Cerita gaje bin abal kembali keluar dari otak nista sy..

Nama chara sy pinjam dari Paman Masashi Kishimoto, (Om Masashi: "Bayar lo..!")

Pairing : Kakashi x Sakura (Salah satu pairing favorit sy, #readers: "nggak ada yang nanya!")

Warning : Banyak Typo, Gaje, garing, pasaran, bikin mual, nggak asik, nggak bagus, nggak fokus (loh?) dan banyak hal negative lainnya (maklum ya masih newbie)

NB: Kakashi : 25 tahun

Sakura : 18 tahun

Yamato: 25 tahun

Langsung aja ya..

"GOMEN"

.

.

.

Sakura's POV

Jika kalian tanya siapa orang yang paling aku benci di dunia ini maka dengan lantang dan semangat perjuangan 45 (?) ku jawab, yaitu HATAKE KAKASHI, yah sensei ku di sekolah yang memiliki ketampanan, kemesuman -terbukti dari buku pervert yang selalu dia bawa- serta kelakuan menyebalkan nya -terhadap ku- di atas rata-rata, yah hanya terhadap ku dia menyebalkan seperti itu, aku juga bingung kenapa.

Sakura's POV end

Seperti biasa setelah mandi, beres-beres rumah dan sarapan Sakura berangkat menuju ke sekolah nya dengan liar (?) karena takut telat.

Yah, Gadis berusia 18tahun ini tinggal sendiri di rumah nya karena kakak laki-laki satu-satu nya Yamato yang bekerja sebagai seorang anggota ANBU semenjak setahun yang lalu di tugas kan ke Suna selama beberapa tahun, sebenarnya Sakura ingin ikut sang kakak tercinta ke sana namun tanggung karena dia sekarang sudah kelas 3 SMA, dan kampus favorit nya juga berada di sini, kalau di tanya tentang orangtua nya, Sakura adalah seorang anak yatim piatu karena orangtua nya sudah lama meninggal karena sakit parah (author juga tidak tahu mereka sakit apa #plaak), maka dari itu hanya sang kakak tercintanya sajalah keluarga satu-satu nya yang ia punya sekarang.

Dalam waktu 20 menit pun Sakura sudah berada di sekolah, kemudian dengan cepat dia pun memarkirkan motor matic nya dan segera berlari ke gedung sekolahnya.

Dan benar saja ia tetap kalah telak dengan bel sekolah nista yang sudah berbunyi 5 menit yang lalu, dengan pasrah nya ia dan beberapa murid lain nya –yang juga telat- di kumpulkan di lapangan basket oleh guru yang berjaga di depan, kebetulan sang guru itu adalah guru yang ia benci, KAKASHI.

"Kalian tahu jam masuk sekolah jam berapa?" tanya nya dingin di sertai suara yang berat membuat sebagian murid di sini bungkam dan bergidik ngeri

"Ha'i.." jawab Sakura serta yang lainnya takut-takut

Kakashi terlihat menghela nafas sejenak sebelum melanjutkan bicara, "karena kalian telat maka aku akan menghukum kalian, lari 5 kali putaran keliling lapangan basket." Ucapnya, dengan seketika semua murid yang telat langsung lari sesuai perintah sang guru.

'Guru sialan' batin Sakura yang tertinggal di belakang karena ia lari dengan malas-malasan.

"Hai kau Haruno, lari bukannya jalan!" bentak Kakashi tiba-tiba membuat Sakura seketika lari dengan kecepatan moto GP milik valentine rossi (?), semua sweatdrop.

Setelah 5 putaran mereka pun kembali ke kelas masing-masing kecuali Sakura, "Hosh..hosh.. Ada apa Sensei? Hosh.. Kenapa cuma aku hosh.. yang masih di suruh di sini hosh..?" tanya nya protes sambil mencoba mengatur dan mengambil nafas sebanyak-banyak nya karena kelelahan.

"Sudah diam!" jawab Kakashi dingin

"Hari ini ada pelajaran ku bukan?" tanya nya pada Sakura, Sakura pun mengangguk

"Karena hari ini kau telat dan ada pelajaran ku pula, maka sebagai hukuman tambahan kau di larang ikut pelajaran ku" terang Kakashi yang membuat Sakura kaget, "Ta-tapi.."

"Turuti atau tinta merah akan bertengger manis pada pelajaran matematika mu di Rapot, ingat kau sudah kelas 3 Sakura." kata Kakashi santai membuat Sakura bungkam dan menunduk.

Skip Time

Pelajaran pertama dan kedua pun sudah selesai, sekarang giliran pelajaran ketiga yaitu pelajaran Kakashi, Matematika.

"Kau kenapa Sakura?" tanya Ino teman sebangku Sakura bingung melihat sahabat nya murung

"Tidak, aku hanya di hukum Kakashi sensei tidak boleh mengikuti pelajaran nya hari ini karena tadi aku telat." Jawabnya lesu, Ino kaget " loh tidak bisa begitu donk", Sakura hanya mengangkat bahu, tak lama kemudian guru yang mereka bicarakan pun datang, setelah mengucap salam sang guru pun menatap Sakura seolah berkata –kau-tak-lupa-hukuman ku-kan, seketika Sakura langsung keluar kelas disambut dengan tatapan bingung anak-anak sekelas.

Skip Time

Sakura pun pulang dari sekolah sambil menggerutu tak jelas di sepanjang perjalanan, yah siapa lagi kalau bukan buat sensei nya yang sudah menghukum dia dua kali "Sebenarnya apa sih salah ku padanya? Apa mungkin sebelum aku reinkarnasi di kehidupan sekarang aku dan dia sudah saling kenal dan aku sering berbuat salah padanya hingga sekarang ia balas dendam pada ku?" pikir nya mencak-mencak, oh Sakura berhenti lah berpikir hal yang aneh seperti itu.

Ckiiit..

Sakura mengerem motor matic nya karena lampu merah, ia pun menghela nafas sambil mengetuk-ngetuk kan jari di stang motor menunggu lampu merah itu berubah menjadi lampu hijau.

Breeem, Breeem (?)..

Suara motor ninja di sebelah nya membuat Sakura risih, namun seketika ia kaget setelah menengok ke motor tersebut karena ternyata si pengendaranya adalah Kakashi, 'di mana-mana selalu ada dia' batin nya sebal, Kakashi pun menoleh ke arah Sakura lalu menghadap kedepan lagi.

Ting.. lampu kuning

Ting.. lampu hijau

Breeeeeeeeeem..

suara geberan motor Kakashi yang memekakan telinga mendahuluinya, 'BAKAAAAA..!' inner Sakura, dengan cepat pun ia mengebut ingin mendahului Kakashi, setelah hampir mendahului nya ia pun mengklakson dengan kencang membuat Kakashi kaget, dengan seringai iblisnya ia pun melewati Kakashi, 'Rasakan' batinnya.

Di sepanjang perjalanan Sakura pun cengar-cengir karena berhasil membalas perbuatan Kakashi, namun tak lama ia menoleh ke kaca spion nya terlihat Kakashi di belakang motornya, 'kok dia masih di belakang ku? Searah kali rumahnya dengan rumah ku' innernya bingung, Sakura pun berbelok ke kiri Kakashi mengikuti, lalu ia berbelok ke kanan Kakashi pun mengikuti 'Arghh, dia mau mengikuti ku apa?' tanya nya dalam hati, frustasi.

Setelah sampai di gang perumahan nya Sakura pun masuk, Kakashi mengikutinya 'sebenarnya apa sih maunya?' batin Sakura, tak berapa lama Sakura memberhentikan motor matic nya di depan rumahnya begitu pun dengan Kakashi yang berhenti di seberang rumah yang –masih- kosong –menurut Sakura- , saat Sakura turun dan hendak menghampiri Kakashi untuk menanyakan nya (baca: memarahi) kenapa ia di sini terlihat seorang nenek tetangga nya menghampiri

"selamat siang Sakura-chan?" sapa sang nenek, "siang nek" jawab Sakura lalu pandangan sang nenek beralih pada Kakashi yang sudah turun dari motor nya "selamat siang Kakashi-san?" sapanya juga, "Aa, selamat siang nek" jawabnya tersenyum dan langsung masuk ke dalam rumah yang setahu Sakura kosong itu, Sakura bengong sang nenek yang melihatnya pun menepuk bahunya "Ya Tuhan jangan bilang kau tak tahu Sakura bahwa ia adalah tetangga baru kita" jelas sang nenek

Sakura cengo, ia masih memproses kata-kata sang nenek.

1 detik..

3 detik..

5 detik..

Mulut nya megap-megap mirip ikan mas koki. Dengan secepat kilat Sakura pun masuk ke rumah nya meninggalkan sang nenek yang cengo karena tiba-tiba ditinggal sendirian dengan satu titik keringat di belakang kepalanya.

Gubrak, gedebuk, braaak, bugh, jgeeerrr, miao, mbeee, guk-guk, kaing-kaing (?)..

Setelah dengan hebohnya masuk ke rumah dan melempar sepatu serta tas nya ke sembarang tempat ia pun duduk di bangku ruang tamu sambil memeluk lutut, 'bisa gila aku punya tetangga seperti dia, Aarrrggghh..' batin nya frustasi.

.

.

.

Hari ini Sakura berangkat ke sekolah dengan santai nya karena masuk sekolah masih setengah jam lagi, berarti 15 atau 10 menit sebelum bel ia sudah sampai ke sekolah.

Setelah sampai di sekolah dan memarkir motornya seperti biasa ia pun masuk ke gedung sekolah, tapi ia kaget melihat Kakashi dan Shizune di depan dengan beberapa murid laki-laki dan perempuan, 'razia ya' batinnya, ia pun dengan santai berjalan karena ia merasa pakaiannya tidak melanggar peraturan sekolah.

setelah hampir melewati, "Haruno.." panggil Kakashi, Sakura pun berhenti dan menoleh, "Kemari" perintah nya, Sakura pun menghampiri nya terlihat Shizune tengah memeriksa murid laki-laki, Kakashi melihat Sakura dari atas ke bawah setelah itu tiba-tiba ia mengambil gunting dan hendak menggunting rok Sakura. "tunggu sensei!" cegah Sakura panik, Kakashi menoleh "kenapa memang dengan rok ku?" tanya nya emosi, "rok mu pendek" jawab nya enteng, Sakura pun melihat roknya "'tidak, rok ku tidak di atas lutut" protesnya, "menurut ku itu tetap pendek" kata Kakashi, Sakura pun menatap anak-anak perempuan yang hendak masuk kekelas 'rok mereka sebatas lutut sama dengan ku, tapi kenapa tidak di gunting' batinnya, "mereka tidak sensei" tunjuk Sakura, Kakashi menghela nafas "menurut ku rok mu tetap pendek"

Kreees (?).. dengan tiba-tiba Kakashi sudah menggunting rok Sakura, dengan muka yang sudah merah karena menahan marah dan menahan tangis Sakura pun berlari pergi, untung hari ini ada pelajaran olahraga jadi ia tak perlu memakai rok sobek begitu karena bisa memakai celana training olahraganya.

Sakura pun berlari ke kamar mandi "sebenarnya kenapa sih dia tega sekali dengan ku?" katanya marah sambil sesekali menghapus airmatanya.

Skip Time

Sore Hari di rumah

Sakura sedang menjahit rok nya yang tadi pagi di gunting oleh Kakashi, sesekali ia pun menggerutu tak jelas..

'How do I, get through one night without you. If I had to live without you what kind a life would that be…' terdengar dering lagu Trisha Yearwood-How do I live dari ponselnya, menandakan ada telepon masuk, setelah melihat di layar ponsel siapa yang menelpon ia pun berteriak kencang karena senang.

"KAKAAAAAK!" sakura bersuara, sang kakak yang berada di seberang telepon pun langsung menjauhkan telepon itu dari telinga nya sejenak, "jangan teriak-teriak begitu bodoh! kau mau membuatku tuli.." katanya sebal

"hehehe, maaf..maaf.." jawabnya cengar-cengir, terdengar suara helaan nafas dari kakaknya, "bagaimana kabarmu Sakura?" tanya sang kakak

"aku baik kak, bagaimana dengan mu? Kau tidak sakit kan? Kenapa jarang sekali menelpon ku? Apa kau sudah lupa pada ku? Aku rindu sekali padamu.." ucap Sakura memberondong

"kalau mau bertanya satu-satu Sakura biar aku tak bingung menjawabnya" Jawab Yamato sewot

"iya maaf.." sungut Sakura

"aku sehat dan baik-baik saja di sini, aku sedang banyak misi diluar Suna jadi maaf kalau jarang menelpon mu, aku juga rindu sekali padamu" jawabnya kemudian

Setelah sekitar setengah jam mereka mengobrol Sakura pun menutup telepon nya dengan sumringah karena sang kakak berjanji akan pulang kerumah sementara dalam waktu dekat.

-^Gomen^-

.

.

3 bulan kemudian pun sekolah mengadakan Ujian Nasional, setelah seminggu mereka melaksanakan ujian dan jeda sebulan libur untuk menunggu pengumuman akhirnya..

Di sekolah anak-anak kelas 3 pun dengan tegang menunggu pengumuman itu sambil berkumpul di lapangan, "se-semoga kita semua lulus ya teman-teman" hinata berkata, "iya" jawab tenten, "dan kita bisa melanjutkan ke universitas konoha itu bersama-sama" lanjutnya di jawab oleh anggukan Sakura dan Ino, tak berapa lama sang kepala sekolah Jiraiya pun berpidato singkat (What, Jiraiya jadi kepala sekolah..? #dirasengan)

"hari ini adalah hari yang paling menegangkan untuk kalian murid-murid ku yang sudah kelas 3 dan sebentar lagi pengumuman kelulusan akan kalian lihat tapi sebelum itu saya ada pemberitahuan sedikit, untuk yang mau masuk ke universitas tertentu di konoha ini kalian bisa mengikuti test ujian masuk di sekolah ini jadi tidak perlu datang ke universitas tersebut dan pengumuman masuk atau tidak nya juga dapat di lihat di sini.. lalu bla..bla..bla.." sekitar setengah jam sang kepala sekolah pun menyudahi pidato nya, 'apanya yang singkat' batin anak-anak bosan, setelah itu para guru pun membuka kain yang menutupi sebuah papan besar yang bertuliskan di atas nya 'PENGUMUMAN KELULUSAN' seketika para siswa dan siswi berhamburan kesana..

.

.

"KYAAAAA, KITA LULUUUS.." seru para murid tak terkecuali Sakura, Tenten, Hinata dan Ino, mereka pun berpelukan "setelah ini kita mengikuti test masuk universitas bersama-sama, dan semoga kita semua masuk" kata Tenten disambut dengan anggukan sumringah anak-anak.

Setelah acara peluk-pelukan dan coret-coretan baju selesai murid-murid pun bersalam-salaman dan berfoto dengan para guru untuk kenang-kenangan.

Sakura melihat sekeliling ia tak melihat batang hidung Kakashi 'baguslah dia tak ada' batin nya, lalu ia melihat ada murid bertanya pada guru lain "Anko sensei, kemana Kakashi sensei? Kok aku tak melihatnya" tanya murid itu, "Oh, dia sedang ada misi jadi tak bisa ikut acara kalian" jawabnya tersenyum, "sayang sekali" murid itu menunduk lesu.

'Misi? Oh iy aku lupa ia kan sama dengan Yamato-nii' batin Sakura –lagi-

Setelah selesai dengan acara kecil disekolah Sakura dan teman-temannya pun makan-makan, setelah itu mereka pulang.

Sesampainya di rumah sakura langsung membersihkan diri dan duduk di depan tv sambil memegang semangkok ice cream double dutch (author ngiler), lalu ia pun menelpon sang kakak.

Tut..tut..tut..

"Moshi-moshi.." terdengar suara sang kakak diseberang

"kakak, mana janji mu untuk pulang kerumah? kau juga tidak menelpon ku, apa kau lupa kalau hari ini pengumuman kelulusan ku? Dan aku lulus kau tahu.." kata Sakura agak ketus

"Maaf kan kakak ya kakak belum bisa pulang sekarang, dan tentu saja kakak tidak lupa bodoh, selamat ya kau sudah lulus kakak senang sekali" terang Yamato panjang lebar

"Huhft, kakak macam apa kau ini?" kata Sakura sewot

"Hei tentu aku kakak yang baik dasar bodoh, lagi pula kalau kakak mu tidak bekerja bagaimana kau bisa sekolah.." Sahut Yamato tak kalah sewot

"Hai berhenti mengataiku bodoh!" Protes Sakura ketus, dan begitu lah selama 1 jam mereka mengobrol dengan tak jelas

-^Gomen^-

3 minggu setelah pengumuman para murid kelas 3 yang mau melanjutkan ke universitas pun datang ke sekolah untuk mengikuti test masuk universitas, Sakura dengan semangat berangkat ke sekolah.

Sesampainya di sekolah Sakura pun bertemu dengan teman-temannya yang lain dan mulai memasuki ruangan kelas, Sakura kaget karena yang mengawas kelas nya adalah Kakashi.

"Selamat pagi anak-anak?" sapanya

"Pagi sensei.." Jawab anak-anak serempak

"Ok, sebelum kita mulai test nya saya akan menerangkan sedikit tentang cara mengisi kertas test tersebut, di pojok atas kanan kertas tersebut ada kotak yang harus kalian isi nama universitas yang kalian inginkan, di situ hanya ada 10 pilihan universitas yang tersedia, lalu di bawahnya ada kolom nama dan identitas lainnya, cara menjawabnya seperti kalian ujian kelulusan kemarin hitamkan jawaban yang kalian anggap benar , syarat untuk dapat masuk universitas-universitas tersebut minimal 7,00 dan yang memberi nilai adalah pengawas sendiri yang dalam artian saya sendiri di kelas ini, hasil test nya akan di umumkan senin depan, apa kalian mengerti?" jelas Kakashi panjang lebar

"Ha'i" sahut anak-anak dan Kakashi pun mulai membagikan kertas-kertas ujian, 'ayah, ibu, kakak doakan aku semoga aku bisa masuk universitas konoha seperti yang selama ini aku impikan' batin Sakura, dan ujian pun di mulai.

Skip Time

Sore hari Sakura baru pulang dari berbelanja bahan-bahan makanan dengan berjalan kaki sambil bernyanyi-nyanyi riang, setelah sampai di depan rumah nya ia melihat Kakashi yang sedang mencuci mobil sportnya yang memang jarang dipakai, tanpa menyapa Sakura langsung melengos masuk ke dalam rumah, 'aku ingin tahu apa senin depan kau masih bisa seperti itu Haruno' batinnya sambil menyeringai.

.

.

Waktu pengumuman itu pun tiba Sakura dan yang lainnya pun tak sabar melihat hasil test yang di pasang di madding, ada dua kertas, kertas berwarna pink adalah daftar murid yang lulus test sedangkan yang warna biru adalah yang gagal test, Sakura dan teman-temannya pun menghampiri mading.

Nara Shikamaru - 9.50

Uchiha Sasuke - 9.45

Hyuuga Neji - 9.45, dan seterusnya

"Wah kakak mu hebat hinata, dan yah mereka bertiga memang langganan dengan nilai teratas" puji Tenten, "te-terimakasih Tenten" jawab Hinata tersipu, lalu..

23. Hyuuga Hinata - 8.00

24. Tenten - 7.50

25. Yamanaka Ino - 7.50

"Wah kita luluuuuus.." kata Ino girang, tapi tiba-tiba Tenten menyela "tapi kok nama Sakura ga ada?", yang lain pun langsung sadar begitu pula dengan Sakura.

"Ahh, mungkin di bawah kali" ujar Tenten, "tapi Sakura-chan kan lebih pintar dari kita, mungkin kelewatan" Hinata berkata, setelah itu mereka pun mengulang membaca kertas tersebut begitu pula dengan Sakura, setelah beberapa saat..

"Kok nama Sakura tidak ada?" tanya Tenten ragu, saat mau mengajak Sakura bicara Tenten kaget melihat Sakura sudah banjir airmata, Tenten dan yang lainnya pun mengikuti arah mata Sakura yang sedang melihat kertas biru di sebelahnya.

15. Haruno Sakura - 6.58

Seketika pun mereka kaget, mereka yang hendak memeluk Sakura tidak jadi karena tiba-tiba Sakura berlari di iringi tatapan prihatin dari yang lainnya.

Sakura pun berlari sambil sesekali menghapus jejak airmatanya, 'kenapa? Kenapa bisaaaaa..!' batinnya menjerit

Sakura terus berlari hingga berhenti di ruangan yang bertuliskan 'RUANG GURU', setelah ia masuk ia melihat Kakashi sedang sibuk dengan buku pervert nya, sudah bukan rahasia lagi memang si guru tersebut gemar membaca buku pervert itu tapi tidak di larang karena buku tersebut adalah karya kepala sekolahnya (author: pantesan, lah sama-sama mesum.. #dichidori+rasengan)

BRAAAK..!

Sakura menggebrak meja Kakashi, Kakashi pun kaget namun ia tetap mempertahankan wajah stoic nya.

"Jelaskan pada ku kenapa nilai ku bisa serendah itu? Kenapa aku bisa tak lulus test?" tanya nya marah

"Karena kau tidak bisa mengerjakan nya Haruno" jawab Kakashi tanpa menoleh ke Sakura, Sakura pun kesal, ia pun merebut dan membuang buku Kakashi ke sembarang arah,"HEI..!" bentak Kakashi

"berhenti memanggil nama keluarga ku dan Jawab dulu pertanyaan ku!"

"…"

"Aku tahu kau merendahkan nilai ku kan?"

"Jangan menuduh sembarangan Haruno.." Jawab Kakashi berkilah

"Guru macam apa kau, Hah!" bentak Sakura, ia pun terisak-isak, "Guru macam apa kau.." ulangnya lagi, semakin lama ia semakin sesak dan lemas karena menangis meraung-raung,"Gu..guru macam apa.." belum selesai Sakura bicara ia pingsan

"Haruno Sakura?" Kakashi yang kaget langsung membopong Sakura dan membawanya ke UKS.

Diruang UKS

"Eng.." Sakura sadar dari pingsannya

"Kau baik-baik saja Sakura?" terlihat Shizune berada di sampingnya, Sakura pun bangun dan duduk dikasur tersebut, ia mencoba mengingat-ingat kejadian sebelum ia pingsan.

ia ingat ia pingsan saat diruangan guru, pasti Kakashi yang membawanya kemari, dan setelah ia mengingat semuanya ia pun kembali menangis sesenggukan.

Tak lama teman-temannya pun datang dan memeluk Sakura guna menenangkannya, setelah sudah agak tenang ia pun meminta untuk pulang, "karena rumah ku dekat dengan Sakura maka aku saja yang mengantar kalian pulanglah" kata Ino pada lain, dan mereka pun mengangguk tanda mengerti, "kalau butuh apa-apa hubungi saja kami Sakura-chan" tawar Hinata, Sakura pun mengangguk.

Setelah sampai dirumahnya Sakura Ino pun mengantar Sakura sampai ke kamarnya untuk mandi dan mengganti baju tidur setelah itu Ino pulang, lebih tepatnya terpaksa pulang karena Sakura berkilah bahwa ia tak apa-apa dan ia ingin sendiri setelah Ino pulang Sakura mengambil posisi duduk di depan ruang tv sambil terus menangis sesenggukan terlihat wajahnya sayu dan bibirnya pucat, menjelang malam ia tak beranjak sama sekali dari tempatnya.

.

.

Kakashi baru pulang dari kantornya dengan wajah kusut, sejak siang dikantor ia benar-benar tak berkonsentrasi bekerja karena memikirkan kejadian tadi pagi disekolah.

Saat hendak memasuki rumahnya ia menengok kerumah seberangnya –rumah Sakura- , ia bingung kenapa malam-malam lampu rumah Sakura tidak di nyalakan, ia pun berniat menghampiri rumahnya namun sedetik kemudian di urungkan karena ia takut bertemu dengannya nanti hanya akan memperburuk keadaan.

-^Gomen^-

Kakashi sudah siap-siap untuk berangkat kekantor, ia heran melihat rumah Sakura, setahunya kalau gadis itu sedang libur sekolah pasti pagi-pagi sekali ia sudah melihat gadis itu sibuk dengan segala tanaman bunga yang ada dihalaman rumahnya, atau jika tidak ia akan membiarkan jendela rumahnya terbuka, 'mungkin sedang pergi' gumam Kakashi

.

.

"SAKURA.. SAKURA BUKA PINTUNYA!" teriak Ino tak sabar, sudah setengah jam Ino, Tenten, Hinata berteriak-teriak di depan rumah Sakura, namun Sakura tak kunjung Keluar

"Ino, pelankan suaramu kau mau para tetangga mendengar suara ribut-ribut mu itu.." desis Tenten

"Argh.. tapi kita sudah setengah jam disini, aku takut ada apa-apa dengannya" jawab Ino sambil memegang rambutnya frustasi

"Sa-sabarlah mungkin ia sedang mandi.." ujar Hinata

Tak lama Kakashi pun pulang kerumahnya, ia melihat Ino dan yang lainnya menunggu bosan didepan rumah Sakura tanpa basa-basi Kakashi pun menghampiri mereka

"Sensei? kenapa Sensei bisa ada disini?" tanya Ino di sertai tatapan bertanya yang lainnya
"aku baru pindah kesini, ku pikir kalian sudah tahu dari Sakura" kata Kakashi heran

"tidak ia tidak memberitahu apapun" jawab Ino, 'oh iya dia mana mau membicarakan aku' batin Kakashi, tanpa memperdulikan perkataan Ino ia pun bertanya "kenapa kalian diluar?"

"a..anu Kakashi sensei dari tadi Sakura kami panggil-panggil tapi tidak keluar kami sudah hampir satu jam berdiri disini" ucap Hinata, "benarkah? aku juga heran dari kemarin aku tak melihatnya dari ia pulang sekolah" Kakashi berkata, mereka pun saling bertatapan..

1detik..

2detik..

3detik..

Kakashi pun dengan cepat dan sekuat tenaga mendobrak pintu rumah Sakura, "kalian berpencar lah, cari Sakura dimana pun jangan sampai ada tempat yang terlewat!" perintah Kakashi dengan suara tinggi, semua mengangguk mengerti, mereka pun mulai mencari Sakura, Tenten mencari Sakura dikamarnya dan dihalaman belakang namun tak ada, Kakashi yang mencari dilantai atas rumah juga tak menemukan Sakura.

"kalian cepat kemari!" teriak Ino dari arah ruang tv, Kakashi, dan Tenten pun menghampiri Ino, "ada apa Ino?" tanya Kakashi, ino pun menunjuk sofa didepan ruang tv, disana tergeletak banyak kotak ice cream dan gelas kopi yang berceceran, belum sempat mereka meredakan kekagetan mereka Hinata berteriak dari arah kamar mandi dengan sigap semua pun menghampiri Hinata

"ada apa Hi.." belum sempat Kakashi bertanya pada Hinata, ia melihat sesuatu yang membuatnya kaget, ia melihat Sakura menenggelamkan dirinya di bathub kamar mandi dengan air yang sudah meluber karena kerannya terus dinyalakan Hinata melihatnya sambil menutup mulutnya karena syok tanpa ba-bi-bu Kakashi langsung menghampiri Sakura dan mematikan kerannya, diangkatnya tubuh Sakura yang membiru gaun tidur tipisnya yang berwarna ungu pun turut memperlihatkan lekukan tubuhnya, membuat pipi Kakashi merona dan canggung, namun ia pun dengan segera menggeleng-gelengkan kepalanya guna menepis rasa aneh yang ada dalam dirinya, "dia pasti sudah sekitar 5jam berendam begini, tolong ambilkan handuk untuk menutupi tubuh basahnya" pinta Kakashi seketika Ino langsung baranjak dari tempatnya untuk mengambil kan handuk, setelah di berikan pada Kakashi, Kakashi pun segera membalutkan handuk tersebut ke tubuh Sakura sambil memangku Sakura dipahanya ia mulai menekan-nekan atas dadanya merasa tak ada reaksi Kakashi memberi nafas buatan pada Sakura. Ino dan lainnya yang melihat kejadian itu langsung membelalakan mata nya terlintas rona merah menghampiri mereka.

"ada yang bisa menyetir mobil?" tanya Kakashi

"aku Sensei, ada apa memangnya?" tanya Tenten

"ini Kunci rumah ku, ambil kunci mobil di atas tv gunakan mobilku untuk mengantar Sakura kerumah sakit kalau menelpon ambulans kelamaan" kata Kakashi seraya merogoh kantong dan mengeluarkan kunci tersebut lalu menyerahkan pada Tenten, Tenten pun menerima dan segera pergi dari situ di temani Hinata.

Tak berapa lama suara klakson berbunyi, Kakashi membopong Sakura ia duduk di belakang sambil memangku kepala Sakura, Ino duduk disamping Kakashi memangku kaki Sakura sedangkan Hinata duduk didepan dan Tenten yang membawa mobil.

.

.

Seorang dokter keluar dari ruangan rawat Sakura menemui Kakashi dan yang lainnya yang sudah menunggu dari 1 jam yang lalu

"bagaimana keadaannya dok?" tanya Kakashi

"banyak air yang masuk ke paru-parunya tapi kami sudah menyedot keluar semua air itu, ia juga mengalami guncangan psikis yang hebat, tapi masa-masa kritisnya sudah lewat tinggal menunggu Nona Sakura siuman saja" terang dokter tersebut Kakashi dan yang lain pun menggumamkan terima kasih pada sang dokter sebelum dokter itu pamit pergi.

Kakashi pun menyuruh teman-teman Sakura pulang lalu ia masuk ke ruangan Sakura, dilihatnya kondisi Sakura yang tergeletak tak sadarkan diri, selang infus tampak di pergelangan tangan kiri Sakura juga selang oksigen yang terpasang dihidungnya, Kakashi berjalan mendekat menarik kursi yang berada disamping kasur Sakura dan duduk disana.

"maafkan aku selama ini Sakura, tak seharusnya aku berbuat seperti ini padamu.." gumamnya pada Sakura walaupun percuma karena Sakura belum sadar.

"maafkan aku, aku.. aku.. sebenarnya menyukaimu Sakura, tapi aku tidak bisa mengungkapkan nya padamu karena kau muridku dan pikirku hanya dengan cara seperti ini aku bisa selalu dekat dengan mu setidaknya kau ingat terus pada ku walaupun sebagai guru yang kau benci, sekali lagi maafkan aku.." gumam nya lagi setetes airmata turun dari onyx nya.

.

.

.

BRAAAAAK !

Tiba-tiba pintu ruangan Sakura terbuka, Kakashi yang baru saja 3 jam yang lalu tidur kembali setelah pindah ke sofa -karena pegal tidur dengan posisi duduk disamping ranjang Sakura-

"SAKURA!" Nampak Yamato datang dengan wajah yang luar biasa khawatir, kakak mana yang tidak khawatir mendapat kabar dari sahabat adiknya –Ino- bahwa adiknya hampir mati tenggelam di bak mandi, membuat ia langsung terbang ke konoha dari misinya di Iwa.

Kakashi yang merasa ada suara ribut-ribut pun bangun dari tidurnya seketika ia melihat Yamato yang berdiri didekat sofa, begitu juga Yamato yang melihat Kakashi.

"KAU.." teriak mereka berdua masing-masing

.

.

BUAGHH..

Yamato menonjok Kakashi sekuat tenaga pancaran murka terbaca dari wajah tampan Yamato setelah Kakashi menceritakan dengan jujur semua kejadian yang menimpa Sakura.

Kakashi terhuyung karena tonjokan Yamato, ia tak marah karena ia sadar bahwa ia salah.

Tak lama pintu ruangan Sakura terbuka, Ino yang datang sendiri kaget melihat pemandangan yang ada di depannya.

"apa-apaan ini Yamato-nii? Ya Tuhan Kakashi sensei?" ujar Ino sambil membantu Kakashi berdiri, Yamato tak menjawab pertanyaan Ino

"Demi Tuhan aku merasa menyesal karena sempat mengagumi senior seperti mu, mati saja kau Kakashi karena membuat adikku seperti itu..!" ucap Yamato dengan nada suara tinggi seraya hendak menghajar Kakashi lagi namun dengan cepat Ino menghalangi nya

"sudah Yamato-nii ini rumah sakit lagi pula kasihan Sakura, dan apa maksud omongan Yamato-nii tadi?" tanya Ino heran

"bajingan itu adalah senior ANBU ku dulu dikonoha sebelum aku dipindah tugaskan ke suna.." terangnya masih dengan wajah emosi

"aku tidak tahu kalau dia adikmu Yamato, aku minta maaf aku tak bermaksud.." belum sempat Kakashi bicara Yamato sudah memotongnya

"jadi kalau dia bukan adikku kau boleh berbuat hal nista seperti ini padanya, hah?"

"bu-bukan begitu maksudku Yamato, aku.. aku benar-benar minta maaf, aku akan segera memperbaiki nilainya.."

"tidak perlu, lagi pula bukan hanya dinilai itu saja kau berbuat salah padanya tapi semuanya dan kau tak akan bisa menebusnya dengan apapun.."

"Yamato-nii.." Ino menghampiri Yamato berusaha menenangkan nya dengan cara mengusap-usapkan lengan Yamato.

"aku akan segera membawa Sakura ke suna, biar ia tinggal disana bersama ku.." lanjut Yamato

TBC

Huaaaaah akhirnya selesai juga separuh fic saya yang nista ini..

gomen ya minna kalau cerita nya gak bagus, kecepetan atau membosankan, sy sudah berusaha sebaik mungkin, sy juga masih newbie disini (#bungkuk-bungkuk)..

untuk semua yang membaca terima kasih ya dan jangan lupa di review ya supaya membangun semangat sy untuk melanjutkan fic ini..

terima kasih..

Chipoet23 ^^