Disclaimer : Naruto belong to Masashi Kishimoto. Plot and Storyline belong to me.

Pairing : NejiTen

Genre : Romance, AU

Rating : K+

Warning : Typo(s), OOC, dan Don't like, Don't read, sangat menerima review^.^!

~***~Sherleen10~***~~***~Sherleen10~***~~***~Sherleen10~***~

Neji's POV

Umbrella

Sore itu, langit Konoha City terlihat sangat gelap dan tak henti-hentinya menjatuhkan tetesan-tetesan hujan. Tentu saja ini sangat mengesalkan bagiku, pasalnya aku baru saja selesai mengadakan konser tunggal rutinku. Ya, aku memang rutin mengurung diri di ruang musik untuk berlatih seorang diri dan itu sudah menjadi kebiasaan.

Sekedar info saja, aku adalah seorang anggota band Five Eagles-band sekolahku-Konoha Academy. Dari namanya saja sudah ketahuan kan berapa jumlah anggotanya? Semuanya ada 5 orang dan posisiku sebagai seorang drummer.

Jadi disinilah aku sekarang, terjebak menunggu hujan di halte bus persis di sebelah sekolah. Aku benci hujan apalagi jika itu mengganggu jam pulangku.

Satu persatu, orang yang ikut menunggu hujan bersamaku mulai meninggalkan halte itu, entah mereka menaiki bus yang datang atau memutuskan untuk menerobos hujan. Tentu saja aku bukan orang bodoh yang bersedia ikut menerobos dan berakhir kebasahan. Sampai akhirnya, seorang gadis datang dan ikut menunggu disini bersamaku. Sepertinya ia juga siswi di sekolah yang sama denganku.

Cantik. Itulah kesan pertama yang ku dapat. Bagaimana bisa aku tak menyadari ada mahluk secantik ini di sekolah?

"Ano, bukankah kau Hyuuga Neji? Siswa kelas 2A kan?" tanya gadis itu

"Hn, kau mengenalku?"

"Tentu saja, kenalkan, aku Liu Tenten." Jawab gadis itu ramah

"Ah, Liu Tenten? Kelas 2B? Salam kenal."

"Kau mengenalku?"

"Banyak orang di kelasku sering menyebut-nyebut namamu."

"Hongto? Ternyata aku sedikit populer." Jawab Tenten diselingi tawa

Yup lebih tepatnya digosipi laki-laki lajang dikelasku. Gumam Neji dalam hati

"Neji, sebenarnya aku membawa payung, mau ikut pulang bersama?" tawarnya

"Tentu saja, kalau kau mengijinkan tentunya."

Kehujanan di sore yang dingin seperti ini tanpa payung? Apa boleh buat? Lebih baik cari aman dengan menumpang payung bersama Tenten. Selain itu rambutku pasti akan lepek kalau nekat menerobos hujan. Rambutku akan basah, lebih baik kuhemat waktuku untuk belajar daripada harus meng-head dryer rambut selama dua jam kan?

"Kalau begitu ayo!" ajaknya sambil meraih payung yang ia simpan didalam tas dan membukanya

.

.

.

Kami berjalan berdampingan dibawah sebuah payung merah menyusuri jalanan Konoha City yang sedang diguyur hujan dengan intesitas sedang.

Entah siapa yang memulai terlebih dahulu, kami mulai mengobrolkan berbagai hal, mulai dari acara tv, makanan, hobi, kebiasaan, bahkan kegiatan kami masing-masing.

Ternyata, tadi Tenten sedang menyelesaikan lay out majalah dinding yang akan ia pajang besok. Ia adalah anggota dari klub jurnalistik. Aku juga menceritakan kegiatan yang ku lakukan di sekolah tadi, sampai aku bisa pulang sesore ini. Sebenarnya ini pertamakalinya aku bisa akrab berbicara dengan seorang gadis, bukannya tidak mau, hanya saja menurutku belum ada lawan bicara yang pas seperti Tenten. Kebanyakan gadis-gadis yang kutemui hanya menyanjung-nyanjung ketampaanku dan selalu terpesona pada apapun yang kulakukan, tapi berbeda dengan Tenten, ia hanya menjadi dirinya sendiri depanku. Dan itu sudah cukup untuk membuatku tertarik dan membuka diri untuk seorang Liu Tenten

"Jadi kamu yang biasanya bermain drum di ruang musik setiap hari Rabu itu?"

"Hn. Kau pernah mendengarku?"

"Tentu saja. Sering malah, setiap aku harus mengambil kertas tambahan, pasti akan terdengar suara gebukan drum. Aku suka temponya, enerjik dan enak didengar." Pujinya sambil mengacungkan ibu jarinya yang sedang tidak memegang payung padaku

"Benarkah? Terimakasih,"

Saat bersama gadis ini, entah kenapa aku merasa sangat nyaman dan dapat menceritakan apapun padanya. Tenten berbeda dari gadis-gadis lain yang kukenal selama ini, senyumnya, caranya berbicara, caranya menatap sesuatu, keramahannya. Bahkan hanya dengan melihat Tenten tersenyum saja, aku dapat merasakan debaran halus tak beraturan di rongga dadaku dan terkadang perutnya juga terasa tergelitik.

"Hei Neji...?"

"Hn? Ada apa?"

"Aku dengar-dengar dari Sakura chan dan Temari chan kau itu orangnya agak sedikit tertutup, tapi aku tidak merasa begitu. Benarkah?" Tanyanya dengan polos

"Mungkin aku seperti itu..."

"Heeh? Aku tidak mengerti!"

Hmm gadis ini imut juga... imut yang natural, bukannya dibuat-buat.

"Bisa dibilang, kau itu Berbeda tenten."

"Berbeda? Benarkah? Dalam hal apa?"

"Ketertarikan? Kau itu menarik. Dan aku tertarik padamu Liu Tenten!" jawabku diakhiri dengan senyum tipis pada gadis bercepol dua ini

Tenten hanya diam dan menatapku bingung, ada sedikit semburat merah di pipinya, kurasa ia baru mengerti maksud perkataanku tadi.

"Hei, lucu tidak. Seandainya kau menyukai orang yang barusaja kau kenal?" tanyaku

"Tidak, siapa yang tahu perasaanmu bagaimana. Saat kau menyukai seseorang, entah pada petemuan pertama atau kesekian kalinya. Kau harus bisa menerima itu." Jawab Tenten panjang lebar

"Benarkah? Sepertinya aku barusaja menyukai seseorang."

"Benarkah? siapa dia? Salah seorang senior?"

"Dia... gadis yang memberiku tumpangan payung saat pulang sore ini."

Tenten hanya bengong menatap Neji yang gantian memegang payung merahnya. Ia tak tahu harus merespon apa.

"Eh? Maksudnya?"

"Sepertiya aku menyukaimu Tenten. Ayo kita berkencan!"

Gadis itu merespon dengan tawa lalu menjawab,

"Ini lucu, sepertinya aku juga ikut menyukaimu." "Kau tahu? Terkadang seseorang bisa jatuh cinta padamu hanya karena kau membuat pengakuan cinta padanya?" sambungnya

"Jadi?"

"Tentu saja. Mari kita berkencan sambil mengenal satu sama lain."

"Kalau begitu kencan pertama kita, ayo pergi ke cafe itu." Ajakku

"Kau yang bayar kan?"

"Hmm, baiklah. Tapi kencan yang kedua kau yang bayar."

"Hei. Sejak kapan perempuan yang membayar makanan saat kencan?" protes Tenten

"Ayolah aku ingin secangkir americano hangat "

"Hei Neji. Urusan kita belum selesai,"

"Minum dulu baru berdebat!" ajakku sambil menarik tangannya ke coffee shop untuk mengahangatkan diri

"Hei!..."

Setiap orang menemukan pasangannya dengan cara mereka sendiri, walaupun aku harus sedikit terlambat pulang dan rela membiarkan rambut panjangku basah terkena hujan. Asalkan bersama gadis bercepol dua ini sepertinya tidak masalah.-Neji

~***~Fin~***~

Hajimemashite~~ Sherleen desu, yoroshiku ne...

Ini ff pertama yang aku tulis pake cast anime naruto dan mereka pairing favku! Yeay for NejiTen! Hihihi..

Oya, aku udah sering wara-wiri di pake uname hunyeobo dan tentunya saya sudah meninggalkan banyak jejak juga buat senpai-senpai sekalian hehehe~~~

Aku masih newbie banget di jadi mohon bimbingannya\(^_^)/~~~

Sebenernya aku udah sering nulis ff*korea* di blogku dengan nama pena Sherry Kim, tapi entah kenapa setelah mulai nonton naruto shippuden yang dulu sempat keputus waktu SMP dan baca banyak ff naruto disini, aku jadi tertantang buat nulis fic dengan pairing anime.

Rencananya fic ini mau aku lanjutin dengan pairing naruto yang lain (NaruHina, SasuSaku, ShikaTema, dan SaIno). Jadi kalau ada review dan saran membangun, ff ini bakal aku lanjutin ke pairing selanjutnya.

Monggo direview \(^.^)/

~***~Sherleen10~***~~***~Sherleen10~***~~***~Sherleen10~***~