PARK FAMILY MINI DIARY
Present by. Lin Shouta
Main cast:
- Byun Baekhyun
- Park Chanyeol
Support Cast:
- Kim Taehyung as child
- Jesper as child
- Jackson as child
Genre:
Family life, Marriage life, Romance, Drama
Rated:
T or M (bisa berubah seiring dengan alur wkwk)
Disclaimer:
Cerita fiksi ini adalah dari pemikiran dan khayalan receh Shouta. Do not copy-cat. Hargai kerja keras seseorang.
WARNING!
YAOI, BOYS LOVE, BOY X BOY, FUJOSHI, LAKI X LAKI. RnR!
Kalau kalian suka, silahkan di baca, jika tidak, silahkan tekan tombol back dari awal.
Summary:
Mini diary Byun Baekhyun yang menjadi seorang ibu rumah tangga dari keluarga Park, yang mengurus seorang suami serta ketiga anak nya. Susah, sedih, senang mereka lewati bersama. Kehidupan keluarga yang sempurna dan begitu harmonis yang di impikan oleh banyak orang di dunia. Baekhyun bahagia memiliki mereka. Dan mereka pun bahagia memiliki seorang malaikat yang mereka sebut sebagai "IBU" juga seorang pahlawan yang mereka sebut sebagai "AYAH"
Hope you like it! ^^
Enjoy^^
.
.
Noisy Morning.
.
.
Alarm sebuah jam weker berteriak nyaring di dalam sebuah kamar bernuansa merah maroon dan gold tersebut. Dua insan yang sedang terlelap sambil berpelukan di dalam selimut tebal berwarna merah maroon itu tidak menghiraukan teriakan alarm yang membangunkan mereka. Tunggu, sebenarnya alarm tersebut bukan di tujukan untuk keduanya, melainkan untuk seseorang yang bertubuh mungil di dalam rengkuhan seseorang yang menutupi dirinya.
Mata sipit yang awalnya terpejam akhirnya terbuka perlahan, ia menutupi mulutnya yang menguap lebar dengan telapak tangannya. Dengan susah payah ia mencoba meraih jam weker untuk mematikan dering alarmnya yang nyaring di atas meja nakas, dengan tubuh yang masih di rengkuh dengan erat oleh suaminya, tangannya terus terjulur namun karena tangannya yang terlalu pendek, ia tidak bisa mencapai jam wekernya. Ia menoleh ke belakang, menatap suaminya yang kelihatannya masih nyenyak dalam tidurnya. Tentu saja ini belum jam nya lelaki bertubuh besar dan bertelinga peri itu bangun karena jam baru menunjukkan pukul lima pagi.
Baekhyun -si lelaki bertubuh mungil- dengan perlahan melepaskan rengkuhan tangan suaminya pada pinggangnya, dengan hati-hati juga ia melepaskan tautan di tubuh bagian bawah mereka.
Plop!
"Shhh.." Tautan tubuh bagian bawah mereka terlepas karena Baekhyun dengan perlahan menarik dirinya. Baekhyun merubah posisi menjadi duduk di pinggir ranjang sekarang. Lubangnya terasa sedikit nyeri akibat permainan gilanya semalam dengan suaminya. Setelah mematikan jam wekernya, ia berniat beranjak untuk membersihkan diri dan menyiapkan sarapan untuk keluarga kecilnya. Ketika Baekhyun baru saja ingin berdiri, tubuhnya ditarik ke belakang secara tiba-tiba.
Grep
Bruk
Baekhyun tertidur kembali di atas ranjang akibat tarikan tersebut dan sebuah tubuh yang atletis sudah mengurung dirinya.
"Kau mau bangun dan meninggalkanku begitu saja?" ujar Chanyeol -sang pemilik tubuh atletis- dengan suaranya yang serak akibat baru bangun dari tidurnya. Ow! Suara itu begitu seksi di telinga Baekhyun, di tambah tubuh atletisnya yang tidak terbalut apapun sedang menindih Baekhyun, membuat pipi Baekhyun merona.
"Maafkan aku sayang, aku harus bangun lebih awal untuk mempersiapkan kebutuhan kalian pagi ini." ucap Baekhyun dengan lembut sembari mengusap lembut pipi Chanyeol.
"Tanpa ucapan selamat pagi dan morning kiss?"
Baekhyun menghela nafasnya, "Chanyeol, berapa umurmu? Ingat Chan, anakmu sudah tiga."
Chanyeol mengerutkan keningnya, "Memangnya kenapa kalau aku seorang Ayah ber-anak tiga? Tidak ada yang melarangku untuk bermesraan dengan istriku kan?"
"Baiklah baiklah, aku mengalah. Kau akan mendapatkan morning kiss mu." Baekhyun menutup pasrah matanya untuk menuruti kemauan suaminya. Dapat ia rasakan nafas hangat Chanyeol menyapu wajahnya.
Ketika bibir mereka sudah hampir bertemu, Baekhyun mendorong sedikit dada telanjang suaminya. Membuat Chanyeol geram dan hendak potes. "Ingat Chan, hanya mengecup, tidak lebih."
"Arghh!" Chanyeol menggeram kesal, dengan tidak sabaran ia meraup bibir tipis Baekhyun. Melumat bibir tipis favoritenya dengan sangat lembut, seperti mengemut sebuah permen yang kenyal.
Baekhyun sengaja tidak membalas ciuman Chanyeol, lihat saja, padahal baru tadi Baekhyun memperingati suaminya untuk hanya mengecup bibirnya saja. Tapi apa? Chanyeol malah melumat bahkan mengemut bibir bawah dan atasnya bergantian. Jika ia membalas ciuman Chanyeol, maka dapat di pastikan ia akan berakhir terburu-buru membuat sarapan untuk anak-anaknya.
Chanyeol masih melumat bibir tipis Baekhyun, bahkan ia sampai menjilati bibir tersebut. Sementara Baekhyun berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengeluarkan lenguhannya.
Cpkhh cpkkhh cppkh
Seperti itulah suara decakan ciuman mereka pagi ini. Yang biasa Chanyeol sebut dengan morning kiss. Atau mungkin dapat berubah menjadi morning french kiss kalau ia mau. Dasar Daddy Caplang Mesum. Itulah julukan Chanyeol dari anak-anaknya.
Baekhyun mendorong dada Chanyeol agar ciuman itu terlepas.
Cpkhh
"Sudah cukup Chanyeol, aku harus menyiapkan sarapan dan kebutuhan sekolah anak-anak." Ucap Baekhyun menatap wajah tampan suaminya yang sedang mengatur nafas. Sudah cukup sampai disini sebelum Baekhyun lupa diri dan membuat mereka berakhir di ranjang membuat Chanyeol terlambat kerja dan anak-anaknya akan terlambat sekolah.
Chanyeol menatap Baekhyun dengan matanya yang tajam, Baekhyun paham apa arti tatapan itu. "Satu ronde saja Baek." mohon Chanyeol.
"Tidak Chanyeol, bahkan kau sudah menghajar habis lubangku semalam. Kau tidak kasihan padaku? Seluruh tubuhku bahkan kau beri kissmark, bagaimana jika nanti anak-anak melihat?"
"Well hanya Taehyung yang sudah mengerti apa itu. Jesper dan Jackson hanya tahu kalau kau di gigit nyamuk."
"Aku harus memasak dan menyiapkan kebutuhan kalian Chanyeol, mengertilah."
Chanyeol menghela nafasnya, lalu ia beringsut ke samping tubuh Baekhyun.
"Tidurlah lagi, nanti akan kubangunkan." ujar Baekhyun dengan senyuman manisnya yang di balas anggukan oleh Chanyeol. Baekhyun menyelimuti kembali tubuh telanjang suaminya agar tidurnya kembali nyenyak.
Cup
Baekhyun mengecup lembut bibir Chanyeol. "Selamat pagi dan selamat tidur kembali bayi besarku."
Sebuah apron sudah melekat pada tubuhnya, Baekhyun sedang sibuk berkutat dengan pan, kompor dan spatulanya. Ia sedang membuat omelet cheese milk sebagai menu sarapan pagi suami dan anak-anaknya. Setelah masakannya siap, ia meletakkan peralatan makan mereka, menata piring dan gelas di meja makan. Senyum merekah di wajah cantiknya, ia bahagia menjalani kehidupannya dengan keluarga kecilnya. Ternyata menjadi seorang ibu rumah tangga tidak seburuk yang ia perkirakan dulu.
Bahkan sekarang Baekhyun sudah menjadi koki yang handal untuk keluarganya, tentunya ia sangat berterima kasih pada Kyungsoo yang sudah menjadi guru masaknya. Kerja kerasnya yang belajar memasak dengan Kyungsoo dulu kini membuahkan hasil yang luar biasa. Mengapa ia katakan kerja keras? Karena Baekhyun sama sekali tidak bisa memasak awalnya, namun ia berusaha agar bisa memasak untuk keluarganya. Tidak perduli dengan tangannya yang terluka setiap ia mencoba dan Chanyeol selalu memarahinya, menyuruhnya untuk tidak memaksakan diri. Tapi Baekhyun tidak pernah mau mendengarkan dan selalu berkata bahwa kerja kerasnya pasti akan membuahkan hasil yang baik nantinya. Lalu ucapannya terbukti sekarang, meskipun ia belum sehandal Kyungsoo dan terkadang masih bertanya soal resep pada Kyungsoo, tapi masakannya tidak mengecewakan seperti dulu saat mereka baru memulai berumah tangga. Mana mungkin ia tega membiarkan Chanyeol dan anak-anaknya terus memakan makanan instan dan selalu membeli makanan di luar? Dengan begini, hidup mereka akan terasa lebih lengkap dan menyenangkan.
Baekhyun melihat ke arah jam dinding. Pukul enam lewat seperempat pagi. Saatnya membangunkan anak dan suaminya.
Setelah ia selesai meletakkan omelet, susu dan kopi di meja makan, Baekhyun melepaskan apron nya. Ia beranjak ke kamar yang terletak di lantai dua. Kamar Taehyung, anak pertamanya yang sudah bersekolah di tingkat Senior High School.
Baekhyun mengetuk pintu kamar Taehyung. "Taehyung, bangun. Saatnya sekolah."
Tidak ada jawaban. Baekhyun mengetuk pintu kamar itu sekali lagi sampai berkali-kali. "Park Taehyung! Ayo bangun. Cepat mandi sebelum Ibu menyuruh Ayahmu membatalkan membelikan mobil yang kau mau."
"Apa?! Jangan dibatalkan! Iya bu iya aku mandi sekarang." teriak Taehyung dari dalam.
Baekhyun menggelengkan kepalanya karena sikap anak sulungnya yang tidak pernah bisa bangun pagi itu, "Kalau sudah selesai mandi, segera ke bawah. Ibu sudah menyiapkan sarapan."
"Yes mommy." Setelah mendengar jawaban itu, Baekhyun berjalan ke kamar di sebelah kamar Taehyung.
Baekhyun membuka pintu kamar bernuansa super hero tersebut. Banyak sekali miniatur spiderman, hulk, superman, batman dan lainnya. Dengan dua buah single bed kid di sisi kiri dan kanan. Single bed kid di sisi kiri yang bermotif spiderman adalah tempat tidur Jesper, sementara single bed kid di sisi kanan yang bermotif batman adalah tempat tidur Jackson. Mulai dari bantal, selimut, bantal guling dan seprai bermotif tokoh favorite mereka.
Baekhyun menghampiri Jesper terlebih dahulu, ia duduk di sisi ranjang bermotif spiderman itu. "Jesper, bangun sayang. Sudah waktunya sekolah." bisiknya di telinga anak keduanya yang wajahnya begitu mirip dengannya.
"Mmhh.." Jesper melenguh namun ia membuka mata sipitnya perlahan. Mata sayunya bertemu dengan wajah ibunya yang sedang tersenyum manis ke arahnya.
"Selamat pagi Eomma.." lirihnya sembari mengucek matanya.
"Selamat pagi Park Jesper."
Cup
Baekhyun mengecup kedua pipi anaknya yang pastinya Jesper akan protes.
"Eomma, jangan mencium Jesper lagi, Jesper sudah besar."
Nah, benar kan?
Baekhyun terkekeh geli dengan ucapan yang selalu keluar dari mulut Jesper kala ia memanjakan Jesper. "Bagi ibu kau tetap bayi ibu. Ayo cepat bangun."
Jesper bangkit dari tidurnya. "Eomma, aku bangunkan Jackson ya?" ucapnya di balas anggukan oleh Baekhyun yang sedang merapihkan ranjang Spiderman-nya.
Lalu ia segera beranjak naik ke ranjang Batman milik Jackson. "Jack, ayo bangun Jack! Kita sekolah!" teriaknya sembari menggoyang-goyangkan tubuh Jackson yang masih setia memeluk bantal guling bermotif Batman miliknya. Tapi Jackson tidak kunjung bangun, ia sedang asyik mengemut jempolnya.
Baekhyun memperhatikan interaksi lucu kedua buah hatinya. Ia menahan tawanya ketika Jesper berujar dan beracting seperti Spiderman.
"Jack, kalau Jack tidak mau bangun, Jespiderman akan melilitmu dengan jaring laba-labaku. Psyiu psyiu psyiu~" Ujar Jesper mengarahkan tangannya ala spiderman ke wajah Jackson yang jelas-jelas tidak akan mengeluarkan jaring atau apapun itu seperti yang ia katakan. Hahaha.
Jackson bangun, ia mengubah posisinya menjadi duduk. Yang lucu adalah, matanya masih terpejam dengan erat, ia masih sangat mengantuk rupanya.
"Hore mata Jack tertutup rapat karena jaring lengket dari Jespiderman!" Jesper bangkit berdiri dan berjingkrak-jingkrak di atas ranjang Jackson.
Baekhyun menghampiri keduanya, ia mengecup pipi Jackson. "Selamat pagi jagoan Eomma."
Jackson membuka matanya, "Selamat pagi Eomma."
Baekhyun melipat kedua tangannya di depan dada, ia menunjukkan sebuah pistol mainan di hadapan kedua anaknya. "Mau membangunkan monster kalian?"
Mata Jesper dan mata Jackson terbuka lebar. Dengan cepat mereka turun dari ranjang, menyambar pistol mainan dari tangan Baekhyun dan langsung berlari keluar kamar menuju kamar utama di lantai satu.
Siapa monster yang Baekhyun maksud? Tentu saja Chanyeol. Hahahaha
"Hati-hati sayang, buat monsternya mengamuk, oke?" teriaknya pada Jesper dan Jackson yang suara teriakannya sudah terdengar memekik dari kamar utama. Setelah selesai merapihkan kamar kedua anak itu, ia menutup kembali pintu kamarnya dan beranjak turun ke bawah.
"Monster! Jangan tidur saja, ayo, aku akan melawanmu." ujar Jackson yang sudah mengarahkan pistol mainannya ke arah Ayahnya yang masih tertidur.
"Monster Yoda! Menyerahlah dan jangan berpura-pura mati! Atau aku akan menembak telingamu." lanjut Jesper dengan teriakannya yang memekik.
Telinga Chanyeol rasanya kebas mendengar pekikan kedua anaknya. "Aishh Baekhyun." geramnya. Ini pasti ulah Baekhyun yang mengompor-ngompori imajinasi kedua anak kecilnya.
"Monster Yoda! Cepat bangun atau kami akan-"
"HUWAAAA!"
Jackson berteriak kencang karena Chanyeol menarik tubuhnya untuk di dekap ke pelukannya dan di bawa untuk tidur ke ranjang. "Jespiderman! Tolong BatmanJack! Monster Yoda melilit tubuh Njack dengan tentakelnya!"
Chanyeol terkikik di tengah tidurnya mendengar kalimat lucu yang di lontarkan anaknya.
"Hyaa! Monster Yoda jelek, lepaskan adikku! Psyiu psyiu psyiu!" Jesper berteriak sembari mengarahkan pistol mainannya ke arah telinga Chanyeol. "Bertahanlah BatmanJack, aku akan menyelamatkanmu."
Dengan kalimat itu, Jesper menggigit telinga peri Chanyeol.
"AAARGGHHH" Chanyeol berteriak merasakan sakit di telinganya. Akhirnya ia menyerah dan bangun sembari memegangi telinganya yang terdapat cetakan gigi dan memerah karena ulah Jesper.
"Huwaaaa monsternya bangun! Jack ayo lari!" Jesper dan Jack berlari keluar kamar meninggalkan ayahnya yang meringis kesakitan.
"Semuanya selamatkan diri kalian! Monster Yodanya bangun!" teriak Jackson yang entah berteriak pada siapa. Hahahaha.
"Selamat pagi Eomma."
Cup
Taehyung mengecup pipi Baekhyun lalu duduk di salah satu kursi meja makan.
"Selamat pagi tampan." Balas Baekhyun sembari menyendokkan satu buah omelet yang tadi ia buat untuk Taehyung dan menuangkan segelas susu untuknya. Baekhyun melirik ikatan dasi sekolah yang Taehyung kenakan. "Kau sudah besar, tapi masih tidak bisa memakai dasi yang benar."
Taehyung yang baru saja ingin meneguk susu mengurungkan niatnya, ia melihat ke arah dasinya. "Hehe, biarkan saja Eomma. Ini keren."
"Apanya yang keren? Kau ingin mengikuti jejak Ayahmu yang dulu menjadi berandalan sekolah?"
"That's right." jawab Taehyung sembari menjentikkan jarinya.
"Ckckck, sini, biar Eomma rapihkan." Baekhyun menggeser posisi Taehyung agar menghadap dirinya. Lalu ia merapihkan dasi sekolah anaknya agar terlihat lebih rapih. "Nah kalau begini kan jadi kelihatan makin tampan."
Nanti di sekolah juga akan kucopot dasinya. Ujar Taehyung dalam hati.
Ia menatap ibunya dalam senyum, "Ada apa eomma?"
"Berapa botol parfum yang kau pakai, hm?"
Taehyung tersedak susunya, "Uhuk uhuk."
Baekhyun tersenyum meledek anaknya, "Sepertinya anak ibu sedang puber, hm?" Baekhyun menatap Taehyung yang wajahnya sudah semerah tomat itu. "Siapa nama orang yang sedang kau taksir?" Ia melipat kedua tangannya meminta penjelasan pada anaknya.
Tapi hal itu terpotong begitu saja karena Jesper dan Jackson berlarian menuju ke arahnya. "Eomma kami sudah membangunkan monster yoda nya!" teriak keduanya sambil melakukan gerakan hormat kepada sang komandan di hadapan Baekhyun.
"Kerja bagus Jespiderman dan BatmanJack! Sekarang kalian harus mandi dan sekolah, mengerti?"
"Ayayay Kapten!" sahut keduanya, mereka meletakkan sembarangan pistol mainan mereka dan langsung berlari menuju kamar mandi, di ikuti oleh Baekhyun.
Taehyung menghela nafas sembari mengelus dadanya. Untung saja ia tidak perlu menjawab pertanyaan ibunya yang selalu ingin tahu itu.
"Ingat Taehyung, bawa orang itu main kerumah atau ibu akan mencari tahu ke sekolahmu, hehe." ucap Baekhyun dari balik pintu dapur sembari mengedipkan matanya ke arah Taehyung.
"Heol.."
Jesper, Jackson dan Taehyung sudah siap di meja makan menunggu Ayahnya keluar dari kamar. Mereka bertiga sudah lengkap dengan atribut sekolahnya.
"Eomma, Appa lama sekali. Njack lapar." protes Jackson sambil mengelus-elus perutnya.
Baekhyun bangun dari duduknya, "Eomma akan melihat Appa di kamar, kalian minum susu kalian dulu." ucapnya lalu melangkah ke kamar.
Baekhyun membuka pintu kamarnya, "Chan?"
Chanyeol menoleh, tebak apa yang sedang ia lakukan? Chanyeol sedang berdiri di depan cermin, rupanya ia sedang berusaha memakai dasi dengan tangannya sendiri.
"Astaga, maaf sayang aku lupa memakaikanmu dasi." ujar Baekhyun yang segera menghampiri Chanyeol.
"Kau terlalu sibuk dengan anakmu sampai melupakan suamimu, ckck."
"Yah, bicara apa kau ini hm?" Baekhyun mengecup bibir Chanyeol kilat lalu mulai memasangkan dasi pada kerah kemeja hitam Chanyeol. Tangan lentiknya bergerak dengan lincah dan telaten.
Chanyeol menunduk menatap istrinya yang notabene lebih pendek darinya. Ia tersenyum. Dalam hati ia mensyukuri karunia yang Tuhan kirimkan padanya untuk memiliki istri cantik seperti Baekhyun dan membangun keluarga kecil bersamanya. Tidak ada yang ia butuhkan saat ini selain kebahagian keluarga kecilnya.
"Nah sudah selesai." ucap Baekhyun. Ia mendongak menatap manik hitam yang sedang menatapnya dengan intens. Tampilan Chanyeol yang akan pergi ke kantor adalah salah satu favoritenya. Rambut Chanyeol yang rapih dan poninya di tata ke atas, menampilkan kening, alis dan mata hazelnya yang bulat. Mata favorite Baekhyun yang hanya dituruni pada anak ketiganya, Jackson. Chanyeol yang memakai setelan jas dan kemeja yang sudah ia siapkan adalah pemandangan yang sangat Baekhyun sukai. Suaminya terlihat gagah juga berwibawa. Ia tersenyum sembari mengusap-usap dada suaminya.
"Ceo Park memang tampan, tapi sayangnya ia tidak bisa memakai dasi sendiri." ujar Baekhyun yang membuat Chanyeol terkekeh.
"Untuk apa aku memakai dasi sendiri jika ada tangan cantik seseorang yang akan dengan suka rela membuatkan dasi untukku?"
"Aish! Gombal." Baekhyun bersungut, ia memukul pelan dada Chanyeol.
"Hahaha, baiklah baiklah. Ayo ke meja makan, aku takut terlambat mengantar anak-anak." ucap Chanyeol lalu menarik tangan Baekhyun.
"Selamat pagi jagoan-jagoan Appa!"
"Appa lama sekali sih, Njack lapar." Protes Jackson.
"Jesper juga lapar, Appa. Phiyung bilang kalau mau makan, kita harus menunggu Appa." itu suara Jesper.
Baekhyun dan Chanyeol duduk di kursi meja makan, Baekhyun menyendokkan omelet ke piring Chanyeol.
Chanyeol mengerutkan keningnya, "Phiyung? Siapa phiyung?"
"Hyung!" teriak Jesper dan Jackson bersamaan dengan jari telunjuknya yang mengarah pada Taehyung. Taehyung terlonjak dengan teriakan kedua adiknya. Entahlah ini kali keberapa mereka membuat telinga Taehyung terasa kebas.
"Phiyung?" tanya Baekhyun.
"Eum." Jackson menganggukan kepalanya lucu.
"Kata Phiyung, Njack dan Njess harus memanggil hyung dengan nama V, tapi Njes dan Njack mengucapkannya Phiyung." jelas si anak kedua keluarga Park dengan mulutnya yang belepotan mayonaise.
"Aish, namaku jadi jelek kalau di sebutkan mereka." keluh Taehyung.
Pletak!
Baekhyun menjitak kepala Taehyung, "Adikmu masih kecil dan kau sudah mengajarkannya yang aneh-aneh."
Taehyung mengusap-usap kepalanya yang terkena bogem mentah di pagi hari, "Aish Eomma. Justru nama itu keren. Mereka seharusnya lebih mudah memanggilku dengan nama itu. Tapi dugaanku meleset."
"Sudah sudah, habiskan makananmu Taehyung, nanti kita terlambat." ujar Chanyeol.
Baekhyun mengantar suami dan anak-anaknya sampai ke depan pintu. Mereka sudah akan berangkat, Chanyeol akan mengantarkan anak-anaknya sampai ke sekolah dulu baru ia akan ke kantornya.
"Yeay sekolah! Jesper mau ketemu Ziyu!" Jesper berjingkrak-jingkrak di halaman rumahnya. Anak keduanya ini memang paling cerewet dan hyperaktif. Sifat dan sikapnya sangat menuruni ibunya.
"Jesper jangan terus berjingkrak seperti itu, nanti kau jatuh." Baekhyun memperingati anak keduanya. Tangan kanannya menggandeng tangan kecil Jackson sementara tangan kirinya membawa tas kerja Chanyeol.
"Ia mirip denganmu dan Taehyung. Tidak bisa diam." ujar Chanyeol. Sementara Baekhyun terkekeh.
"Baiklah, segeralah berangkat. Sudah pukul tujuh." Ia berjongkok lalu memanggil anak-anaknya. "Jesper, Jackson, Taehyung. Ayo cium Eomma dulu."
"Sebentar Eomma." jawab Taehyung yang masih mengikat tali sepatunya.
"Yeay cium Eomma!" teriak Jackson dan Jesper yang langsung menubruk kedua pipi Baekhyun.
CUP!
Jesper memperhatikan leher ibunya, ia mengusap bercak keunguan yang tercetak disana. "Eomma di gigit nyamuk lagi ya?"
Baekhyun membulatkan matanya, ia menghadap ke arah Chanyeol yang sedang menahan tawanya.
"Eomma! Bercak ungunya banyak sekali di leher eomma, nyamuknya banyak sekali ya?" sahut Jackson.
Baekhyun bingung bagaimana menjawabnya. Ia hanya memberi kode pada Chanyeol lewat matanya agar mengangkat suara.
"Semalam nyamuknya banyak sekali sayang, lihat, Appa juga di gigit nyamuk." Chanyeol menunjukkan bercak keunguan di balik kerah kemejanya pada kedua anaknya. Tentunya kalian tahu siapa yang membuat bercak tersebut di leher Chanyeol. Haha.
Jesper dan Jackson mengangguk, "tapi Njack tidak di gigit nyamuk, Njes di gigit nyamuk tidak?" Jackson memeriksa leher kakak laki-lakinya.
"Njes juga tidak di gigit nyamuk." Jesper menggeleng. Lalu Jesper menarik tangan kakak sulungnya yang sudah selesai memakai sepatu itu. "Phiyung, Phiyung di gigit nyamuk tidak?"
"Tidak Njes." jawab Taehyung singkat sehabis mengecup pipi Eommanya.
"Kenapa hanya Eomma dan Appa yang di gigit nyamuk?" tanya Jackson.
"Aish sudah, ayo ikut Hyung masuk ke mobil." Taehyung jengah dengan kecerewetan kedua adiknya. Lalu keduanya menurut, menggenggam tangan kakak laki-lakinya menuju mobil.
Sementara Baekhyun menatap sebal ke arah Chanyeol. "Sudah kubilang jangan memberi tanda di leherku, kedua anakmu itu pasti selalu bertanya, tahu!"
Chanyeol terkekeh, "Lehermu itu selalu terasa nikmat, jadi jangan salahkan aku."
"Chanyeol!"
"Oke, oke lain kali aku akan menahan diri." Chanyeol maju selangkah untuk meraih tengkuk Baekhyun. Ia membawa Baekhyun pada ciuman kembali. Di depan anak-anaknya jika kalian ingat.
Cup
"Mpphhh.."
Chanyeol melumat bibir Baekhyun dengan kasar. Ia memiringkan kepala. Lalu ia menggigit bibir Baekhyun dengan gemas, membuat Baekhyun menjerit tertahan dan membuka mulutnya. Chanyeol memanfaatkan hal itu untuk melesakkan lidahnya. Lidahnya menelusuri rongga mulut Baekhyun, melilit-lilit lidah Baekhyun dan menghisapnya sesekali.
Cppkkkhh cpphh cppkkhh
"Mmhhh.." Baekhyun tanpa sadar melenguh. Ia mencoba mendorong dada Chanyeol. Namun Chanyeol tidak juga mau melepaskan pagutan basah mereka. Chanyeol sedang sibuk meraup dan menghisap lidah Baekhyun dengan ganas. Ia tidak bisa berhenti untuk menghabisi bibir tipis favoritenya itu.
"Eomma! Appa!" teriak Taehyung dari depan mobil. Ia sedang kerepotan menutupi mata kedua adiknya yang tiba-tiba saja tidak mau masuk ke dalam mobil karena melihat adegan panas kedua orang tuanya. "Aish sebenarnya apa yang mereka pikirkan?!"
Baekhyun refleks mendorong Chanyeol sekuat tenaganya, membuat ciuman panas mereka terlepas.
Cpkkh
Baekhyun dan Chanyeol mengatur nafasnya. Mata mereka bertemu.
Chanyeol mengusap sudut bibir Baekhyun yang terdapat sedikit liur disana, "Aku berangkat, sayang."
"Daddy Caplang Mesum!" teriakan Taehyung kembali terdengar memperingati Ayahnya.
"Ya ya Taehyung, sebentar lagi."
Cup
Chanyeol mengecup kening Baekhyun dengan lembut. "Hati-hati di jalan Daddy."
Tak lama kemudian, mobil hitam Chanyeol sudah melesat keluar gerbang kediaman keluarga Park. Bergabung dengan ramainya mobil dan motor yang memenuhi jalan raya Kota Seoul.
.
Kira-kira seperti itulah kehidupan pagi hari keluarga Park. Berisik namun penuh dengan kebahagiaan. Menyenangkan bukan? Dan jangan lupakan kemesuman seorang Park Chanyeol. Hahaha.
END OR TBC?
Heloooo readers-nim /bow/
Ehh shouta dateng lagi:') plis jangan bosen ya:')
Cerita baru lagi nih, kalian mau ini di lanjut atau cukup sampe sini aja Park Family nya?
REVIEW JUSEYO~~
butuh banget kritik dan saran nya yang membangun yah. Buat semangat ada yang berminat sama ff aku atau engga? hehe
Thankyou!
With love,
Jung Shouta.
