Hmm... entah kenapa muncul ide cerita kaya gini ( o_o)a, jadi nikmati sajalah, kalau kurang sreg/ bagus anggap aja ini asupan tambahan untuk EliUmi tachi sekalian
Prologue : Can I?
Moscow, Rusia
Di perkirakan bahwa nanti malam berpotensi akan terjadinya badai salju, di mohon bagi para penduduk yang masih atau nanti akan ada kegiatan di harapkan untuk ber hati – hati.
"Onee chan, beruntung kita sedang dalam perjalan pulang ya?" ucap seorang gadis berambut pirang pada gadis yang duduk di sebelahnya
"ya, untung saja" jawab singkat wanita yang duduk di samping gadis itu tanpa, mengalihkan pandangannya, dari kaca bis yang mereka naiki
"Onee chan, apa kaauu.." gadis itu berhenti sejenak, seakan ragu untuk melanjutkan pertanyaannya, "masih belum melupakan.."
"aku sudah melupakannya Alisa", gadis yang berumur lebih besar telah memotong pertanyaan adiknya dengan jawabannya yang singkat, seraya dia sekarang menatap mata biru milik adik perempuannya.
Gadis pirang yang bernama Alisa itu, menatap dua pasang bola mata yang mirip seperti miliknya, hanya saja sepasang bola mata biru itu tidak pernah lagi bersinar seperti dulu, "oh, baiklah" ucapnya Dan kembali, menatap layar smartphone miliknya, sementara kakaknya, kembali menatap keluar jendela.
"lihat sayang, lautnya berkilau", bisik, seorang perempuan pada kekasihnya, Dan mereka duduk tepat di belakang Eli
Mendengar hal itu, membuat Eli mengarahkan pandangannya pada laut yang membentang tepat di sampingnya, memang sedari tadi dia menghadap keluar, namun bukan untuk menikmati pemandangan, melainkan di unakannya untuk tenggelam dalam lamunannya sendiri. Dan apa yang di katakan wanita yang ada di belakangnya memang benar, bahwa lautnya berkilau, serpihan – serpihan bunga salju yang jatuh di permukaan air laut, Dan di terpa oleh sinar dari matahari yang sudah hampir tenggelam, memperlihatkan seolah – olah, laut itu berkilau.
"Onee chan, ibu bilang, kak Jo Dan kelurganya sudah sampai di rumah kita, Dan mereka semua hanya tinggal menunggu kita" ucap Alisa, namun tidak ada jawaban dari gadis yang duduk disampingnya, "onee chan?"
Dia berkilau, laut biru…. Umi, hanya karena batinnya mengucap nama atau kata – kata itu, sudah cukup membuat dadanya terasa sesak
Seturunnya kakak beradik berambut pirang itu dari bis, tangan mereka berdua membawa hasil belanjaan mereka, untuk acara besar setibanya mereka di rumah nanti, Dan acara besar itu adalah, pertunangan antara Joaness Nickymanov seorang pengusaha muda
berdarah Rusia asli, dengan Ayase Eli, seorang mantan ballerina berdarah Jepang, Dan seperempat Rusia.
"nee, Alisa" panggil Eli kepada gadis yang berjalan di sampingnya
"iya, one chan?"
"menurutmu, apakah mungkin jikalau roh bisa terbang pergi kemanapun dia mau, Dan meninggalkan tubuhnya, namun di sisi lain dia juga belum mati", tanyanya, seraya dia menghadap ke langit di atasnya, langit sudah berubah menjadi hitam, perlahan – lahan mulai menurunkan serpihan – serpihan putih dari dalamnya
"hmm" Alisa hanya menggumam dan menutup kedua matanya, Dan mengernyitkan dahinya, sampai dia membuka kedua matanya kembali untuk melihat kakaknya, "mungkin bisa jika melalui mimpi"
"mimpi ya, mungkin bisa" jawabnya seraya tersenyum pada adik perempuannya
Mereka berdua kembali berjalan, dari halte pinggiran kota yang ramai tempat mereka turun tadi, sampai masuk kedalam deretan perumahan di mana orang – orang sudah tidak seramai tadi, "Alisa, pegang ini sebentar" ucap Eli seraya menyerahkan seluruh belanjaannya pada Alisa
"e..eeh!, Oneechan" jawab kaget Alisa yang bersusah payah untuk memegang semua belanjaan
Eli berjalan ke arah anak anjing kecil yang ada di seberang mereka, anjing itu sedang berusaha untuk menarik mainan yang terkubur di tumpukan salju, Eli berjongkok di belakang anjing itu, lalu menggendong anjing itu dengan tangan kanannya sementara tangan kirinya mengambil mainan yang terkubur di tumpukan salju
"one chan, cepatlah, saljunya sudah semakin deras", teriak Alisa dari arah seberang
Eli, berusaha kembali berdiri, dengan anak anjing yang sudah ada di dekapannya, "sepertinya aku akan membawamu, pulang denganku, Dan Alisa" seluruh perhatiannya tertuju pada anak anjing yang sedang menggigit – gigit mainan, sampai – sampai dia hanya bisa mendengar Alisa secara samar – samar, Dan juga deru angin yang cukup kencang membuat suara Alisa semakin membuyar di telinga Eli
"apa kau bilang Alisa?" dia akhirnya menoleh kepada adiknya yang ada lumayan jauh di seberangnya, kedua matanya melihat ekspresi panik adiknya, seluruh belanjaan yang tadi dia pegang sudah jatuh, Dan tangannya menunjuk sesuatu dari arah belakang Eli
Deru angin berhenti sejenak, suara Alisa mulai menyatu Dan di dengar oleh telinga Eli "ONEE CHAN AWAASSS!"
Dan di saat yang sama juga terdengar suara decitan ban yang tergesek dengan tanah, Eli mengarahkan pandangannya pada apa yang di tunjuk adiknya, sekaligus menuju arah sumber decitan yang dia dengar, Dan yang kedua mata birunya lihat adalah cahaya silau yang secara cepat menghampirinya.
Nande turuk saan?!
Yaak seperti yang kalian baca adegannya mirip sama fuuka, tenang Eli nya masih ada kok, walau bukan dalam bentuk Eli (?)
