Her Eyes
Pairings : Sasuke U. Sakura H.
Naruto belongs Mashashi Kishimoto
Strory By Akira Haruno
WARNING : GAJE, ABAL, ANEH, TYPO, ALUR KECEPETAN, TAPI NEKAT DI PUBLISH
DON'T LIKE DON'T READ
Happy Reading :))
.
.
.
.
.
.
.
.
Chapter 1
SAKURA'S POV~
Aku sudah mengenalnya
Aku suka menyebut asal usul pertemuan kami sebagai nasib. Nasiblah yang membawanya kepadaku. Aku tak tahu sejak kapan perasaan itu muncul. Apakah aku menyukainya ? aku tak tahu pasti perasaan apa yang aku rasakan kepadanya sekarang.
-FLASHBACK-
Aku menuruni tangga dengan tergesa gesa, terdengar suara dak dik duk yang diciptakan kakiku. Hari ini hari pertamaku bersekolah di sekolah baruku, dan aku akan terlambat datang kesekolah baruku aku yakin itu. Kusambar sandwich yang ada di meja makan lalu aku menyeruput segelas susu yang berada di sampingnya.
" kaa-san aku berangkat" kataku sembari berlari keluar rumah.
" hati-hati sakura " aku hanya tersenyum tipis.
~x~x~x
" haaah ... haaah... haah..." akhirnya aku sampai di sekolah baruku, dengan peluh yang mengalir di pelipisku aku mulai berjalan menuju ruang TU untuk mengambil buku pelajaran dan peta sekolah ini. Maklum ini adalah sekolah yang bagus di kota ini, jadi wajar saja kan kalau sekolah ini memiliki gedung yang besar dan lahan yang luas.
Aku pun berjalan di koridor sekolah ini yang lumayan cukup lengang dan berisik, bisa kurasakan kepalaku sedikit berdenyut dan sepertinya ada kunang-kunang yang menghalangi mataku (?). Akan tetapi aku masih bisa menyadari bahwa ada beberapa orang yang melihatku dari balik kaca jendela kelas dan memberikan tatapan orang-asing-siapa-dia. Dan bisa kulihat tak jauh dihadapanku sekarang ada seseorang yang sedang berjalan berlawanan arah denganku. Samar-samar bisa kulihat rambut hitamnya mencuat kebelakang, tubuhnya tinggi tegap, mata onyxnya menatapku tak peduli. Akan tetapi saat jarak antara kami berdua tinggal beberapa langkah lagi, segalanya menjadi hitam.
~x~x~x
" hei... apakah kau sudah bangun ?" sebuah suara yang asing ditelingaku
"emmmmhh..." erangku, tubuhku menggeliat lemas, akupun mengerjap-ngerjapkan mataku berusaha menghilangkan kabut tipis yang menghalangi pandanganku.
"dimana aku ?" kataku setelah penglihatanku mulai membaik.
" hn, kau di UKS baka. Tadi kau pingsan di hadapanku, lalu aku menggendongmu , Merepotkan saja" kata seseorang yang sekarang tengah duduk disamping ranjang yang aku tiduri. Mata onyxnya menatap emeraldku tajam, seakan-akan mengintimidasi. Dan aku tahu, aku terperangkap didalamnya.
"k..kau b...bicara seolah-olah k...kau menyesal telah m...menolongku" kataku gugup. entah kenapa tatapan matanya bisa membuatku gugup seperti ini. Onyxnya masih terfokus pada emeraldku.
" hn, baguslah kalau kau menyadarinya." matanya masih menatapku. Wajahnya datar tanpa ekspresi. Tak bisa kupungkiri jatungku berdegup tak karuan sekarang, bisa kurasakan darah mengalir deras diwajahku menyebabkan pipiku merona merah.
" kau kenapa menatapku seperti itu ?" tanyaku yang masih terperangkap oleh matanya.
" hn, tidak apa-apa" katanya datar. Lalu dia beranjak dari tempat duduknya lalu melenggang pergi meninggalkanku sendirian di UKS, bisa kudengar dia menggumamkan satu kata.
.
.
Miryoku-Teki~
.
.
.
.
-END OF FLASHBACK-
Onyx itu, rambut ravennya, wajahnya yang bisa dibilang errr... lebih dari tampan itu seakan akan menghipnotisku. semenjak kejadian seminggu yang lalu, tanpa di komando wajahnya selalu tiba-tiba datang dalam imajinasiku, dan itu membuat jantungku berdebar tak karuan.
Prince Charming, begitulah aku memanggilnya sekarang.
.
.
.
" sakura ? sa ... ku ... ra ..." terdengar seorang berambut pirang disampingku memanggilku, dengan tangannya yang di lambai-lambaikan di hadapan wajahku. Sontak, aku kaget dan mulai kembali ke alam nyata. Namanya Ino Yamanaka, dia teman sebangkuku.
Tiba-tiba terdengar suara pintu kelas terbuka, dan ada tiga orang laki-laki masuk kedalam kelas. Seketika, seisi ruangan kelas riuh oleh suara jeritan para siswa putri. Aku belum sepenuhnya menyadari siapa yang masuk kekelas. Akan tetapi saat aku melihat siapa yang datang,seketika jantungku berhenti berdetak, bisa kurasakan darah mengalir di wajahku. Bisa kulihat dari sudut mataku ino melihatku dengan tatapan dia-kenapa-sih, lalu dia mengikuti arah pandanganku yang tertumbuk pada seseorang bermata onyx di depan kelas yang juga ternyata sedang memandangku. Tiba-tiba dia tersenyum.
" ehmm...ehmm... perhatian semuanya" kata salah seorang yang berambut hitam dan berkulit pucat. Lalu tanpa dikomando seluruh kelas menjadi hening. Dia masih menatapku.
" anooo... dalam rangka memperingati hari jadi sekolah kita yang ke-25. Kami panitia osis beserta sekolah akan mengadakan Bhakti sosial dan akan mengadakan perjalanan wisata yang rutin dilakukan setiap tahunnya. Untuk Bhakti sosial setiap siswa diwajibkan membawa sesuatu untuk disumbangkan, baik itu pakaian, atau makanan pokok. Dan untuk wisata, kami bertiga akan membagikan surat izin yang harus ditandatangani oleh orang tua. Surat izin di kumpulkan bersamaan dengan pengumpulan sumbangan untuk bhakti sosial." Lalu ketiga cowok tersebut mulai membagikan lembar demi lembar surat izin yang harus ditandatangani oleh orang tua. Aku bernapas lega saat onyxnya berhenti menatapku.
Dia berjalan dari bangku ke bangku membagikan lembaran itu, sampai pada akhirnya dia sampai dibangku kami berdua. Mata onyxnya menatapku tajam lalu dia meberikan lembaran itu, dengan gugup aku berkata padanya.
" ummmm... arigatou nee"
"hn..." katanya datar lalu melenggang pergi ke depan kelas.
" Terimakasih atas perhatiannya. " katanya datar lalu mereka beriga melenggang pergi keluar kelas.
~x~x~x
TEEET...TEEEET...TEEEET...
Bel istirahatpun berbunyi, para murid satu persatu mulai beranjak keluar kelas menuju kantin. Aku dan ino pun mulai beranjak pergi dari kelas yang sumpek ini. Sepanjang perjalanan kami berdua hanya terdiam, tak ada salah seorang dari kami yang akan membuka pembicaraan, sampai pada akhirnya dua orang wanita yang tengah duduk di sebuah meja bundar memanggil kami.
" Oi sakura ... Ino .. disini" teriaknya sambil mengayunkan tangannya tanda mengajak kami untuk bergabung dengan mereka. Lalu dengan cepat kami berdua mulai menghampiri mereka.
" sakura ..." ucap ino memandangku. Tak lama kemudian dua orang yang terduduk disampingnya pun menoleh kearahku.
" ada apa ?" jawabku santai, sambil menyeruput jus stroberi kesukaanku.
" Apa kau menyukai Sasuke-senpai ?" tanya ino mengintrogasi.
" siapa itu sasuke-senpai ?" tanyaku polos. mereka bertiga hanya bisa sweatdrop mendengar jawabanku.
" ya tuhan sakura, sasuke senpai itu adalah ketua osis disekolah kita." tenten mulai angkat bicara.
" sebegitu tampanya dia, sampai-sampai para fansgirlnya membuat Sasuke-kun fansclub lho." timpal hinata menambahkan.
" ya tuhan sakura, orang setenar itu kau tidak tau. Parah kau sakura." tenten angkat bicara lagi, sambil menggelengkan kepala bercepolnya.
" Sasuke-senpai itu orang yang datang kekelas kita sakura. " kata ino menjelaskan.
Otakku langsung merespon apa yang dia katakan, apa jangan-jangan orang yang mereka maksud adalah Prince Charming ? Aku mulai tertarik dengan pembicaraan ini.
" maksudmu orang yang berkulit pucat dan berambut hitam itu ?" kataku penasaran.
" Bukan yang itu jidat, Sasuke-senpai itu yang berambut raven. ingat ?" katanya menepuk jidatku.
Oooooh ternyata namanya Sasuke. Nama yang bagus. Batinku dalam hati, lalu aku mulai ber 'oh' ria. Dan ketiga makhluk tersebut hanya geleng-geleng kepala tanda tak percaya.
" dasar baka ! ayo jawab, kau suka sasuke-senpai kan ?" tanya ino. tenten dan hinta hanya menatapku menuggu jawaban.
Pertanyaan mereka hanya kujawab dengan seringai lebar, dan bisa kuraskan darah mengalir lagi di wajahku. dan sudah bisa dipastikan mukaku sudah seperti kepiting rebus sekarang.
" sudah kuduga." kata ino menyeringai lebar.
.
.
.
.
.
.
.
.
~x~x~x
Hari ini aku merasa kurang enak badan, tapi kupaksakan saja untuk berangkat sekolah. Hari ini aku membuat sarapan sendiri, dikarenakan karena ibuku berangkat beberapa minggu keluarkota untuk menyelesaikan beberapa masalahnya. Karena aku malas membuat sarapan, kuputuskan saja untuk membuat segelas susu. Sepanjang perjalanan, aku tidak henti-hentinya memijit kepalaku yang sedikit pening. Fokus mataku menjadi mengabur, seakan-akan ada selaput tipis yang menghalangi mataku. Tapi kupaksakan saja untuk terus berjalan, sampai tiba-tiba aku mendengar suara klakson motor dan semuanya seketika menjadi gelap.
~x~x~x
"nnggghh..." lenguhku lemas. bisa kurasakan ada seseorang yang memelukku. kupaksakan kelopak mataku terbuka. Dan sedikit demi sedikit aku bisa melihat siapa yang sedang memelukku.
"Kyaaaaaaaa !"
.
.
.
.
.
.
.
TBC
Apa ini ? fanfic abal-abal yang gajenya udah tingat dewa =='7
hahahaha maklum saya author yang belum mahir bikin yang bginian ^-^ -dilemparsendaljepit-
lagian ini fanfic pertama saya (readers: 'ditereaken' GAK NANYA !)
makasih buat semua orang yang sudah mau membaca fanfic gaje saya ini, saya harap kalian suka.
kalo ada kesalahan mohon bantuannya ya. :)))
daripada saya banyak bacot gak jelas, jadi lebih baik saya akhiri saja dengan :
.
.
.
.
.
.
Review please :))
