Fict ini didedikasikan untuk seseorang di sana...

Maaf, kalau terkesan aneh.

Please RnR!

Note : Gak jelas, aneh, mungkin drabble, ngegantung, dll.


PROLOGUE

BLEACH © Tite Kubo

ココロ © Chiba Hikari

Warnings : OOC , AU , Typo, Drabble

Genre : Friendship/Hurt/Comfort

Rating : T

'

" I want to be the rain that bind together the earth and sky,

who in all eternity will never mingle "

'

Bola api raksasa yang terus membakar tanpa ampun menandakan berawalnya pemerintahan Dewa Helios.

" Sebentar lagi kita sampai, Inoue-chan!"

"Yay! Aku sudah tidak sabar bertemu teman-teman baru!"

"Hahaha… Bersabarlah."

"Oh iya, kudengar anak bungsu tetangga kita yang baru umurnya tak jauh denganmu."

"Benarkah? Siapa? Siapa namanya? Aku ingin tahu!"

"Hmm… Kalau papa tidak salah dengar namanya Ulquiorra-kun."

"Ulqui-kun? Namanya aneh."

"Hahaha… Jangan langsung menyimpulkannya seperti itu. Kamukan belum mengenalnya dengan baik."

"Benar kata mamamu. Cobalah dulu berteman denganya baru kamu boleh menyimpulkan pendapatmu."

"Baiklah-baiklah…"

Celotehan itu terus berlanjut hingga sebuah mobil berwarna hitam memberhentikan dirinya di depan sebuah rumah bercat putih dengan atap merah.

Dari pintu tengah mobil itu keluarlah makhluk mungil berambut orange sambil membawa beberapa barang yang sama mungilnya dengan dirinya. Dari wajahnya, terlihat bahwa ia adalah makhluk yang jumlah makin berkurang di bumi ini. Makhluk yang selalu optimis dan menganggap hidup harus dijalani dengan senyum seberat apapun halangan yang menghadang.

Makhluk mungil itu segera berlari menuju ke depan sebuah pintu yang terbuat dari kayu oak. Di belakangnya, ada dua makhluk yang lebih besar sedang membawa beberapa buah kopor dan tas. Melihat hal itu, makhluk mungil itu segera menghampiri kedua makhluk lainnya.

"Sini-sini! Biarkan aku membantumu!" kata makhluk mungil itu sambil tersenyum.

"Ah, tidak usah, Inoue-chan. Kamu membantu membukakan pintu saja." kata makhluk yang memiliki warna rambut senada dengan makhluk yang dipanggilnya Inoue-chan itu.

"Ah, padahal aku ingin membantu. Tapi, ya sudahlah. Boleh aku minta kuncinya?" makhluk itu mengulurkan tangannya.

"Ini, sayang." makhluk yang lain memasukkan tangannya ke salah satu saku celananya kemudian memberikan sebuah benda kecil bergerigi pada makhluk mungil itu.

"Terima kasih." Kata makhluk mungil itu sambil tersenyum.

Makhluk mungil, tepatnya gadis mungil bernama Inoue-chan itu melangkahkan kedua kakinya menuju ke pintu oak yang tadi sempat ia tinggalkan dan memasukkan benda bergerigi itu ke dalam sebuah lubang. Kemudian ia memutarnya dan dan membuka pintu oak itu. Udara di balik pintu itu mengalir, perbedaan udara membuat semua makhluk di sekitarnya mengalami Déjà vu.

Pintu itu, bukan pintu biasa. Pintu itu bagaikan sebuah pintu dimensi. Pintu di mana tempat dimulainya kehidupan yang baru. Pintu yang mengubah takdir. Pintu tangisan dan tawa. Pintu antara yang benar dan salah. Pintu di mana hati seseorang berada…


Ini baru prolog, mohon maaf bila aneh.

Please Review.