Author : SEJAK KAPAN SAYA AKTIF DI FANDOM INI? !

America : Umm... entahlah

Author : dan saya kembali dengan cerita baru...

America : Yang pasti...

Disclaimer : Hetalia milik Hima-papa seorang

Warning : Nyotalia, ada pair HetaliaxNyotalia (khususnya Americaxfem!America), typo (yang selalu kelewat) dll.


Hai, namaku adalah Amelia F. Jones. Sebenarnya F itu kepanjangan dari Franklin, tapi karena terlalu panjang jadi kusingkat saja. Aku adalah seorang perempuan kelahiran Brooklyn tanggal 04 Juli 1993. Aku masih menjadi mahasiswa jurusan arkeologi. Aku juga bekerja paruh waktu di tempat makan cepat saji untuk membiayai kehidupanku, kuliah? Aku mendapat beasiswa. Ayahku meninggal karena peristiwa 9/11 dimana pesawat komersial menabrak WTC. Ibuku? Beliau meninggal karena penyakit kanker dua tahun yang lalu.

Tanpa siapapun yang menopang biayaku, tentu aku mencari pemasukan. Untungnya, pemilik makanan cepat saji tempat sekarang kerja itu baik sehingga aku bisa bekerja. Oh ya, bahkan terkadang aku boleh makan siang disitu juga, jadi pengeluaranku berkurang hehe.

Sekarang jam dua siang dan itu artinya aku masih bekerja. Kali ini ada pesanan sehingga aku yang diharuskan mengantar. Aku sebenarnya malas, tapi mengingat kebaikan Mr. Zack (pemilik rumah makan tempat saji dimana aku bekerja, duh) aku lakukan saja. Pesanan yang kuantar hanyalah makanan saji biasa berisi burger, kentang goreng serta minuman ringan. Menaiki sepeda, kubawa pesanan itu menuju tempat tujuannya.

Dengan cepat kukayuh sepedaku dan sesekali kulihat jam tangan. Karena menurut si pemesan, aku tak boleh terlambat lebih dari 30 menit. Saat aku sampai pada jalan yang macet, ternyata keberuntunganku sedang tidak memihak.

"Fu*k! Oh ayolah… tak bisakah dewi fortuna baik padaku kali ini?" Gumamku

Terpaksa aku mencari jalan alternative walaupun itu artinya aku melewati tempat yang justru banyak pejalan kaki. Membuat sedikit keributan disana-sini, jadinya aku kejaran polisi. Tanpa memperdulikan polisi-polisi itu, aku mengayuh dengan kecepatan tinggi hingga sampailah di depan sebuah gedung besar. Aku tahu dan mengenal tepat ini. Ini adalah gedung PBB!

"Serius? Orang dari PBB ada yang pesan makanan saji? Kukira mereka hanya suka makanan restoran kelas tinggi…" komentarku

Aku teringat pada pesanan dan polisi yang mengejarku. Jadilah kupercepat langkahku masuk ke gedung PBB. Sesekali aku menabrak orang-orang yang berpakaian formal sehingga aku ditatap aneh oleh mereka. Aku tak peduli sama sekali dan menuju tempat resepsi.

"Ada yang bisa kubantu, nona?" Tanya salah satu resepsionis

"Ada seseorang bernama Alfred F. Jones yang memesan makanan di rumah makan kami, katanya ia berada di lantai 34" Jawabku

"Sebentar, akan kutanyakan dulu"

Aku menunggu mendpat konfirmasi sambil sesekali melihat jam tangan. Mataku melebar saat jam ditanganku sudah kurang lima menit dari waktu yang ditentukan.

"Maaf nona, tidak ada yang namanya Alfred f. Jones disini dan lantai 34 sedang ada jam makan siang privat sehingga tak ada yang boleh masuk "

"Ta…tapi"

"Anda boleh pulang sekarang"

"Tapi tadi ada yang memesan dari sini"

Baru saja aku mengatakan hal itu, telepon dekat resepsionis yang meladeniku berdering lagi. Kali ini ia berbicara entah apa karena aku tak mendengarkan. Sesekali ia menganggukkan kepalanya. Kemudian ia menatapku.

"Nona, namamu siapa?"

"Wha? Oh, Namaku Amelia Franklin Jones"

"Baiklah nona Jones, kau boleh keatas dan tanpa membawa apa-apa"

"Maksudmu?"

"Jam tangan, telepon genggam dan benda lainnya selain pesanan diharapkan ditaruh disini"

Aku menatap aneh resepsionis tersebut, tapi kulakukan saja karena bisa-bisa aku terlambat mengantarkan pesanan ini. Kemudian aku berlari menuju lift. Untungnya lift yang kunaiki tidak ada orang, jadi kali ini keberuntungan sedang memihakku. Sesampainya di lantai 34, tak kusangka ada beberapa ruangan lagi. Aku menghela nafas lelah, sambil memegang pesanan. Untuk mencarinya, aku mengintip dari jendela atau pintu. Aku mengingat salah satunya ada yang privat. Saat melewati salah satu ruangan, aku terkejut dengan teriakan.

"FROOOG! Kembalikan scone-ku! Mau kusihir jadi kodok beneran apa? !"

"Ohohoho~ Tidak akan pernah!"

"GYAAAA! Jangan dekati aku, Russia!"

"Ve~"

"Aduuh, dimana pesananku ini, sudah terlambat lima menit"

"Miao"

Aku sweatdrop, tidak percaya akan yang kudengar. Saat aku sedang memproses apa yang terjadi, pintunya terbuka dan menabrak mukaku. Aku jatuh kebelakang dan bertemu lantai.

"Ukhh… It's hurts!" Aku tak menatap karena lebih sibuk mengelus bagian badanku yang sakit

"A…ahh, Sorry! Kukira tidak ada orang dan… apakah kau yang mengantarkan pesananku?" Orang itu kemudian mengulurkan tangannya untuk membantuku berdiri

"Maaf terlambat tuan"

Baru saja aku menatap wajahnya, pipiku merona. Hal ini karena wajahnya yang terlihat seumuran denganku dengan mata baby blue dan kacamata kotak frameless yang menghiasi kedua matanya. Pandangannya terlihat seperti anak kecil yang selalu bersemangat, namun dilain sisi ia memiliki kesan dewasa dan sangat berkuasa.

"Masuk saja karena aku malas membawa pesananku sendiri, Hahaha"

Aku sweatdrop lagi, "Baiklah"

Aku masuk dan langsung saja harga diriku ciut. Hal ini dikarenakan pakaian orang-orang disana semuanya formal. Hanya aku yang pakai pakaian seorang pelayan rumah makan. Bahkan perutku sudah sakit (itu karena perutku lemah, jadi terkadang aku sakit perut jika sudah dalam keadaaan tertekan) namun orang yang mengajakku tadi tak peduli.

"Tumben yang mengantarkan perempuan, biasanya seorang laki-laki kalau tidak salah namanya James?"

"Oh, James rekanku sedang sakit sehingga aku yang mengantar" Kutaruh pesanannya di meja dimana ia tunjukkan

"I see… Yah terima kasih atas mencoba tepat waktunya. James bahkan biasanya terlambat 10 menit bahkan lebih"

"Oh ya, namamu siapa?"

"Amelia F. Jones, panggil aku Amelia"

Tiba-tiba beberapa orang menatapku dengan wajah keheranan, aku bertambah tak nyaman.

"Whoa!, Dudette! Nama belakangmu sama denganku!"

"What? Maaf?"

"Namaku Alfred F. Jones!"

"Ahahaha" Aku tertawa garing

Telepon yang ada diruang itu berdering, seseorang mengangkat telepon itu dan kalau kuliat seorang laki-laki dengan badan kekar. Berambut pirang dengan disisir kebelakang dan bermata biru terang. Ia menganggukkan kepalanya.

"Nona, biar kutebak namamu Amelia Franklin Jones?" Tanyanya sedangkan tangannya tak lepas dari gagang telepon

"Be…benar" Jawabku ragu-ragu

"Kau dicari polisi New York karena telah melanggar 10 peraturan lalu lintas kota serta menganggu kententraman"

Mukaku berubah menjadi horror, tapi orang yang memiliki nama belakang yang sama denganku menepuk bahuku. Ia menatapku dengan pandangan optimis.

"Tenang saja, semua masalahmu pasti akan selesai hanya satu hari sehingga kau tak perlu memikirkan denda atau apapun itu! Anggap saja ini balasan terimakasihku karena kau mengantarkan makananku hanya lewat lima menit! Tapi… Bukannya namamu Amelia F. Jones?" Tak lupa jari jempolnya terangkat

"Be…benarkah? Ha… habis aku sedang mengerjakan tugas kuliah jadi sebenarnya aku sudah terlambat 20 menit untuk kembali ke kerja dan umm… Nama Franklin sering kusingkat menjdi F karena terlalu panjang, hehe" Aku menggosok lengan kiriku

"Okay!"

Aku mohon pamit, dan berlari lagi karena memang terlambat. Pasti aku akan dimarahi Mr. Zack. Memang hari ini bukan hari keberuntunganku. Dan satu lagi, aku tak tahu kalau pertemuanku dengan laki-laki dengan sifat optimis seperti anak SMA ini merubah jalan hidupku.


Author : Saya bahagia yang A bientot! dijadiin episode di season yang baru ini! Oh iya, ada yang denger lagu dari hetalia episode baru? Saya paling suka yang Tel Un Minuscule, itu bener-bener menyentuh hati

Amelia : Dia, mirip sekali denganku!

author : soalnya itu male counterpart kamu, Amelia...

Amelia : Benar juga ya

Author : ada yang mau kasih review? bitte?