Chapter 1The Summoning

Disclaimer: I do not own The Familiar of Zero and Sword Art Online

Genre: Humor, Adventure, Fantasy, Action

Warning: Alternate Canon, Out of Character, Alternate Novel Universe

Summary: Arun dan Yggdrasil serta seluruh pemain yang kebetulan ada didalam kota itu tiba-tiba saja diteleportkan kedunia lain. Sementara itu, ditempat lainya Hiraga Saito hidup dengan tenang bersama masternya Lousie. Benarkah demikian? Minor character from Fate/StayNight, Naruto, dan anime lainya

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.

.

.

.

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

# Halkeginia, Tristain, Tristain Academy #

Disalah satu sekolah sihir yang dikenal dengan nama [Tristain Academy], para siswa yang telah melalui tahun kedua masa belajar mereka akan mengikuti ritual pemanggilan familiar yang telah dilakukan secara turun temurun oleh adat kebiasaan mereka.

Tentu bagi sebagian besar siswa, saat ini adalah saat yang sangat ditunggu oleh mereka sebagai langkah pertama untuk menjalani karir sebagai [Noble]. Yang mana, Noble adalah sebutan bagi para manusia yang bisa menggunakan sihir. Dan sebaliknya Commoner adalah sebutan bagi manusia yang tidak bisa menggunakan sihir.

Anehnya, sebutan [Noble] ini hanya berlaku bagi manusia. Karena bagi makluk lain yang bisa menggunakan sihir tidaklah disebut dengan [Noble]. Mereka hanya disebut dengan nama ras mereka, seperti halnya: Elf, Goblin, Orc, Mermaid, Catkin, Succubus, Vampire, Harpy dan ras lainya.

Kebanyakan mahluk sihir itu malah ditakuti oleh manusia, bahkan terkadang para manusia juga menyebut mereka sebagai monster.

Aneh bukan? Kenapa para mahluk yang bisa menggunakan sihir secara alami ini mendapat panggilan monster? Atau diasingkan, diburu, bahkan dibunuh karena keberadaan mereka.

Mungkinkah itu disebabkan oleh jumlah makluk itu yang merupakan ras minoritas didunia ini? Atau, dikarenakan 'sebagian' dari makhluk sihir itu melakukan kejahatan seperti halnya Orc dan Goblin, sehingga para manusia menganggap semua mahluk sihir itu jahat. Atau, mungkin saja, para manusia itu terlalu sombong, dan menganggap makluk rendahan dan menjijikan seperti mereka bisa tidak pantas menggunakan sihir yang seharusnya hanya digunakan oleh mereka para manusia yang merupakan ras paling pandai dan mulia.

Entahlah, semua itu tidak diketahui jawabanya, atau lebih tepatnya ditutupi oleh [Law] peraturan dan [Religion] kepercayaan yang ditetapkan oleh sepihak dari ras manusia. Karena manusia adalah ras mayoritas, tentu mudah bagi mereka mempropogandakan hal ini. Setelah berlalunya waktu yang lama, bersamaan dengan berubahnya era dan zaman, peraturan ini akhirnya menjadi pondasi kepercayaan yang kokoh dan tertanam sangat dalam dihati para manusia.

Mungkin karena itulah, para manusia, menjadikan mahluk sihir kelas rendah seperti para monster lemah sebagai Familiar. Itu adalah cara mereka menunjukkan bahwa mereka para manusia memiliki tingkat dan derajat lebih tinggi.

Dalam ritual ini, para manusia mensummon monster dan mengikat kontrak dengan sihir yang mengakibatkan familiar itu tunduk secara absolute kepada mereka. (bahkan tanpa familiar itu sadari) Entah itu didasari dengan perasaan cinta, ketakutan, persahabatan, panutan, atau perasaan sejenisnya. Secara langsung atau tidak langsung, sedikit demi sedikit perasaan itu akan muncul pada 'sesuatu' yang dijadikan familiar setelah mereka menjalin kontrak dengan para penyihir yang memperkenalkan diri mereka sebagai [Noble].

Para penyihir ini memaksakan kehendak mereka dengan kontrak sihir tanpa peduli dengan perasaan para monster. Mereka tidak peduli dengan perasaan sanak/keluarga yang ditinggalkan oleh familiar yang mereka summon.

Lebih menyedihkanya lagi, para penyihir muda [Academy Tristain] ini melakukan ritual summon dengan wajah gembira dan senang. Apakah mereka sangat suka menjadikan mahluk lain sebagai budak mereka? Atau... mungkin karena ritual summon itu sendiri sudah menjadi normal dan kebiasaan yang ada pada era ini. Karena ritual ini sudah dilakukan sejak berpuluh ribu tahun secara turun temurun dan telah di propogandakan oleh para leluhur manusia sebagai sarana untuk menjalin kontrak dengan mengatas namakan kerjasama dan partnership. Entahlah, tidak ada yang tahu pasti tentang sejarah ritual summon ini dengan jelas.

.

Saat ini semua siswa telah selesai melakukan kontrak familiar dengan beragam monster, ada yang berupa bola bulu, tikus mondok, katak, kadal api, kelinci, anjing, landak, burung, bahkan naga.

Tunggu, sepertinya masih ada seseorang siswa yang belum mendapatkan familiarnya. Dia adalah seorang gadis kecil bernama Louise Francoise Lu Blanc de La Valliere atau yang teman-temanya panggil dengan nama [Louise] atau [Louise of Zero]

Para siswa lain tidak berharap banyak pada gadis kecil berambut pink itu, karena seperti sebutanya [Zero], gadis ini tidak memiliki bakat dalam menggunakan sihir, terutama pada elemen Api, Angin, Tanah, dan Air. Semua usaha gadis ini dalam melakukan sihir pasti akan berakhir dengan kegagalan atau ledakan. (karena afinitas element gadis ini adalah Void)

Jadi, tentu mereka berfikiran seperti biasanya, bahwa gadis pendek ini cuma akan menghasilkan ledakan pada ritual summon kali ini.

Berusaha mengacuhkan tatapan meremehkan dari teman-temanya, sang gadis pun memulai mantra pemanggilan familiar miliknya,

"O, my servant that exists somewhere in the vast of universes. O, my mighty, elegant, and wise servant, Answer my call! I pray from the very bottom of my soul! Be my power and guidance! Advent!"

Begitu selesai mengucapkan Aria, sebuah lingkaran sihir besar muncul diatas lapangan ritual, namun...

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

". . . . . . ."

Setelah menunggu beberapa saat, tidak ada apapun yang muncul dihadapan sang gadis, tidak ada ledakan, tidak ada suara, tidak ada tanda-tanda adanya familiar yang muncul. Hanya ada langit yang tiba-tiba mendung, menandakan hujan akan turun. Karena ini adalah musim semi / Spring Season, jadi wajar saja hujan turun tiba-tiba.

"Hahaha!"

"Lihat, Si payah Louise itu gagal lagi!"

"Sudah pasti dia akan gagal bukan? Hahaha!"

"Bahkan kali ini ledakan saja tidak muncul"

"Hahaha... Louise si Zero memang nama yang pantas"

"Ahahaha... bahkan langit mulai mendung karena kasihan terhadap dirinya"

"Hei, bukankah wajar hujan turun, karena ini musim gugur?"

"Benar, hujan dan sihir gagal Louise tidak ada hubunganya"

"Tapi, mungkin saja dewa kasihan terhadapnya. Hahaha!"

"Hahaha...! Dirinya patut dikasihani!"

Dan banyak lagi ungkapan mengejek yang muncul dari teman-teman sekelas sang gadis pink ini. Sedangkan Louise itu sendiri hanya bisa terdiam dan tertunduk malu.

Lalu, seorang guru botak yang mengawasi berjalanya ritual summon kali ini menghampiri Louise dan berkata:

"Baiklah, Louise. Meskipun kamu berhasil memunculkan lingkaran sihir, sepertinya kali ini kau gagal memunculkan familiar. Tapi jangan khwatir, cobalah sekali lagi, mungkin kali ini kau akan berhasil." Ucap sang guru berusaha menyemangati muridnya.

"Ta-tapi... ..., ba-bagaimana kalau masih gagal?" ucap Louise dengan suara pelan, dan terdapat sedikit air mata menetes dari wajahnya.

"Hm? Kalau gagal, tentu yang harus kau lakukan adalah mencoba lagi, lagi, dan lagi? Daripada memikirkan hal yang tidak perlu dan tidak pasti, lebih baik kau lebih berusaha lagi. Jadi, jangan menyerah dan putus asa" ucap Mr. Colbert menasehati sebagai guru, dan diikuti oleh anggukan dari Louise.

Bukankah logic, kalau gagal melakukan sesuatu, kau akan mencobanya lagi. Buat apa mencari sesuatu yang tidak pasti, tidak terlihat dan jauh darimu, bukankah lebih baik kau berusaha mencari sesuatu yang pasti dan ada dihadapanmu?

.

Kali ini, Louise pun mengucapkan Aria yang lain untuk memanggil familiar sekali lagi. Dan kali Aria sihir yang diucapkan Louise dihadiahi oleh ledakan seperti yang seharusnya.

Di tengah kepulan asap, munculah seorang pemuda berambut hitam yang memakai jeans, sepatu dan jaket olah raga terbaring.

Tentu kali ini teman-teman Louise mengejeknya kembali dengan tuduhan gadis pink itu mensummon [Commoner] atau menculiknya, dan bermacam tuduhan lainya.

Lalu, alur cerita kehidupan remaja normal yang menjadi Familiar - [Hiraga Saito] dan gadis manja yang menjadi Master - [Louise Francoise Lu Blanc de La Valliere] berjalan sebagaimana mestinya. Tapi..., benarkah demikian?

.

Karena ritual [Familiar Summoning] telah usai dan dikarenakan hujan deras mulai turun, Mr. Colbert pun memerintahkan muridnya untuk masuk kedalam kelas untuk melanjutkan pelajaran.

Dalam perjalananya menuju kelas, guru botak ini sesaat melihat pohon besar yang ada dikejauahan. Tapi, karena jarak dan air hujan yang deras sehingga menghalangi penglihatanya, maka sang guru pun menghiraukanya.

'Hn? Sejak kapan ada pohon besar ada didekat sekolah? Sudahlah, mungkin cuma aku yang terlewat karena jarang memperhatikan sekitar hutan'

Sayang sekali, jika Mr. Colbert memperhatikanya lebih detail, tentu dia akan menyadari bahwa pohon besar itu tidak tumbuh didekat sekolah, melainkan tumbuh beberapa ratus Kilometer jauuuuuh dari sekolah. Tapi, karena jaraknya yang teramat jauh dan hujan lebat yang membasahi, dia menghiraukan informasi yang tidak terlalu penting ini. Sebab, secara sekilas pohon itu hanya terlihat seperti pohon beringin di kejauhan (meskipun originalnya adalah pohon yang sangat tinggi hingga menembus langit)

(tentu kalian tahu, bahwa suatu benda akan terlihat kecil jika benda itu berada sangat jauuuh dari kita. Perbandingan simplenya adalah seperti ukuran bulan, matahari, dan bintang yang terlihat lebih kecil dari ukuran bola sepak dihadapan kita)

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

# Virtual World, Alfheim, Arun City #

Sudah dua minggu berlalu sejak penangkapan Sugou Nobuyuki atas insiden penculikan Player SAO yang dijadikan objek penelitian.

Sehari setelah insident penangkapan, Alfheim Online pun melakukan Maintenance besar-besaran selama 4 hari. Dan pembaruan yang didapat Player setelah Maintenance itu adalah:

- Penghapusan [Flying Time Limit]. Sehingga para Player bisa bebas terbang asalkan masih memiliki 10% Mana Point (MP). Karena, akan bahaya jika Player kehabisan mana disaat berada diketinggian, sehingga 10% MP itu digunakan untuk mendarat dan penurunan kecepatan.

- Penghapusan [Flying Area Limit]. Sehingga para Player bisa bebas terbang dimanapun dan setinggi apapun. Tentu tidak sampai dinding server yang merupakan batas Alfheim World dan Luar Angkasa (buatan).

- Upgrade Quest. Karena awalnya tujuan Grand Quest dari Alfheim Online sebelumnya adalah menaklukkan World Tree atau Yggdrasil Tree untuk mendapatkan [Unlimited Flight] telah dihapus karena adanya perubahan Flying Area Limit dan Flying Time Limit. Maka Grand Quest kali ini adalah mengumpulkan [Legend Weapons] atau senjata yang terdapat di berbagai legenda, seperti: Holy Sword [Excalibur], Demonic Sword [Gram], Thor Hammer [Mjolnir], Empress Bow [Artemis], Divine Katana [Kusanagi], Shining Lance [Gungnir], dan banyak jenis senjata legenda lainya. Letak semua senjata ini tersebar diseluruh dunia Alfheim. Karena Alfheim cukup luas dan terdapat beragam Dungeon dengan kesulitan yang berbeda, maka sebagian besar dari 100 Legend Weapons ini diletakkan secara random ditiap [Super Hard-Dungeon Raid]. Hanya Player pertama yang menaklukanya bisa mendapatkan drop item ini.

- Upgrade Lore. Karena ditakutkan tejadi lagi penyalahgunakan wewenang Game Master [GM] yang melakukan peran sebagai Fairy King dan Fairy Queen, maka pada Maintenance kali ini, kedua Character ini dijadikan sebagai Full [A.I.] atau Artificial Intelegence yang dihubungkan langsung dengan Cardinal. Kali ini, keduanya berfungsi sebagai Support yang memfilter pertanyaan atau tanggapan dari Player sebelum diserahkan pada original [GM] yang berada dibalik layar (para pekerja di perusahaan RECTRO). Juga sebagai [Backup Support] yang bertugas menghilangkan [Minor Bug] atau Error ringan. Sehingga Original GM bisa fokus bekerja pada Bug yang lebih besar dan sulit serta tidak terlalu repot untuk menangani [Bug] kecil yang bermunculan.

Tapi, karena pengubahan Fairy King dari Account Player (yang digunakan Sugou) menjadi Full AI ternyata memerlukan lebih banyak waktu. Maka kali ini, hanya Fairy Queen yang selesai di kodekan dan siap Launch. Sedangkan Fairy King rencananya akan di munculkan setelah Maintenance bulan berikutnya.

Hanya empat hal ini yang dimunculkan setelah maintenance dadakan. Sisanya masih sama seperti game Alfheim Online sebelumnya.

.

# Enam hari setelah berlalunya Maintenance #

Seorang pemuda yang memakai ras Spriggan, bernama [Kirito] berada didalam sebuah Cafe yang cukup sunyi di pinggiran kota Arun, sebuah Cafe yang bernama [Fairy Tail]. Disamping kirinya adalah adik tersayangnya, seorang Sylph bernama [Leafa], dan di sebelah kananya adalah kekasih tercintanya, seorang Undine bernama [Asuna], sedangkan di kursi lainya terdapat Salamder [Klein], Gnome [Lizbeth], Cait Sith [Silica] dan Imp [Argo].

Mereka semua (kecuali Leafa) adalah ex-Player SAO. Dan semuanya masih menggunakan Avatar Original SAO. Karena itulah, sudah tiga hari ini mereka berpetualang di dunia Alheim dan menaklukkan beberapa Dungeon Raid dengan mudah.

"Neee.. neee..., kali ini kita akan menaklukkan Dungeon Raid yang mana lagi? Aku sudah tidak sabar mendapatkan Legendary Item lainya!" Ucap Argo dengan semangat.

"Argo-chan, apa kau tidak kasihan dengan Player lain yang tidak kebagian Item langka gara-gara kita? Terlebih lagi, karena kita curang menaklukan dungeon-dungeon itu dengan Avatar SAO milik kita yang hampir mencapai MAX Level ini? Bukankah, mendapatkan satu atau dua senjata legendaris sudah cukup! Apa kita tidak terlalu berlebihan?" Sahut Asuna.

"Hee... inikan cuma game Asuna-chan~. Kita harus memanfaatkan kesempatan kita selagi masih bisa. Apa salahnya coba, menggunakan avatar yang susah payah kita pakai selama dua tahun ini? Bukankah wajar kita mengambil keuntungan darinya?"

"Tapi.., Argo-chan.."

"Kita juga belum mendapat teguran dari GM. Dan [Cardinal System] juga tidak akan mendeteksi Error pada Avatar kita, asalkan semua barang di Inventory yang berasal dari SAO dibuang. Benar bukan, Yui-chan~~?" ucap Argo sambil menengok kearah Kirito.

Menanggapi dirinya dipanggil, seorang AI (Artificial Intelegence) berupa gadis kecil [Pixie] yang bernama [MHCP-001] atau [Yui], muncul dari dalam kantong depan baju Kirito dan terbang lalu mendarat diatas kepala Spriggan ini.

"Hu um, benar seperti yang dikatakan Argo-nee chan. Asalkan Item yang berasal dari [SAO] dibuang, GM dan system support tidak akan mendeteksi error. Ini dikarenakan semua system pada Status, Level, Silver dan Gold yang ada di [SAO], sama persis seperti system [Second Cardinal] yang mengendalikan [Alfheim Online] ini. Hanya Level Skill SAO, yang dialokasikan kepada Spell dan Skill yang serupa di game ini."

"Haah~ aku sudah mendengar penjelasan seperti itu dari Yui chan sebelumnya. Tapi, tetap saja kita bermain curang. Dan masalah pihak GM yang belum mengetahuinya, itu dikarenanan [RECTO. Inc] disibukan dengan introgasi dari kepolisian yang masih menganalisa dan memeriksa kasus [Sugou]. Polisi masih berusaha memastikan dan mencari ada tidaknya pihak dalam yang bekerja sama dengan orang tak bermoral seperti dia!" ucap Asuna yang diakhiri dengan nada marah. Dia mengetahui semua hal ini karena ayahnya adalah CEO dari perusahan RECTO itu sendiri

"Go-gomen Asuna-chan.. Aku tidak bermaksud untuk membuatmu teringat akan hal itu..."

"Ah, tidak apa. Aku memang tidak marah karena kita curang, aku hanya merasa tidak enak saja dengan Player lain. Juga bukanya aku tidak suka mendapatkan item langka. Tentu sudah wajar bagi gamer memimpikan mendapatkan [Item Legendaris]. Satu-satunya yang bisa membuat diriku marah tentu karena aku masih mengingat apa yang dilakukan pria jahat itu kepadaku dan Kirito-kun." jelas Asuna berusaha membuat temanya tidak salah paham.

"Hu um.., Aku juga marah kepada orang yang telah menyakiti Onii-chan!" ucap Suguha/Leafa seraya memeluk lengan Kirito dan membuat Onii-chanya blushing.

Sejak tadi, Kirito berdiam diri karena pikiranya lebih disibukan dengan penawaran mencoba sistem game baru [STL / Soul Trasnlator] dari perusahaan [RATH], dan juga penawaran Kikouka tentang membantu pihak defense militer jepang dalam pengembangan keamanan di dunia digital.

"Hn, Jadi? Apa keputusan rapat kali ini? Apakah kita akan mereset Avatar kita? Atau membuat Avatar baru?" tanya Klien yang menghentikan minumnya. Sejak tadi dia cuma memperhatikan kedua perempuan yang sedang beradu argumen dengan serius, sedangkan matanya mengamati NPC maid cantik yang berdiri didekat counter bar.

"Um..., a-aku juga merasa risih kalau menggunakan Avatar lama ini. Ah, bu-bukan karena takut di banned GM, karena hal itu bisa diselesaikan dengan mudah dengan membuat karakter baru. Ta-tapi.. ini sedikit mengingatkanku dengan SAO" jelas Silica seraya mengusap kepala pet barunya yang juga diberi nama [Pina]. Feather dragon mungil ini tertidur dipangkuanya layaknya seekor kucing.

"Hmmm.., alasan aku setuju memakainya, karena ikut-ikutan dengan Argo dan Klien yang memilih memakai Avatar lama ini. Aku juga sedikit penasaran dengan kemampuan Avatar milikku setelah mendengar cerita tentang Kirito yang menyelamatkan Asuna dari Yggdrasil Tree dengan kemampuan over power miliknya. Meskipun levelku tidak setinggi miliknya, ternyata skill [Smithing] milikku benar-benar hebat! Aku bahkan bisa dengan mudah membuat top tier senjata dan armor! Fufufu... terlebih lagi.. lihat... lihat..., Thor Hammer [Mjolnir] milikku ini benar-benar mengkilap dan indah. Ahhh~... aku tidak merasa rugi setelah bersedia membantu Kirito mendapatkan [Excalibur] hari ini." Jelas Lizbeth yang sedari tadi diam karena mengelus-elus senjata legendaris yang baru saja didapatkanya setelah mereka bertujuh menyelesaikan Grand Quest Ragnarok dua jam yang lalu.

Sebelum menyelamatkan Asuna dari penjara diatas [Yggdrasil Tree], Kazuto dan Suguha pernah secara tidak sengaja terdampar di Jotunheimlalu bertemu pet piaraan Suguha [Tonki], dan melihat [Excalibur] yang ada di piramid tergantung di bagian bawah [World Tree / Yggrasil Tree]. Karena itulah, sekalian saja hari ini mereka berusaha menyelesaikan misi 'Ragnarok' bersama-sama.

Niat awal mereka cuma mendapatkan [Excalibur], tapi siapa sangka akan melawan [Thrym the King of Frost Giants] dan mendapatkan bonus palu [Mjolnir]. Dan misi ini sudah mereka selesaikan dengan hanya bermodalkan enam Over Powered Player ditambah satu semifinal Kendoka Nasional beberapa jam lalu.

Selain itu, sudah beberapa hari ini mereka bertujuh menyelesaikan sejumlah [Dungeon Raid], dan mendapatkan beberapa Legendary weapon. Diantaranya, Yggdrasil Wand [Nirvana] yang dimiliki Asuna, Dragon Claw [Trixera] yang dimiliki Argo, Imperial Katana [Masamune] yang dimiliki Klien, Godess Knive [Hestia] yang dimiliki Silica, dan Divine Katana [Kusanagi] yang dimiliki Leafa/Suguha, dan beberapa beberapa senjata legendaris lainya, seperti: Hercules Axe [Nine Lives], Goddes Bow [Orion], dan Angel Spear [Eiheinjar]. Tapi, karena mereka tidak ada yang familiar menggunakan senjata kapak, panah, dan tombak yang tidak sengaja mereka dapat. Maka saat ini, tiga senjata itu hanya dipajang di [Inventory]

Sebelumnya, Kirito juga menawarkan kapak legendaris, Hercules Axe [Nine Lives] kepada Agil. Tapi, dia menolaknya dengan alasan, dia tidak bermain game lagi untuk sementara ini. Dia ingin menghabiskan waktu lebih banyak bersama istrinya. (karena itulah, Agil tidak muncul di dunia game setelah Fairy Dance arc seperti di Canon)

Karena Asuna bosan sendirian di Rumah Sakit dan dirinya belum bisa bergerak dengan bebas karena baru siuman dari penjara [Nobuyuki]. Dan juga masih harus melakukan terapi serta rehabilitasi di RS setiap harinya. Maka mereka memutuskan reuni didunia maya untuk saling bertemu. Dengan begitu Asuna bisa login kedalam [Alheim Online] pada waktu tidur malam hari atau ketika tidak ada jadwal kunjungan dari keluarganya (meskipun ayah dan ibunya tidak mengunjunginya lagi selama seminggu ini dikarenakan sibuk dengan urusan perusahaan). Oleh sebab itulah, setiap kali mereka login, mereka hanya bisa menyelesaikan 1 atau 2 [Super Hard Dungeon Raid] per malamnya. Seandainya punya waktu lebih, tentu mereka akan memiliki lebih banyak [Legendary Weapons].

Saat ini, sepertinya belum ada yang berhasil memakai avatar/akun SAO lama dalam memainkan game [Alfheim Online] selain mereka ber-enam. Sebab, tidak semua orang login kembali kedunia maya, setelah akhirnya berhasil selamat keluar dari permainan kematian yang memenjarakan mereka selama 2 tahun.

Bahkan, Kirito sendiri tidak sengaja menemukan celah ini secara tidak sengaja ketika dia berusaha menyelamatkan Asuna. Kalau seandainya dia tidak login ke [Alfheim Online] dengan Nervegear dan tidak mengikuti penjelasan [Yui] tentang membuang semua item di inventory, maka sudah pasti dia tidak akan bisa menggunakan akun lama karena di banned atau dihapus setelah Maintenance.

Tapi, mungkinkah ada Player SAO lainya yang masuk ke [Alfheim Online]?

Mungkin saja ada sebagian pemain lain yang masuk Alheim dengan menggunakan [Amusphere] dan avatar baru. Atau mungkin pula ada yang kebetulan menggunakan avatar lama, tapi di deteksi GM dan Support AI karena terdapat bug error terdeteksi dari [Inventory] item [SAO] yang tidak dibuang.

Yang jelas, sampai saat ini belum ada thread di internet yang menejelaskan bisa masuk Alfheim Online dengan menggunakan avatar [SAO] yang lama. Sebab, secara logic, siapa juga yang mau membeberkan rahasia seperti ini. Kalau kau bisa mendapatkan keutungan besar dengan cara mudah, tentu kau tidak akan memberitahukanya pada umum bukan?

.

"Bagaimana menurutmu Kirito? Apakah kau akan mereset Avatar milikmu?" tanya Argo

"Hm... bagaimana ya?" ucap Kirito agak bimbang, seraya menatap kearah Asuna, sementara Asuna hanya mengisyaratkan bahwa itu terserah Kirito saja.

"Oh, Ayolah... kalau kau memang ingin mereset karaktermu, kenapa tidak menunggu di banned GM saja? Kan hasil akhirnya sama saja dengan seperti membuat karakter baru, yaitu kau akan memulai dari level 1. Benar bukan? Kenapa kita tidak bersenang-senang saja dengan level karakter kita untuk sementara waktu?" ajak Argo

"Hmmmm... bagaimana Klien, Liz, Silica?" tanya Kirito

"Menurutku ide milik Argo tidak buruk, pada akhirnya kan juga sama" jawab Klien, karena jarang-jarang kau bisa pamer dengan kemampuan OP milikmu di Virtual Game.

"Aku sih tidak masalah" jawab Lizbeth

"A-aku ikut dengan keputusan Kirito saja" jawab Silica.

"Hmm... baiklah, mungkin untuk sementara aku tidak akan mereset karakterku. Tapi, mungkin bulan depan aku akan meresetnya sebelum maintenance bulanan. Bagaimana Asuna?"jawab Kirito.

"Baiklah, lagi pula aku juga belum mendapatkan rapier legendaris. Meskipun [Yggdrasil Wand- Nirvana] cocok dengan healing magic milikku. Rasanya masih kurang, kalau aku tidak bisa bertarung digaris depan menggunakan rapier" ucap Asuna setuju.

"Apa oni-chan juga tidak mencari pedang legendaris lain untuk pasangan Excalibur? Onii-chan kan biasanya memakai dua pedang. Siapa tahu, akan ada update skill di maintenance berikut, atau berikutnya lagi?" ucap Leafa.

"Hmm... benar juga, kalau kita mendapat banyak senjata legendaris yang berlebih, kita bisa menjualnya nanti. Fufufu... aku bisa membayangkan para Player lain bersedia membayar sebanyak apapun sambil berebut di [Auction Hall] untuk menawar harga tertinggi pada senjata yang kita jual. Yossh! Ayo kita taklukkan dungeon kedua untuk hari ini!" semangat Argo.

"Jadi, dungeon mana yang akan kita taklukkan setelah ini?" tanya Suguha.

"Hmm... kalau Asuna chan ingin Rapier, mungkin kita akan menaklukkan Dungeon yang ada di dekat [Gatan]. Dari info yang kudapat, kemungkinan besar kita bisa menjalankan Quest yang berhubungan dengan rapier legendaris!" jawab Argo.

"Baiklah, sebelum berangkat, lebih baik periksa kembali jumlah Potion, Elixir, dan keperluan lain-"

DRRRRRTTTTTT!

Kirito tidak berhasil menyelesaikan perkataanya karena tiba-tiba saja terjadi gempa bumi dunia virtual. Bukankah seharusnya tidak ada gempa didunia virtual?

Lalu rasa sakit yang teramat membuat seluruh player kehilangan kesadaran untuk sesaat.

.

.

.

Pada saat yang sama, sebuah celah antar dimensi terbentuk, dan lingkaran sihir berusaha memanggil salah seorang Player. Tapi, karena kesadaran Player berada ditempat lain atau lebih tepatnya dunia virutal. Maka, link sihir ini pun terhubung kedunia dunia Virtual Online berusaha mencari sasaranya.

Sementara itu, Cardinal System menemukan Error dan Bug asing yang memasuki daerah kekuasaanya. Karena Cardinal tidak mengenal system asing yang berusaha menembus pertahananya, maka dia berusaha mengkodekan dan mengenal lebih jauh siapa tamu asing ini. Karena untuk melakukan Counter attack, system harus familiar dengan susunan kode lawan.

Ketika Link sihir berhasil menembus sebagian dinding penghalang yang menahan kesadaran individual yang dicarinya, tiba-tiba link sihir lain (yang merupakan Sistem Cardinal yang sudah mempelari kode sihir) menghantamnya dan mengagalkan usahanya untuk mencapai pada objek sasaran.

Sementara tarik menarik dan mendorong antara Link Sihir dan Sistem Cardinal ini berlangsung, celah dimensi yang terbentuk mulai menyusut dan memutuskan bahwa apapun yang terhubung dengan ujung Link sihir mencukupi sebagai familiar yang mencukupi kriteria summon.

Yang terjadi berikutnya adalah Sistem Cardinal yang berupa kumpulan data dari kesadaran Player ditarik dengan keras oleh pihak kedua (link sihir) dan pihak ketiga (celah dimensi) menuju tempat lain, menuju tempat yang asing dan tidak dikenal oleh Sistem Cardinal.

Tapi, karena jumlah total data dari Sistem Cardinal dan kesadaran Player sangaaaaaatlah besar, dan celah dimensi sangatlah kecil. Maka proses pemindahan dan materialisasi Alfheim didunia baru ini cukup lama. Apa boleh buat, secara logic eksistensi data yang membentuk jiwa dan fikiran manusia jauuuuh lebih besar dari data yang membentuk sebuah system game. (Bisa diibaratkan dengan mengcopy data 9.000 Gigabyte dengan processor komputer tahun 90-an yang sudah ketinggalan jaman)

Lalu, tanpa alasan yang diketahui Cardinal, tiba-tiba saja link sihir yang menariknya kedimensi ini terputus, diikuti dengan tertutupnya celah dimensi. (karena Louise selesai mengucapkan aria baru untuk mensummon familiar lainya). Hal ini menyebabkan proses pemindahan tidak sempurna dan terputus begitu saja. Sehingga hanya data dari Yggdrasil Tree bersama Arun City dan sebagian kecil sekitar kota yang sempat terpindah dan termaterialisasikan didunia ini.

Awalnya, Cardinal akan dimaterialisasikan di tempat terdekat dengan link sihir yang menariknya. Tapi, sebelum berhasil dimaterialisasikan, tiba-tiba saja [Gaia] atau apapun yang menjadi inti jiwa dari dunia baru ini memindahkan kumpulan data Alfheim dan meletakkanya di tengah samudra luas.

Pada hasil akhirnya, [World Tree] dan [Arun City] muncul di atas pulau tak berpenghuni yang ada di tengah samudra antah berantah yang jauh dari peradaban manusia maupun ras sihir lainya.

Sepertinya Gaia tidak ingin alur kehidupan dunia ini tercemari oleh kemunculan sesuatu yang asing yang tidak diketahui asal usulnya yang bahkan tidak diundang oleh Gaia itu sendiri. (karena yang mensummon Alfheim adalah Void atau kehampaan)

(Semua hal ini hanya berlasung beberapa menit, antara jeda waktu Louise selesai mengucapkan Aria pemanggilan pertamanya dan Aria pemanggilan keduanya)

.

.

.

DRRRRRRRRRRRRRTTTTTTT...

Beberapa menit kemudian, gempa virtual ini pun reda. Dan para Player pun mulai tersadar dari pingsanya.

.

'Ugh, apa ini? Rasanya sesaat barusan aku kehilangan kesadaran. Bukankah seharusnya itu membuat para player Log Out secara paksa?' pikir Kirito dan sebagian besar player lainya.

Tidak lama kemudian, tiba-tiba semua langit, ruangan, dan bangunan yang ada di [Arun] city mengeluarkan cahaya merah. Membuat suasana yang ada semakin mencekam dan menambah panik para Player.

'I-ini terlihat gawat!' batin Kirito.

Untuk mencoba mencari tahu apa yang tejadi, Kirito dan lainya segera berlari keluar dari cafe, mendapati langit dipenuhi poligon bertuliskan Caution dimana-mana.

[Et-to... test.. test... test... apakah suaranya terdengar?]

Dari segala arah, terdengar suara seperti anak kecil, lalu diikuti dengan layar super besar yang tiba-tiba muncul diatas langit.

[Ehem. Halo~, para Player [Alfheim Online], perkenalkan namaku adalah [Mavis Vermilion], AI yang berperan sebagai [Fairy Queen] yang imut dan manis. Aku ditugaskan langsung oleh Cardinal-sama untuk memberitahukan kalian, bahwa saat ini tanpa penyebab yang tidak diketahui kita disummon kedimensi yang berbeda]

Jelas seorang anak gadis imut dan pendek yang wujudnya terpampang di layar besar dilangit. Dia memakai pakaian seperti gaun pengantin putih, dengan sayap putih transparan yang sangat indah, tidak lupa sebuah tiara indah bertempat diatas rambutnya blonde panjang miliknya yang berkilauan menjuntai kelantai dengan bebasnya.

Sementara itu, para Player sangat kaget dan merasa tidak percaya dengan apa yang dikatakan gadis imut itu. Pasti ini semua hanya ulah GM yang hendak bercanda. Sebab, disummon ke paralel lain tidaklah scientific dan unlogical. Semua itu hanya imajinasi fiktif seperti novel kebanyakan.

[Et-to... nee..., kalian tidak perlu khawatir, saat ini Cardinal-sama sudah memprogram ulang semua defense system terhadap bug dan system luar yang berusaha menembus pertahanan kota Arun. Tapi, karena proses summon dalam transfer multidimensional ini tidak selesai dan terputus di tengah jalan, jadi hanya [Yggdrasill Tree] serta kota [Arun] dan sekitarnya yang berhasil di summon kedunia ini.]

Sementara sebagian besar Player masih disibukkan untuk memilih antara panik atau tidak percaya dengan apa yang dikatakan Fairy Queen. Terdapat pula sebagian Player laki-laki dan perempuan lainya yang lebih mementingkan betapa imut, cute dan moe-nya [Mavis-tan]. Tanganya yang lembut, pipinya yang empuk, bibirnya yang mungil, matanya yang berkilap, dan wajahnya yang Innouncent membuat para Player ini berteriak didalam hati: 'Kyaaaa! Binatang imut apa iniii!' 'Imutttnyaaa!' 'Muaviiis chuaaaann~' 'Loli forever!' 'All hail Loly!' 'Loli Banzaii!' atau semacam itulah itulah.

[Um..., ettoo... sistem [Save Zone / Zona Aman] di kota Arun masih aktif berkat energi sihir yang didapatkan oleh [Yggdrasil Tree] dari proses fotosintesis cahaya matahari dan nutrisi dari tanah]

[Karena saat ini Cardinal-sama tidak memiliki energi luar yang membuat systemnya bekerja sepeti didunia asal (Harddrive dan listrik), maka semua system yang ada di Yggrdasil Tree dan Arun dijalankan dengan energi sihir yang dikumpulkan dari dunia luar]

[Menurut kalkulasi Cardinal-sama, setiap harinya untuk menjalankan [System Save Zone] bagi penduduk dan Player Ygddrasil, menggunakan sekitar 25% dari total energi yang didapat dari luar perharinya, sisanya digunakan untuk system cuaca, defense city, guide map, harvest, chatting/voice chat, spartial inventory, sewer, water, building maintenance, spawn monster, dan lainya]

[Kalau Cardinal-sama menjalankan semua system secara Full, maka sekitar 14 hari, 20 jam, 43 menit, dan 19 detik, total energi yang diperlukan untuk menjalankan system akan menjadi minus. Dan itu akan menyebabkan kemungkinan [Save Zone System] akan terganggu].

[Karena itulah, Cardinal-sama memutuskan untuk menonaktifkan bebepa system yang tidak mempengaruhi dengan kelangsungan hidup Player dan penduduk Arun. Diantara system yang di non aktifkan adalah: [Inventory], [Duel Arena], [Tournament], [Guild], [Monster Spawn] dan [Faction]. Dengan ini tidak hanya mengurangi penggunaan, energi yang berlebih juga bisa digunakan sebagai cadangan untuk keperluan darurat]

[Berkenaan dengan System Inventory, Cardinal-sama akan menghentikan systemnya 24 jam dari sekarang. Jadi diharapkan Player mengeluarkan semua item yang dianggap perlu. Karena setelah 24 jam, Cardinal-sama akan membeli semua item yang tersisa di [Inventory] kalian dengan harga dasar, lalu mengubah mereka dari satuan data informasimenjadi satuan energi sihir]

[Cardinal-sama juga telah menyiapkan tempat tinggal permanen standar berupa barak dan asrama untuk para Player yang berjumlah 6.813 orang. Disana, kalian bisa istirahat dan meletakkan Item dari Inventory kalian dengan aman. Masing-masing ruangan milik kalian bisa ditemukan dengan bantuan map. Kalau kalian ingin tempat tinggal yang lebih mewah, kalian bisa membelinya dengan bertanya kepada bagian registrasi Player di bangunan lama yang dulunya berfungsi sebagai [Guild Hall]]

Karena, dari total [tiga puluh ribu] lebih player Jepang yang mendaftarkan diri sebagai player dari ALO. Jumlah player yang ada di Arun City saat summon terjadi hanyalah 1/5 dari total keseluruhan player. Sisanya terbagi di tiap ibukota ras masing-masing Fae/Fairy dan sisa lainya berada di dungeon yang berbeda yang terletak di seluruh penjuru Alfheim World.

[Etto... kuharap para Player jangan nakal dan menganggu ketertiban kota, yah? Sebab Cardinal System sudah mengaktifkan kembali Defense System kota Arun yang sudah di program ulang. Kalau melakukanya, kalian akan dihukum nantinya. Paling ringan, kalian akan di denda dengan membayar beberapa ratus silver Yurd. Dan paling parah, kalian akan dikeluarkan serta dilarang kembali menginjakkan kaki dari kota ini. Tentu pastinya kalian akan kehilangan hak mendapatkan [System Save Zone]. Jadi, bersikaplah seperti anak yang baik. Tee~ hee~]

[Itu saja pengumuman dari Cardinal-sama. Kalau para Player masih ingin mengajukan pertanyaan. Silakan tanyakan pada System chat di colum [Support] atau tanyakan langsung pada Pixie AI terdekat. Terima kasih atas perhatianya...]

Setelah itu, layar raksasa itu hilang, dan keadaan kota Arun kembali normal seperti biasanya meninggalkan para Player yang sibuk memikirkan kembali, apa yang sebenarnya terjadi pada mereka?

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

[To be continued]

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.

PERINGATAN: Author tidak menyarankan kalian membaca Omake, karena selain tidak ada hubunganya dengan fic ini. Terlalu banyak unsur kekerasan yang ada didalamnya! Semua yang terjadi hanya fiktif dan hiburan semata.

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.

# Omake 1 #

Diparalel lain, ketika Louise selesai mengucapkan Aria dan memunculkan lingkaran sihir, sebuah pohon raksasa tiba-tiba muncul tidak jauh dari Tristan Academy. Saking besarnya pohon itu, bahkan bayangan dari daun dan rantingnya meyelimuti Academy sihir.

"Colberd Sensei, bisakah aku mengucap aria pemanggilan sekali lagi? Rasanya aku baru berhalusinasi aneh tentang mensummon pohon raksasa"

"Hmmm... baiklah, silakan saja mensummon familiar lain. Daripada berurusan dengan pohon aneh raksasa yang kebetulan secara tiba-tiba tergeletak jauh disana tanpa alasan jelas, lebih logic kau sekali lagi mensummon familiar yang lebih pasti, jelas dan masuk akal."

Kerena pohon itu tidak muncul dilingkaran sihir yang dibuat muridnya, secara logic pohon itu bukan familiar. Hanya sesuatu yang muncul tiba-tiba, tidak kurang tidak lebih.

Setelah selesai mengucapkan aria dan memunculkan lingkaran sihir, kali ini dari kejauhan terlihat awan hitam berkumpul bersamaan dengan kemunculan sebuah cangkir emas raksasa melayang diudaran dan mengeluarkan lumpur hitam pekat ke permukaan tanah. Bersamaan dengan itu satu set [Command Seal] muncul di tangan kiri Louise.

"Sepertinya mataku mulai rabun, Louise bisakah kau mengucapkan Aria sekali lagi. Karena secara logic kau belum memunculkan satu Familiar apapun dilapangan sekolah. Cawan emas diudara yang jauh dari sekolah itu sepertinya cuma kebetulan muncul dikarenakan reaksi berantai keberadaan pohon raksasa. Jadi, itu semua tidak ada hubunganya denganmu"

"Terima kasih Colberd Sensei. Logic anda memang benar, karena belum ada familiar yang muncul dihadapanku. Baiklah, aku akan mencobanya sekali lagi"

Kali ketiga, setelah Aria selesai diucapkan dan munculnya lingkaran sihir, tiba-tiba terdengar raungan hewan raksasa bermata satu dengan sepuluh tomoe berekor sepuluh. Dia mengamuk menghantam pohon raksasa. Sedangkan lumpur hitam yang mulai berbentuk humanoid dan mulai menembakan puluhan noble phantasm melalui Gate Babylon menuju hewan raksasa berekor sepuluh.

"Umm... apakah aku mensummon hewan berekor sepuluh itu, Colberd sensei?"

"Hahaha... hal seperti itu tidaklah mungkin. Kalau memang benar, secara logic seharusnya familiar-mu itu muncul di hadapanmu dilapangan sekolah ini. Buktinya, tidak ada yang muncul, bukan? Nah, itu artinya kau masih gagal. Sekarang coba lagi. Jangan pikirkan hewan absurd yang muncul dikarenakan adanya pohon raksasa dan cawan emas aneh itu"

"Baik, Colberd sensei!"

Pada yang keempat kalinya Louise mengucap aria dan memunculkan lingkaran sihir, akhirnya dia mendapatkan sebuah hasil yang memuaskan. Sebuah ledakan memenuhi lapangan tempat diadakanya ritual dengan asap tebal. Dan begitu asap hilang, tampaklah lelaki bertubuh normal yang berpakaian jaket olahraga normal dan tampang pas-pasan. Sepertinya dia adalah [Commoner]

"Colberd Sensei, kenapa aku harus mensummon [Commoner] seperti dia? Paling tidak aku ingin Naga seperti Tabitha"

"Meskipun hal ini belum pernah terjadi sebelumnya, dan karena mengembalikan orang ini tidak memungkin, maka kau harus menjalin kontrak denganya. Apa boleh buat, bukankah itu logic? Atau kau mau mencobanya lagi? Lagipula dia cuma seekor familiar, anggap saja seperti kau mencium kucing piaraan atau anjing. Kalau dia memang tidak berguna, jadikan saja dia [Meat Shield] untuk menahan serangan lawan. Lalu, kalau dia mati, kau bisa mensummon familiar lainya. Cukup mudah dan praktikal, bukan?"

"Logic Sensei benar-benar hebat! Terima kasih Sens-"

Louise tidak sempat menyelesaikan kontrak ritual, dan Hiraga Saito tidak berhasil mendapatkan ciuman pertamanya, karena saat itu beberapa puluh [Chou Bijudama] dari hewan raksasa berekor sepuluh dan [Enuma Elish] yang ditembakkan oleh lumpur hitam Humanoid saling bertabrakkan dengan dahsyat lalu menghancurkan lebih dari setengah benua dan menyebkan terjadinya tsunami dimana-mana.

# END Omake 1 #

[Colberd sensei is Cool and Cold]

.

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

.

Ok, Terima kasih kepada teman-teman yang masih sedia memberikan masukan, membaca, menulis review, bagi-bagi informasi, nge-PM, nge-Favorite, dan nge-Follow fic ini!

Kalau ada pertanyaan atau apapun yang ada dipikiran kalian. Silakan tulis lewat PM atau Review. See ya later..

.

[Kishi - Log Out]