Tittle : Leave me
Author : Yoda67
Cast : Park Chanyeol as Chanyeol
Byun Baekhyun as Baekhyun
Etc.
Genre : Hurt/Comfort,Supranatural
Rated : T+
Synopsis :
Dunia penuh dengan kepalsuan bukan? Lalu mengapa kepalsuan yang harus menguasai dunia? Apakah dunia tidak dapat memiliki kejujuran? Atau hanya kebohongan saja yang mendominasi dunia ini? Hei, apa yang kau lihat belum tentu itu adalah sebuah kebenaran yang sebenarnya dari dunia ini, karena itu banyak yang mengatakan bahwa hidup di dunia adalah sebuah sandiwara dimana hanya kita yang menjadi seorang pemain, dan biarkan dunia ini tertipu jika mereka ingin tertipu –Chanyeol&Baekhyun-
WARNING! MANY TYPO'S! KESAMAAN TEMPAT,SITUASI DAN HAL – HAL LAIN ADALAH BUKAN DISENGAJA!
INI HANYA IMAJINASI! INI HANYA FANFICTION!
SAAT MEMBACA PERHATIKAN TANGGAL,BULAN DAN HARI
DON'T LIKE DON'T READ
DO NOT PLAGIAT!
Seoul,20 Mei 2015 1:00 KST
Jam terus berdetak, menunjukkan bahwa sang waktu terus berjalan. Kini kesunyian malam menyelimuti suatu tempat nyaman dimana biasanya seseorang sudah terlelap. Sunyi itu meliputi seseorang yang sedang terjaga dan tidak sedikitpun merasakan kantuk pada indra penglihatannya. Sang indra yang menangkap cahaya itu terlihat sayu dan tak sedikitpun terlihat seperti biasanya. Mata elang tajam miliknya sama sekali hampa dan kosong dan disampingnya entah sudah berapa botol kosong minuman memabukkan itu terbuka mungkin ada 6 botol kosong di sana.
Lelaki itu hanya bisa tersenyum tipis lagi, karena ia harus menikmati rembulan dari bawah kasurnya sendirian dengan lemas bagaikan tak ingin hidup. Ia menghela nafas dan kembali merasakan dadanya terasa sangat sesak kembali kala mengingat bayangan seseorang yang sangat ia kasihi itu. Kembali ia mengingat saat dimana dirinya dan sosok yang ia kasihi tersebut menikmati anggur memabukan itu bersama. Menikmati sembari mendengarkan music dan mengunci pintu kamar yang menjadi kamar mereka berdua, dan berakhir dengan keagresifan dirinya yang berada diranjang kesayangan kedua insan yang saling mencinta itu. Senyuman orang tersebut, mata indah miliknya, bahkan hembusan nafas miliknya adalah sesuatu yang tak akan pernah bisa lelaki berkulit pucat itu lupakan dan selalu dirindukan.
Story Begin!
Kembali lelaki berparas tampan ini menyesap wine yang sangat ia sukai, tak perduli bahwa perutnya masih belum terisi apapun, ia hanya ingin menelan cairan it uterus menerus sampai kesadaran dirinya hilang entah kemana. Wajahnya yang sudah pucat bahkan semakin bertambah pucat, tak sadar dirinya merasa emosi yang memuncak didalam hati, sampai akhirnya ia melemparkan botol tersebut ke sembarang arah dan menimbulkan suara pecahan kaca yang membangunkan sedikit orang dirumah tersebut.
"PRAANG!" bunyi tersebut terus menerus terdengar seiring dengan racauan namja tampan yang berasal dari EXO tersebut.
"Sakit! Kau tau tidak?! Ini sangat sakit!" ia terus memecahkan setiap botol kosong yang telah menjadi penyalur rasa sakit pada dirinya itu.
"katakan! Katakan padaku! Hikk! katakan apa yang harus kulakukan agar sakit ini hilang!" suara yang sudah tak seperti biasa itu meracau seperti layaknya orang yang mabuk berat.
Ia memukul bagian tubuhnya yang terasa sakit dan hancur, terus menerus sampai sakit itu bukannya semakin hilang tetapi malah semakin bertambah dan semakin sesak, tak ada suara apapun yang mampu menjawab apa yang lelaki itu tanyakan, tangisanpun akhirnya pecah dan tangisan tersiksa itu semakin dan semakin keras seiring rasa sakit yang tak tetahankan, ia merasakan penyesalan yang sangat mendalam, dan tanpa berfikir panjang pria itu membenturkan keningnya pada tembok seakan tak perduli rasa sakit yang ia rasakan, ia hanya berfikir bahwa ia tak berguna dan bodoh, ia merasa bahwa dirinya bodoh dan karena kebodohannya semua ini terjadi. Lagi, ini hanya karena penyesalannya.
Sosok itu terus saja membenturkan keningnya, tak lama setelah itu tampak darah mengalir kehidung sempurna miliknya " bodoh, kau bodoh Park Chanyeol, kenapa kau melepaskan istrimu? Kenapa kau melepaskan cintamu?!" air matapun kini bercampur dengan darah yang keluar dari keningnya. "BRAKKK!" terdengar suara pintu yang didobrak paksa oleh seseorang, dan ternyata itu adalah seorang pria yang biasa dipanggil Guardian, ia menghampiri lelaki yang diketahui bernama Park Chanyeol itu dengan cepat dan paniknya, ia sempat kaget melihat keadaan chanyeol, dan dengan cepat lelaki itu menarik chanyeol dari apa yang telah ia lakukan pada dirinya dan membawa paksa chanyeol menuju kamar mandi dan menyiram chanyeol dengan air agar chanyeol sadar dengan apa yang telah ia perbuat.
"KAU KIRA DENGAN KAU MELAKUKAN INI DIA AKAN KEMBALI PADAMU HAH!" sosok yang kini memarahi chanyeol kini semakin emosi melihat keadaan darinya yang tak melawan dan terlihat tidak memiliki kekuatan untuk hidup, sosok bernama suho benar – benar kesal dengan apa yang ia temukan. Botol yang berserakan dimana – mana, ditambah chanyeol dengan kening yang berdarah. "Bangun! Bangun kau Park chanyeol!" Suho menatap chanyeol berang, ingin rasannya suho memukuli chanyeol agar dia sadar, tapi apa daya, ia tak bisa melakukan hal gegabah seperti itu.
"CIH! Bahkan kau tidak mampu kan untuk bangun dan menatapku Park!" Suho mengangkat chanyeol pelan, ia tau chanyeol kini tak sadar dan ia harus segera bertindak untuk menenangkan chanyeol kekasurnya, dan saat suho keluar tak disangka seluruh penghuni Dorm EXO memenuhi kamar milik Chanyeol tersebut, dan sang tertua yang tak lain adalah suho tak tinggal diam, iapun memapah Chanyeol bersama Sehun, dan menyiapkan kotak P3K juga air hangat untuk mengobati kening chanyeol yang terluka.
Mereka membantu chanyeol bersama, Suho adalah sosok tertua, ia adalah leader dari SuperIdol bernama EXO, sebagai seorang leader ia memiliki tanggung jawab pada seluruh member EXO dan tak terkecuali itu chanyeol. Suho memberikan perintah pada Kyungsoo untuk segera memanggil dokter pribadi EXO, dan selanjutnya ia meminta chen dan kai agar membersihkan kamar chanyeol yang sudah seperti kapal pecah, sementara chanyeol tidur dikamar kyungsoo.
Setelah chanyeol tenang dan seluruh luka dikeningnya telah diobati oleh suho, suho mengatakan pada chanyeol untuk beristirahat dan makan terlebih dahulu. Setelah chanyeol selesai makan dan membaringkan dirinya dikasur lalu tertidur, dokterpun datang, memeriksakan keadaan chanyeol dengan teliti. Sebenarnya suho merasa tidak enak karena telah memanggil dokter itu diwaktu seharusnya semua orang istirahat dan tidur, namun mau bagaimana lagi. Chanyeol telah tertidur dengan cukup tenang, walau terlihat sekali bahwa ia tidak tidur nyenyak dikarenakan merasa gelisah, disebabkan psikisnya yang sedang terguncang.
Ketika dokter selesai memeriksakan chanyeol, wajah sang dokter terlihat tidak menunjukan bahwa chanyeol tengah dalam keadaan yang sehat juga baik. suho yang melihat hal itu mengajak sang dokter untuk berbicara empat mata mengenai chanyeol. Sang dokter yang berparas tampan itu melepaskan kacamatanya saat dirinya dirasa sudah tepat untuk berbicara dengan suho dikamar milik leader EXO ini. Sang dokter menatap suho prihatin.
"chanyeol sangat terguncang psikisnya, ia mengalami luka batin yang cukup dalam, dan ini berimbas pada kesehatan tubuhnya yang tidak seperti orang sehat kebanyakan. Ia terlalu banyak minum alkohol dan ia juga tidak makan dengan teratur, ditambah lagi ia sedang mengalami Depresi, kalian harus terus memantau keadaannya, jangan lupa untuk memberikannya dukungan moral dan kusarankan kamu untuk membawanya pada seorang psikiatrist" sang dokter menjelaskan secara baik dengan suho , dan yang mendengar hal itupun hanya bisa mengangguk dan menghela nafas pada sang dokter.
"baiklah, saya dan yang lain akan melakukan hal yang terbaik pada chanyeol. Terimakasih dokter" suho tersenyum pada dokter yang sudah kurang lebih 4 tahun menjadi dokter pribadi mereka, dan sang dokterpun pergi dengan memberikan resep pada suho untuk ditebus kerumah sakit.
Keesokan harinya EXO harus siap untuk penerbangan menuju SM Town Taiwan dan menghibur para Exo-L yang berada di Taiwan. Namun chanyeol yang masih dalam keadaan kurang baik membuat seluruh member khawatir dan sehun yang mengamati chanyeolpun mendekati, dan bertanya bagaimana keadaan chanyeol, tentu saja chanyeol dalam keadaan yang kurang baik juga bisa dibilang sangat buruk. Namun karena obat yang dokter berikan itu chanyeol sedikit merasa sedikit lebih baik. Saat sampai di bandara Incheon dengan mobil Audi miliknya, chanyeol seperti biasa melihat para fans dan stalker yang berkumpul untuk mengambil foto darinya, chanyeol keluar dari mobil mewah miliknya dan melihat para fans mulai mengerubungi dirinya dan mengambil foto chanyeol. chanyeol tersenyum dengan paksa saat mereka mengelilingi dirinya, sampai akhirnya para bodyguard memberikan chanyeol jalan menuju pintu Airport, dan tak lama ia sudah berada ditengah para hyungdeulnya dan dongsaengdeul yang sudah lebih dulu berada diruang tunggu.
Tak disadari kepala chanyeol terasa sakit kembali dan ia menelungkupkan tangannya untuk menekan rasa sakit yang menyerang kepalanya kini. Dan hal itu tertangkap oleh kamera para fans juga stalker darinya, banyak yang merasa heran dan beranggapan apakah chanyeol sakit? Apakah terjadi suatu hal pada chanyeol? Itu semua bisa dianggap benar, atau lebih tepatnya ia sakit karena ulahnya sendiri yang tidak menjaga dengan baik kesehatan tubuh. Setelah itu member EXO-K dan EXO-M berjalan menuju tempat pemeriksaan dan setelah melewatinya mereka akhirnya berada dipesawat yang membawa mereka menuju Taiwan.
Sebelum pesawat lepas landas, chanyeol melihat isi ponsel miliknya sebentar, melihat apakah ada pesan dari seseorang. " 2 pesan line?" gumamnya, ia membuka pesan tersebut, "baekkie?" ia tersenyum kecil mengetahui bahwa yang mengiriminya pesan ada seseorang yang beberapa hari ini telah membuatnya kehilangan akal sehat.
-baekkie-
Yoda, kudengar kau kurang sehat ya? Jangan berbuat bodoh, dan jangan pikir aku tidak tau, makanlah yang teratur dan jangan terlalu banyak menghabiskan waktu menciptakan lagu arra? Maaf..
Chanyeol tersenyum miris melihat isi pesan dari baekhyun yang menurutnya membingungkan, ia sangat bingung harus membalas dengan kata apa, setelah melihat pesan dari 'minimi' ia beralih melihat pesan lain, hm? Ini kan dari.
-XYXyeoja-
Oppa! Jangan membuatku khawatir, makan teratur dan jangan terlalu sering begadang arra? Kesehatanmu penting, saranghae~
Chanyeol sedikit merasa mencelos kala melihat pesan keduanya, keduanya sama, mereka memiliki posisi yang sama dihati chanyeol, tapi mengapa rasanya aneh, kenapa berbeda? Ia kembali bertanya – tanya didalam hatinya, apakah benar chanyeol sudah memberikan hatinya untuk wanita yang kini sudah berstatus sebagai kekasihnya? Apa benar ia mencintai orang yang sudah menjadi cinta barunya? Sesak, hanya itu jawaban yang chanyeol rasakan kali ini, ia merasa sakit tepat dibagian dada kirinya. Chanyeol bingung dengan apa yang ia rasakan kini. Hanya rasa sesak yang menghimpit mendominasi kini, lalu ia membalas pesan itu.
-Chanyeol at kakaotalk-
Tidak usah minta maaf, terimakasih untuk perhatianmu..
-send to baekkie-
Terimakasih atas perhatianmu, kau juga..
-send to XYXyeoja-
Setelah membalas pesan dari kedua orang itu di kakaotalk, chanyeol mematikan ponselnya dan memainkan game di tab sebentar, lalu ia memutuskan tidur karena merasa lelah. Penerbangan seoul menuju Taiwan berjalan kurang lebih 6 – 7 jam sehingga ia memilih untuk istirahat, dan member lainpun melakukan hal yang sama, yaitu tidur.
Sesampainya dihotel aku langsung meletakkan koperku dikamar yang telah diberitahukan oleh suho hyung, aku membuka bajuku dan mengganti bajuku setelah mandi dan bersih, karena sesampainya ditaiwan, appa menghubungiku dan mengajakku untuk mengawasi dan berkunjung ke Caffe milikknya. Akupun langsung bergegas menuju tempat appa dan ternyata aku sudah ditunggu oleh appaku.
"appa menunggu lama?" tanyaku padanya, "tidak nak, appa baru saja sampai disini, ayo kita kedalam" jawab appa santai, dan akupun berjalan kearah yang sama dengan appa, melihat keadaan caffe dan menganalisa tempat yang nantinya akan diwariskan padaku. Appa juga menyuruhku kesini untuk mengingatkan padaku mengenai undangan pernikahan yoora nunna yang sebentar lagi akan diselenggarakan, pernikahan ini sudah direncanakan sejak lama, namun karena appa mengerti keadaanku, sehingga ia tidak begitu banyak melibatkanku dan tidak mau menyusahkanku. Setelah mengambil undangan untuk teman – temanku dan teman nunna, akupun bergegas pulang bersama appa dengan mobil dari pihak management.
"nak, ada apa?" tanya appa to the point padaku, "ya? Ah, aku tidak apa appa, tenang saja" jawabku dengan senyuman palsuku, " jangan berbohong nak, appa tau kamu sedang memiliki masalah, ya kan?" ah sepertinya aku memang tidak bisa berbohong padanya, dan setelah itu iapun langsung memelukku " tenang yeollie, disini kamu tidak sendirian, ada appa,umma dan nunnamu yang selalu mendukung dirimu nak", tangisanku akhirnya pecah, aku tak bisa lagi menahan rasa sesak ini aku tidak bisa. " maafkan aku appa, maafkan aku yang tidak bisa membahagiakan dan hanya bisa menyusahkan kalian, maafkan aku.." bisikku lirih dan appa hanya bisa menepuk punggungku pelan dan memberikan aku kekuatan untuk menghadapi semua ini.
Seandainya, seandainya aku bisa mengulang kembali semua ini. Andai aku bisa mengembalikan semuanya, aku mungkin tak akan menjadi seperti sekarang ini, dan dia, dia pasti berada dalam pelukanku. Tubuhku bergetar saat mendengar appaku sendiri berkata begini, padahal aku sangat tau, bahkan sangat tau apa yang terjadi dan menimpa mereka selama ini karenaku.
Saat sampai dihotel tempat ayah menginap akupun mengantar appa hingga loby hotel dan aku kembali kehotelku karena aku juga harus bersiap untuk esok hari perform. Saat dihotel aku langsung membaringkan tubuhku dikasur dan saat melihat mejaku, ah iya, obatku belum diminum, hah.., ini benar – benar melelahkan.
Ada satu hal yang membuatku kesal pada diriku, karena aku tau aku ini memiliki suatu kelebihan, biasanya orang menyebutnya dengan sixsense atau mungkin indigo, ya aku memiliki hal itu, awalnya aku tidak memercayai hal itu, namun aku sadar hal itu kudapatkan dari suatu kejadian dalam hidupku saat tahun 2006, ya kecelakaan yang hampir saja merenggut nyawaku dan membuat orang tuaku hampir kehilangan diriku untuk selamanya, namun pada kenyataannya aku selamat dan bisa hidup seperti sekarang.
Aku sadar bahwa perjalanan jiwaku disaat aku koma dan saat aku mengalami kematian selama kurang lebih 1 menit membuatku memiliki hal seperti ini. Ya, aku tau kalian mungkin tak akan percaya, tapi nyatanya itulah yang aku rasakan saat ini. Aku bisa melihat mereka yang sama denganku, tapi tak sembarangan orang yang bisa kubiarkan berbicara denganku, hanya orang yang menurutku percaya dan mengerti diriku juga bukan melakukan hal itu hanya untuk sekedar 'ingin tau' dan tidak memperdulikan diriku, kupikir untuk apa orang itu melakukan hal yang bukan urusannya tanpa membantuku melakukan apapun. Hanya orang yang kuanggap mereka tulus mencintaiku dan membantukulah yang kuizinkan untuk berkomunikasi lewat jiwa denganku, ya terkadang itu menguntungkan untukku karena aku bisa menemui orang yang kucintai tanpa ada batas dan waktu.
Namun itu juga merugikan diriku, karena terkadang aku merasakan hal buruk pada diriku dan tentunya pada orang disekitarku. Aku memiliki kurang lebih 10 orang dari Negara berbeda yang menjadi temanku didunia yang kami sebut dengan 'Dunia sana' ya, hanya dunia yang hanya kami saja yang mengerti dan hanya kami yang dapat melihatnya. Tapi karena emosiku yang akhir – akhir ini semakin tidak stabil, aku memutuskan untuk tidak menemui mereka semua dahulu, karena aku takut akan membahayakan mereka, kalian tau? Perjalanan jiwa itu tidak semudah yang kita bayangkan, perlu banyak energi dan perlu banyak konsentrasi untuk melakukannya.
Biasanya jika aku sedang begini, mereka akan memberikanku kekuatan dan memberikanku banyak saran. Aku akan banyak bicara pada mereka dan mengatakan isi hatiku pada mereka, namun sepertinya merekapun kecewa dan tidak ingin bertemu denganku saat ini, lalu memberdeul juga sepertinya begitu padaku, mereka tampak membiarkanku dan terkesan tidak memerdulikanku, apa karena aku begitu bodoh melepaskan baekhyun hyung? Apa karena aku telah banyak melakukan kesalahan karena telah menjahili mereka? Hah, entahlah.
Aku memiliki banyak teman di dunia sana, dan ya yang paling dekat adalah bisa disebut Minrin dan seyong, mereka adalah teman dekatku didunia sana, aku tidak pernah bertemu mereka secara personal didunia nyata, namun jika aku bertemu mereka aku akan sangat bahagia dan merasa beruntung memiliki salah satu teman seperti mereka. Minrin, ia sedikit gemuk dan manis, dia pernah hidup dalam pernikahan tetapi sayang ia memilih berpisah sepertiku dan baekhyun, dan ia sudah kuanggap saengku karena ia mendengarkan ceritaku dan kadang memberikan saran padaku, lalu ada seyong, dia adalah anak kecil(kuanggap begitu) yang pernah sekali kukira dia adalah baekhyun hyung karena aura mereka yang hampir mirip, tapi anak ini berbeda sekali dengan baekhyun hyung karena ternyata saat aku mengenalnya ia lebih mirip denganku dari segi sifat tapi entahlah ia kadang tak jelas, ia seperti memiliki sifatku dan baekhyun hyung bersamaan dan didunia nyata katanya dia seorang mahasiswi psikiater dan aku takut padanya terkadang, karena ia bisa membaca pikiranku.
Kira – kira begitulah salah satu temanku didunia sana, aku bercerita dan berkomunikasi dengan mereka jikalau aku membutuhkan seseorang, karena sahabatku belum tentu bisa selalu disisiku karena mereka itu sama sibuknya denganku. Hanya mereka yang ada jika aku sedang down dan membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, ya mereka semua, tapi sekarang aku membuat mereka kecewa dengan apa yang telah kulakukan. Pikiranku sekarang benar – benar buntu, ini karena sungmin melakukan hal yang tak pernah kupikirkan dia akan begini. Saat itu aku hanya bisa kaget dan tak bisa berkata apapun.
*Flashback*
Seoul, 19 mei 2015 19.00 KST
Saat itu aku baru saja pulang dari reality show 'ROOMATE' aku merasa sangat lelah, ya sangat lelah, karena jadwalku yang cukup padat dan kurangnya istirahat, aku juga masih merasa sedih karena baekhyun hyung baru saja mengucapkan perpisahan pada kami semua di super show terakhir, ia tampak sangat sedih, dan saat itu ia juga tampak ingin didekatku, namun janji kami yang membuatku berfikir dua kali untuk bisa didekatnya, bahkan EXO-L saja menyadari apa yang telah terjadi pada kami, Chanbaek shipper juga masih jeli jika melihat kami berdua.
Aku tidak datang kepernikahan baekhyun hyung pada 14 desember lalu karena alasan syuting roomate, padahal syuting kupercepat agar aku tidak menghadiri pernikahan mereka, dan aku mengutus keluargaku untuk menggantikanku kesana. Saat aku sudah berada dikamarku yang ada didorm aku memejamkan mataku sejenak dan merelekskan tubuhku agar tidak terlalu tegang. Dan tiba – tiba aku mendengar suara sungmin hyung.
"CHANYEOL KAU DIMANA" aku tersentak mendengar suara baekhyun hyung, beruntung dorm saat ini tak ada orang , karena semuanya memiliki jadwal, aku bergegas keluar dari kamarku dan melihat baekhyun hyung yang tidak dalam keadaan yang baik, mata yang memerah karena air mata, bibirnya kecil milikknya yang bergetar dan tubuhnya yang bergetar.
"hyung? Kau kenapa?" aku menghampirinya yang berada diruang tengah, ia bernafas bagaikan seseorang dikejar hantu. Tatapannya kosong melihatku, seakan tatapan itu menenggelamkanku kembali.
"y-yeollie, aku..,a-aku..sentuh aku yeol! Sentuh aku!" baekhyun hyung menatapku dengan tatapan yang tidak aku mengerti.
"maksudmu apa hyung? Tenanglah, aku tidak mengerti jika kau begini, bukankah kau telah memiliki dia? Lalu untuk apa kau suruh aku untuk menyentuhmu hyung?" aku memegang bahunya kasar dan mencoba mencari sesuatu yang salah dimatanya, namun yang kutemukan hanya tatapan 'sentuh aku karena aku kotor dan menjijikan'.
"sentuh aku yeol, palli" aku menatapnya dalam dan sebentar "baiklah kalau itu yang kau mau hyung, jangan menyesalinya" dan saat itu aku membawa tubuhnya kekamar 'kami' dan akupun menyentuh tubuhnya, saat itu kami kembali bersatu, kembali menyatukan tubuh kami.
-To Be Continue -
