Dia... yang selalu menjadi pusat perhatian.
Dia... yang selalu dikelilingi orang-orang yang mengaguminya.
Dia... yang selalu jadi yang terbaik.
Dia... yang selalu mengataiku itu memang sangat menyebalkan.
Dia... yang selalu beradu mulut denganku itu memang sangat menjengkelkan.
Dia... yang telah menyadari arti keberadaanku ini memang menyusahkan.
Karenanya... aku jadi harus menahan perasaanku ini padanya...
Ya... dia adalah rival sekaligus sahabatku dan juga orang yang sangat kusukai...
Aisaretai
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pairing : SasuNaru slight GaaraNaru
Rate : T
Warning : typo(s), abal, gaje, shounen ai, AU, OOC, dll.
Naruto POV
Lihat dirinya, mata onyx-nya yang mampu membuat semua wanita tunduk padanya, kulit putihnya yang bagaikan salju, rambut raven-nya yang melawan gravitasi itu menambah kesan cool padanya. Tubuhnya yang... err... membuat semua orang ingin merasakan dada bidang itunya itu. Hah... aku juga ingin merasakannnya.
Saat ini aku terus saja menatapnya. Ya, Uchiha Sasuke, sosok yang telah memberitahu arti dari keberadaanku ini. Aku begitu kagum dan menyukainya. Mungkin bagi kalaian merasa aneh atau jijik dengan diriku yang menyukai seorang lelaki dimana diriku ini laki-laki juga. Tapi bagiku itu tak masalah asalnya orang itu adalah dirinya.
Aku terus saja memandanginya sehingga tak menyadari sebuah spidol terbang menuju arahku.
End Naruto POV
Sasuke POV
Kulihat Iruka-sensei sudah siap melempar spidol menuju sasaran yang ia incar. Spidol itu pun melesat dengan cepat yang disusul oleh suara terjatuh dan teriakan,
"Aduh... sa, sakit!"
Yah... hanya dengan mendengar suara cempreng itu saja aku sudah tahu siapa yang mendapatkan hadiah hantaman gratis dari Iruka-sensei itu.
"Naruto, coba kau jawab pernyataan no. 10!" perintah Iruka-sensei.
Aku pun meliriknya yang duduk dibelakangku itu. Kulihat dirinya sedikit berkeringat dan kebingungan. Hah... aku tahu, pasti ia tidak tahu jawabannya. Karena merasa kasihan aku pun memberitahu jawabannya pada Naruto secara diam-diam.
"2! Jawabannya x=2... hm... apa... benar?" tanyanya yang semula semangat namun suaranya semakin mengecil.
"Ya, jawabanmu benar," jawab Iruka-sensei.
"Yatta! Jawabannya benar!" teriaknya semangat yang disusul oleh omelan Iruka-sensei.
Dasar si Dobe itu, kehidupanku menjadi ramai karenanya, tapi... menyenangkan juga.
End Sasuke POV
Normal POV
Bel istirahat pun berbunyi. Tampak seorang pemuda berkulit tan bagai karamel, rambut pirang cerah yang sedikit berantakan dan mata biru langit yang cerah tanpa awan itu ditambah dengan tiga garis tipis di masing-masing pipinya memberikan kesan manis dan imut bila dilihat dari segi ukuran laki-laki. Pemuda itu adalah Uzumaki Naruto. Saat ini Naruto menghampiri Sasuke yang sepertinya baru saja selesai telepon dan memasukkan handphone-nya ke dalam sakunya.
"Hei, Sasuke, terimakasih ya, tadi sudah menolongku," ucap Naruto dengan senyum lima jarinya sambil menepuk pelan pundak Sasuke.
"Hn," jawab Sasuke yang kemudian membaca novel yang ada diatas mejanya.
"Sebagai gantinya, apa kau mau aku traktir makan ramen?"
"Hn,"
"Hn itu apa Teme? Iya atau tidak?"
"Hn,"
"Iya... Hn itu apa Teme?" ucap Naruto sedikit meninggi.
"Hn,"
"Hei... TEME! Sebenarnya apa mak-"
"Berisik! Tidak bisakah kau diam meski hanya untuk sehari saja! Suaramu itu membuat telingaku sakit!" teriak Sasuke dengan menggebrak mejanya dan pergi meninggalkan Naruto yang hanya diam terpaku.
Sasuke POV
'Sial, kenapa tadi aku harus berteriak seperti itu padanya? Hah... ini semua karena si baka Aniki yang membuatku kesal sehingga menimpahkan semua kekesalanku padanya, tapi... arrgghh... sudahlah,' pikirku dengan memasukan kembali uang yang semula ingin kugunakan untuk membeli jus tomat. Tapi sial, jus tomatnya sudah habis di kantin.
Pada akhrinya aku melangkahkan kakiku kelas dan duduk dibangkuku sampai sesuatu menarik perhatianku. Sebuah jus tomat tergelatak diatas meja dengan menindih secarik kertas. Aku pun mengambil kertas itu dan membacanya,
Untuk Sasuke-teme,
Ini jus yang kubeli untukmu sebagai tanda terimakasih. Kau harus menghabiskannya ya, aku memli itu dengan susah payah, habis jus tomat di kantin habis. Aku jadi harus pergi keluar sekolah diam-diam untuk membeli jus ini. Oh ya... masalah tadi... maaf kalau sudah mengganggumu.
Dari Naruto si Pecinta Ramen.
Aku tidak habis pikir, si Dobe itu memang... menarik. Sudah hampir lebih dari lima tahun aku berteman dengannya, walaupun status keluarga kami ini berbeda. Aku yang berasal dari keluarga Uchiha yang kaya dan terpandang, sedangkan ia hanyalah orang biasa. Tapi aku senang bisa berteman dengannya.
End Sasuke POV
Normal POV
Saat itu Sasuke hendak meminum jus tomat sampai seoran wanita berambut merah muda menghampirnya dan segera mengambil jus tomat itu dari tangan Sasuke.
"Apa maumu, Haruno?" tanya Sasuke kesal karena tidak jadi meminum jus tomat kesukaannya itu.
"Sasuke kau tidak usah meminum jus tomat kaleng ini, kalau banyak kumannya dan kau jadi sakit gimana?" tanya wanita itu yang diketahui bernama Haruno Sakura.
"Hn, terserahmu saja"
"Kubuang ya..." ucap Sakura dengan membuang perlahan jus di dalam kaleng itu ketempat sampah dan disusul dengan kalengnya.
"kau tidak keberatan 'kan, Sauke?" tanya Sakura.
"Ya... lagipula aku tak suka jus kalengan yang murahan seperti itu," ucapku tanpa menoleh ke arah Sakura.
'Sial... padahal aku mau jus itu, tapi ingat Sasuke, masa orang kaya sepertimu meminum jus yang tidak jelas dibelinya dimana olehnya itu...' pikir Sasuke.
"Maaf... kalau jus yang kubeli itu murahan dan tidak sesuai dengan lidahmu itu, Tuan Sasuke," ucap seorang pemuda yang berada di pintu kelas memperhatikan semua tindakan dan perbincangan Sasuke dengan Sakura sejak tadi.
"Jadi yang membeli jus ini kamu, Naruto? Seharusnya kau membeli yang lebih berkualitas. Oh ya, aku lupa! Kau 'kan yatim piatu dan miskin, jadi mana mungkin kau bisa membeli jus yang mahal untuk Sasuke 'kan? Dan satu lagi, jangan mendekati Sasuke. Kau itu hanya mengganggunya saja, mengerti?" tanya Sakura dengan pandangan mengejek.
Sasuke hanya diam tak mempedulikan perbincangan dua orang itu. Saat itu, Naruto melangkahkan kakinya ke depan meja Sasuke dan berkata,
"Maafkan aku yang sudah membuatmu hampir sakit perut karena jus 'murahan' itu dan mengganggu kehidupanmu. Mulai sekarang, aku akan berusaha untuk tidak mengganggumu lagi, saya permisi dulu," ucap Naruto seraya pergi dan mengambil tas sekolahnya dan hendak keluar kelas.
"Kau mau kemana, Naruto?" tanya Kiba sahabat Naruto.
Naruto tidak menjawab dan hanya pergi. Gaara yang juga merupakan sahabat Naruto itu menghampiri Sasuke dan Sakura.
"Kau itu jahat sekali, padahal Naruto membeli jus itu dengan uang jajannya hari ini. Dia sampai menahan rasa laparnya hanya untuk jus itu. Tapi kalian membuangnya begitu saja. Aku tahu Naruto itu miskin dan 'yatim piatu' hingga dirinya harus bekerja sendiri untuk memenuhi kebutuhannya, tapi setidaknya hargai usaha itu. Kalian sungguh tak punya perasaan,"
"Aku tak menyuruhnya untuk membelikanku jus itu, jadi terserah mau kuapakan jus sampah itu," ucap Sasuke.
Bbraakk...
"Jadi kau orang yang seperti itu Sasuke. Tadinya aku sudah berniat untuk tinggal diam, tapi bila tau kau orang seperti ini, aku tak akan membiarkan Naruto denganmu!" ucap Gaara kesal setelah menggebrak meja Sasuke.
"Gaara sudahlah, tinggalkan saja mereka," ucap Kiba yang sebenarnya juga marah namun menahan amarahnya sambil menarik Gaara agar menjauh dari mereka.
'Cih... memangnya kau itu siapa Gaara, dia itu milikku,' pikir Sasuke.
Tbc
Wah... akhirnya selesai juga ya...
Apa ceritanya aneh? Ini sedikit kuambil dari pengalaman pribadiku, hahahah XD
Jelek? Buruk? Ancur? Atau bagus?
Please Review... ^^
Terimakasih juga sudah mau membaca ^.^
