Fragments of Summer

YunJae and other cast (c) GOD!

A YunJae Fanfic by Nakachii

FF ini beberapa diambil dari komik dengan judul sama... :D


Aku pertama kali bertemu dengannya dimusim panas saat umurku 14 tahun…

"Waaah, disini indah sekali!" aku memandang takjub sedetik setelah aku turun dari mobilku.

"Udaranya juga segar kan, Joongie?" kudengar suara umma yang berada dibelakangku, seontak aku menatapnya dan menganggukan kepalaku mantap.

Saat itu, kakek sedang sakit, dan kami memutuskan untuk menjenguknya, sekaligus menghabiskan liburan musim panas di desa.

Kakekku dirawat di rumah sakit kecil dan kuno, untung saja penyakitnya tidak parah… jadi, sebentar lagi ia sudah bisa pulang.

"Joongie, kajja… temui kakek! Kami ingin berbicara dulu dengan dokter…" umma melepaskan genggaman tanganku, dengan cepat aku berjalan menuju tangga, mencari kamar tempat kakek dirawat.

"Kamar paling pojok…" aku bergumam sembari terus berjalan. "Nah, sampaai~" aku perlahan membuka pintu kayu dihadapanku, setelah pintu itu terbuka, dapat kulihat gundukan lumayan bersar yang ada di atas kasur. "Hm… itu dia…" dengan cepat kulangkahkan kakiku.

"KAKEEEK~ ini Jongie, cucumu yang tampan~" dengan perasaan gembira, aku menjatukan pelukanku kearah gundukan itu. Dan betapa kagetnya aku saat aku melihat seseorang yang keluar dari selimut itu, sosok itu masih muda, sosok namja muda dengan mata musang yang tajam, dan wajah kecil yang membubuhkan kesan tampan diwajahnya. Dia bukan kakek… dia…

"Oh… apa kabar cucuku~" katanya sambil merentangkan tangannya.

"Hyaaaa~"

PLAK!

"Awwwwh! Sakit!" dapat kulihat sosok kakek jadi-jadian itu mengerang kesakitan sambil memegangi pipinya yang sukses kuberikan cap tanganku.

"Kau siapa kemana kakekku!" aku menghardiknya, dengan cepat aku menjauhkan badanku darinya.

"Kau yang siapa? Tiba-tiba saja kau masuk ke kamar rawatku, seenaknya saja…" kata namja mata musang itu sambil menggaruk rambutnya.

"Jadi aku…"

"Kau salah masuk kamar!" kata-kata namja bermata musang itu mengagetkanku.

"APA? Aku be… benar minta maaf…" aku menunduk 90derajat.

Dan itulah saat pertama kali aku bertemu dengannya…

"Maaf, gara-gara aku salah masuk kamar, tidurmu jadi terganggu, dan aku sempat menamparmu…" aku menunduk lagi. "Aku benar-benar minta maaf…"

"Huh, ini benar-benar sakit tau…"

"Maaf, kalau begitu aku permisi dulu…" kataku sambil mengambil ancang-ancang untuk keluar.

"Eh! Tunggu dulu! Kau dari mana? Aku belum pernah melihatmu…" kata namja mata musang itu.

"Aku Kim Jaejoong, aku dari Seoul," kataku sambil mengalihkan pandanganku kearah manasaja.

"Hm… jadi cucu kakek Kim ya? Hehe…" kata namja itu sambil tersenyum, dan tertawa.

"Hehe?"

"Oh ya Joongie~" namja mata musang itu memanggilku, 'kok orang ini langsung sok akrab sih, memanggilku dengan sebutan itu?'

"Y… ya?" aku menatapnya.

"Sepertinya, kau harus meng-ralat kata-katamu tadi, kau cantik, bukan tampan… dan… kau harus berdiet Joongie… kakek bisa saja sakit saat kau tindih seperti tadi…"

APA MAKSUDNYA ITU?

(^o.^) Love (^o^.)

"Yak! Apa-apaan orang itu!" kataku sembari menyendokan es yang berada di genggamanku.

"Dia anak pertama dari keluarga Jung, kalau tidak salah… usianya sama denganmu…" kakek menceritakan hal sal namja mata musang itu.

"Kakek kenal?" aku menatap kakek.

"Desa ini kecil Jongie, dia sudah lama dirawat dirumah sakit ini karena sakit paru-paru. Katanya… dia sudah pernah dirawat di rumah sakit di Seoul. Tapi dipindahkan kesini, karena disini udaranya bersih" jelas kakek panjang.

'Hm… tapi ia tidak seperti orang sakit' aku berpikir sambil menggigit sendok kayu yang ku pegang.

"Tapi kau sudah terkena taring beracunnya Joongie!" kata kakek tiba-tiba.

"Hah?" sontak aku memandang kakek bingung.

"Dia… dia… dia melaporkan pada dokterkalalu kakek diam-diam membawa soju…" kata kakek dengan wajah memelas kekanakan. Kakekku ini adalah pecinta berat soju, ia masuk rumah sakit ini karena lambungnya bermasalah terlalu banyak minum soju.

'Bawa soju ke rumah sakit?'

"Itu… itu karena kakek yang salah!" aku mencoba meluruskan jalan pikir kakek sekarang.

"Tidak! Di tertawa saat kakek dimarahi oleh dokter! Dia jahat sekali!" kata kakek.

'Lantas tadi dia tertawa…' batinku.

"Pokoknya kau tidak boleh akrab dengannya!" kata kakek akhirnya.

Waktu itu aku Cuma penasaran saja…

"Kakek bilang kau jahat…" kataku setelah membuka pintu kayu itu lagi.

"Eh, kau datang lagi hari ini, ya?" namja mata musang itu menatapku, ia meletakan bukunya diatas pangkuannya.

"Begitulah, aku tidak ada kegiatan sih…" kataku sambil mendekatinya.

Tangan kecilnya…

"Kakek bilang apa?" Namja mata musang itu menatapku.

"Katanya, aku tidak boleh akrab denganmu…" kataku sambil meletakan buku yang kubawa keatas kasurnya.

"Haha… kayak anak-anak!" kata namja mata musang itu sambil tersenyum, memperlihatkan giginya yang lucu itu. "Tapi… kau masih saja datang kesini!" lanjutnya dengan wajah menyebalkan.

"Ah? Ti… tidak kok! Aku hanya lupa menanyakan namamu!" kataku mencoba memberi alasan. Aku menatap kedua matanya yang sedikit melebar karena kaget.

"Namaku, Yunho… Jung Yunho… kau bisa duduk disitu…" katanya sambil tersenyum dan menunjuk kursi disamping kasurnya dengan senyum lebar seperti biasanya.

Namja ini… mudah tersenyum…

"Ah, terimakasih..." aku duduk diatas kursi yang ia suguhkan.

"Hm… apa itu?" tanyanya.

"Apa?" kataku bingung.

"Itu buku catatan apa?" katanya sambil menunjuk buku yang ada di atas selimutnya.

"Oh, itu pekerjaan rumah liburan musim panas, aku mengerjakannya dikamar kakek." Kataku sambil mengambil buku itu.

"Wah! Lihat dong! Soalnya seperti apa? Soal ank SMP itu?" katanya sukses membuatku tercengang.

"Hah? Kau tidak tau? Memangnya kau tidak sekolah?" kataku sambil menyerahkan buku itu.

"Aku memang mendaftar, namun sejak kecil aku menghabiskan waktu dirumah sakit." Katanya sambil mengambil buku yang kuserahkan tadi.

'Berarti sakitnya parah ya…' batinku sambil menggumam.

"Melihat bunga Matahari? Di SMP juga melakukan ini?" tanyanya sambil membuka lembar selanjutnya.

"Tunggu! Ja… jangan lihat itu!" sontak aku menutupi gambar yang aku buat, gambarku memalukan… aku selalu mendapat nilai 40 saat pelajar kesenian…

Hening… yah sekarang hening…

"WAHAHAHAHAHAHA! Joo… Joongie… gambarmu hebat sekali HAHAHAHA! Bunga mawar ini benar-benar lucu!" Yunho melepas tawanya, ia tertawa hingga dapat kulihat setitik gumpalan air menggenang dimatanya.

"Uuhh! Bawel ah lagipula ini bunga Matahari! Bukan mawar!" kataku sambil mengambil buku catatan itu dari tangannya.

Kreeek…

"Hei, jangan berisik… Yunho, sudah waktunya priksa…" tiba-tiba suster masuk kekamar Yunho.

"Oh maaf," kataku berkata. "Kalau begitu… aku permisi, Yunho…" kataku, berusaha bangkit dari kursiku, meletakannya ke tempat semula.

"Ah, sampai ketemu lagi Joongie…" Yunho melihatku dengan dan senyumannya yang hangat, entah mengapa ada yang aneh dihatiku, perasaan apa ini?

"Ng… Yunho, Apa aku… boleh datang lagi?" kataku takut –takut.

Kenapa tiba-tiba aku berkata seperti itu?

Cukup lama kami dalam keadaan hening seperti ini, hingga akhirnya Yunho tersenyum.

"Tentu… mengapa tidak, aku senang kau datang Joongie," kata Yunho, mendengar itu aku tersenyum dan berjalan menuju keluar ruangan Yunho, meninggalkan Yunho yang tersenyum melihatku.

Aku tidak paham…

Tapi…

Rasanya…

Tubuh kurus dan pucat itu…

"Kakeeeek~ Joongie kembali~"

"Kau terlihat ceria sekali Joongie,"

Seperti bisa…

Menghalangi…

Sinar dari Matahari…

v

TBC

AUTHOR CUAP-CUAP:

Yosh! ini FF pertama yang author publish disini...

maaf kalo author buat Yunho sakit disini... maaf...

oh ya, Aku juga mau bilang:

"Hargai penulis baru! kami juga punya bakat!" ^^

OK! segitu aja, kitik dan pujian author terima lapang dada...

aku minta review yah, karena review kalian berpengaruh untuk kelancaran FF ini...

YANG BACA TINGGALKAN JEJAK!

V

V

V