Youngmin Hell, love Kwangmin?
By : Hana Twins
Main cast :
Jo Youngmin 25 th
Jo Kwangmin 25 th
And member Boyfirend
.
.
Peringatan!
Aku hanya tergila-gila pada Jo Twins jadi biarkan imajinasi saya tertuang dalam bentuk ff/Boys Love/YAOI/INCEST/Mpreg/Hurt/Typo/Rape/DLDR!
.
.
Summary
Mereka kembar tapi memiliki sifat yang sangat berbeda. Bumi dan langit, mungkin itu perbandingan yang tepat. Youngmin yang harus bergantung pada Kwangmin adik kembarnya dan Kwangmin yang membenci sekaligus mencintai Hyungnya. Masalah pelik hingga membuahkan hubungan terlarang. Sebuah dosa...
.
.
Prolog
.
.
Sreakk..
Kreaakkk...
Kwangmin menyobek majalah BOY yang berada tepat di atas meja kerjanya. Mata tajam namja bersurai hitam itu memerah melihat sobekan gambar majalah yang tercecer di lantai ruang kerjanya.
"Jo Youngmin. Kau benar-benar bitch!"
Argghhhhkkk...
Kwangmin menyapu meja kerjanya dengan tangannya, membuat setumpuk document berlamburan jatuh kelantai.
Mendengar suara gaduh dari dalam ruang sahabatnya sekaligus temanya Jeongmin masuk dengan tergopoh, mata sipitnya menatap cemas Kwangmin.
"Ada apa lagi Kwang? Aku jengah melihatmu selalu uring-uringan tak jelas seperti ini." Namja bersurai merah gelap itu menatap sendu sahabat sekaligus atasnya. Posisinya yang menjabat sebagai sekertaris di Jo Company perusahaan milik keluarga Jo dengan Jo Kwangmin sebagai presdir.
Katakan kwangmin masih cukup muda untuk menduduki posisi itu, namun namja tampan itu terpaksa harus mengambil alih posisi jabatan mendiang appanya. Mr Jo yang meninggal dalam kecelakaan satu tahun yang lalu, membuat Kwangmin harus menduduki kursi Presdir sejak usianya 24 tahun.
Kenapa Kwangmin dan bukan Youngmin yang notabenya adalah hyung. Itu karena Kwangmin lebih pintar dan mewarisi jiwa bisnis Mr Jo, di tambah namja tampan bertubuh tinggi itu lulusan management bisnis berbeda dengan Youngmin yang berprofesi sebagai model papan atas. Dan profesi hyung cantiknya itu lah yang sering membuat Kwangmin uring-uringan.
Meskipun mereka kembar namun orang-orang selalu mengatakan jika Kwangmin tampan sedangkan Youngmin cantik. Dan hal itu di benarkan oleh Kwangmin sendiri.
Dirinya sendiri seakan terhipnotis saat menatap mata bulat jernih hyungnya, kulitnya yang putih dan terasa lembut sekaligus halus saat di sentuh. Jelas Kwangmin pernah menyentuhnya mengingat mereka kembar hanya saja itu sudah lama, terakhir saat keduanya masih duduk di bangku junior high school.
Jeongmin melirik sobekan majalah yang tercecer di lantai, namja berwajah feminim itu menghela nafas panjang, tentu saja Kwangmin marah besar saat melihat cover majalah itu. Majalah pria dewasa di mana yang menjadi cover depan adalah Youngmin saudara kembar sahabatnya, dengan pose yang tidak bisa di bilang biasa-biasa saja.
Namja cantik bersurai blonde sedikit panjang itu, berpose dengan nakal menggigit jari telunjuknya dan di sertai dengan mengedipkan sebelah matanya. Bibir penuh nan merahnya terlihat begitu menggoda. Pose full body duduk di sofa merah berukiran klasik dengan kemeja putih transparan membungkus tubuh indahnya, bahkan underware hitam itu membayang di balik kemeja tipisnya. Paha mulus dan kaki jenjang yang di biarkan telanjang bebas. Sungguh cover majalah yang mampu membuat namja horny seketika. Tak heran jika majalah BOY, majalah yang terkenal di kalangan gay itu laris manis bulan ini. Itu karena Jo Youngmin yang menjadi model utama bulan ini dan tentunya di dalamnya di penuhi dengan semua artikel namja cantik itu.
Jo Youngmin sang model berwajah androgini, meskipun namja tapi kecantikan dan kemolekan tubuhnya mengalhkan yeoja sekalipun. Hingga tak jarang sosok indah itu begitu di gilai namja. Kariernya sebagai model juga begitu cemerlang.
"Tidakkah dia terlihat murahan.." Kwangmin bicara datar, mata tajamnya menatap datar ke kaca tranparan samping meja kerjanya. Menatap hamparan langit biru yang terlihat mulai di selimuti awan gelap, sepertinya sebentar lagi akan turun hujan.
"Kau tau itu hanya tuntutan profesi, kau lebih mengenal bagaimana pribadi hyungmu bukan?" Jeongmin menghepaskan pantatnya pada sofa panjang di sudut ruangan.
"Aku sudah tidak mengenalnya sejak lima tahun lalu.." Kwangmin bicara datar,
"Dan kau yang menjauhinya, hal itu yang membuat kau tidak lagi mengenali pribadi Youngmin." Jeongmin menatap intens Kwangmin yang kini merubah posisi duduknya jadi bersandar di kursi empuk presdirnya. Namja tampan itu memejamkan matanya, membiarkan sahabat baiknya bertindak sesuka hatinya, tanpa mau perduli yang jelas Kwangmin tenggelam dalam pemikiran dan kegelisahanya sendiri.
'Aku menjauhimu, karena aku mencintaimu hyung... aku takut kau akan jijik padaku jika mengetahui saudara kembarmu sendiri menyimpan perasaan pada hyungnya sendiri. Tapi, ternyata kau mengetahui perasaanku tapi kenapa kau pura-pura tidak tau... tidak ada yang lebih sakit dari pada rasa terabaikan. Sekarang aku Jo Kwangmin yang memegang kendali, aku akan membuatmu menjadi miliku hyung, bahkan aku tidak perduli sekalipun kau menolakku. Karena Kau milikku Jo Youngmin.'
.
.
.
Malam yang dingin semakin memeluk,hujan deras sedang mengguyur kota Seoul membuat siapapun enggan berada di jalan, dan lebih memilih tinggal di dalam ruangan.
Apartemen megah dengan tulisan permanen yang tercetak jelas di atas gedungnya JANUS Apartemen. Bangunan megah bertembok beton dingin dengan cat putih pucat itu seakan mewakili kebekuan hati penghuninya.
Jeritan dan tangisan pilu di dalamnya tak pernah terdengar sampai ke luar. Bahkan sekalipun jika ada yang tau, maka tidak ada yang bisa di laukan selain hanya diam dan pura-pura tidak tau. Karena tangis pilu dan jerit kesakitan itu berasal dari kamar terlit milik keluarga Jo. Apartemen terletak di lantai 20 dengan lokasi paling luas di banding penyewa lainya. Jo Kwangin sang presdir Jo Company yang tinggal di dalamnya bersama saudara kembarnya Jo Youngmin.
.
.
.
"Hikss... Kwang... jebbal.. appoyo.. hikss... hentikaknnn..." mata bulat itu tak henti-hentinya mengalirkan kristal bening hingga membuat sepasang mata indah itu sudah sembab, bibinya yang sudah robek bergetar takut.
"Bitch.. murahan... shhh... siapa saja namja yang sudah merasuki mu hah? Berapa banyak? Siapa saja yang sudah mencicipi tubuh mu Jo Youngmin? KATAKAN!"
Kwangin menatap nyalang namja cantik yang berada di bawah tubuhnya, dengan gerakan brutal namja tampan itu semakin intens menghentak-hentakkan miliknya di rectum sempit namja cantik yang sudah tak berdaya di bawah kuasanya.
"Ania... ti-dak..ugghh adaa...hikkss..."
Youngmin membanting wajahnya kekiri kanan bantal yang menjadi alas kepalanya. Tanganya mencengkram erat seprai putih yang sudah tercemar noda merah dan cairan lengket yang tak lain adalah sperma miliknya. Wajah cantiknya terlihat sangat mengenaskan, peluh terus membanjiri tubuh putih pucatnya yang telah di penuhi kismarks bahkan dua nipplenya terluka dan mengeluarkan darah segar akibat gigitan Kwangmin adik kembarnya.
Yah, ini kali keduanya adik kembarnya menyetubuhinya dengan brutal. Sungguh tidak hanya fisiknya yang sakit namun hatinya jauh lebih meradang. Bagaimana mungkin adiknya yang begitu di sayangminya tega melakukanya layaknya seorang pelacur murahan. Saudara yang sedarah yang lahir enam menit setelah dirinya lahir kedunia, memperlakukanya dengan kejam, melontarkan cacian dan hinaan yang selalu mampu mengoyak hatinya.
"TIDAK KATAMU HAH!... aku yakin fotografer dan presdir majalah BOY sudah merasakan holemu ini sshh... dasar bitch!" Kwangmin mengumpat di sela hujamanya. Namja tampan itu sangat merasa kesal pada hyungnya karena telah berani berpose menatang, memaerkan lekuk tubuhnya. Kwangmin tidak rela miliknya menjadi tontonan umum. Youngmin hanya miliknya milik Jo Kwangmin dan hal itu mutlak.
"Hanya kau yang menyentuhku kwangie... kau... hiksss... tidak ada yang lain.. hikss.. jebbal sakittt... kwan... hentikan hohh..."
Youngmin merasakn kepalanya pusing, hingga pengelihatanya memburam. Tubuhnya seakan mati rasa, sudah tiga jam Kwangmin menyetubuhinya dengan brutal, hingga membuat rectumnya terasa terbakar. Namun tidak ada tanda-tanda jika adik kembarnya akan menyudahi penyiksaanya. Yah, penyiksaan namja cantik itu, membenci saat dirinya di setubuhi oleh adik kandungnya. Mereka sedarah bahkan kembar, apa yang tengah di lakukan mereka adalah sebuah dosa besar yang di kutuk tuhan. Namun apa daya, Youngmin tak cukup kuat menolak setiap pelecehan yang di lakukan adiknya pada tubuhnya.
"Kwanggiee..."
Mata indah itu akhirnya terpejam, namja cantik itu jatuh pingsan setelah tak kuat merasakan sakit di sekujur tubuhnya, terutama di bagian rectumnya yang masih setia di hujam junior Kwangmin yang entah kenapa bisa berukuran lebih besar dari miliknya, bahkan warna kulit adiknya lebih coklat berbeda dengan kulitnya yang berwarna putih susu. Itu lah sebabnya orang-orang selalu mengatakan jika Kwangmin tampan dan jantan sementara dirinya lemah dan cantik.
"Shhh... holemu...nikmaattt... baby.. arrgggghhh..."
CROOTTTTTT!
Cairan putih kental milik kwangmin mengalir deras memenuhi hole sempit namja cantik itu, hingga meluber membasahi bedcover yang usdah tak berbentuk.
Bruk..
Kawangmin menjatuhkan tubuhnya di sisi namja cantik yang sudah dalam keadaan tak sadar diri. Bahkan posisi kedua kakinya masih terbuka lebar.
Sreakk..
Mmphh..
Kwangmin melumat sebentar bibir merah bengkak Youngmin, mata merahnya menatap tajam saudara kembarnya. Memperhatikan lekuk tubuh hyungnya yang barusan di nikmatinya. Tubuh tak berdaya yang di penuhi peluh hingga sperma.
"kau terlihat cantik Youngie Hyung."
Slep..
Kwangmin meraup cairan lengket yang tergenang di perut rata hyungnya, kemudian mengusapkan di pipi chubby namja cantik itu. Mengusapnya dengan intens.
"Jo Youngmin hanya milik Jo Kwangmin." Senyum menakutkan terukir di bibir tebal namja tampan itu.
.
.
Saat kesucian terkotori
Meratapi nasib hingga menangis pilu hanya itu yang mampu ku lakukan
Menggenggam sendiri kedua tanganku dan menumpahkan air mata di belakangmu
Aku menyayangimu..
Mengasihimu..
Begitu memanjakanmu..
Dan saat kau mengotoriku aku tetap menyayangimu..
Sampai saat titik dimana kau menghinaku, menghujamku dengan makian bak belati beracun yang menghunus tepat dijantung hingga secara perlahan memutus nafas membuatku mati perlahan-lahan
Aku tetap menyayangimu
Karena kau adikku Kwangmin
Mianhe, aku hanya bisa menyayangmimu tapi tidak bisa mencintaimu
Karena kita Kembar...
.
.
.
.
.
Ada yang suka Twincest?
Berminat? Tinggalin jejak
