Soo dana™
Naruto owned by Mashashi Kishimoto dan saya tidak mengambil sepeserpun keuntungan dari meminjam character nya
.
.
.
Love
.
.
.
"SASUKE-KUUUUUUNNN! AYO KATAKAN!" teriak seorang wanita berambut pink dan bermata emerald berumur sekitar 23 tahun kepada sang suami yang berambut raven yang sekarang tengah sibuk memencet-mencet tombol remote untuk mencari saluran televise yang bagus di minggu pagi.
Sesekali pria bermata onyx yang tadi dipanggil Sasuke-kun tadi menguap dan menatap televise bosan. Ketenangan pagi yang biasa nya selalu ia dapatkan sirna begitu saja melihat kelakuan istri nya yang 'tidak-tahu-adat' dalam menggunakan mulut hanya karena hal –yang menurutnya- sepele.
"KALAU KAU TIDAK MENGATAKAN NYA! KAU TIDAK AKAN DAPAT JATAH MALAM INI! SASUKE-KUN NO BAKA!" teriak lagi wanita itu. Yang kali ini teriakan nya diserti umpatan-umpatan yang sudah jelas diperuntukkan untuk sang suami. Tanpa peduli tetangga-tetangga akan mendengar ocehan nya kini.
"Apa maumu?" Tanya si pemuda –pada akhirnya- ketika mendapati sang isteri yang tengah berdiri di depan nya sambil berkacak pinggang –siap mengomeli si bungsu Uchiha yang satu ini-
"KATAKAN!" bentak Sakura saat merasa Sasuke sedikit tidak peka akan kemarahan nya tadi.
"Apa yang harus kukatakan?" Tanya Sasuke bingung. Mendengar itu, Urat-urat kemarahan tergambar jelas di wajah nya.
"SUNGGUH! AKU TAK TAU AKU MEMILIKI KESALAHAN APA PADA KAMI-SAMA SEHINGGA IA MENJODOHKANKU DENGAN PEMUDA PANTAT AYAM BAKA MANUSIA PRA SEJARAH INI?" amuk Sakura kesal melihat kelakuan sang suami yang amat sangat tidak peka.
Manusia prasejarah? Batin Sasuke tidak terima —mana ada manusia yang tampan nya melebihi brad pitt sepertiku? Batinya narsis.
"AYO! KATAKAN KALAU KAU MENCINTAIKU!" tuntut Sakura lagi.
"Aku iri tahu melihat Ino dan Sai yang bermesraan setiap saat, bahkan di rumah sakit pun, Sai selalu saja memanjakan Ino dengan kata-kata romantic nya. Aku iri. Sedangkan aku? Tak ada yang bisa kubanggakan dari SUAMIku yang BAKA in," Sasuke merasakan urat-urat di kepalanya muncul ketika sang Isteri mengatakan baka dengan nda yang ditekankan.
"Jadi? Kau mau aku membuktikan nya,Hime?" Tanya Sasuke sambil menarik lengan Sakura tiba-tiba. Sakura terduduk di pangkuan Sasuke dan membisikkan sebuah kalimat yang membuat bulu kuduk nya merinding.
"Ngghhh… Sasu..Kehhhh~ Hentikan," ucap Sakura diselingi desahan ketika dirasanya Sasuke ehm—menjilati telinga Sakura.
"Kenapa dihentikan Sayang? Ini kan masih di awal," ucap Sasuke menggoda di telinga Sakura. Ketika dirasanya Sasuke sudah julai 'macam-macam' Sakura mengumpulkan tenaga nya dan—
DUAKKHH!
"Auww!" rintih Sasuke ketika Sakura menyikut perutnya.
"Aku bilang katakan kau mencintaiku. BUKAN menjilat telingaku," Ucap Sakura dengan mukia memerah, entah marah atau malu.
"Cih! untuk apa akumengatakan nya jika aku bisa membuktikan nya," ucap Sasuke sambil mengelus lembut perut sang Istri. Membuat Sakura Uchiha blushing.
Sakura tersenyum. Memang selama ini Sasuke tidak mengucapkan kata-kata romantic ala kamus cinta. Tapi, yang Sakura tahu dan sadari, Sasuke memberikan perhatian nya bukan dari kata-kata. Tapi dari perbuatan nya yang manis inilah ia tahu bahwa Sasuke mencintai nya lebih dari apapun di dunia ini. Dan, mengandung benih dari Uchiha Sasuke adalah salah satu bahwa Sasuke mempercayai nya sebagai ibu dari anak-anak nya kelak.
FIN
Back dengan gaje nya. Oke nggak lama-lama. Cuma minta komentar nya tentang gaya menuliskiu, masih adakah typo? Or miss typo?
Ini adalah fict terakhir saya di FFn sebelum saya benar-benar hiatus saat UN nanti. Do'akan ya teman-teman. Semoga para author, reader, maupun reviewer yang sedang mau ujian semoga diluluskan dengan nilai yang bagus, dapat SMA atau PTN yang benar-benar sesuai keinginan. Nah jaa ne~
