Seorang gadis bermahkotakan merah jambu -yang digelung keatas- sedang duduk berhadapan dengan layar kompoter yang menyala disebuah ruangan yang gelap. Iris emeraldnya memandang serius ke monitor. Tangannya dengan lincah menari diatas keyboard, sesekali tangan kanannya itu berpindah memegang mouse yang ada di sebelah keyboard.
Tiba-tiba jari-jarinya berhenti menekan tombol-tombol yang ada di keyboard.

"Finaly," gumamnya. Detik berikutnya, jarinya itu menekan tombol 'Enter' dengan semangat. Setelah menunggu loading yang cukup lama, monitor komputer itu memperlihatkan dua kata berwarna merah terang.

Hacking Success

Bibirnya pun menyeringai puas.

Disclaimer:

Naruto, Masashi Kishimoto

Story, Alrena Roushe

Rated: Teen

Pair: SakuSasu

Warning: miss typo, Gaje, pendek dan banyak lagi.

Happy Reading!

Lovely Hacker

"Ibu! Aku berangkat!"

"Hati-hati nak!"

Seorang gadis berambut merah jambu panjang -yang diikat ponytail- keluar dari sebuah rumah yang terbilang sederhana dengan berlari. Sepotong roti terlihat bergelayut di bibirnya, dan bergoyang kesana-kemari mengikuti irama gerak sigadis.

'Sedikit lagi!' gadis itu membatin sambil mangunyah rotinya. Dari kejauhan dia melihat sebuah gedung sekolah yang besar dan terlihat asri. Konoha Senior High School, tempat gadis itu menimba ilmu. Gadis bubble gum itu memper cepat kala melihat garbang sekolah sedang di tarik oleh penjaga sekolah untuk menutup pintu masuk utama sekolah itu.

"Itu Sakura!" seorang gadis berambut blonde diikat ponytail -tapi sebelah matanya tertutupi oleh rambutnya- dari balik gerbang, menunjuk teman bubble gumnya yang sedang berlari kearah sekolah.
"B-benar, Ino-chan" seorang gadis indigo yang berada di sebelah si blonde mengikuti arah jari telunjuk temannya.

"Ayo Sakuraaa! Kamu pasti bisaaa!" teriak si gadis blonde. Gadis bubblegum yang dipanggil Sakura itu pun tersenyum melihat tingkah gaje sahabatnya itu. Sakura mempercepat larinya karena melihat gerbang KSHS sedikit lagi tertutup.

"Tunggu pak!" teriak Sakura mencoba menghentikan si penutup gerbang, tapi orang yang di teriakinya tidak merespon.

"WOI JANGAN DI TUTUP!" ketika jarak gerbang dengan Sakura sudah menipis, dan gerbang hampir tertutup, Sakura pun melompat dan-

SRET!

-gerbang pun tertutup.

"Sakura..."

"Sa-kura-chan..."

"..."

"YEAY!" Sakura melompat memeluk kedua sahabatnya itu.

"Kau berhasil, jidat. Ini rekor berlarimu!" gadis blonde tadi menunjukan timer yang dia pegang. "Lima menit lebih cepat dari sebelumnya!"

"Ka-kau hebat, Sakura-chan!" gadis indigo pun berucap.

"Terimakasih, Hinata-chan!" seru Sakura kepada gandis indigo.

"Hei! Aku tidak, jidat?" gadis blonde pun berpura-pura merajuk.

"Hahaha, terimakasih Ino. PIG!"

"Kau-!"

"Kau duluan yang memanggilku 'jidat'!"

"Su-sudah Ino-chan, Sakura-chan. Le-lebih baik kita kekelas." ajak Hinata sekaligus melerai.

"Untung ada Hinata. Yuk!" Ino menarik kedua sohibnya itu, dan merangkul mereka. Mereka pun berjalan memasuki wilayah sekolah.

"Ngomong-ngomong Sakura," Ino menggantungkan kalimatnya. "Hm?" Sakura pun menoleh kearah Ino.

"Kau melakukannya 'lagi'? Ino pun melanjutkan kalimatnya, sambil memandang Sakura. Ino dan Hinata pun memandang sakura menunggu jawaban dari yang di tanya. Dan Sakura hanya menyengir.

"Huu! Dasar iseng!"


"Tadaima!"

Sakura memasuki rumahnya. Dia langsung menaruh sepatunya di rak sepatu. Ada sedikit rasa bingung di hatinya, rumahnya ini terlihat berbeda. Sepi. Tidak seperti biasanya.

"Ibu?" Sakura berjalan kedapur untuk mencari ibunya, tetapi hasilnya nihil. Dia pun berjalan kearah kulkas untuk mengambil segelas mineral. Tapi, dia melihat secarik kertas kecil yang dijepit sebuah maghnet (bener nggak tuh tulisannya?) berbentuk buntang yang menempel di pintu lemari pendingin tersebut. Sakura mengambil kertas itu, lalu dibacanya.

'Sakura-chan, maaf jika kamu pulang Ibu tidak ada di rumah. Ibu sedang ada acara reuni dengan teman-teman lama ibu. Berhubung besok sabtu, maukah kau menyusul ibu? disini juga ada anak seusiamu. Akan ibu kirim SMS untuk alamatnya.'

Sakura menghela napas dan berjalan kekamarnya. Dia berjalan kearah lemari, lalu mengambil sebuah dress putih berlengan panjang, selutut, dan bercorak melodi(?). Dia pun langsung membawa dress itu kekamar mandi.

Tak lama kemudian, Sakura keluar dari kamar mandi dengan menggunakan dress. Lalu dia duduk di depan meja riasnya. Sakura hanya menggunakan bedak bayi, juga lipgloss tipis. Rambutnya hanya dia gerai.

Drrrt drrrt

Handphone Sakura bergetar menandakan adanya pesan yang masuk. Sakura memencet-mencet tombol di handphonennya. Ternyata itu adalah pesan dari Ibu Sakura yang mengirimkan alamat acara reuni teman-teman dari Ibunya Sakura.

Sakura pun langsung keluar kamar dan langsung mengenakan sepatu. Setelah itu, Sakura keluar dari rumahnya dan sedikit berjalan untuk mencari Taksi.

Ketika ingin menyebrang, Sakura tidak sadar bahwa ada mobil yang melaju cukup kencang. Dia pun langsung menyebrang.

"Hey nak! Awas!"

Sakura menengok kearah mobil yang melaju kencang kearah nya, dan-

CKIIIIT!

-mobil itu berhenti lima centi di depan Sakura. Sakura memandang mobil itu dengan syok dan mulut terbuka. Dengan kaki yang sedikit gemetar, Sakura berjalan kearah kemudi.

Tok tok tok!

Dengan sedikit emosi, Sakura mengetuk kaca mobil tersebut.

"Buka!"

Sreeet

Kaca mobil itupun terbuka dan menampakakan seorang pemuda tampan, berkulit putih, bermata onyx dan berambut biru donker yang mecuat kebelakang seperti err... Pantat ayam?

"Kau itu bod-" Sakura menghentikan kalimatnya melihat pemuda dengan pesona luar biasa di hadapannya.

"Apa?" tanya pemuda itu. Pemuda itu memandang Sakura dengan datar.

"Apa yang ingin kau katakan, bodoh?" tanya pemuda itu lagi.

'Bodoh?' tanya Sakura dalam hati.

"Bodoh? Hah? Kau itu yang bodoh! Jalanan ini tidak seluas jalan raya seperti biasanya, kau malah kebut-kebutan? HEH, dasar pantat ayam!" hilang sudah semuya pesona pemuda itu di hadapan Sakura.

"Heh pinky jelek. Kau yang bodoh! nyebrang tidak lihat-lihat."

"KAU-"

"Aku sudah telat." pemuda itu pun melanjutkan perjalanannya tanpa memper dulikan Sakura yang mematung.

"DASAR PANTAT AYAM!" teriak Sakura sampai-sampai burung-burung yang ada pada terbang, dan orang-orang di pinggir jalan memperhatikannya.

"Ma-maaf." Sakura meminta maaf pada orang-orang yang memperhatikannya dengan pandangan 'apa dia gila?'. Lalu Sakura langsung masuk ke taksi kosong yang pertama kali dia lihat, sambil menahan malu.


Sakura turun dari taksi langsung memasuki sebuah gedung mewah dengan bersungut-sungut. Kejadian tadi masih membuatnya berdebar-debar. Bukan karena Sakura mengalami 'cinta pandangan pertama' pada pelaku kajadian tadi, tetapi karena Sakura masih syok, dan juga rasa malu yang dideritanya. Parahnya, orang itu tidak meminta maaf kepadanya. Gimana jika mobil itu benar-benar menabraknya, lalu dia mati? Bagaimana dengan teman-temannya? Bagai mana dengan orang tuanya? Dia akan masuk surga atau neraka? Bagaimana dengan- oke cukup. Kembali ke Sakura.
Sakura mulai mencari ibunya. Ia pun tersenyum melihat seorang wanita paruh baya berambut pirang, ibunya.

"Ah, Sakura-chan! Kau sudah sampai rupanya." Ibu Sakura menghampiri Sakura lalu merangkul putri sematawayangnya itu.

"Tsunade, ini anakmu?" tanya seorang wanita paruh baya kepada Ibu Sakura, Tsunade.

"Iya, ini putriku, Sakura Haruno. Ayo nak, berisalam pada Tante Mikoto."

"Sa-salam kenal, Tante." ucap Sakura sambil membungkuk sopan.

"Kyaaa! Kau manis sekali Sakura-chan!" puji Mikoto gemas. Yang di puji hanya menunduk menyembunyikan semburat merah.

"Akan aku kenalkan kau dengan putra-ku. Kupinjam putrimu ini ya, Tsunade." Mikoto langsung menarik Sakura setelah mendapat persetujuan dari Tsunade. Sakura yang di tarik mau tidak mau harus mau demi kesopanan.

"Sasuke!" Mikoto melambai kearah seorang pemuda seusia Sakura. Sakura pun mengikutei arah pandang Mikoto.

'Dia yang tadi kan?' mata Sakura terbelak, ternyata dia bertemu lagi dengan orang-yang-hampir-menabraknya.

Pemuda tadi pun berjalan kearah Sakura, tepatnya kearah yang di sebelah Sakura.

"Ada apa ibu?" Tanya pemuda itu pada Mikoto.

"Sasuke, kenalkan, ini Sakura Haruno. Anak dari sahabat ibu. Sakura, ini Sasuke, Sasuke Uchiha. Anak Tante."

"Sasuke." Sasuke memperkenalkan dirinya dengan datar.

"Sakura." begitu juga dengan Sakura. Dan tidak ada jabat tangan diantara mereka. Hanya ada tatapan menusuk dari kedua pasang mata mereka. Hal itu membuat Mikoto bingung.

"Kalian sudah saling kenal?" tanya Mikoto pada kedua remaja di depannya. Mereka berdua pun langsung menoleh kearah Mikoto.

"Dia itu-" ucapan Sakura terpotong, oleh...

"Hn, Aku tidak mengenalnya. Mungkin dia yang mengenaliku. Fansku mungkin?" yak, terpotong oleh Sasuke.

Mendengar kata 'Fansku' Sakura langsung memandang Sasuke dengan pandangan 'Apa yang kau katakan?'. Sasuke hanya menyeringai kecil.

"Ibu, aku ingin keteman-temanku." Sasuke pun langsung pergi setelah mengucapkan itu.

"Hei Sasuke! Hah~ dasar anak itu tidak sopan. Maaf ya Sakura-chan, Sasuke memang begitu." ucap Mikoto meminta maaf.

"Ah, iya. Tidak apa-apa, tante. Tante aku ke Ibuku dulu yah? Permisi" Pamit Sakura. Selama perjalanan Sakura keibunya, dia sedikit berfikir mengenai Sasuke.

'Sasuke? Seenaknya saja dia bilang aku fansnya. Memang dia siapa? Sasuke Uchiha ya? Sepertinya aku pernah dengar.' Sakura pun mulai mengingat ingat.

Sakura mengingat saat Ino dengan hebohnya menunjukan majalah bulanan terbarunya pada Sakura 'Sakuraaa! Kau tau boy band yang lagi naik daun ini tidak? Konoha Boys! Lihat, Uchiha Sasuke lah yang paling tampan dan paling terkenal dikalangan remaja perempuan! Aku lebih suka Sai.'

Sakura menyeringai. Otaknya sudah menemukan cara untuk balas dendam.

"Tunggu saja kau, pantat ayam."


Setelah sampai di rumah, Sakura langsung mandi dan mengenakan piamanya. Dia langsung melaksanakan apa yang sudah dia pikirkan sedari tadi. Sakura langsung mematikan lampu kamarnya, agar ibunya menyangka kalau dia sudah tidur. Sakura menyalakan komputer kesayangannya, lalu duduk dihadapan monitor dengan tidak sabar. Setelah komputer itu sudah siap dioprasikan, Sakura langsung menyambungkan komputernya itu dengan internet. Lalu dia membuka mozila.
Sakura mencari Official page dari Konoha Boys. Setelah menemukannya, Sakura langsung membuka software yang dia butuhkan untuk mehack fan Page itu.

Aku, Sakura Haruno, gadis berusia 16 tahun yang bersekolah di Konoha Senior High School. Aku seorang pelari. Dan juga seorang-

-Hacker

TBC

Fic ke 3 Aku setelah Bad Scandal! Fic ini terinspirasi dari kegiatan Alrena sendiri. hehe

sebenernya kurang pede buat mempublish fic ini. tapi, pingin publish juga .

Gimana Fic aku kali ini? Keep Or Delete?

mind to Review? Tolong di beri kritik dan saran yah! :D