o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Hetalia Axis Powers © Hidekaz Himaruya

ALFRED RIANG

France x fem!UK and US x Fem!UK

Warning : OOC, parody absurd tentang Sangkuriang dan segala keabalannya, keaslian sejarah cerita ini patut dipertanyakan (?)

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Pada zaman dahulu kala, dikisahkan seorang princess yang cantik yang bernama Alice Kirkland. Dia adalah pewaris tunggal seluruh harta kekayaan Kerajaan Britannia Raya. Princess Alice sangatlah jutek, suka berkata-kata kotor dan memiliki kemampuan memasak yang buruk. Namun, di balik itu semua, sang princess merupakan princess tercantik di seluruh negeri, banyak pangeran tampan yang melamarnya dan pangeran-pangeran mupeng (baca:muka pengen) itu selalu ditolaknya dengan kejam.

"Putriku, kau harus segera menikah," ujar King Britannia yang diketahui berwajah sangar dan suka merokok.

"Tapi, aku belum siap menikah ayah!" balas Princess Alice kesal.

"Ayah sudah mengundang dua orang pangeran dari dua kerajaan terkemuka di seluruh negeri, tugasmu hanyalah memilih satu di antara mereka untuk kau jadikan calon suamimu," ujar sang Raja cuek.

"Ta-tapi ayah!"

"Pengawal, persilakan dua pangeran itu masuk!"

"Aku tidak percaya ini!" sentak Princess marah.

'Trek-trek-terek-terek' pintu gerbang nan megah dibuka, menampilkan dua sosok pangeran yang berwajah terlampau tampan dengan badan yang sixpack yang juga berpotensi menimbulkan para fangirls mimisan seember. Pangeran yang pertama maju dengan penuh keanggunan sambil sesekali mencuri pandang ke arah sang princess.

"Saya Antonio Fernandez Carriedo, pangeran dari Kerajaan Iberia Raya, merupakan suatu kehormatan bisa diberi kesempatan untuk melamar Princess Alice Kirkland yang cantik," ujarnya sambil mengedipkan sebelah matanya ke arah sang princess lalu mundur teratur memberikan kesempatan pangeran yang kedua untuk memperkenalkan diri.

"Saya Hendriek van Willem, pangeran dari Kerajaan Benelux,saya jugabermaksud melamar Princess Alice,"

"Ayah, aku tidak mau! aku pergi saja dari sini!"

Princess Alice berlari meninggalkan ayah dan dua pangeran itu, tak peduli teriakan ayahnya membahana memenuhi ruangan. Dua pelamar menyedihkan itu berdiri mematung menatap kepergian sang princess. 'Ternyata memang benar rumor yang mengatakan kalau Princess Alice sangatlah sulit untuk dipersunting' batin mereka berdua.

"Maafkan kelancangan putriku, mungkin dia sedikit gugup menghadapi situasi yang sangat jarang ini," ujar sang Raja gugup sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal. 'Yang benar saja!' batin dua pangeran tampan itu sweatdrop.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

"Aku benci ayah, dia terus memaksaku menikah!" ujar Princess Alice kesal.

Dua dayang setia sang princess, Lily dan Natalia hanya manggut-manggut mendengarkan curhatan nona muda galau satu ini.

"Apa nona membutuhkan bantuanku untuk 'membereskan' dua pangeran tolol itu," sambut Natalia sambil mengeluarkan pisau kesayangannya. Princess Alice dan Lily bergidik ngeri.

"Ti-tidak, tidak perlu," balas Alice cepat.

"Sebaiknya nona segera tidur, sudah larut malam," si nona besar mengangguk setuju.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Malam harinya, sang princess tidak bisa tidur dikarenakan banyak nyamuk yang mengganggunya. 'nguing-nguing-nguing' kira-kira begitulah bunyinya. Princess Alice pun jengkel tiada tara, di kala suasana hati yang tidak menentu ditambah perseteruan dengan sang ayah, kenapa harus nyamuk-nyamuk gaje itu yang memperburuk moodnya.

"Enough! siapapun yang bisa mengusir nyamuk-nyamuk ini akan kujadikan suamiku!" teriaknya frustasi.

Tiba-tiba muncul seekor kodok yang biasanya mangkal di kolam istana, dengan sigap si kodok memangsa nyamuk-nyamuk pengganggu ketenangan si princess. Princess Alice cengo melihatnya. Ditamparnya berkali-kali wajah mulusnya berharap ini semua hanyalah mimpi belaka. Tiba-tiba, seluruh ruangan dipenuhi cahaya yang menyilaukan mata, sampai-sampai sang princess harus memincingkan matanya untuk melihat apa yang telah terjadi. Setelah kilauan cahaya mulai menghilang, muncul sesosok pemuda tampan nan maskulin, rambutnya pirang bergelombang sebahu, matanya sebiru lautan dan terdapat sedikit bulu-bulu halus di dagu sang pemuda, menambah keeksentrikan pemuda misterius tersebut.

"Si-siapa kau!" hardik si princess.

"Tenanglah ma chere, kau tak perlu galak di depan pria setampan aku, aku adalah seorang dewa yang telah dikutuk menjadi seekor kodok, namaku Francis, dewa cinta seluruh jagat raya,"

"Jangan bergurau, jenggot!"

"Honhonhon, sungguh untuk ukuran seorang princess mulutmu terlalu sopan, my darling, dan sekarang aku ingin menagih janjimu yang akan menikahi siapapun yang berhasil melenyapkan nyamuk-nyamuk di kamarmu ini," ujar si dewa cough-mesum-cough sambil mengedip-ngedipkan matanya genit.

"Mana mungkin aku menikahimu, Frog!" ujar Princess Alice ketus.

"Tapi kau sudah berjanji…" Francis mulai menghampiri gadis itu, mempersempit jarak di antara mereka, si princess tak sanggup mengelak, si dewa cinta satu ini mulai melakukan cumbuan mesra terhadap sang princess, merebut first kiss-nya, dan merebut… kehormatannya.

"K-kau… apa yang kau lakukan, bloody hell, aaahhh,"

"Kau menyukainya?" ujar si pemuda sambil menyentuh bagian yang lain.

"Henti… kan… oooooohhhh (why this's fucking damn good)," ujarnya sambil membatin penuh ketsunderean (?)

(Let's skip this situation because the rating is still T)#gampared.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Tiga bulan kemudian, terjadilah kegemparan di lingkup intern kerajaan. Princess Alice dikabarkan telah berbadan dua. Raja sangat marah dan mengusir Princess Alice dari istana. Princess Alice mengasingkan diri ke sebuah hutan bersama Francis dan dua pengawal setianya.

"Ini semua gara-gara kamu, Frog!" omel si princess kepada seekor kodok yang bertengger di pundaknya.

Melihat hal itu, dua pengawal Princess Alice kebingungan.

"Vee, Princess Alice mengobrol dengan seekor kodok, vee?"

"Bukan urusan kita, bastardo," bisik pengawal yang satunya.

Sesampai di hutan, dua pengawal berwajah identik tersebut membangun sebuah gubuk sebagai tempat tinggal Princess Alice yang baru. Walaupun kecil, sekiranya gubuk tersebut bisa digunakan untuk berteduh.

"Tugas kalian sudah selesai, kembalilah ke istana!"

"Vee, tapi siapa yang akan menemani anda, Tuan Putri?" ujar si pengawal sedih.

Princess Alice juga melemparkan pandangan sendu ke arah prajurit yang paling disayanginya itu. Namun, raut sedih sang princess langsung berganti menjadi penuh ketegaran.

"Aku akan baik-baik saja, Feliciano," ujarnya sambil tersenyum tulus.

"Saya akan merindukan anda, Tuan Putri, huuuwwwaaaaaaaaa," prajurit bernama Feliciano itu tak mampu menyembunyikan kesedihannya.

Secara tiba-tiba, Feliciano tanpa rasa malu dan takut langsung memeluk sang princess sambil terus menangis tersedu-sedu, tidak peduli kalau prajurit yang satunya lagi memekikkan kata 'bastardo' terlalu lebay. Di luar dugaan, sang princess malah membalas pelukan Feliciano dan ikut-ikutan menangis.

"Aku juga akan merindukanmu, Feliciano, dan juga kau… Romano,"

Pemuda bernama Romano itu hanya menunduk, tak mampu bertemu pandang dengan wajah princessnya.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Setahun berlalu dengan cepat, Princess Alice melahirkan seorang bayi laki-laki yang tampan, rambutnya blonde dan matanya bermata biru, sama seperti milik 'bloody frog'-coret-Francis. Di sampingnya, Francis, yang setiap bulan purnama menjelma menjadi seorang dewa, menemani istrinya yang sedang terbaring lemah karena habis melahirkan.

"Apa kau sudah menemukan nama yang cocok untuk anak kita, istriku?"

"Kau kan ayahnya, seharusnya kau yang memberinya nama, dasar bloody frog!" balas si princess ketus.

"Awww, kau sungguh manis my Angleterre,"

"Aku tidak manis, you fool!" balas Princess Alice kesal dan wajahnya merah sempurna.

"Oke, oke, kau tidak manis my darling, tapi kau sangatlah beeeeeppp~ di ranjang dan beeeeeeeeppp~ membuatku beeeeeeeeeppp~ dan beeeeeeppp~ beeeeeeep~" sang istri tsundere-coret-tercinta mulai mengeluarkan aura berwarna ungu, bersiap memperkosa si Francis. XD

"KUBUNUH KAU, BLOODY FUCKING FROG!" adegan kejar-kejaran a la film Bollywood tersaji malam itu.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Sepuluh tahun terasa begitu singkat, Princess Alice dan putranya yang bernama lengkap Alfred Riang (entah kenapa namanya begitu absurd, dan ternyata si bocah memang menjadi anak yang periang dan hobi tertawa 'ahahahaha' dan gemar makan hamburger (?) dan selalu berteriak 'hero' sepanjang waktu) hidup bahagia walaupun penuh kesederhanaan. Si ibu sangat menyayangi putra semata wayangnya dan selalu memanjakan Alfred dengan terus membelikannya hamburger.

Ketika si Alfred Riang sedang asyik bermain bersama kodok kesayangannya, si ibu memerintahkannya mencari seekor burung karena si ibu sedang ingin memakan daging burung.

"Alfred, mama minta tolong kau carikan seekor burung, mama ingin sekali makan daging burung,"

"Baiklah mama, ayo Frog, temani aku mencari burung untuk mama!" ajak si Alfred Riang kepada kodoknya.

"Hati-hati ya, Nak!"

Si kodok hanya menggerutu, 'Mengapa tak kau makan saja burungku, my darling!' #plak

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

Sudah seharian Alfred Riang berkelana mengelilingi hutan dan tak menemukan seekor burungpun di tempat itu. Langit mulai menggelap, Alfred dan si kodok sudah hampir putus asa. Tiba-tiba, di balik semak-semak bertenggerlah seekor burung kecil berwarna kuning sedang bercicit-cicit. Alfred Riang pun menyadari keberadaan burung tersebut, dengan semangat yang membara si Alfred langsung mendekati TKP.

"Wah, akhirnya kita mendapatkan seekor buruan, Frog!" ujar si Alfred gembira.

Alfred Riang telah bersiap mengarahkan ujung panahnya membidik si burung, namun ternyata Francis mengetahui kalau burung tersebut adalah seorang dewa sekaligus teman baiknya selama di khayangan. Burung kuning tersebut adalah dewa narsis yang bernama Gilbert. 'Aku harus menggagalkan rencana Alfred!' batin Francis. Ketika Alfred melepaskan anak panahnya, Francis sengaja mengganggu pergerakan Alfred Riang sehingga bidikannya meleset ke arah lain. Gilbert si burung kuning terkejut dan langsung terbang meninggalkan si pemburu.

"Frog, apa yang kau lakukan!" teriak Alfred Riang marah.

Lelah, marah dan kecewa bercampur menjadi satu. Alfred Riang akhirnya menjadikan Francis sebagai pengganti burung kuning yang gagal dia dapatkan. Si bocah tanpa rasa belas kasihan langsung memotong-motong si kodok di tempat itu juga.

"Kau harus membayar apa yang telah kau lakukan, kodok bodoh!" seru Alred menatap benci kodok yang sudah tak bernyawa itu.

Andai saja Alfred Riang tahu kalau kodok peliharaannya itu adalah ayahnya, dia pasti akan sangat menyesal.

o-o-o-o-o-o-o-o-o-o

FFuuuuuuhhhhh, selesai juga chapter satu nan gaje ini. Saya akan melanjutkan cerita ini di chapter dua, dan saya yakin betul anda sudah mengenal cerita ini dari awal hingga akhir, saya juga yakin anda nggak penasaran sama sekali dong! #pundung

Saya hanya ingin 'melampiaskan' imajinasi bejat saya bagaimana jadinya kalau para character Hetalia main parody gaje nan tak bertanggung jawab ini.

So Far, Thank you for reading, minna! See you in the next chapter! RnR are welcome ^_^