Citrus adalah milik Saburo Uta. Saya tidak megambil keuntungan materiil apapun.

warning: shoujo-ai, loh

.

Yuzu kini sibuk melirik adik tirinya yang disibukan dengan berbagai tugas dari dewan kesiswaan. Berbeda dengan dirinya yang masih bisa bersantai di akhir minggu, Mei memang terlalu serius.

Menghela napasnya pelan, Yuzu memutuskan untuk mengambil sekotak Poocky, lalu kembali duduk di samping Mei.

Dan juga berusaha memfokuskan diri dengan buku yang dibacanya, dan malah kembali terdistraksi dengan keberadaan si adik yang tak mengacuhkannya.

Mengambil sebatang Poocky-nya dan digigitnya Poocky itu penuh emosi. Melampiaskan, ceritanya.

Dan masih, ia tak diacuhkan oleh Mei. Mencibir pelan, Yuzu pun mendekatkan dirinya pada Mei.

"Tidak bosan?"

Dan dibalas dengan jawaban bernada monoton tanpa ekspresi dari Mei, "Biasa saja."

Tentu saja. Dia 'kan Aihara Mei, bukan Aihara Yuzu yang hiperaktif dan gemar melanggar peraturan sekolah.

Merasa masih tak diacuhkan, sang kakak malah semakin berniat menjahili Mei yang terlalu fokus dengan tugasnya.

Satu batang diambil lagi, dan ditusukannya ke pinggang Mei.

Dan ha yang paling bisa Yuzu pahami soal Mei adalah betapa sensitifnya adik tirinya ini. Ingin rasanya ia tertawa keras. Tapi belum apa-apa, yang ia dapatkan malah delikan maut Mei yang, sayangnya, sudah terlalu sering ia dapatkan.

"Apa maumu?" tanya Mei dengan nada terganggu. Uh-oh.

Yuzu berusaha menjawab, dengan gelagapan. Mei pun memutuska untuk meninggalkan Yuzu. Bergegas memasuki kamar sebelum diganggu lagi oleh Yuzu yang, yah, sebenarnya hanya mencari perhatiannya, sih.

Namun, gerakannya terhenti saat Mei rasakan pergelangan tangannya digenggam dengan erat. Diliriknya Yuzu yang menggigit ujung Poocky-nya.

"Uh, um, mau beberapa Poocky, Mei?"

Haha. Ingin rasanya Yuzu tertawa sarkastis saat malah kalimat ini yang diucapkannya. Menggigit Poocky-nya di ujung bibir seraya berbicara seperti itu rasanya agak ... aneh.

Terlebih saat ia meliat senyum tipis Mei, yang mencurigakan tingkat akut.

Dan lebih lagi saat Mei mendekatkan diri, jantungnya serasa tak terkendali.

[ Sayangnya, matanya masih tertuju pada mata Mei—bukan rona merah tipis yang tergambar di wajah Mei. ]

Digigitnya Poocky itu, dan Mei hanya berkata, "Terima kasih," pelan, dan benar-benar pergi ke kamar mereka.

Meninggalkan Yuzu yang terpaku dengan jantung tak terkendali dan wajah yang memerah.

.

Tamat.

.

Hai. Saya jatuh cinta sama Citrus yang ada Mei-nya. Dan ini maksa banget tau kok tau. Judulnya apa lagi. Keburu hopeless maafkan.