DISCLAIMER: saya nggak punya hak apa-apa.... yang punya tetep Masashi Kishomoto

AU, OOC, Gaje, RnR please!

Part 1:

"Ohayou Gozaimas!" seru Kiba saat tiba di depan pintu kelas XI-9 SMA Konoha High School. "Jih, udah bagus pagi ini awalnya tenang-tenang, eh tiba-tiba ada petasan banting masuk kelas..." cibir Naruto. "Lah, kaya ente nggak ribut aja sih!" balas Kiba. Murid-murid kelas itu sih udah pasrah aja kalo bakal ada adu mulut antar kedua petasan banting ini. "Udah berantemnya! Ayo inget-inget, pasti ada hal yang kalian berdua lupa kerjain semalem..." Shikamaru menengahi sambil nyengir. "Hemm... apa yah?" gumam Naruto. "Perasaan nggak ada..." lanjut Kiba.

"Eh pelaran pertama apaan sih?" Ten-Ten memcah kebisuan yang tercipta diantara kedua mahluk super berisik ini. "Eh? Pelajaran pertama?" Naruto balik bertanya dengan wajahnya yang kaya orang linglung. "Hem? Pelajaran pertama ya... Fisika kan?" lanjutnya. "Heh, fisika? OH IYA! MATI GUE BELOM NGERJAIN PR FISIKA!" lonjak Kiba, membuyarkan pikiran Naruto yang kayaknya diusir sama yang punya otak... hehe. "WADUH SIALAAAN! Shikamaru, pinjem PR fisika-lu yah, sekaliiii..... aja. Kan selama ini gue minjem punya Sakura teruus... ya? ya? ya?" Naruto berpaling ke arah cowok berambut nanas itu.

Di sisi ruangan yang lain terlihat Kiba setengah mati membujuk Hinata agar meminjamkan PR-nya. "Hinata baik deeh.... kamu mau apa? Entar aku kasih deh asal punya duit... hehe..." cengir Kiba. "Ehmm... y-yang a-ku mau ga-gak bisa dd-dibeli pake uang..." jawab Hinata dengan gugup. "Ya udah deh, dibeli pake daun bisa kan? Sekarang pinjem dooong... tuh, setengah jam lagi Sensei Tsunade mau dateng..." Hinata tertawa kecil. Tawa kecil yang tanpa sepengetahuannya menimbulkan kedamaian di hati Kiba. As long as i could, i can't dissapoint you.... batin Kiba dalam hati, tanpa sadar senyum kecil tersungging di wajahnya.

Kembali lagi ke anak berambut pirang jabrik, dia masih sibuk membujuk Shikamaru untuk meminjamkan PR-nya. "AAAH, dasar rambut nanas, pelit lagi! Nanti kalo lu mau nitipin pesen buat Temari gw gak mau nyampein loh..." ancam Naruto. Kurangajar... pikir Shikamaru. "Ya udah, tuh pertama dan terakhir kalinya, NGERTI?!" Bentak Shikamaru. "Hehe... siap Sensei!" jawab Naruto sambil cengengesan. Tanpa sadar Hinata mengarahkan matanya ke arah ninja berambut jabrik itu. Kiba menyadari arti tatapan itu, dan rona merah di wajah Hinata, dan menghela napas berat. Maybe we're not meant to be... Ia mencoba mengatur roman wajahnya agar tetap terlihat tanpa beban dan mencoba membuyarkan lamunan gadis yang duduk di sampingnya. "Hey, Hina-chan, jadi aku boleh pinjam PR-nya nggak? 15 menit lagi Tsunade Sensei dateng..." Kata-kata Kiba menurunkan pikiran Hinata yang tadi berada di awang-awang. "O-oh, t-tentu saja boleh..." Hinata kembali dari alam mimpinya.

"Yeaaah! Arigato Gozaimas yah! Hinata emang sugooiii!" Seru Kiba, berlalu sambil berusaha menutupi sakit di hatinya. Sakit yang dia tau akan amat sulit disembuhkan. Saat melihat gadis yang disukainya lebih dari empat tahun malah memilih sahabatnya dari dia. Gadis yang telah menjadi sahabt kecilnya hingga sekarang, yang menambat hatinya dengan senyumannya yang menjadi penghias hari-harinya. Hyuuga Hinata.