Kuroko no Basuke (c) Fujimaki Tadatoshi

Warning : Yaoi, Shonen-ai , OCC, typo, dll.

By : Kiruna Neophilina Phantomhive

Summary : Berniat nyomblangin temannya, malah kena karmanya.

*0*0*0*0*

Rambut baby blue itu ia biarkan tergurai dengan indahnya, menutupi punggung kecilnya. Bibir kecilnya terlihat mengkilap, karena ia baru saja melapisinya dengan pelembab bibir. Mata besar berwarna langit musim panas itu terbingkai manis dengan kaca mata masa kini. Rok pendeknya, memperlihatkan kaki jenjangnya. Jika saja, kaos kaki yang ia gunakan tidak seatas lututnya. Pastilah, kulit putih mulusnya akan terkepos.

.

Manis

.

Mungkin kata itu yang akan, terucap jika orang lain melihatnya. Namun, pemud-tunggu pemuda? Ya, gadis manis dan anggun yang berdiri didepan kaca hampir 10 menit itu merupakan seorang pemuda yang dibalik tubuh kecilnya itu terdapat tekad yang kuat. Jika saja sang ayah, tidak memaksanya melakukan ini. Ia pasti, PASTI! Tidak mau melakukannya. Semua ini bermula, dari permintaan sang ayah, yang absurd. Dengan maksud menjaga anak bosnya yang bersekolah di Rakuzan, tunggu Rakuzan? YA BENER RAKUZAN YANG ITU!

.

Kenapa harus berpakaian sebagai perempuan?

.

Sang ayah sudah menceritakan semua tentang anaknya, pada bosnya. Dan sang bos mengatakan, jika anaknya pindah sekolah ke Rakuzan, karena ia menyukai seseorang disana. Cinta itu buta kawan. Saking butanya, gender seseorang pun harus diganti. Kuroko Hiyashi sudah mengatakan, jika anaknya itu 'laki-laki' , akan lebih baik bukan? Jika menjaga anaknya itu dalam bentuk aslinya? Dari pada harus menyamar jadi seorang perempuan?

.

Namun sang bos mengatakan, jika walaupun anaknya masih normal menyukai laki-laki. Tapi, karena terlalu lama berada diasrama perempuan, ia jadi tidak bisa bersosialisasi dengan laki-laki. Rakuzan itu sekolah umum, perempuan dan laki-laki tidak dipisah. Kecuali berada di asrama. Ia takut anaknya, kenapa-napa. Kuroko Hiyashi pun menyerah, daripada ia dipecat. Ia pun mengorbankan gender anaknya.

.

Tetsuya yang tidak terima pun dengan berbagai cara dan adu agrument pun, tetap saja kalah. Sang ayah mengatakan, jika ini demi masa depannya. Masa depan apaan? Ia malah kehilangan masa depannya! Belum lagi, jika ia bertemu pemain basket Rakuzan disana? Matilah. Lagipula bagaimana sekolahnya di Seirin? Jika soal itu, menurut ayahnya. Sang bos sudah menjamin, masa depan Tetsuya jika menjaga anaknya dengan baik disana.

.

Nagashi Rikka, itulah nama anak yang harus ia jaga. Memandang foto, yang ia dapat dari sang ayah. Tetsuya pun langsung berangkat menuju sekolah barunya, dengan perasaan malas.

TRUTRUTRUTRUTRUT

"Hajimemashite, Kuroko Tetsuna desu. Yoroshiku onegaishimasu..." ucap Kuroko , memperkenalkan dirinya dengan kelas yang baru.

.

"Wah...kawaii~"

.

"Boneka hidup!"

.

"Aa...aku suka bibirnya kecil banget!"

.

"Baik anak-anak! Jangan berisik! Kuroko-san, kau bisa duduk disebelah Nagashi-san. Nagashi-san angat tanganmu," ucap Irona-sensei. Kuroko pun melangkahkan kakinya menuju bangkunya, sambil berteriak 'lucky' dalam hatinya. Karena, ternyata ia sekelas dengan gadis yang harus ia jaga.

.

Rambut coklat yang ia gerai kesamping, jepit merah yang terseli diponinya. Mata besar, yang tampak polos, gak tahu dalamnya mah.

.

"Salam kenal, Nagashi-san..." ucap Kuroko, memulai acara pendekatan.

.

"Rikka, juga gapapa. Dan aku akan memanggilmu, Tetsuna..." balas Nagashi, dengan senyum cerianya. Dan dibalas anggukan oleh Kuroko.

.

TRUTRUTRUTRUTRUT

.

Aneh

.

Itulah yang dipikirkan Kuroko saat ini, bagaimana hawa keberadaan yang tipisnya itu bisa menghilang? Masalahnya saat ini, dia dikerubungi oleh gadis-gadis dikelasnya. Yang mulai bertanya, dia pake skin care merk apa? Sampai rahasia, menjadi imut itu bagaimana? Kuroko, mau pulang rasanya.

.

"Tetsuna, apa kau mau berkeliling denganku?" tawar Nagashi, yang berada dikumpulan gadis-gadis itu.

.

"Rikka benar! Bagaimana Tetsuna? Kau mau kami ajak berkeliling?" tanya Reiko, sang ketua kelas 2-D. Dan lagi-lagi Kuroko hanya mengaggukan kepalanya, tangannya pun ditarik oleh Reiko, diikuti teman-teman yang lainnya. Jika ia berada, dalam sosok laki-lakinya. Mungkin inilah yang dinamakan harem. Dikelilingi 7 gadis, yang berjalan disamping kanan, kiri, depan, belakang dirimu. Biarlah, dengan begini, ia bersembunyi dari seseorang.

.

Sepanjang berkeliling dia, hanya mendengar teman-teman perempuannya berceloteh ria. Sambil menjelaskan, ruang apa saja yang sudah dilalui. Dan lagi-lagi Kuroko hanya pasrah, menghadapi semuanya. Namun, saat hendak melewati ruang osis. Mereka bertemu dengan Mibuchi Reo, yang jelas-jelas saja Kuroko sangat mengenalnya.

.

"Reo-nee, konnichiwa!" ucap yang lainnya, pada Reo yang baru saja keluar dari ruang osis.

.

"Konnichiwa, kalian sedang apa ramai-ramai begini?" tanyanya, sambil menatap para murid perempuan yang ntah kenapa seperti mengerubungi sesuatu.

.

"Kami, sedang mengantar murid baru. Hora Tetsuna, perkenalkan dirimu." Perintah, sang ketua kelas. Namun, bukannya berkenalan. Kuroko malah bersembunyi dibelakang Nagashi. Dan menyembunyikan wajahnya di pundak Nagashi. Begitu pun dengan Nagashi yang sudah bersembuyi dibelakang ketua kelas. "Ya, ampun kalian ini! Sama-sama pemalu, kalau dengan laki-laki!" lanjutnya, sambil menhela nafasnya. Melihat kelakuan kedua temannya.

.

"Ne..ne...apa Akashi-kun ada didalam?" tanya Miyako, yang merupakan fans dari pemuda dengan ke mutlakannya itu.

.

Fans?

.

Ya..jangan tanya, walaupun terkenal dengan kengeriannya. Akashi memiliki banyak fans. Dia begitu sempurna, siapa yang tidak tertarik dengannya?

.

DEG

.

DEG

.

'Semoga Akashi-kun tidak ada/Akashi-sama...'

.

"Dia sedang, sibuk..." jawab Reo, dengan gaya khas uhumbanciuhumnya.

.

"Souka? Kalau begitu kita permisi dulu..."

.

TRUTRUTRUTRUTRUT

.

Bel pulang sudah berbunyi 10 menit yang lalu, namun Kuroko tidak beranjak dari tempatnya. Ia melihat Nagashi yang sedang menyiapkan sesuatu seperti list keperluan. "Tetsuna, kau pulang saja duluan. Aku harus mengikuti kegiatan club..." ucap Nagashi, yang sudah siap-siap.

.

'Kau harus menjaganya, Tetsuya..'

.

Cih!

.

Kuroko pun juga ikut bersiap-siap. "Kau ikut club apa? Boleh aku ikut? Aku tidak ada kegiatan setelah ini," tanyanya. Sambil mengikuti Nagashi yang berjalan keluar kelas, menuju tempat club-nya.

.

"Tentu! Aku akan ke tempat club basket, aku menjadi manager disana. Ah! Tapi-tapi, tidak hanya aku saja, Miyako juga ikut jadi manager disana. Walau hanya sekedar membantu mengurusi tim. Karena, kita tidak begitu mengerti basket," jelas Nagashi sepanjang perjalanan.

.

'BASKETTT? BOLEH GAK TETSUYA TARIK KATA-KATA SEBELUMNYA? KALAU KETEMU MEREKA GIMANAAAA? KAA-SAN! TETSUYA, MAU PULANG!'

.

"Rikka, kenapa kau ikut club basket?" tanya Kuroko, penasaran dengan anak yang katanya sulit bersosialisasi dengan laki-laki ini memelilih club yang cowok banget.

.

"Tetsuna, kau mau dengar ceritaku?" tawar Nagashi, dan dijawab anggukan pelan oleh Kuroko. "Sebenarnya, aku pindah ke Rakuzan. Karena aku melihatnya, melihat pertandingannya, ia begitu sempurna dimataku. Hingga tanpa sadar, aku memberanikan diriku..."

.

"Siapa?"

.

"Akashi, Akashi Seijuurou..."

.

'DEG'

.

Fix! Tetsuya mau pulang aja! Eh, tapi tunggu dulu? Kalau dia jadi mak comblang diantara mereka berdua, dan mereka jadian? Itu ide bagus! Dengan begitu ia, akan segera keluar dari penderitaan ini, karena jika sudah pacaran. Akashi pasti akan menjaga pacarnya dengan baik. Tanpa terasa, mereka pun sudah berada didepan GYM.

.

"Konnichiwa, minna!" ucap Nagashi, dengan seluruh keberaniannya.

.

"Ah, Rikka! Aku kira kau tidak akan datang~," ucap Miyako, yang langsung memeluk Nagashi.

.

"Gomennasai, aku masih gugup..."

.

"Kau ini, pelan-pelan saja...aku akan membantumu, menghilangkan rasa gugupmu!"

.

"Arigatou,"

.

"Rikka-chan, kau membawa apa yang kumintakan?" tanya Mibuchi, yang sudah berjalan didepan Nagashi dan Miyako. Nagashi pun langsung memberikan benda yang diminta Mibuchi, dengan gugup. Sepertinya ia, masih harus banyak berlatih menghadapi laki-laki.

.

"A,ano..Rio-nee. Apa disini masih terima manager lagi?" tanya Nagashi dengan sekuat tenaga, menagahn rasa gugupnya, sambil berpegangang pada Miyako yang berada disebelahnya.

.

"Sei-chan, bisa kau tolong kemari sebentar," ucap Mibuchi. Merasa namanya dipanggil Akashi Seijuurou pun mendekat kearah mereka. Membuat, Nagashi semakin bersembunyi dibelakang Miyako. "Apa kita masih, menerima manager baru?" tanyanya.

.

"Tentu, lagi pula sekarang club ini memiliki banyak anggota baru. Akan lebih baik managernya juga ditambah bukan? Biar lebih ringan..." jawab Akashi, dengan suara khasnya yang mampu membuat perempuan terhipnotis. "Siapa yang akan bergabung?" lanjutnya.

.

"I,itu...are? Tetsuna mana?" tanya Nagashi, yang merasa tadi Kuroko berada dibelakangnya.

.

"Tetsuna?" beo Akashi, merasa tidak asing dengan namanya. Plesetan namakah?

.

Nagashi pun mengangguk pelan, "Namanya Kuroko Tetsuna, katanya ia ingin menjadi manager juga..." jawabnya.

.

Sedangkan orang yang dibicarakan, sedang mengumpat dibalik tembok GYM. Ia tidak mau bertemu, dengan orang-orang yang mengenalnya. Apalagai Akashi. Hancur sudah harga dirinya. Dengan keberanian, dan berharap urat malunya putus sekrang juga. Kuroko pun menampakan dirinya dihadapan mereka, dan membungkuk sopan.

.

Tetsuya?

.

Pikir Akashi, mau diubah seperti apapun ia tetap mengenali Kuroko dari auranya. Tanpa pikir panjang, Akashi pun mendekati Kuroko dan yang membuat mereka terkejut adalah...

.

AKASHI MEMELUKNYA! MEMELUKNYA!

.

Tidak hanya mereka yang melihat kelakukan Akashi yang tiba-tiba out of character, yang dipeluk pun Cuma bisa membatu ditempat. Pikirannya mendadak kosong, dan Kuroko pun pingsan ditempat. Dengan sigap Akashi menagkapnya dan menggendongnya dengan bridal style. "Aku, akan mengantarnya ke UKS.." ucapnya, lalu mengantarkan Kuroko ke UKS.

.

'Tetsuna, kau...'

.

TRUTRUTRUTRUTRUT

.

UKS, RAKUZAN

.

Dalam ruangan UKS itu, hanya terdapat Akashi yang menatap Kuroko yang belum sadar dari pingsannya. Sudah 10 menit ia pingsan, petugas UKS sedang ada urusan diluar. Sehingga meninggalkan mereka berdua. Ntah..sudah keberapa kali, Akashi menciumi punggung tangan Kuroko dan menatapnya dengan penuh kasih sayang.

.

Salah siapa coba? Tiba-tiba meluk didepan banyak orang.

.

Kuroko pun mencoba membuka matanya, dan mendapati Akashi berada disampingnya. Dengan rasa terkejut, ia pun langsung bangun dan lompat dari tempat tidur. "A,a,ano sumimasen..." ucap Kuroko, mencoba menenangkan diri.

.

Akashi yang melihat itu pun langsung tersenyum dan tertawa kecil, dia tidak menyangka jika pahlawan hidupnya akan begitu terkejut. Pahlawan? Ya...menurut Akashi, Kuroko itu seperti pahlawan yang sudah menyelematkan hidupnya dari kepribadiannya. "Tetsuya...kau tahu, ada banyak hal yang ingin kutanyakan padamu," ucapnya.

.

Namun, sebelum Akashi bertanya. Kuroko sudah menjelaskan semuanya, semua yang mungkin akan menjadi pertanyaan Akashi.

.

"Dan satu lagi Akashi-kun..."

.

"Apa Tetsuya?"

.

"Don't Love Me..."

...

Kuroko sudah tahukah? Apa dia hanya kepedean? Kuroko tidak tahu, jika pernyataannya itu, sudah membuat jiwa yang selama ini tertidur akibat mengeluarkan seluruh kekuatannya dipertandingan membela Jepang itu, perlahan terbangun.

TBC

Baru aja bikin fanfic, bikin fanfic baru lagi hahahahaha #PLAKKKK

Oke, kenapa saya memberi titik disetiap paragraf. Karena, jarak antar paragrafnya error saat di upload dan malah menjadi rapat. Sehingga tidak nyaman untuk dibaca.

RnR