Cast:
Yoo Youngjae
Jung Daehyun
...
Other cast:
Bang Yongguk
Kim Himchan
Moon Jongup
Choi Junhong
...
Romance – Fluff - Humor – Yaoi
...
-Banyak Typo-
-Happy Reading-
...
Suasana kantin SHS yang tadinya terdengar cukup tenang berubah menjadi berisik akibat suara teriakan seorang namja manis yang terdengar lantang di telinga siswa-siswi yang sedang menyantap makan siang mereka
"Ya hitam kembalikan itu milikku" seru Youngjae seorang namja manis yang membuat kegaduhan di kantin itu, tangannya mencoba merebut es krim dari tangan Daehyun
"Shireo ini milikku aku yang mengambilnya duluan" sahut Daehyun tidak mau kalah
Para penghuni kantin tersebut hanya menggeleng kepala melihat tingah keduanya yang selalu bertengkar layaknya tom & jerry, keduanya bahkan tidak malu menjadi tontonnya gratis seluruh siswa-siswi kantin sekolah itu
"Sudahlah Youngjae pilih saja yang lain es krimnya masih banyak kan" tegur Himchan
"Aku tidak mau hyung, es krim itu kesukaanku dan hanya tinggal satu-satunya" ujar Youngjae dia kembali menatap Daehyun "Berikan padaku hitam" serunya lagi
"Tidak mau aku maunya yang ini. Lepaskan tanganmu" dengan sekali tarik Daehyun membuat tangan Youngjae lepas dari es krim
"Yaa Jung Daehyun itu milikku. Itu es krim kesukaanku" rengek Youngjae dengan keras membuat Daehyun menutup sebelah telinganya
Daehyun membuang nafas kasar dia jengah terus bertengkar dengan Youngjae dan seperti yang biasa terjadi namja tan itu memilih mengalah dia memberikan es krim di tangannya pada Youngjae
"Haishh dasar menyebalkan. Ambil ini" kesal Daehyun
Namja manis itu tersenyum dia mengambil es krim itu dan membukanya "Harusnya tidak dari tadi saja kau memberikannya padaku dengan begitu kau tidak perlu membuatku merengek seperti tadi kan" ujar Youngjae lalu memakan es krimnya
Daehyun hanya mendengus "Rengekkanmu terdengar seperti yeoja labil yang sedang pms. Makan es krim itu sampai habis semoga saja kau sakit perut" kesalnya lalu pergi meninggalkan kantin
"Ya dasar hitam sialan awas saja kau" teriak Youngjae membuat semua yang ada disana menutup telinganya akibat suaranya yang membahana
"Ya Yoo Youngjae diam kau bisa membuat gendang telinga kami semua pecah" teriak Yongguk membuat Youngjae mengerutkan bibirnya karena tidak bisa membantah sunbaenya itu
Yoo Youngjae dan Jung Daehyun keduanya adalah namja populer di sekolah mereka. Jika Youngjae di kenal di kalangan seme karena wajah manisnya dan sifat manjanya maka Daehyun adalah kebalikannya namja tan itu terkenal di kalangan yeoja cantik, dia tampan tapi memiliki sifat dingin dan tidak bersahabat dengan orang lain kecuali Youngjae tentunya
Keduanya sangat dekat sejak kecil kerena saling bertetangga tapi sejak masuk SMA keduanya malah sering sekali bertengkar karena hal-hal yang kecil, para yeoja dan uke satu sekolah sangat iri dengan Youngjae karena namja manis itu bisa dekat dengan Daehyun dan membuat namja tan itu membuka suara meski itu untuk hal yang tidak penting dan tidak masuk akal sekalipun
Sebenarnya Youngjae adalah namja yang pendiam dan tidak menyukai keributan tapi dia berubah cerewet seperti sekarang sejak mereka masuk SMA, alasannya adalah sikap Daehyun yang mendadak berubah dingin dengan orang disekitarnya Youngjae yang tidak ingin di diami juga malah terus menepelinya dan merecoki Daehyun
...
...
Kediaman Keluarga Yoo
Terlihat Tuan dan Nyonya Yoo sedang sibuk dengan barang bawaan mereka, kedua orang tua Youngjae tersebut akan pergi keluar kota malam itu sampai besok meninggalkan anak kesayangan mereka
"Youngie. Umma dan appa pergi dulu ya" pamit Nyonya Yoo mengelus rambut anaknya
"Nde umma" sahut Youngjae dengan senyum manisnya
"Kau yakin bisa tinggal sendirian dirumah kan?" tanya Tuan Yoo ragu
"Aku yakin appa aku kan sudah besar, lagi pula hanya malam ini kan besok umma dan appa juga pulang"
"Hati-hati kalau begitu telpon kami jika ada sesuatu ya" kata Nyonya Yoo sebelum keluar rumah dan pergi dari mobil, Youngjae melambaikan tangannya sampai mobil orang tuannya tidak terlihat lagi lalu masuk ke dalam rumahnya
Kediaman Keluarga Jung
Nyonya Jung menaruh ponselnya di atas meja setelah menutup telpon dari ibu Youngjae. Ibu dari Daehyun itu bergegas naik ke lantai atas dan masuk ke kamar putranya tanpa mengetuk pintu karena akan percuma saja ia mengetuk jika anaknya itu sedang sibuk bermain game dengan earphone yang menyumpal kedua telinganya, seperti sekarang ini bahkan anaknya itu sama sekali tidak menghiraukan dirinya yang sudah berdiri di sampingnya
Nyonya Jung dengan jahilnya membuka sebelah earphone Daehyun lalu meneriaki namanya tepat di telinga anaknya
"Jung Daehyunnnn" teriak Nyonya Jung
"Akk ummaaa berhenti melakukan itu kau bisa membuat gendang telingaku pecah" ringis Daehyun sambil mengorek telinganya yang berdengung akibat teriakan melengking ibunya
"Jika tidak seperti itu kau tidak akan berhenti" balas Nyonya Jung tersenyum puas
"Ish umma lihat aku jadi kalah kan" ucap Daehyun saat menatap layar laptopnya yang bertuliskan game over
"Oh baguslah itu tandanya kau harus berhenti bermain" ujar Nyonya Jung tapi tidak mendapat respon dari putranya itu, Daehyun malah sibuk untuk memulai permainan lagi
Nyonya Jung melihat anaknya dengan tatapan kesal "Ya Jung Daehyun kau mendengar umma atau tidak"
"Hemm.. iya" jawab singkat Daehyun tanpa mengalihkan tatapannya dari layar laptop
Nyonya Jung menarik tangan Daehyun dari keyboard membuat anaknya menatap dirinya "Samchon dan Imo sedang pergi ke Incheon besok malam mereka baru akan pulang"
"Lalu?" tanya Daehyun tidak peduli dia melepas tangan ibunya dan kembali mengalihkan tatapannya pada layar laptop
"Youngjae sendirian dirumah sebaiknya kau temani dia dari pada kau tidak punya kerjaan"
"Biarkan saja dia sudah besar. Aku lelah terus-terus bertengkar dengannya" jawab Daehyun acuh
"Ck umma heran kenapa kalian ini selalu saja bertengkar tidak jelas, padalah waktu kecil kalian akur-akur saja dan tidak pernah seperti sekarang"
"Waktu kecil dia manis dan pendiam, tidak cerewet dan menyebalkan seperti sekarang" sahut Daehyun
Nyonya Jung tersenyum lalu menggoda Daehyun "Apa menurutmu hanya waktu kecil saja? Umma rasa Youngjae terlihat lebih manis sekarang"
Daehyun terdiam mendengar ucapan ibunya "Sudahlah umma aku tidak ingin membahasnya dan biarkan aku melanjutkan permainanku"
Baru saja Daehyun akan melanjutkan permainannya tiba-tiba gelap karena listriknya mati hanya ada cahaya dari laptopnya yang menerangi kamarnya
"Mwoya? Kenapa listriknya tiba-tiba mati?" gumam Nyonya Jung lalu melihat keluar dari jendela kamar Daehyun "Sepertinya seluruh komples mati lampu" lanjutnya
"Aish jinja" Daehyun mengacak rambutnya dan langsung berdiri dari kursi yang di dudukinya, namja tan itu mengambil jaketnya yang berada di atas kasur dan memakainya dia mengambil ponselnya lalu menyalakan centernya
"Kau mau kemana?" tanya Nyonya Jung heran melihat anaknya terlihat terburu-buru
"Ke rumah Youngjae"
"Hng? Untuk apa?" heran Nyonya Jung
"Tentu saja untuk menemani Youngjae apalagi memangnya, bukankah tadi umma yang menyuruhku" jawab Daehyun
"Tapi bukannya tadi kau bilang tidak mau" bingung Nyonya Jung
"Dia takut gelap. aku pergi dulu" jawab Daehyun sebelum keluar dari kamarnya
Nyonya Jung hanya tersenyum melihat anaknya "Dasar" gumamnya
Daehyun membuka pagar rumah itu dan berjalan masuk ke rumah setelah membuka kunci pintu rumah Youngjae dengan kunci duplikat yang tersimpan di tempat yang sudah dia ketahui, dengan pelan dia berjalan semakin masuk ke dalam tapi
Bugh..bugh..bugh..
"Siapa kau? Beraninya masuk ke dalam rumahku" seru Youngjae sambil memukuli Daehyun dengan sapu
"Akk aww ya hentikan" teriak Daehyun kesakitan
"Rasakan ini"
"Akk ya Yoo Youngjae hentikan ini aku bodoh"
Youngjae berhenti setelah mendengar dengan jelas suara orang yang sangat dikenalinya "Omo Daehyunie? Ini kau?"
"Ishh tentu saja kau pikir siapa lagi yang bisa masuk tanpa merusak pintu depan" kesal Daehyun badannya sakit akibat pukulan keras Youngjae
"Mianhae aku pikir kau maling, lagipula kenapa kau masuk tanpa suara?"
"Aish sudah memukulku sekarang malah mengataiku maling lagi. Jika tahu begini lebih baik aku tidak usah datang tadi" kesal Daehyun berniat pulang
"Andwae, kajima" seru Youngjae menarik jaket Daehyun dan mendekatinya
"Mau apa kau?" tanya Daehyun saat merasa Youngjae semakin menempel ke arahnya
"Ge-gelap aku takut"
Daehyun membuang nafas saat menangkap nada bergetar Youngjae, namja manis itu dari kecil takut dengan gelap "Arra tunggu disini aku akan mengambil lilin"
"Aku ikut saja" Youngjae mengapit lengang Daehyun dan mengikuti namja tan itu ke dapur, Daehyun memang sudah hafal selut belut rumah keluarga Yoo karena sering ia datangi
Daehyun mengambil lilin dari laci dapur dan menyalakannya dia tersentak saat melihat mata Youngjae yang memerah dan berair "Kau menangis?" tanyanya
"Ti-tidak mataku hanya kelilipan" bohong Youngjae membuat Daehyun tertawa keras
"Hahaha.. Bodoh kau pikir aku tidak tahu jika kau menangis karena takut gelap"
"Ya hentikan tawamu tidak ada yang lucu disini" kesal Youngjae dia memukul lengan Daehyun
"Arra.. arra tapi sepertinya listriknya tidak akan menyala malam ini" ujar Daehyun setelah menghentikan tawanya
"Kau temani aku ya" pinta Youngjae
"Memang itu niatku. kau pikir aku kemari hanya untuk bertengkar tidak jelas denganmu"
Youngjae mengerutkan bibirnya "Kata-katamu seperti ingin mengajakku bertengkar saja" cibirnya
"Ck lupakan aku malas beradu mulut denganmu"
"Ya sudah kita ke kamarku saja aku sudah mengantuk" Youngjae menarik lengan Daehyun ke kamarnya di lantai atas
"Pelan-pelan saja jalannya Youngjae kau bisa jatuh karena salah menginjak anak tangga" tegur Daehyun
"Kalau aku jatuh kan ada kau yang bisa menangkapku"
"Enak saja kau pikir badanmu tidak berat apa"
"Ya kau mengataiku gendut begitu"
"Kapan aku bilang seperti itu? Kau sendiri yang mengatakannya"
"Ck sama saja kau mengataiku, dasar hitam kau menyebalkan" kesal Youngjae
Namja manis itu membuka pintu kamarnya dia melepas rangkulan tangannya di lengan Daehyun dan berjalan ke arah ranjang, namja tan itu mengikutinya dari belakang lalu menaruh lilin yang di penggangnya di nakas
"Jangan kemana-mana temani aku disini" pinta Youngjae saat dia akan berbaring, namja manis itu menarik tangan Daehyun yang baru akan berbalik
"Hmm.. sekarang tidurlah aku akan tidur di sofa" sahut Daehyun
"Tidur disini saja nanti kau pergi lagi saat aku tidur"
Youngjae menggeser badannya dan menarik tangan Daehyun hingga terduduk di kasurnya
"Ck kau ini cerewet sekali sudah tidur sana" Daehyun lalu membaringkan badannya di samping Youngjae
Youngjae mengerutkan bibirnya saat dikatai cerewet tapi dia tidak membalasnya karena sudah mengantuk, tadi dia baru saja akan tidur sebelum listriknya tiba-tiba padam perlahan dia memejamkan matanya tidak lama dia tertidur
Daehyun tersenyum memandang wajah polos Youngjae saat tertidur sudah lama sekali mereka tidak seperti ini karena namja manis itu berubah menyebalkan setelah mereka masuk SMA
Namja tan itu menutup matanya mencoba untuk tidur tapi kemudian dia membukanya lagi saat namja manis itu terus mendekat padanya sambil menggigil kedinginan, Daehyun menengok keluar ternyata hujan dia menarik selimut dan menutupi badan mereka lalu kembali tidur setelah Youngjae sudah tidak menggigil lagi
...
Suara kicauan burung terdengar menggantikan suara alarm cahaya matahari masuk melalui celah horden kamar Youngjae. Namja manis itu menggeliat dan membuka matanya perlahan saat nafas teratur seseorang menerpa wajahnya, matanya melebar ketika melihat wajah Daehyun yang sangat dekat dengannya bahkan hidung mereka hampir bersentuhan
"Kyaaa..." teriaknya dan
Duaaak.. bughh
Dengan refleks Youngjae menjauh lalu menendang Daehyun hingga terjatuh dari kasurnya
"Aww akkk pinggangku. Ya Yoo Youngjae apa kau sudah gila?" teriak Daehyun sambil memegangi pinggangnya
"Ke-kenapa k-kau bisa disini?"
"Apa kau pikun? Semalam listriknya mati dan kau yang memintaku untuk menemanimu disini bodoh" bentak Daehyun
Youngjae teringingat semalam dia ketakutan dan meminta Daehyun menemaninya disini "Lalu kenapa jarakmu sangat dekat denganku?"
"Kau yang mendekatiku dan memeluku karena kedinginan aish"
"Mi-mian aku lupa. Apa pinggangmu sakit?"
"Menurutmu pinggangku rasanya mau patah. Ck lebih baik aku pulang saja" bentak Daehyun keluar dari kamar Youngjae dan membanting pintunya membuatnya terkejut, namja manis itu menggigit bibirnya sendiri
"Matilah aku Daehyun pasti marah besar padaku" gumamnya
Benar saja namja tan itu tidak mengatakan apapun sama sekali ketika mereka berangkat bersama ke sekolah melihat ke arahnya saja tidak, padahal dia sudah berulang kali minta maaf
"Kau kenapa hyung?" tanya Jongup saat melihat Daehyun datang sambil memegangi pinggangnya, di belakangnya ada Youngjae yang berjalan tanpa suara dia menggigit kuku jarinya gelisah
"Tanyakan saja pada namja gila ini" kesal Daehyun lalu kembali berjalan ke kelasnya
Jongup dan Junhong hanya menatap kepergian Daehyun dengan wajah bingung, mereka kembali menoleh pada Youngjae dengan tatapan meminta jawaban
"Aku tidak sengaja menendangnya hingga terjatuh dari kasurku karena terkejut dan sekarang dia marah padaku" jawab Youngjae
"What? Yang benar saja hyung" kaget Junhong dia ingin tertawa tapi diurungkan saat melihat wajah memelas Youngjae
"Habislah kau hyung dia pasti tidak akan bicara padamu setelah ini" ujar Jongup
"Bantu aku dongsaengdull. Apa yang harus aku lakukan?"
"Tidak ada" jawab keduanya kompak membuat Youngjae meringis
"Aish kalian menyebalkan sekali" Youngjae menghentakkan kakinya lalu berjalan ke kelasnya
Namja manis itu berjalan ke arah kursinya dan duduk di samping Daehyun. Hebatkan keduanya selalu sekelas bahkan satu tempat duduk dan yang lebih hebat lagi keduanya seolah tidak ingin pindah walaupun sering bertengkar tidak jelas
"Daehyun" panggil Youngjae pelan
"Dae-ah"
"Daehyunie" Youngjae mulai menarik blazer namja tan itu
"Jung Daehyun"
"Apa kau tidak bisa menutup mulutmu eoh" marah Daehyun dengan nada dingin lalu menatapnya tajam membuat Youngjae terdiam di tempatnya
Youngjae memilih diam dari pada dia terus dimarahi Daehyun mungkin saja jika dia diam maka Daehyun akan memaafkannya, tapi namja manis itu salah Daehyun tetap mendiaminya sampai pulang mereka sekolah
"Daehyun-ah apa kau tidak akan memaafkanku?" Daehyun diam tidak menjawab pertanyaannya
Sudah cukup Youngjae tidak tahan lagi ini rekor terlama Daehyun mendiaminya dia tidak suka namja tan itu mengacuhkannya, dengan berani dia menarik lengan Daehyun menghentikan langkahnya
"Lepas"
"Tidak sebelum kau memaafkanku"
"Ck" dengan kasar Daehyun menghempaskan tangan Youngjae kasar dari lengannya. Youngjae yang tidak sigap terhuyung kebelakang dia jatuh terduduk karena kakinya tergilir
"Akk appo" ringis Youngjae membuat langkah Daehyun terhenti, dia berbalik menatap tajam namja manis itu yang masih terduduk
"Berhenti berpura-pura untuk menarik simpatiku Yoo Youngjae"
"Aku tidak berpura-pura kakiku benar-benar sakit" seru Youngjae dengan mata memerah menahan sakit
Daehyun terkejut melihat raut kesakitan Youngjae, namja tan itu mengusap kasar wajahnya jika sudah seperti ini yang bisa dia lakukan hanya mengalah dengan egonya sendiri. Ayolah dia sangat tidak suka melihat Youngjae menangis
Daehyun kembali berjalan mendekati Youngjae lalu berjongkok di depan namja manis itu
"Mwoya?" bingung Youngjae
"Apa kau tidak akan pulang dan terus duduk disini. Cepat naik"
"Tapi pinggangmu kan sedang sakit"
Daehyun menoleh "Aku tidak akan memintanya untuk yang ke tiga kalinya Yoo Youngjae. Kau mau naik atau ku tinggal"
Dengan cepat Youngjae melingkarkan tangannya di leher Daehyun dan naik ke punggung namja tan itu, mengabaikan rasa sakitnya di pinggangnya Daehyun mengangkat Youngjae dan berjalan ke dari halaman sekolah menuhu halte bus
"Apa kau sudah memaafkanku?" tanya Youngjae
"Diam jangan mengajakku bicara"
Youngjae tersenyum di balik punggung Daehyun saat mendengar nada kesal dan bukan nada dingin lagi, dia tahu kalau namja tan itu sudah memaafkannya. Daehyun mendudukan Youngjae di kursi halte sambil menunggu bus datang, namja manis itu memegang tangan Daehyun dan menariknya duduk
"Mianhae aku.."
"Cukup permintaan maafmu sekarang aku yang harus minta maaf padamu karena sudah kasar dan membuat kakimu tergilir seperti ini"
"Kita impas kan" ujar Youngjae lalu mengangkat jari kelingkingnya lalu tersenyum dengan sangat manis, mau tidak mau Daehyun ikut tersenyum lalu menyambut jari kelingking Youngjae
"Jangan mendiamiku lagi. Aku tidak masalah kau marah padaku asalkan jangan mendiamiku aku tidak suka kau abaikan" lanjut Youngjae dengan menderutkan bibirnya
"Arra Youngjae pabbo" sahut Daehyun
Namja tan itu mencubit kedua pipi Youngjae gemas lalu menarik kedua pipi namja manis itu dan membentuk sebuah senyuman "Tersenyumlah aku tidak suka melihat wajah cemberutmu"
Youngjae memperlihatkan senyum manisnya dia sangat senang jika bersama Daehyun apa lagi saat namja tan itu mengusap rambutnya dan tersenyum padanya
.
.
.
FIN
.
Sebenarnya mau bikin oneshoot aja tapi sayang ya kalau lgsg kelar gitu aja hehehe XD
