Dia sedang menatap dirimu lama
Dan kau tidak pernah tau itu.
Tentu saja. Bagaimana bisa kau tau jika diantara kalian saja ada tembok tinggi yang tak dapat dilalui?
Meskipun dia mengatakan untuk berhenti
Meskipun dia katakan untuk tidak terjatuh lagi,
.
The Unsent letter
for EVENT ROAD TO SHIKAINO FANDAYS 2015 : Come Back to Me.
Disclaimer: Naruto Belongs to Masashi Kishimoto. I'm just a fan wrtiter
Warning: Rush, Typo
Shikaino
Tulisan tegak untuk surat, tegak bersambung untuk flashbcak
.
"NARA SHIKAMARU KEMBALI KEMARIIIII" teriakan seorang perempuan menggema di koridor 2-4. Seorang gadis pirang berjalan cepat mengejar seorang pria yang sudah terlebih dahulu berjalan didepannya. Segera ditariknya rambut pria tersebut yang diikat seperti nanas
"awww sakit Ino. Dasar gadis barbar. Lepaskan tanganmu"
"APA KAU BILANG? Aku tidak akan seperti ini jika kau tidak membolos piket. Nah sekarang ayo cepat kembali ke kelas. Kerjakan tugasmu Shikamaruuuuu..." Ino menyeret shikamaru tepat di rambutnya. Shikamaru hanya bisa pasrah saat melihat teman-temannya menatap mereka geli.
"ck, aku mau pulang dulu Ino. Aku nanti balik lagi kesini."
Ino berkacak pinggang di depan Shikamaru. Dia sudah jengkel setengah mati menghadapi pria di depannya ini. Jika bukan karena dia adalah Ketua Murid, dia ogah berurusan dengan mahluk pemalas di depannya.
"Kau pikir aku akan percaya hah Tuan Nara? No! Sudah cepat kerjakan tugasmu. Aku akan menunggu di luar" Ino lalu melempar sapu ke kepala shikamaru
"Ck mendokuseina, pantas saja Sai meno-
"JANGAN COBA-COBA KAU LANJUTKAN DASAR PEMALAAAAS! KEMBALI KEMARI HEY!" Ino segera berlari mengejar shikamaru yang sudah kabur.
.
Kau tidak pernah mengerti. Kau selalu mencari jalan keluar yang salah.
Dia tidak pernah tahu. Mengapa setelah 10 tahun ini kau masih berkarat di hatinya. Dia tau segalanya tentangmu. Ingat? Kalian sahabat sehidup semati
Cih, Sahabat.
.
"Ini semua karenamu Shika, Jika saja kau mau menghilangkan sedikit sifat malasmu dan memfotocopy kertas ulangan ini saat istriahat tadi, kita tidak akan terjebak disini menunggu 250 kertas di copy"
"Ck, kau sudah mengatakan itu 7 kali ino. Dengan ini menjadi 8 kali" Shikamaru hanya memandang bosan sahabat pirangnya yang mengacak-acak rambutnya frustasi
Ino mendelik pada Shikamaru "Kau pikir ini salah siapa hah? Salah siapa?"
Shikamaru hanya mengalihkan pandangannya pada jalan raya. Sungguh merepotkan harus menjawab Ino. Dia pasti akan selalu salah dimatanya.
"Jawab aku dasar pemalas" Ino memukul kepala Shikamaru dengan gulungan kertas karton di tangannya
Shikamaru mengabaikan Ino dan menutup matanya. Toh dipukul kertas karton tidak terlalu , sampai dirasanya sesuatu yang keras menghantam bahunya. Hal pertama yang dia lihat adalah mata menyipit Ino dan Kamus tebal di tangannya.
"Kau memang sangat-
"Merepotkan aku tau. Itu memang nama tengahku. Jawab shikamaru, Siapa yang salah tadi?"
"Aku"
"Siapaaa shikaaaaa? Aku tidak dapat mendengar suaramu?" Ino semakin mendekat kearah Shikamaru
"Ck, Aku- yang- salah. Puas?"
Ino tersenyum kemenangan dan menepuk pundak Shikamaru "Nah itu baru benar "
"dasar gadis bar-bar" Shikamaru menggumam.
"Apa kau bilang shika?" Ino mendelik tajam pada shikamaru. Diambilnya kamus tebal tadi dan bersiap memukul shikamaru.
"Hentikan Ino, kau akan membunuhku jika memukul dengan kamus setebal itu" Tanpa pikir panjang Shikamaru segera berlari keluar toko.
"Kembali kemari kau Nara Shikamaru!"
.
Tidak tahu harus berapa lama dia harus menolak segala sesuatu
Menyembunyikan semua kebenaran di hatinya. Setiap kali kalian bertemu, setiap kali kau beralih kepadanya
Dia berpura-pura tenang.
Apa kau tahu berapa kali dia harus memaksa dirinya?
.
"Shikaaa..." Ino memanggil sahabat pemalasnya dengan tatapan tetap pada kertas tugasnya. Tanganya sedang sibuk mengerjakan tugas kelompok biologi mereka. Kerja kelompok memang, Ino mengerjakan tugas dan Shikamaru tidur.
Ino yang merasa panggilannya tidak dihiraukan mengalihkan tatapannya pada Shikamaru yang tidur pulas. Ino menghela nafasnya lalu ikut tidur dengan kepalanya menghadap Shikamaru. Ditatapnya wajah Shikamaru. Mau tidak mau gosip di kelasnya yang beredar tentang Shikamaru menyukai seseorang terngiang kembali dikepalanya.
"Shikaa... Hei rusa kau menyukai seseorang ya? Siapa gadis itu? Kenapa kau tidak pernah cerita padaku? Siapa tau aku bisa membantumu. Kau memang menyebalkan" Ino menarik sedikit rambut Shikamaru sambil cemberut.
Ino memainkan ujung rambut Shikamaru dengan senyuman lirih terukir di wajahnya. "Shika, bagaimana jika-
Ino menghentikan ucapannya dan sukses melotot saat dilihatnya Shikamaru sudah menatapnya.
"Bagaimana apa?" Dengan suara serak dan dalam Shikamaru bertanya
"Ba-..baba-BAGAIMANA KAU BISA TERTIDUR SAAT KERJA KELOMPOK DASAR BODOH!" Ino yang gelagapan segera mengambil buku paket Biologi dan memukul Shikamaru
Shikamaru yang tidak sigap segera mendapat pukulan telak di kepalanya.
"Dasar pemalas, pemalas, pemalas!" Ino memukul Shikamaru dengan membabi buta.
"Arghhh... sakit Ino hentikan" Shikamaru mencoba mencari tangan Ino yang memegang buku paket Biologi. Tapi usahanya percuma. Ino terlalu cepat untuk dihentikan
"Makanya bantu aku mengerjakan Biologi ini jenius" Ino memukul kembali kepala Shikamaru.
Shikamaru hanya menatap Ino sebal. Hanya ibunya dan gadis ini saja yang mampu memukul kepalanya berkali-kali. Bukannya Shikamaru tak membalas. Hanya saja dia tidak bisa. Dan hal tersebut terlalu merepotkan
"Aku sudah tidak jenius lagi. Otakku sudah mati kau pukul setiap hari. Kemarikan buku teksnya" Shikamaru merebut buku paket dari tangan Ino dan mulai serius menekuninya.
Ino memandang geli sahabatnya yang membaca buku sambil mengusap bekas pukulan di kepalanya. Disenggolnya tubuh pria itu hingga terjungkal. Shikamaru hanya menganga melihat kelakuan Ino.
"Ayo kita selesaikan bersama Shika"
.
Dia berharap dia dapat mengulang kembali waktu. Hal yang sangat dibencinya adalah mengingat-ingat semua memori yang ada. Karena taukah kamu? Itu membunuhnya perlahan
Namun hal tersebut terjadi diluar kendalinya. Setiap pagi yang diingatnya hanyalah bagaimana caramu membangunkannya. Setiap ingin membuat kopi, dia akan menghentikannya karena kau selalu mengomelinya tentang kafein
Setiap dia menatap langit, hanya matamu saja yang terbayang
Dia benci biru. Benci sekali
.
Shikamaru memandang langit malam yang bergerak diatasnya. Dihiraukannya suara berisik dari bawah. Angin sepoi-sepoi hampir membuatnya tertidur jika tidak didengarnya suara langkah tergesa-gesa menuju kearahnya
Pasti itu Ino
"Ruphanya..hah..hah..dshini khau shika hah...hahh" Ino muncul dengan peluh bercucuran di wajahnya. Bagaimana tidak, dia berlari 3 lantai demi mendapati sahabat pemalasnya di atap sekolah
"Kau ini bodoh atau apa sih? Kita tuh sedang berpesta. Ber-pes-ta. Kelulusan gitu loh. Dan kau berada disini tiduran? Akan kulaporkan pada bibi Yoshino" Ino mendudukan dirinya di sebelah Shikamaru. Ino membetulkan gaun merah yang dipakainya. Diusapnya peluh di wajahnnya dengan hati-hati. Ino tidak ingin riasan wajahnya luntur. Dia mengusap-usap rambutnya memastikan tatanan rambutnya masih pada tempatnya. Shikamaru sedari tadi hanya menatap sahabatnya yang sedang repot membetulkan dandanannya
Ino yang merasa dipandangi lalu menolehkan kepalnya kearah Shikamaru yang cepat-cepat mengalihkan pandangannya ke langit.
"Hoooo... kau terpesona denganku ya? Kemarin kau bilang tidak suka dengan gaun ini "Dengan senyuman jail, Ino mendekati Shikamaru dan menggodanya
Shikamaru menepis tangan Ino yang bergerak jail di dasinya. Shikamaru tidak suka jika Ino berbuat begitu
Dia merasa... sesak.
"Gaun itu kurang bahan. Benar-benar tidak bermutu"
"Kalau yang kau maksud tentang punggung terbuka, itu namanya Mode Shika. MO-DE. Lagipula aku kan memilih gaun ini karena-
"Karena kau jatuh cinta pada pandangan pertama pada gaun ini. Kau sudah mengulangnya berkali-kali" Shikamaru memotong perkataan Ino
"Itu kau ingat Shika. Jadi jangan kata-katai gaunku ini. Itu menyakiti hatiku."
Shikamaru mengedikan bahunya lalu bersiap untuk tidur lagi saat dirinya teringat sesuatu
"Kau tidak masuk kedalam lagi? Bagaimana dengan Prom Queenmu itu?"
Ino hanya menatap jaring-jaring pembatas dengan tersenyum "Malas ah. Berisik di dalam. Aku sudah tidak peduli lagi dengan Prom Queen"
Shikamaru terhenyak saat Ino mengalihkan pandangannya dan menatapnya dalam. Angin sepoi membelai mereka berdua
"Lagipula tidak ada kau di dalam Shika. Aku kesepian" Ino tersenyum dan menutup mulutnya dengan tangan
Shikamaru mendehem pelan untuk meghilangkan rasa gugupnya.
"Em... kau mau dansa, Ino?"
"Tapi tidak ada lagunya"
Shikamaru berdiri dan menarik tangan Ino. Mendekapnya lalu berbisik pelan
"Kuharap kau masih ingat lagu kesukaan kita"
Shikamaru mulai bersenandung pelan. Lagu Queen of My Heart dari Westlife mengalun di udara.
Mereka tidak pernah belajar dansa. Tidak juga merencakan gerakan mereka dari awal. Namun mereka bergerak seirama. Mengikuti alunan lagu yang dinyanyikan Shikamaru
Ino hanya mampu menggigit bibirnya pelan. Tidak pernah dirasanya perasaan seperti ini. Kepalanya berputar pening. Dia tidak mau mengakhiri dansa ini. Dia menatap Shikamaru saat dirasanya Shikamaru menatapnya juga.
Mereka saling menatap. Lalu shikamaru mengakhiri lagunya.
'and until that day you know you are, The queen of my heart'
"Kau tidak akan meninggalkanku kan Shika? Kau janji?"
Shikamaru tersenyum dan diraihnya tubuh Ino. Memeluknya erat dan membisikan jawabannya
"Never, My Queen"
.
Dapatkah kau mendengar hatinya menunggumu? Menunggumu untuk merasakannya
Dia hanya berharap kau menyadarinya, suatu saat.
Sekalipun dia sangat mencintaimu. Sekalipun dia ingin memilikimu,
Tetapi jauh didalam sana, dia tidak pernah berani memberitahumu.
.
"Cieee yang kemarin malam kontak-kontakan dengan senior Temari" Naruto mencolek wajah Shikamaru yang sedang minum.
"Dasar homo ditinggal pacar. Main colek-colek aja." Ino mencubit lengan Naruto yang duduk disebelahnya
"Awww... tapi itu memang benar Ino. Kemarin ada yang sms-an dengan senior Temari" Naruto mengusap-usap lengannya yang dicubit Ino
Ino mengerutkan dahinya. "Siapa maksudmu?"
"Ya si Shikamaru lah. Masa ya sms-annya mesra bang-Adawwwww sakit shikaa" Naruto memegang kepalanya yang dipukul oleh Shikamaru dengan buku kuliahnya
"Apa-apaan sih kau Kepala nanas! Kau kan memang sms-an dengannya" Naruto memprotes Shikamaru
"Hanya tentang jurusan. Tidak lebih"
"Pasti sebentar lagi berkembang jadi cint-Adawwww sakiiiiit" Kepala Naruto sudah dihantam oleh Ino dan Shikamaru
"Kenapa kau ikut memukul kepalaku sih Ino? Bukannya kau senang Shikamaru dapat pacar?" Shikamaru hanya mendelik marah pada Naruto. Lalu dialihkan lagi tatapannya pada Ino saat tak ada jawaban dari mulut Ino.
Ino merasa dipandangi oleh Shikamaru dan Naruto. "Pembicaraannya gak mutu sih. Sudah ya. Aku sudah dijemput Sasuke. Dahhh" Ino berlari keluar saat dilihatnya Sasuke menunggunya diluar kelas. Mereka tertawa sebentar lalu pergi meninggalkan kelas
Shikamaru hanya menatap mereka lama. Naruto yang menonton adegan tersebut langsung paham satu hal
Ditepuknya pundak Shikamaru lalu diremasnya pelan " Segera kejar dia bro. Kalo lo gak mau kehilangan dia" Naruto lalu pergi meninggalkan Shikamaru yang termangu sendirian
.
Apa kau ingin tau siapa yang dia suka Ino?
Seseorang yang selalu membangunkannya tiap pagi dengan bentakan ketika ibunya sudah menyerah. Seseorang yang setiap hari mengomel tentang kebiasaan tidurnya. Seseorang yang kerap memukul kepalanya tanpa sungkan. Seseorang yang akan pertama kali menangis ketika dia terjatuh. Seseorang yang selalu menemaninya memandangi langit tanpa bosan
Seseorang yang menghiasi mimpi seorang Nara Shikamaru selama 20 Tahun mengenalnya.
Dan dia berharap jika kamu akan menyadari jika dia masih tetap mencintaimu.
Anyway, Someday, you will know
Bolehkah dia mendengar jawabanmu dulu Ino? Saat dia bertanya bagaimana?
9 Mei 2010
Nara Shikamaru.
...
Bel dipagi hari menyentakan Ino yamanaka yang sedang memasak di dapur. Gadis itu bergegas keluar saat dilihatnya ada tukang pos di depan rumahnya
"Nona Yamanaka Ino?"
"Iya betul ini saya."
Pria tersebut mengeluarkan paket cukup besar dari tasnya "Ini ada kiriman untuk anda Nona. Silahkan tanda tangan disini"
Ino lalu menandatangani paket tersebut. Setelah mengucapkan terima kasih, Ino bergegas memasuki rumahnya dan membaca pengirim paket tersebut
"Ru-...sa?" Seketika hatinya mencelos. Dia segera membuka paket tersebut. Hal pertama yang didapatinya adalah boneka rusa natal. Ino sangat mengenali boneka tersebut. Itu adalah boneka yang dulu diberikannya pada Shikamaru. Semakin kebawah boks, semakin banyak kenangan-kenangan yang meluap. Ino tidak mengerti mengapa Shikamaru mengirimnya semua ini
Hingga pada dasar boks Ino menemukan sebuah surat yang sudah lusuh. Tertera tanggal 9 mei 2010. Itu artinya 5 tahun yang lalu!
Cepat-cepat dibukanya surat tersebut dan dibacanya.
Keheningan sesaat menyelimuti ruangan. Hal selanjutnya yang Ino lakukan adalah berlari ke kamarnya dan mengangkat telponnya. Memencet nomor seseorang yang sudah sangat dia hafal
Senyum mengembang di wajahnya saat suara seseorang yang amat dikenalnya menyapa dari ujung sana.
.
.
.
"Bagaimana jika aku yang kau suka. Maukah kau menerimanya, Shika?"
Finish! Gak pernah nyangka bakal bisa nyelesaiin fict ini. Soalnya penuh pengorbanan dan air mata. Rombak sana, rombak sini. Pas udah jadi malah hilang filenya. Asdfjkl!-_-
Buat yang desire maaf dipending dulu ibu-ibu bapak-bapak. Maklum tahun ajaran baru. Banyak yang harus dikerjakan di sekolah.
Mulai dari ngecengin ade kelas, temen sekelas, si doi, guru kece, ampe tukang siomay dikecengin supaya dapet tambahan gratis. Sibuk banget kan ya?
Buat yang mau patokan umur, di akhir itu Shika dan Ino sama-sama berumu 25 Tahun
Dan buat yang nanya kenapa ada abang sasu? Ya numpang lewat aja si ganteng.
Fict ini real story hidup aku. Kecuali bagian ending. Karena saya dan si dia masih sangat gantung. Tapi boleh gak berakhir manis kaya Shikaino ini? *Malah curhat* Maaf kalo kesannya rush, dipaksa, dan malah gak ada feelnya. Kita maaf-maafan aja ya
Oke. Saya mau kabur ngerjain Biologi dan Fisika yang sudah memangil-manggil. Makasih udah nyempetin mampir di lapak.
Mind to RnR?
.
Key-Keziaaditya
