Jeongmal Mianhae, Hyung
By LittleZhao
Cast : All member EXO
Pairing : HunHan
Disclaimer : Casts are not mine, only the story is mine.
Happy reading ^_^
.
.
.
Pagi ini dorm EXO tampak sepi. Hal ini adalah hal yang aneh mengingat ada 12 orang yang tinggal di dalamnya. Di dapur, ada Kyungsoo dan Lay yang sedang memasak sarapan untuk para member lainnya. Juga ada Suho yang sedikit membantu pekerjaan mereka. Sedangkan di ruang TV sudah ada Tao dan Baekhyun yang menonton acara kartun kesukaan mereka sambil menjahili Chanyeol yang baru datang dan duduk di samping mereka dengan mata merem melek. Xiumin dan Chen masing-masing terlihat sedang membangunkan Kris dan Kai. Walaupun Chen mengerjakannya dengan malas-malasan karena dia masih ngantuk. Karena semua kegiatan tersebutpun, dorm berangsur-angsur menjadi berisik.
"Lay-hyung, susu untuk Kai dan Sehun jangan terlalu manis lagi ya. Ya! Suho-hyung apa yang kau lakukan dengan roti itu!? Selainya terlalu banyak. "
"Suho-hyung, kenapa tanganmu gemetaran memegang roti?"
"Aa..a…aku…."
"Suho-hyung cepatlah jangan terlalu lama. Selainya jadi berceceran."
"YAAAAA! Diamlah Kyungsoo-ah aku sedang konsentrasi!"
"Baekhyun-hyung, lihat wajah Chanyeol-hyung. Itu derp yang paling hebat. Cepat foto, hyung!"
"Ne, aku ambil gambarnya sekarang."
"YA! APA YANG KALIAN LAKUKAN! Kalian mengganggu mimpi indahku!"
"Ahahaha…. Baekhyun-hyung kenapa pakai blitz mengambil foto Chanyeol-hyung. Dia jadi terbangun. Tapi itu sangat lucu hyung. Hahahaa. Ayo upload di official website."
"Ahahaha…. Ide yang bagus Tao-ah."
"YAAAAAAAA!"
"Ayo bangun namja tiang. Bangun! Atau pertumbuhanmu akan terhenti!"
"Lima menit hyung, lima menit….."
"Hai Ace, mau pergi jalan-jalan? Bagaimana kalau kita pergi keluar? Setelah itu aku akan meninggalkanmu di depan toko yang baru buka itu."
"AANIIIYAAAAAAAAA!"
"Bangunlah Kkamjong. Hoaaaamm….. "
"….."
"Heiii….. Tuan Kim Jong In….. Banguuuunlaaaah hari sudah hoaaammm… pagiiii…""
"….."
"Hoaammmmmh aku ngantuk. Bergeserlah Jong In, aku juga ingin menggunakan bantal."
Begitulah suasana dorm sekarang. Berubah drastis dari yang baru diceritakan di atas. Namun, di sisi dorm yang lain…..
"Hiks….hiks….."
Suara tangisan terdengar dari sebuah kamar. Kamar yang berpintu coklat dengan tulisan "Room 1 : D.O / LuHan / SeHun" di depannya.
"Hyung…. Mianhaeyo….."
"…."
"Hyung…hiks hiks.."
"….."
"HYUNG! JANGAN BERPURA-PURA TIDUR! AKU TAHU KAU SUDAH BANGUN SEJAK TADI!" Tiba-tiba Sehun berdiri dan berteriak membuat seisi dorm terhenti kegiatannya untuk sementara.
"Kau berani membentakku, Hun?" jawab Luhan dingin dengan posisi tertidur membelakangi Sehun.
"Hiks… bukan begitu, hyung. Aku…aku hiks….minta maaf. Jeongmal mianhae, hyung."
"Hyung sudah lelah Sehun." Masih dingin, bahkan tanpa panggilan 'Hunnie' atau 'Sehunnie'.
"Jangan berkata begitu, Hyung..hiks.. Maafkan Hunnie. Aku juga sudah … hiksss…. Aku tidak mau kita hikss..hiks… bertengkar seperti ini, Hyung."
"….." Luhan diam.
"Luhannie-hyung."
"….."
"Ha..n…Hannie…hikss…"
"Pergilah keluar kamar Sehun. Aku masih mau tidur."
"Tidak mau."
"Pergilah…"
"Tidak!"
"Sehun!"
"Tidak mau, hyung!"
"KELUAR, SEHUN! SEKARANG!"
Sehun yang mendengar bentakan Luhan langsung terdiam dan mematung. Belum pernah Luhan membentaknya sampai seperti ini.
"KENAPA KAU DIAM!? PERGILAH OH SEHUN! JANGAN GANGGU AKU!"
Tak lama kemudian terdengar suara pintu yang dibuka dan ditutup kembali. Sehun pun keluar dari kamar diiringi dengan jatuhnya air mata seseorang.
Sehun keluar kamar dengan keadaan yang acak-acakan. Kaos dan celana pendek yang ia gunakan untuk tidur sangat lecak dan terlihat basah. Mungkin karena air mata Sehun tadi. Rambut 'rainbow'-nya sangat acak-acakan. Belum lagi wajahnya yang memerah dan matanya yang sembab. Ia berjalan dengan lunglai menuju kamar mandi. Penampilannya yang seperti itu membuat hyung-hyung-nya bingung. Sampai segitu parahnya kah dampak dari 'kejadian' kemarin?
Sehun kini berada di depan wastafel. Ia menunduk. Sambil memegangi pinggiran wastafel ia menangis. Ia masih menangis. Ia bingung, kenapa ia masih secengeng ini? Ia sudah besar sekarang. Sudah 20 tahun.
"Ayolah Oh Sehun. Hikss.. Jangan jadi cengeng begini. Pabbo…! Pabbo! Hikss hiksss….."
Tak lama kemudian, ia keluar dari kamar mandi. Masih dengan wajah lesu, ia menuju ke meja makan. Ia duduk di antara kursi sudah terisi dengan para member yang ingin sarapan, termasuk Kai dan Chen yang entah bagaimana caranya bisa bangun. Namun, di sebelahnya ada kursi yang kosong.
"Maknae. Di mana, Luhanmu? Apa belum bangun?" Tiba-tiba Chanyeol bertanya namun langsung mendapat sikutan dari Baekhyun.
"Dasar tidak peka!" Baekhyun berbisik kepada Chanyeol. Sehun belum menjawab. Ia masih diam dengan wajah menunduk. Keadaan menjadi canggung.
"Eehh..eum..biar aku bangunkan dia. Kalian makanlah duluan," suara Xiumin memecah keheningan yang terjadi. Setelah Xiumin pergi, yang lain mulai makan sarapannya. Kecuali Sehun. Ia masih diam dengan bibir terkatup. Ia hanya menunduk memandangi rotinya. Tak lama kemudian, ia menengok ke sebelah kanannya. Ke arah kursi yang masih kosong itu. Ia merasa hampa, kosong tanpa adanya orang yang biasa menempati kursi itu.
Sebenarnya, member lain ingin bertanya ada apa. Namun, melihat Sehun yang begitu lesu mengurungkan niat mereka untuk bertanya. Walaupun mereka sudah tahu apa penyebab semua ini.
"Anyeong…semuanya.! Selamat pagi!" tiba-tiba terdengar suara yang sangat familiar bagi Sehun. Itu suara Luhan. Ia terlihat seperti biasanya pagi ini. Tidak terlihat raut wajah sedih ataupun bersalah yang seharusnya ia munculkan mengingat kejadian tadi pagi bersama Sehun.
Luhan berjalan menuju meja makan dan duduk di tempatnya. Namun, member lain malah melihatnya dengan heran saat dia duduk. Karena Xiumin harus pindah tempat duduk karenanya atau mungkin ia salah menempati bangku.
"Waaah…. Roti bakar. Selai apa kali ini?" Luhan langsung bertanya dan member lain mejawabnya.
"Xiumin-hyung, kau bisa membangunkan Luhan-hyung dengan mudah kali ini." Kai berbicara.
"Dia bahkan sudah keluar kamar sebelum aku mengetuk pintunya."
"Hiks…," terdengar suara tangisan dari seseorang. Seseorang yang duduk berseberangan dengan Luhan. Para member langsung menengok ke arah Sehun dan melihat ia menangis. Luhan yang melihatnya pun sebenarnya merasa iba. Namun egonya mengalahkan rasa iba itu. Member lain ingin bertanya kepada Sehun. Namun terlambat. Sehun keburu pergi menuju kamarnya lagi.
"Kalian berdua harus membicarakan ini baik-baik," suara Kris terdengar.
"Selesaikan masalah ini sebelum menjadi semakin rumit," kemudian disusul suara Suho.
Mereka berdua berbicara entah kepada siapa. Tapi yang mendengarnya pasti tahu, kalimat itu ditujukan kepada siapa.
To Be Continue
Annyeong haseyo, chingudeul, eonniedeul, oppadeul~~
My name is Zhao. I am 96 line girl. Hihi. Ini ff kedua aku setelah "Aren't We?" dengan ceritanya yang aneh. Dengan cast EXO dan yang pasti pairing utamanya HunHan. *ketauan deh kalo HunHan shipper* ^_^
Ngomong-ngomong, maaf kalo ceritanya aneh, pasaran, jelek, atau sejenisnya dan bahasanya kaku atau aneh atau sejenisnya. Soalnya aku baru kali ini buat ff. Aku masih dalam tahap pembelajaran dan butuh bimbingan. Jadi, aku mohon reviewnya juga kritik dan saran yang membangun dan bikin semangat. *kok, maksa?* ahhaha.
RnR ne? ^_^
Annyeongg…
