, sisanya kau bisa datang ke rumahku." Jinyoung mencoba mengacuhkan sahabatnya.

" oh jinyoung nanti saja kau bawakan ke ruanganku. Sepertinya aku harus segera ke kantor, ini sudah waktunya jam kuliah. Kalian juga jangan lupa masuk kelas, jangan mentang mentang hari pertama kalian malah asik mengganggu anak baru." Mark meninggalkan mereka berdua di kelas dan berlari menuju ruang kerjanya. Dia merupakan Asisten Dosen di bidang Fisika Mekanika untuk Jurusan Sipil, Elektro, dan Mesin. Belum ada rencana mencari pekerjaan di luar, karena itu dia menerima bekerja di kampusnya, dan mungkin untuk mengawasi sifat flower boy dari kekasihnya, Jackson.

Sepeninggalan Mark, Jackson dan Jinyoung banyak bercerita mengenai keseharian mereka di Negara masing masing. Tak bisa di pungkiri Jackson sangat merindukan Jinyoung. Sahabatnya yang sangat di sayanginya. Mark yang notabennya kekasih dari Wang Jackson tak pernah cemburu akan kedekatan mereka. Karena Mark dan Jackson bisa menjadi sepasang kekasih bukan karena bantuan Jinyoung, melainkan usaha Jackson sendiri yang mendekati Mark. Dan setelah beberapa bulan mereka menjalin hubungan, Mark baru bisa bertemu dengan Jinyoung, sahabat yang selalu Jackson kagumi yang membuat dia menjadi seperti sekarang. Karenanya Mark mengerti sayang dan rindu yang Jackson berikan kepada Jinyoung yang di tinggal selama satu tahun ke Jepang akan berbeda dengan sayang dan rindu Jackson kepada Mark yang hanya di tinggal 2 minggu ke Amerika. Dan Mark bisa merasakannya. Mereka berdua seperti saudara kembar berbeda inang.

Berbeda dengan Jinyoung. Dia malah akan merasa sangat kesal dan lelah melihat tingkah yang terlalu aktif pada diri Jackson. Jinyoung sendiri bingung, apa menariknya Jackson sampai sampai Mark mencintai pria hongkong bodoh ini. Kesal dengan pemikirannya sendiri, Jinyoung lebih memilih untuk diam dan memperhatikan jadwal dia untuk ke depannya.

" kau mengikuti kelas mahasiswa baru?" tanya Jackson saat melihat lembar schedule milik Jinyoung.

" aku di minta Prof. Charles untuk lebih mendalaminya. Dia ingin saat presentasi Tugas akhir aku bisa menerapkannya ke Bahasa Inggris. Karena akan ada beberapa perusahaan asing yang ingin merekrutku. Jadi ya begitu." Jawab Jinyoung dengan santai.

" loh katanya kau ingin meneruskan usaha orang tuamu, lalu untuk apa kau ke Jepang kemarin?" Jackson bertanya dengan melihat ke bawah, dimana para Mahasiswa baru di kumpulkan.

" Jepang itu tempat riset kakakku, dia hanya kekurangan orang, jadinya aku yang di mintai tolong. Jika aku bisa mendapat perusahaan asing, aku akan memilih di Jerman. Aku ingin menyusul hyung itu ke sana, hihihi." Terdengar tawa renyah dari Jinyoung saat menyebut 'hyung'. Jackson yang mengerti hanya memutar bola matanya malas. Pasti si pria kekar sebelah rumahnya Jinyoung.

" oh dia, kau masih berhubungan dengannya?"

" terakhir dia hanya bilang 'hati hati di jalan. Jika sudah sampai Korea kabari secepatnya.' Begitu saja sudah membuatku bahagia." Cerita Jinyoung sambil mencari recent history percekapan dia dengan hyung nya.

" lalu bagaimana dengan Taecyeon hyung? kau tidak melupakan dia kan?" tanya Jackson was was.

" aku dengar dari Chansung hyung jika Taec hyung sudah bertunangan dan bulan depan dia akan menikah." Jinyoung tersenyum.

" maaf aku tak tau. Tapi sepertinya kau sudah benar bener melupakan Taec hyung yah?" Jackson duduk di sebelah Jinyoung, mencoba menenangkan sahabatnya.

" aku tak apa, toh memang kita tak mempunyai hubungan apa apa. Jadi untuk apa aku …" perkataan Jinyoung terputus saat terdengar suara ketukan pintu di ruang kemahasiswaan.

" maaf sunbaenim. Saya di perintahkan oleh Kim seonsaengnim untuk memanggil Park Jinyoung Sunbaenim dari bagian kemahasiswaan untuk segera turun ke bawah memberi kata sambutan kepada mahasiswa baru." Terang mahasiswa itu.

" aku? Bukankah masa jabatanku sudah selesai?" Jinyoung bertanya kepada Jackson.

" kalau masa jabatanmu sudah selasai, kenapa kau ada disini?" Jackson balik bertanya kepada Jinyoung.

" loh aku pikir kau yang menjadi ketuanya sekarang, karena aku melihat dari bawah kau berada di ruangan ini." Jawab Jinyoung.

" bodoh, kau dan aku kan 1 angkatan. Aku ada di sini karena kau tiba tiba menghilang dan aku secara terpaksa menjadi ketua sementara sampai kau kembali. Dan gara gara kau aku harus mengurus semua kegiatan kampus dan meninggalkan Tugas Akhirku demi akreditasi kampus. Dan semua gara gara kau Park Jinyoung, makanya aku ingin balas dendam denganmu bodoh!" kesal Jackson pada Jinyoung. Dia pikir Jinyoung tau akan kesalahannya. Dan Jackson sangat lupa, walaupun Jinyoung pintar, tampan dan kaya selalu saja ada yang kurang dari sosoknya yang sempurna. Park Jinyoung itu tidak peduli terhadap sekitarnya, terlalu cuek. Dan sikapnya ini yang selalu merugikan orang lain, terutama sahabatnya.

" oh maaf sunbae, bisa tidak jika kita ke bawah sekarang? Sepertinya kita terlalu lama berada disini." Mahasiswa baru itu masih menunggu Park Jinyoung untuk turun ke bawah.

" baiklah aku turun. Kau tak mau turun mandu?"

" aku melihatmu dari sini saja. Aku harus mengurus proposal pergantian anggota kemahasiswaan dulu." Jackson membuka laptop dan laporan yang harus dia kerjakan.

" baiklah aku turun yah. Di tas kecil itu ada 1 kotak teh hijau jika kau mau meminumnya." Dan Jinyoung menghilang di balik pintu.

" arraseo, gomawo yeobo~." Teriak Jackson.

Saat menuju ke lapangan, Jinyoung melupakan mahasiswa baru yang mengikutinya dari belakang. Mahasiswa itu melihat Jinyoung dari belakang sambil tersenyum kecil.

" maaf sunbae, apakah tadi itu namjachingu mu?" tanya mahasiswa baru itu.

" hah? Hahaha siapa namamu? Dan berada di jurusan apa?" Jinyoung berhenti dan memutar badannya untuk melihat hoobaenya. Saat Jinyoung melihat kea rah hoobaenya dan tanpa sengaja bertatap muka dengannya, tiba tiba Jinyoung merasakan pipinya memanas. 'dia anak barukan? Astagaaa kenapa dia begitu tampan. Badannya tinggi dan juga tegap. Stop Jinyoung, kau punya Hyunwoo hyung, beruang hyungmu' Jinyoung bermonolog, bingung akan reaksi saat melihat hoobaenya.

" oh joesonghamnida. Nama saya Kim Yugyeom. Saya dari jurusan Teknik Sipil. Sepertinya Park Jinyoung subaenim adalah sunbae saya. Terlihat dari pangkat kuning di lengan sunbaenim." Jawab Kim Yugyeom, mahasiswa baru itu sambil membungkukkan badannya.

" oh kau pengamat sekitar yah rupanya. Sampai kau tau aku dan Jackson itu berpacaran, dan mengetahui aku juga sunbae mu." Rona merah Jinyoung masih terlihat jelas saat pria di depannya menegakkan lagi badannya. Dan rona merah itu di salah artikan oleh Yugyeom yang mengira jika Jinyoung malu ketahuan sedang berpacaran di ruangan kemahasiswaan. Dan senyum kecut itu tanpa sadar terlihat dari bibir Yugyeom.

" ah arra sunbae. Maaf menggagu kalian tadi, aku hanya dapat perintah dari Kim seonsangnim saja." Yugyeom mencoba tersenyum.

" ah ayo kita ke bawah, mereka sepertinya sudah lama menunggu." Jinyoung berusaha jalan lebih dulu agar tak terjadi kontak mata dengan hoobaenya.

'sial kenapa dia terlihat lebih tampan dari hyunwoo hyung. Tidak jie, pria tampan masih di pegang hyunwoo hyung.' Jinyoung bermonolog.

' oh Jinyoung hyung sudah punya kekasih, lalu buat apa aku kuliah disini-_-. Mana pacarnya atletis lagi, sepertinya dia atlet. Menyebalkan.' Yugyeom bermonolog.

.

.

.

.

tbc

.

.

.

Hai~ aku iseng buat ini

Sebenernya udah lama tapi belom di publish aja

Semoga suka sama ceritanya

Agak lebay, tapi semoga suka

Di mohon review nya yah reader kesyangan~

Peace out! Jjai~