Sial.
Jimin dan menungging bukan kosakata yang bagus untuk ditulis secara bersamaan.
Ditulis saja tidak bagus, dan bagaimana jika hal itu terjadi di depan mu? Bagi Yoongi itu bukanlah hal yang baik untuknya.
Ehm, maaf. Hormonnya maksudku.
Yoongi tidak mesum. Tidak, sungguh. Taehyung dan Namjoon jauh lebih di atas Yoongi.
Hanya saja, siang itu Yoongi sedang dalam kondisi yang panas dan Jimin sedang berpakaian bagus -coret- seksi. Dan melakukan pose me-nung-ging.
Sial, sekali lagi diucapkan Yoongi dalam hatinya. Tanpa henti memperhatikan gerakan Jimin yang sedang, entahlah mencari apapun itu di laci dapur. Well jangan lupa, sambil mengoyangkan kakinya sesuai nada dari lagu yang terdengar.
Membuat pantatnya bergoyang.
Astaga, Yoongi mengusap wajahnya gusar. Jimin terlalu indah untuk dilewatkan.
Tak tahan dengan itu Yoongi segera memeluk Jimin dari belakang, menggesekkan ereksinya ke belahan pantat Jimin. Dan tanpa aba aba Jimin mendesah.
Seperti biasanya jika Jimin merasa tubuhnya disentuh oleh Yoongi -fyi, mereka ditinggal hanya berdua di dorm- dia akan mendesah.
"H-hyunghh nghh", See? dia mendesahkan?
Yoongi senang mendengar Jimin mendesah dan dengan memberi Jimin hadiah dengan meremas pantat Jimin sambil mencium lembut lehernya.
"Apa sayang?", perayu ulung Min Yoongi, give applause for him.
"Ka ahh kamarku ahh sahhjahh", wow Jim hebat sekali, pintar sekali anak muda.
Dan di siang yang panas itu Yoongi dan Jimin menghabiskan waktu mereka di kamar Jimin. Berdua. Saja.
Melupakan hal yang tadi sedang Jimin cari dan yang Yoongi lakukan.
