UnNamed File
.
Disclaimer: I DO NOT OWN YU-GI-OH Character or this story!
Hehee—Author yang hanya ingin mencoba pengalaman menjadi Author pertama kali di FanFiction, dan ini adalah projek pertama saya—umm, sebenernya ini dan semua cerita yang ada dibawah bukan karangan saya, lho? Kenapa? karena idenya di dapatkan oleh Teman sekelas saya yang juga Author gila disini Litte Yagami, jadi kalau ingin bertanya kenapa saya update cerita yang ide pemikiran berada di otak orang diatas *nunjuk nama yang di bold* karena dia males update! Silahkan membawa bamboo dan bakar rumahnya rame-rame *propokator* bisa dibilang juga ini Fic Collab dengan dia, *kalo dia mau ngetik ngak nyumbang suara doank* Yah, silahkan di Enjoy~
Emm.. disini, Yugi bukan FEMALE seperti di Fic Litte Yagami, semua Chara tetap ber-Gender sama seperti di Anime.
.
MonarchShipping, Time Travel?
Hari ini… Yami duduk termenung sambil menjaga Toko Game sendirian, ya, setelah ia mendapatkan kesempatan kedua setelah duel penentuan di reruntuhan kuno itu, Thanks RA! Dia akhirnya memiliki tubuh sendiri—yah walaupun dia harus merasa sedikit tidak nyaman karena dibandingkan memiliki tubuh, ia merindukan hari-harinya menjadi roh yang menunggu Millenium Puzzle.
Sementara menunggu Yugi—Aibounya yang tentunya masih berada di Sekolah sedang menuntut ilmu, sementara Kakek yang kini pergi meneliti lagi di pegunungan Alpen selama 1 Minggu, hidup Yami seras bosan—Ia bahkan menolak jika ada yang menantangnya untuk berduel kartu atau semacamnya, Aneh memang kenapa sang Raja Duel ini menolak tantangan orang yang ditujukan kepadanya. Yami sendiri berpikir bahwa ia ingin mengistirahatkan pemikirannya sejenak dari hal-hal yang berkaitan dengan kartu maupun Duel, karena sepanjang hidupnya selalu ia lalui dengan tantangan-tantangan maut dan semacamnya itu, To save the world from evil dan beberapa yang lain.
"Haaahh…" untuk ke 200th kalinya, Yami menghela napas sambil merebahkan dirinya ke meja memperhatikan beberapa anak-anak yang kini tengah sibuk memperhatikan kartu-kartu yang ada di etalase Toko tidak sabar untuk mencobanya dalam duel, bahkan ada beberapa diantara mereka meminta saran Yami tentang deck mereka, dengan senang hati Yami membantu mereka sedikit walaupun harus ia akui ia jadi meras teringat kembali hari-hari dimana ia begitu bersemangat berapi-api saat memainkan kartu-kartu miliknya.
"Kak, Yami!" paggil seorang anak laki-laki mengenakan kaos merah
Yami menoleh kearah anak laki-laki tersebut sambil menaikan alis heran "Ada yang bisa kubantu?" tanyanya
Si anak laki-laki mengangguk sambil menunjukkan deck miliknya "Kak, Duel sama aku yuk!" sajaknya dengan semangat ditambah dengan tatapan mata yang cemerlang memohon ia agar menerima tantangannya.
Yami berpikir sejenak—kalau ia menolak tawaran itu dengan alasan ia sibuk pasti anak kecil itu akan terluka hatinya karena tawarannya ditolak, Tapi di sisi lain juga ia sedang malas untuk menerima tantangan duel saat ini, Yah, mau bagaimana lagi… Ia tidak perlu serius melawan anak kecil kan?
"Hemm… Baiklah, tapi hanya sebentar saja ya…" ucap Yami menyetujui sebelum kemudian membuka laci meja dan mengambil susunan deck yang sudah terletak dan tersimpan disana.
"Hore! Aku pasti Menang~" ucap si Anak laki-laki bergembira
Keduanya duduk diatas kursi yang saling berhadap-hadapan dengan para anak-anak kecil lainnya kini sedang melihat pertarungan keduanya, dan juga tidak ingin melewatkan untuk menyaksikan pertarungan sang Raja Duel yang legendaris itu—serangan demi serangan juga kartu demi kartu saling dikeluarkan oleh kedua belah pihak, sampai pada akhirnya—Yami mengeluarkan kartu magic Mirror Force dan menghancurkan tiga monster yang ada di arena lawan sebelum kemudian menamatkan permainan ini.
"Horeee~ Kak Yami menang~" sorak para anak lainnya senang sambil memeluk Yami layaknya ia adalah seorang babysitter di toko ini.
"S-Sugoi~ Sesuai namanya, Kak Yami memang Hebat! Lain kali aku juga akan berusaha keras untuk jadi seperti Kak Yami!" ucap si anak laki-laki berapi-api
"He—Eh, teruslah berusaha ya… Siapa namamu?" tanya Yami pada anak itu
"Kenta Shigure~ Panggil saja Kenta kak!" jawabnya
Yami mengangguk kemudian menepuk kepala anak itu sambil tersenyum "Nah, Kenta… kalau kau percaya pada kartu-kartu di deckmu itu, mungkin kau bisa menjadi Duelist yang hebat di masa depan nanti…" ucap Yami mengeluarkan kata-kata yang sellau ia ucapkan yang merupakan pedomannya saat ia bertarung melawan siapapun, Tidak peduli kau memiliki kartu sehebat apapun atau Magic Card sekuat apapun di Arena, kalau kau tidak memiliki keyakinan yang kuat kau mungkin bisa menang, tapi itu bukanlah kemenangan yang sesuangguhnya karena hanya dengan mengandalkan kekuatan bukanlah duel yang sesungguhnya, kau juga harus percaya pada setiap kartu di dalam deck yang kau susun itu—sesulit apapun, terpojok sampai yang paling terpojokpun, pasti kau akan mendapatkan jalan sesungguhnya dengan kartu-kartu yang kau percayai tersebut.
"Oke! Aku akan percaya pada Deck ini~" ucap Kenta sambil menunjukkan deck di tangannya dengan bangga kepada Yami
Dan—Karena hari sudah hampir sore, tentunya para anak-anak kini sudah pulang walaupun Yami harus memaksa mereka secara halus agar mereka mau pulang ke rumah mereka masing-masing, dan terima kasih atas duel tadi, kini ia mendapat banyak sekali tantangan dari penggemar-penggemar kecilnya di dalam daftar yang mereka tulis, sepertinya ia harus berduel melawan mereka mulai besok, hari selanjutnya dan selanjutnya.
Setelah menutup Toko, Yami segera beranjak naik ke atas menuju kamarnya dengan Yugi. Begitu melihat ranjang yang empuk ditambah dengan rasa lelah akibat berduel melawan para penantang kecilnya yang terus berlanjut itu, Yami langsung merebahkan dirinya diatas ranjang dengan bantal yang menutupi wajahnya berusaha untuk terlelap dan mendapatkan istirahat yang nyaman mala mini dan melupakan hari-hari yang melelahkan saat ini—Ah, bahkan ia juga berandai-andai kalau saja ia masih berada di dunia masa lalunya itu dan ia masih menjadi seorang Pharaoh, ia bisa bertindak sesuka hatinya, bolos rapat, menyerahkan semuanya pada Mahaad atau mungkin Seth sementara dirinya bermalas-malasan di taman Istana dengan santainya. Masa-Masa yang seharusnya ia lakukan lebih banyak saat itu…
TRIIINGGG!
Tanpa disadari oleh Yami, Millenium Puzzle yang diletakan di atas meja belajar Yugi kini bersinar dengan terangnya hingga menyelimuti ruangan kamar tersebut. Sementara Yami malah sudah terlelap di dalam tidurnya, tidak menyadari apa yang akan terjadi dengannya selanjutnya karena begitu sinar dalam Millenium Puzzle perlahan meredup, sosok Yami yang kini berada di atas ranjang juga hilang seketika entah kemana.
Panas…
Kenapa semuanya jadi panas seperti ini…
Kemana bantal dan selimut milikku?...
Yami berpikir sambil meraba-raba disekitarnya, halus—tekstur apa ini? Seperti butir-butiran yang aneh ditambah lagi hawa panas yang membuatnya serasa seperti daging steak yang dimasak setengah matang ini, padahal ia merasa selalu menyalakan AC di kamar dari pagi sampai malam atau seterusnya, jadi mana mungkin suasananya menjadi panas mendadak kalau ia selalu mengatur remote AC 16oC atau bahkan lebih turun kebawah lagi kalau perlu.
Merasa ada yang aneh, Yami langsung beranjak terduduk diatas kini pasir yang melintang dari ujung sana sampai entah kemana sejauh mata memandang, tidak menemukan apapun yang ada disekitarnya kecuali pasir dan beberapa burung pemakan bangkai yang sedang bergumul jauh di depan sana.
Mata Crymson Yami yang tadinya mungkin setengah sadar karena baru saja terbangun merasa ia berada di alam mimpinya ingin segera terbaring lagi sebelum sebuah pemikiran melintas…
Ia ada di padang pasir…
T-Tunggu!
"HAH!" sontaknya kaget sambil menengok ke kanan dan ke kiri dengan mata Crymson yang terbelalak bagaikan disambar petir Osiris yang sangat dahsyat sambil melongo melihat apa yang ada di hadapannya "WHAT THE HELL! APA YANG SEBENARNYA TERJADI!" serunya tidak percaya dengan suara oktaf yang begitu tinggi bahkan kalau bisa menggema hingga ujung sana.
Lu: And—CLIFFHANGER~ xD
Hehehehe, Mohon Kritik dan bantuannya yah semua yang berada di Fandom Yu-Gi-Oh yang sudah senpai-senpai ini, maklum saya masih Newbie dan seumur hidup belum pernah nonton YGO (miris) kecuali liad gambarnya di Mbah Gugel atau baca komiknya doank yang edisi kurang jelas. Kalau ada salah kosakata dan yang lainnya harap diberikan komentar.
By the way, kayaknya Fic ini bakal dibuat Shonen-Ai, dan Litte Yagami Osanowa yang bertanggung jawab FULL dengan rangkaian Fic ini, wajib comment yang namanya di cantumin! *nunjuk nama yg di underline*
Seperti kata nih satu orang pas di sekolah "Kita buat YAMI menderita!" *insert evil laugh*
Enjoy~
