Uchiha Sasuke. Aku mengenalnya sebab ia dan aku sama-sama berada dikelas akselerasi. Orang-orang bilang dia adalah sosok lelaki sempurna, ia memiliki kekayaan yang berlimpah, wajah tampan, otak yang sangat cerdas dan barisan perempuan yang siap melemparkan diri ke arahnya kalau pun Sasuke berminat. Hampir semua siswi di sekolah ini tau seperti apa Sasuke, kupikir sebagian dari mereka bahkan tau bagaimana Sasuke akan mematahkan hati perempuan-perempuan yang berani mengganggunya sembarangan.

Pendiam, penuh pertimbangan, cerdas dan berkarisma. Itu semua hanya cover!

Sebenarnya Sasuke tidak lebih dari laki-laki posesif, banyak maunya, suka memerintah dan manja.

Maka aku, menarik kesimpulan bahwa lelaki itu tidak lebih dari bajingan kaya raya yang mengerikan!

Terkejut kalian mendengarku menjulukinya demikian? Bagaimana kalau aku katakan bahwa dia dan aku adalah teman baik sejak kecil yang saling berbagi, bahkan tempat tidur sekalipun, sampai sekarang?

.

.

Naruto © Masashi Kishimoto

Sasuke/Sakura

M

.

.

"Kau melamun? Semakin jelek saja." Sasuke menoleh tanpa minat ke arah teman perempuan satu-satunya yang ia miliki itu. "Kemana kau jam pertama tadi?" Sasuke kembali menyamankan dirinya di atas matras yang terletak di bekas ruang olah raga yang kini menjadi gedung tak terpakai di sekolah mereka. "Aku di hukum Kurenai-sensei karena terlambat setengah jam, hehe." Sakura tanpa sungkan menyamankan dirinya di samping Sasuke, sudah menjadi kebiasaan mereka untuk memilih kemari dari pada makan siang di kantin bersama teman-teman akselerasi yang lain jika kantin sedang penuh.S asuke tidak keberatan membari sedikit ruang untuk Sakura sementara gadis itu mulai berceloteh tentang hukuman dari Kurenai-sensei.

Gedung untuk kelas akselerasi dan kelas biasa terpisah oleh gedung guru. Gedung dari kelas akselerasi memiliki fasilitas kantin, UKS dan kamar mandi sendiri. Secara tidak langsung siswa dan siswi dari gedung akselerasi tidak terlalu sering berbaur dengan siswa dan siswi dari non akselerasi kecuali ketika ekstrakulikuler. Mereka bahkan mendapatkan fasilitas asrama sendiri, tidak banyak yang mau tinggal di asrama, hanya sebagian kecil saja. Uchiha Sasuke dan Sakura termasuk di dalamnya.

"Sasuke, nanti malam kau ada jadwal dengan perempuan-perempuanmu?" Sasuke menoleh ke arah Sakura dengan malas, ia sudah tidak heran mengapa gadis yang terkenal ramah dan ceria di kelas akselerasi dengan mudahnya berkata sarkastik seperti itu. Lepas topeng, eh?

"Tidak, lama-lama aku muak dengan mereka. Sudah kukatakan bersamaku tidak usah pakai hati, tapi mereka tetap saja merengek-rengek padaku." Sakura tertawa kecil lalu merapatkan dirinya dengan Sasuke sambil melingkarkan tangan pada leher sahabat lelakinya tersebut.

"Nanti malam aku boleh nonton dengan Lee dari kelas dua belas non akselerasi yang dulu satu sekolah denganmu ketika SMP? Kami kemarin bertemu di toko buku lalu ia mengajakku nonton film. Boleh?"

"Suruh dia mengantarmu tepat pukul 9 malam ke apartemenku, jangan lebih, jika dia menolak segera telpon aku."

"Dasar tukang perintah." Sakura menggerutu sebal. Selalu seperti ini ketika ia akan pergi berkencan.

"Aku mendengarmu Sakura."

.

.

.

"Aku heran kenapa dua orang itu tidak menikah sekalian saja!"

Tayuya menoleh ke arah pandangan Karin, tebakannya benar, Sasuke dan Sakura ada disana. Tidak hanya duduk berdua menghabiskan makanan, Haruno Sakura yang sama populernya dengan laki-laki tampan itu ternyata tengah sibuk menyeka keringat di wajah dan leher Sasuke yang sepertinya baru selesai latihan basket. Kantin di gedung akselerasi memang buka sampai malam, berbeda dengan kantin di gedung kelas biasa yang hanya buka sampai jam 3 sore. Maka tidak heran mengapa mereka masih ada disini sementaa waktu sudah menunjukan pukul lima.

"Andaikan aku bisa menjawab pertanyaanmu itu, aku sendiri juga heran mengapa mereka menempel satu sama lain padahal sudah jelas Sasuke selalu bergonta-ganti pasangan kencan. Meskipun Sakura tidak pernah berkencan tapi bukan rahasia lagi ia memiliki banyak penggemar yang sering memberikan hadiah secara diam-diam atau bahkan terang-terangan." Tayuya menatap wajah Karin yang sepertinya tengah merencanakan banyak hal.

"Kuperingatkan kau Karin, kau bisa menyingkirkan semua perempuan yang berani dekat dengan teman kencan panasmu itu, tapi jangan berpikir kau bisa menyingkirkan Sakura dengan mudah. Aku adalah sahabatmu, jangan biarkan dirimu lebih hancur dari ini."

Karin menghela napas pendek, "Sialan kau benar, tapi tenang saja Tayuya, Sasuke tidak semudah itu lepas dariku."

.

.

Uchiha Sasuke melirik jam dinding dengan aura mencekam. Sudah lebih lima menit dan Haruno Sakura belum sampai di apartemen miliknya, tidak biasanya perempuan itu seperti ini. Nomor ponselnya tidak aktif, Uchiha Sasuke memandang datar layar televisi. Ia terlihat tenang, namun Naruto adalah makhluk yang paling mengerti Sasuke, ia menghela napas panjang. Merasa heran dengan sahabatnya yang tidak peka tapi sangat posesif itu. "Lee akan menjaga Sakura-chan, dia menyukai Sakura-chan dari kelas sepuluh, Teme."

Sasuke melotot hendak menyuarakan ketidaksukaannya namun fokusnya teralih oleh suara panggilan dari ponselnya. Nomor tidak dikenal.

"Halo?"

"Halo, Sasuke, maaf kalau aku terlambat. Ponselku mati, ini milik Lee. Aku masih di jalan. Sudah masuk area jalan chidori tapi macet, kau tidak perlu menjemputku, tadi hujan, waktu menyebrang jalan menuju parkiran kami sempat kehujanan. Bye Sasuke. Pulsa Lee hampir habis."

Sambungan telepon kemudian terputus. Sasuke menghela napas. "Benar-benar merepotkan sekali perempuan itu."

Naruto menghela napas pasrah ketika Sasuke menuju kamar mandi dalam kamarnya kemudian keluar dengan selembar handuk. Di kepalanya, Naruto sudah tahu betul bahwa lelaki keras kepala itu akan menunggu Sakura di basement gedung apartement ini.


Jadwal update hari rabu atau lebih cepat dari itu.

Fic ini nantinya tidak memiliki terlalu banyak chapter. Untuk yang bertanya kenapa saya baru muncul dan kenapa fic on going saya di akun yang sudah tidak bisa di buka (cho lolo) tidak di repost disini. Keduanya sama, saya masih banyak kesibukan di dunia nyata. Saya pasti akan mempublish ulang fic saya yang ada di akun itu, tapi nanti setelah saya perbaiki terlebih dahulu.

Salam,

Cho.