All of the character is not mine. They're belong to J.K Rowling.

HALF-BLOOD PRINCESS

Chapter 1 : Aku tidak tahu kenapa langit hari ini mendung.

"Hermione, apa kau akan baik-baik saja?" Jean bertanya pada anak perempuannya.

"Sure Mom." Kata Hermione mengangguk. "Aku akan baik-baik saja." Kata Hermione memakai tas tangannya.

"Kami akan kembali ke London bulan depan, is that okay Miny?" tanya Peter pada anak perempuannya.

"Yes Dad, jangan terlalu mengkuatirkanku." Kata Hermione lagi. Peter dan Jean memeluk Hermione lagi sebelum Hermione pergi mendorong trolly-nya.

Hermione dan kedua orangtuanya berada di Canberra International Airport. Jean dan Peter mengantar Hermione untuk kembali ke London dan mereka akan kembali ke London bulan depan, setelah menyelesaikan seluruh urusan mereka disini.

Hermione berbalik dan melambaikan tangannya pada kedua orangtuanya sebelum memberikan tiketnya pada petugas bandara. Ia berjalan menuju ke pintu pesawat, beberapa orang mendahuluinya dengan cepat, takut pesawat meninggalkan mereka.

"Ah, semoga penerbangan kita baik-baik saja." Kata seseorang dibelakang Hermione.

"Iya, aku juga berharap begitu, aku tidak tahu kenapa langit hari ini mendung." Kata orang yang lain lalu mendahului Hermione.

Hermione menghela nafasnya, berjalan memasuki pesawat dan mencari nomor kursinya. Ia kemudian meletakkan tasnya di bagasi di atasnya lalu duduk di kursi paling dekat dengan jendela.

Ia melihat langit Australia untuk yang terakhir kalinya, Australia yang selalu kering saat musim panas, Australia yang sudah mengenalkannya pada Kangguru selama lima tahun belakangan ini. Australia yang sudah menjadi tempat persembunyiannya selama lima tahun ini.

Bersembunyi dari semua kepura-puraan yang ia tidak tahu selama ini dijalaninya, bersembunyi dari kemegahan The Golden Trio yang selalu mengejarnya selama di Inggris, bersembunyi dari masa lalunya.

Hermione menghela nafasnya lagi. Hermione punya alasan kenapa ia tidak menggunakan portkey untuk kembali ke London. Ia berharap pesawatnya jatuh dan ia tidak jadi kembali ke London. Hermione benar-benar tidak ingin kembali ke London.

Hermione melihat ke luar Jendela, pesawat yang ditumpanginya akan segera lepas landas, Hermione menghela nafasnya lagi. Pengumuman memberitahunya untuk memasang seat-belt-nya. Hermione merasakan pesawatnya bergerak, pelan, pelan, makin cepat, cepat, lalu mereka lepas landas.

Hermione tidak pernah merasa ada yang salah dalam hidupnya selama ini, bahkan ketika mereka mencari Horcux dan tinggal nomaden di hutan, Hermione masih merasa dirinya normal. Hermione Granger, Muggle-Born, teman baik Harry Potter, Gryffindor.

Tapi ketika ia pergi ke Australia untuk mengembalikan ingatan orang tuanya,semuanya berubah. Hermione pergi ke Australia satu tahun setelah The Battle Of Hogwarts, ia tidak benar-benar yakin bisa menemukan orang tuanya atau tidak tapi ia harus mengembalikan ingatan orangtuanya.

Hermione membutuhkan satu tahun untuk menemukan lokasi orangtuanya. Lalu dua tahun lagi untuk mengembalikan ingatan mereka. Hermione tidak bisa langsung mengangkat charm yang diberikannya pada kedua orangtuanya, karena menurut buku yang ia baca hal itu berbahaya.

Ia melakukan riset dan banyak percobaan. Di mulai dari memberikan ingatan-ingatan ringan pada kedua orangtuanya, ingatan-ingatan kecil saat Hermione berulang tahun, saat Hermione mendapat surat Hogwarts-nya, saat Hermione kembali dari tahun pertamanya di Hogwarts dan ingatan-ingatan lainnya.

Saat ingatan-ingatan itu mulai tertanam pada pikiran dan hati Jean dan Peter, baru Hermione pindah ke dekat rumah mereka dan memperkenalkan diri sebagai Hermione Ardgall. Hermione sendiri tidak yakin dari mana nama itu muncul, Ardgall, hanya tiba-tiba terlintas dalam pikirannya.

Jean dan Peter tentu saja merasa ada yang aneh, dan batin mereka terikat begitu Hermione muncul dihadapan mereka. Hermione terus mengirimkan ingatan-ingatannya pada kedua orangtuanya secara acak, sampai ia yakin mereka berdua cukup kuat untuk Hermione bisa mengembalikan ingatan mereka langsung.

Hermione mengembalikan ingatan kedua orangtuanya saat mereka tertidur, dan keduanya langsung terbangun kemudian memeluk Hermione yang berdiri dengan tongkatnya.

Jean menangis semalaman, sementara Peter menasihatinya semalaman, mereka berdua marah karena Hermione mengirim mereka ke Australia sementara mereka tidak tahu apa yang dialami Hermione di London, mereka tidak tahu apa yang terjadi pada Hermione, jika terjadi sesuatu pada Hermione maka mereka tidak akan tahu sampai mereka mati.

Beberapa hari kemudian Jean dan Peter memanggilnya untuk duduk di meja makan. Hermione mencium sesuatu yang tidak beres.

-Flashback-

"Ada yang ingin kami bicarakan Hermione." Kata Jean memulai. Peter mengangguk dan menyodorkan piring biskuit ke depan anaknya.

"Hermione, Mom ingin tahu, darimana kau mendapat nama Ardgall?" tanya Jean pelan dan ragu-ragu.

Hermione menyipitkan matanya, melihat kedua orangtuanya bingung. "Entahlah, kurasa nama itu hanya tiba-tiba terlintas dipikiranku." Kata Hermione mengangkat bahunya.

"Hermione, ada sesuatu yang ingin Mom beritahu." Kata Jean. Peter dan Hermione menahan nafasnya.

"Apa kau pernah mendengar nama Ardgall sebelum ini?" tanya Jean.

Hermione mengingat-ingat nama itu. Ardgall, salah satu nama keluarga Pureblood yang sayangnya sudah punah. Alaisdair Ardgall keturunan terakhir keluarga Ardgall meninggal saat Voldemort pertama kali melakukan penyerangan.

"Hermione, kau benar-benar Hermione Ardgall." Kata Peter.

"What?" tanya Hermione tidak yakin telinganya berfungsi dengan baik.

"Hermione Ardgall." Kata Jean mengulang.

"I don't get it Mom." Kata Hermione.

"Hermione, mom akan menceritakannya padamu, tapi kau tidak boleh memotong cerita mom, is that clear?" tanya Jean.

Hermione mengangguk.

"Kau bukan seorang Muggle Born Hermione, kau seorang Half-Blood." Kata Jean memulai. "Mom seorang Muggle-Born dan Mom juga pergi ke Hogwarts selama tujuh tahun, sama sepertimu, dan disana mom bertemu dengan ayahmu. Alasdair Ardgall." Kata Jean lalu menarik nafasnya panjang.

"Voldemort berusaha merekrut ayahmu, he's trying very hard." Kata Jean menegaskan, ingat bagaimana Lord Voldemort berusaha merekrut Alasdair. Ardgall adalah salah satu nama keluarga darah murni yang paling tua dan terkenal, termasuk Malfoy, Black dan beberapa nama lainnya, sehingga Voldemort benar-benar menginginkan Alasdair menjadi pengikutnya.

"Saat Alasdair tahu Mom mengandung, ia mengirim Mom untuk bersembunyi di dunia Muggle, dan berusaha menyembunyikan keberadaanmu, karena hal itu akan membahayakan dirimu, mom, dan Alasdair."

"Saat Voldemort tahu bahwa Alasdair memiliki anak dengan seorang Mudblood…" kata Jean pelan. "Ia marah besar dan menganggap Alasdair adalah pengkhianat, saat itu Alasdair tetap menolak untuk bergabung dengan Death-Eater. Voldemort memberinya pilihan." Kata Jean terdengar sedih.

"Menyerahkan Mom dan kau, atau Voldemort akan membunuhnya. Alasdair berusaha mengulur-ulur waktu, ia berkata akan menyerahkan kita dalam jangka waktu tertentu, tapi Alasdair pergi memastikan bahwa kita berdua aman, menceritakan pada Mom apa yang terjadi dan mungkin akan terjadi." Mata Jean berkaca-kaca mengingat hari terakhir ia bertemu dengan Alasdair.

"Dan Mom tidak pernah bertemu dengan Alasdair lagi setelah itu?" Kata Hermione menebak.

Jean mengangguk dan Peter memeluknya.

-End Of Flashback

"Anda butuh sesuatu Miss?" tanya seorang pramugari mendorong baki berisi makanan. Hermione menggeleng. Ia memanjangkan kursinya dan merebahkan badannya, tidak lama ia tertidur, berharap saat bangun pesawatnya jatuh di suatu tempat.

Hermione menghela nafasnya. Well, tidak akan banyak yang berubah, ia tahu sekarang bahwa ayahnya seorang Pure-Blood, hanya ia dan kedua orangtuanya yang tahu. Hermione tetap menyayangi Peter dan Jean, Peter terutama, who's care about Alasdair Ardgall? Peter sudah menjadi ayahnya selama ini, membesarkannya dan menyayanginya, jadi untuk apa menghiraukan ayah pure-blood yang tidak dikenalnya.

Hermione tentu saja ingin berpikir seperti itu.

Tapi ia tidak bisa.

Ibunya memberitahunya sesuatu yang akhirnya membuatnya harus kembali ke London. Jean memberitahunya bahwa ia dan Alasdair tidak pernah menikah, meskipun mereka saling mencintai dan kemudian Jean melahirkan Hermione.

Jean memberitahunya bahwa Alasdair tidak dibunuh oleh Voldemort. Alasdair dibunuh oleh seseorang yang menginginkan seluruh harta keluarga Ardgall. Jean juga tidak tahu siapa, tapi ia meminta Hermione mencari tahu. Agar mereka tahu siapa yang membunuh Alasdair, dan mungkin bisa menemukan dimana Alasdair dimakamkan.

Karena itulah akhirnya Hermione kembali ke London, ia menerima tawaran Kingsley untuk menjadi Auror, satu-satunya cara paling efisien untuk mengakses file tentang kematian seseorang. Dan satu-satunya cara agar ia bisa dengan mudah mengorek-ngorek informasi tentang keluarga Ardgall tanpa menimbulkan banyak kecurigaan.

Tapi karena memang ia tidak begitu ingin kembali ke London, Hermione berusaha menunda proses kepulangannya ke London, dan setelah berusaha mengulur-ulur waktu selama dua tahun ini, ia akhirnya tidak lagi menemukan alasan untuk tetap bertahan di Australia.

Hari ini Hermione Granger kembali ke London setelah lima tahun menetap di Australia.

Ia sudah memberi tahu Harry, Ron, dan Ginny bahwa ia akan kembali, mengancam mereka untuk tidak merepotkan diri mereka, ia akan menginap di tempat Harry dan Ginny untuk beberapa waktu sampai menemukan apartement.

Ia mengancam ketiga sahabatnya itu untuk tidak memberitahu siapa-siapa akan kepulangannya itu, ia tidak mau mereka membuat pesta penyambutan atau semacamnya. Hermione membuatnya sangat jelas di suratnya, bahwa ia akan langsung kembali ke Australia jika mereka melakukan sesuatu untuk kepulangannya.

Hermione kembali ke London dan akan bekerja sebagai auror, dengan Harry, Ron, dan Draco Malfoy.

-Flashback-

"You can't leave me Granger!" Draco berteriak penuh emosi.

"Sudah berapa kali ku katakan Draco, aku harus pergi, aku harus menemukan orang-tuaku dan mengembalikan ingatan mereka." Kata Hermione juga berteriak.

"Aku akan ikut denganmu!" kata Draco emosi.

"Tidak bisa, kau harus tinggal di London, siapa yang akan menjaga Narcissa?" tanya Hermione.

"Aku tidak peduli, aku akan ikut denganmu Granger, dan kau tidak bisa mengubah keputusanku." Kata Draco melipat tangannya.

"Kau harus menjaga ibumu, Ia sakit Draco, kau tidak bisa pergi begitu saja!" kata Hermione tidak menerima keputusan Draco.

"Hermione, jika kau memang tidak mencintaiku maka katakan dari awal, jangan jadikan ini sebagai alasan." Kata Draco dingin.

"Kau egois sekali Malfoy!" Kata Hermione melemparkan gelas yang ada didekatnya ke arah Malfoy.

"Kau yang egois!" kata Draco menghindar dari gelas yang dilempar Hermione. "Kau yang egois Granger, kau akan pergi dan meninggalkanku sendiri disini. Katakan saja jika kau memang tidak mencintaiku dari awal Granger."

"Aku harus menemukan orang tuaku Draco." Kata Hermione berusaha mengontrol emosinya.

"Aku tidak melarangmu Granger, sama sekali tidak, aku hanya ingin ikut bersamamu." Kata Draco juga melembut.

"Aku akan segera kembali Draco." Kata Hermione, ia tidak bisa membiarkan Draco ikut dengannya, Narcissa sakit parah dan hanya Draco yang dimilikinya, ia tidak mungkin membiarkan Draco meninggalkan ibunya sendiri.

Draco menghela nafasnya, ia berdiri dan berjalan menuju pintu apartement Hermione. Draco membalikkan badannya sebelum keluar.

"Tidak usah kembali." Kata Draco lalu pergi.

-End Of Flashback-

Sehari setelah pertengkarannya dengan Draco, Hermione berangkat ke Australia. Semenjak itu ia tidak pernah berhubungan dengan Draco. Harry dan Ron beberapa kali menyebut nama pria sialan itu di surat mereka.

Tapi Hermione sudah tidak peduli, benar-benar tidak peduli.

Atau tidak?

Read and Review

-dramioneyoja

.

.

Edited : 11/25/15