FF BTS/YAOI/J.V/THE BEAUTIFUL HIB-CREATURES /Chapter 1

Title: The Beautiful Hib-Creatures

Author: Bang Young Ran

Rating: T *sementara ini mah...*

Genre: Yaoi/Fluff/Romance/Scien-fict/AU

Length: Chaptered

Main Cast:

Kim Tae Hyung aka V ^w^ 3

Kim Seok Jin~~ 3

Support Cast:

HopeKook (J-Hope & Jung Kook)*blon jelas*

Couples nyusul~~

Disclaimer: BTS is Big Hit/JYP Entertainment Boy Group and their parents, and it's Youngranie fic~ muaaaachhh...*kechupbasah*

Warning: TYPO! OOC! YAOI/BoysxBoys! NO PLAGIARISM! NO BASHING!

Summary: Di era modern sekarang ini, manusia tidak lagi terfokus dalam menciptakan kaleng besi berjalan—robot. Menciptakan makhluk hidup yang benar-benar hidup dalam bentuk lain, itulah yang menjadi fokus para ilmuan beberapa tahun belakangan. Awalnya menggabungkan spesies hewan dari jenis berbeda, dan sekaranglah terobosan baru tercipta dimana gen hewan digabungkan dengan... gen manusia.

.

.

DON'T LIKE, DON'T READ, JUST LEAVE IT, OK!?

.

.

~~( ^3)(.o )~~

.

.

TANPA BANYAK BACOT, LANGSUNG AJA CHECK IT OUT

HAPPY READIIIIIINNNNGGGGG... ^3^

.

.

.

The Beautiful Hib-Creatures

Chapter 1

Butuh dua detik bagi Jin untuk menyadari,

Dia. Jatuh. Cinta.

Bagaimana mungkin manusia sepertinya bisa mendaratkan hati pada sesosok... lion hybrid?! Ah, mudah bila kau melihat bagaimana mempesonanya rupa si lion hybrid; dia terlihat begitu mungil dan kecil, dua telinga keemasan berbentuk segitiga tampak menyeruak di antara surai cokelat keemasan, mata yang besar, hidung mancung, dan oh, Jin dapat membayangkan betapa kenyalnya bibir pink penuh dan berisi itu terperangkap erat di antara belahan bibirnya.

"Berhenti menatap Tae Hyung-ssi seperti itu."

Jin menoleh, menatap J-Hope sang sahabat yang maaf saja, Jin bahkan lupa kalau tadinya namja itu berada di sebelahnya. "Jadi namanya Tae Hyung!? Eh? Kenapa? Memangnya ada larangan kalau aku tidak boleh menatap wajah cantiknya?"

J-Hope memutar mata malas. Ia berekspresi seolah Jin baru saja keluar dari gua purbakala sehingga kekurangan informasi seperti ini. "Jangan tertipu dengan wajah cantiknya. Tae Hyung-ssi sangat jauh dari apa yang kau fantasikan saat ini." J-Hope berkata seolah-olah ia tahu betul apa yang ada di kepala sang sahabat.

Alis Jin berkerut penuh teka-teki. Dia tidak mengerti. Dan sekarang J-Hope yakin sepenuhnya, sahabatnya ini memang baru saja keluar dari gua terisolir. Maksudnya, helloooo... siapa sekiranya di sekolah ini yang tidak mengenal Kim Tae Hyung? Memang, pada awalnya kau akan terpesona melihat sosok cantiknya, namun, cobalah mendekat sedikit lagi. Kau akan mendapatkan pantat atau sepenuhnya bagian pinggang ke bawah mati rasa akibat bantingan taekwondo-nya. Bukannya J-Hope yang pernah mengalami hal ini. Dia hanya menjadi saksi dari berbagai peristiwa 'penganiayaan' itu saja. Beberapa korbannya adalah namja-namja yang nekat berusaha mendekati Tae Hyung.

"Apa maksudmu perkataanmu, Hopie?"

"Seriously, Jin, where are you living for this long time?! In the cave?"

"Kau tahu sendiri, beberapa bulan ini aku dipaksa oleh appa-ku untuk terlibat dalam urusan perusahaan. Undang-undang baru mengenai penyamaan derajat bagi kaum hibrid membuat kami sedikit kewalahan. Aku tidak datang ke sekolah dan si cantik lion hybrid itu bukankah masih kelas satu? Jadi secara jelas, aku tidak pernah sekalipun bertemu dengannya." Jin menjabarkan panjang lebar.

Di era modern sekarang ini, manusia tidak lagi terfokus dalam menciptakan kaleng besi berjalan—robot. Menciptakan makhluk hidup yang benar-benar hidup dalam bentuk lain, itulah yang menjadi fokus para ilmuan beberapa tahun belakangan. Awalnya menggabungkan spesies hewan dari jenis berbeda, dan sekaranglah terobosan baru tercipta dimana gen hewan digabungkan dengan... gen manusia.

HYBRID.

Mereka menyebutnya Hybrid. Setengah manusia, setengah hewan. Baik dari sifat maupun rupa, akan saling berbagi dalam satu tubuh utuh berwujud manusia mempesona serta menggemaskan.

Pada awalnya makhluk mengagumkan ini diperlakukan semena-mena untuk kepuasan manusia berkedok 'pet', hewan peliharaan. Tapi... mereka juga manusia! Oleh karena itulah, perusahaan besar yang menciptakan makhluk-makhluk mengagumkan tersebut membuat sebuah kebijakan baru, di mana, mereka berusaha untuk melindungi ciptaan mereka dengan melakukan program MATE.

Program MATE adalah program yang melingkupi pencarian Master bagi para Hybrid. Master bisa saja salah satu dari kaum Hybrid sendiri atau mungkin... manusia. Program MATE memungkinkan kaum Hybrid untuk memilih. Bila mereka tidak suka dengan sang Master yang memilih, mereka bisa menolaknya. Singkat cerita, ini semacam biro jodoh.

"Ukh... jangan ceritakan padaku. Aku tidak bisa membayangkan betapa sibuknya perusahaan appamu saat ini. Memikirkannya membuat kepalaku sakit!" keluh J-Hope sembari mengerutkan puncak hidungnya. Yah, sampai sekarang pun masih sulit dipercaya kalau anak si pemilik perusahaan besar pencipta Hybrid tersebut, merupakan sahabat baiknya semenjak kelas tujuh, Jin.

Jin hanya tertawa, "hahaha, baiklah... baiklah... aku tidak akan menceritakannya padamu. Tapi sebagai gantinya, kau harus menceritakan secara mendetail padaku, siapa si cantik Lion Hybrid Tae Hyung itu," pinta, atau suruh Jin, sembari menyampirkan lengan ke bahu J-Hope dan menarik sang sahabat setelah sebelumnya memastikan kalau si cantik Lion Hybrid telah menghilang di balik tikungan koridor kelas sepuluh.

-\(^0^)(.0)/-

"Taehyungie~ ayo kita makan bekalku sama-sama, ne~?"

Bunny hybrid manis itu menggerakkan telinga berbulu putihnya ke kanan dan ke kiri, pertanda bahwa ia sangat senang. Keceriaannya membuat si lion hybrid juga ikut tersenyum.

"Jungie, ini masih pagi. Bukankah bekal seharusnya dimakan di siang hari?"

Kim Jung Kook, sang bunny hybrid, meletakkan salah satu telunjuknya di bibir. Pose berpikir, itulah yang dilakukannya. Meskipun begitu, Tae Hyung si lion hybrid tahu sepenuhnya kalau Jung Kook sebenarnya tidak sedang berpikir. Dia kebingungan. Menyedihkan, bagaimana nasib bisa begitu kejam membuat kelinci manis dan menggemaskan ini keterbelakangan mentalnya? Tae Hyung tidak tahu apa yang terjadi sebelum ia mengenal Jung Kook. Mungkin saja 'kan, manusia memanfaatkan kepolosannya?! Tapi sekarang akan Tae Hyung pastikan, Jung Kook adalah tanggung jawabnya. Tidak ada yang bisa menyakiti sahabat barunya tersebut.

"Ah! Kau benar!" seru Jung Kook riang. "Lalu... kita melakukan apa sekarang?" Dapat Tae Hyung lihat salah satu telinga kelinci menggemaskan milik Jung Kook turun lesu di atas rambut hitam legamnya.

"Kita lebih baik menunggu guru dulu. Bukankah pagi ini kita ada kelas memasak? Jungie suka memasak, 'kan?"

Senyuman lebar langsung menghiasi wajah manis tersebut. "NEE! Jungie suka memasak!" seru Jung Kook riang.

#######0.0########

"Namanya Kim Tae Hyung, tapi orang-orang lebih sering memanggilnya V. Terlahir dari ayah manusia sedangkan ibunya lion hybrid. Dan apapun yang terjadi, kusarankan kau jangan nekat mendekatinya kalau kau masih sayang nyawa. Saving your ass in the first place, Dude!" J-Hope mengakhiri kata-katanya dengan wajah super serius. Dia bukannya pengecut. Hanya saja... melihat seseorang dibanting dengan mata kepala sendiri tidak lebih mengerikan dibanding membayangkan kalau tubuh kita sendirilah yang menjadi objek bantingan tersebut. Sungguh, jangan pernah macam-macam dengan Tae Hyung*J-Hope banyak alasan, ne?-.-*#Plakk

"Hmmm... aku jadi semakin penasaran saja. Baiklah, aku akan mendekatinya. Ah, apa perlu kudaftarkan nama kami dalam program MATE saja?!"

J-Hope hanya bisa menganga menyaksikan Jin bermonolog sendiri, seolah namja itu tidak mendengar peringatan yang disampaikannya tadi. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri, eoh?

"YA! Kau i—"

"Jung Ho Seok-ssi, Kim Seok Jin-ssi, bisakah kalian keluar sekarang juga?! Percuma kalian hadir di sini kalau hanya mengganggu murid yang lain saja!"

Kang Songsaenim, guru matematika super killer itu memberikan tatapan mematikannya ke arah bangku bagian belakang, di mana Jin dan J-Hope duduk. Sontak semua murid di kelas tersebut juga menoleh ke belakang. Dan tidak ada yang bisa dilakukan kedua makhluk yang ditegur tersebut selain keluar dari kelas dengan kepala tertunduk.

"HAHAHAHA! Kau lihat bagaimana wajah wanita tua itu tadi? Ckckck, dia benar-benar membuatku geli!"

Di sinilah mereka sekarang; di kantin sekolah dengan beberapa gelas jus dan makanan ringan di meja. Bila J-Hope merasa sangat malu, kesal bercampur jengkel dengan peristiwa diusir dari kelas tadi, lain halnya dengan Jin yang malah tertawa heboh layaknya orang gila. Benar-benar, namja ini pastinya tidak akan punya masa depan jika saja seandainya tidak ada perusahaan besar milik appanya.

"Berhenti tertawa, Pabbo! Kau membuatku juga ikut diusir dari kelas. Kau mau membuat nilaiku jeblok, ya?"

"Hahaha, yang membuat kita ketahuan 'kan gara-gara kau berteriak. Jangan menyalahkan semuanya padaku. Lagipula... tenang saja. Kalau nilaimu jeblok, aku akan bertanggung jawab dan menjadikanmu kariawan di perusahaan appaku. Tapi... masalah posisi... itu tergantung keahlianmu, sih..." Jin menggantung kalimatnya, mengamati J-Hope dengan sebelah mata menyipit. "Kulihat kau cukup tampan, mungkin kau bisa jadi... sekretaris?!"

Kata-kata Jin membuat alis sang sahabat berkedut sebal.

Sekretaris?

YANG BENAR SAJA!

"You're asshole! Sekretaris itu pekerjaan yeoja!" omel J-Hope geram yang langsung disambut tawa geli oleh namja tampan di hadapannya. Serius. Jin mungkin tidak pernah mengenal kata yang satu ini. Namja itu selalu saja membawa segala sesuatunya dengan lawakan tidak bermutu.*menurut J-Hope, sih...* "Lagipula... bagaimana kalau kau memberikan Jung Kook padaku saja? Aku akan dengan senang hati menjadi adik iparmu." J-Hope menimpali dengan suara pelan.

Wajah Jin langsung berubah keras, ia menatap sang sahabat lurus. Sama sekali tidak ada kilatan canda di sana. "Jangan pernah coba, ataupun berani mendekati namdongsaengku. Jangan. Pernah. Arra?!"

Glek!

J-Hope hanya bisa menelan saliva berat. Beginilah kalau Jung Kook sudah disebut-sebut dalam percakapan mereka. Ah, mungkin J-Hope harus meralat; Jin hanya serius bila itu sudah menyangkut sang adik, Kim Jung Kook. Dan jujur saja, meskipun sudah berteman sekian lama, Jin tetap saja overprotektif. Tidak membiarkan barang sejengkalpun J-Hope mendekati adiknya. Terus terang, itu sangat mengganggu. Bagaimana tidak? Harus bagaimana lagi J-Hope meyakinkan Jin kalau dia... sangat mencintai Jung Kook?! Sekali lagi, sangat-amat-sangat-mencintai bunny hybrid lucu tersebut.

"Kau dengar aku, J-Hope?" Sekali lagi Jin mengulang pertanyaannya. Dia minta penegasan. Tidak bisa dibantah. Dan sebaiknya, jangan.

"A-arra. Aku mengerti."

Jin menghembuskan nafas lega selagi otot-otot wajahnya mulai mengendur. Dia sadar akan buruknya kebiasan overpro-nya pada sang dongsaeng. Tapi... inilah yang terbaik menurutnya. Tidak ada yang boleh menyentuh adiknya yang labil. Menurutnya Jung Kook terlalu polos untuk mengenal hal-hal seperti itu. Paling tidak... belum. Mungkin.

"Ayo kita ke kelas. Aku sudah bosan di sini!"

#######0.0#######

Semua makhluk hybrid di ruangan itu menunjukkan ekspresi horor berbeda-beda. Kenapa? Hanya satu yang menjadi objek perhatian mereka. Di atas meja, terdapat sebuah... ah, pantaskah benda hancur lebur itu disebuat 'sebuah'? Baiklah, seonggok-pecahan-abstrak remah roti bercampur dengan krim warna-warni yang sepertinya dipaksa tersusun pada sebuah loyang alumunium foil.

"Eung... Tae Hyung-ssi? Ini... apa?" Wanita paruh baya berambut cokelat yang merupakan guru PKK tersebut bertanya ragu-ragu. Dia sedikit takut; baik pada si pembuat, maupun pada benda yang dibuatnya.

"Cup cake," jawab V singkat dan datar. Kalau ini orang lain, pastilah semua makhluk di ruangan itu akan menertawakan pengklaiman cup cake pada 'benda' mengerikan di atas meja tersebut. Tapi... ini V. Siapa yang berani berurusan dengan lion hybrid super dingin itu?

"Ekhem..." Terdengar deheman memecah kecanggungan dari sang guru. Ia speechless, tidak menyangka betapa tidak-berbakatnya V dalam memasak. "Yang penting dari makanan itu adalah rasanya." Si guru mencoba berspekulasi. Dengan ragu disendoknya secuil bagian remah roti dan krim dari 'cup cake' karya V. Di dalam hati ia tidak henti-hentinya berdoa, semoga setelah ini, dia tidak akan menderita kelainan pencernaan kronis.

Hap,

Glup~

Dan, ini adalah keputusan yang paling disesali sang guru PKK seumur hidupnya. Benda – ah, 'cup cake' itu... bagaimana menjelaskannya?! V memasukkan sejenis garam, lada, dan penyedap rasa. Seingat si guru, mereka saat ini tengah membuat cake ataupun sejenisnya. Bukan... sup 'kan? Dan rasa 'cup cake' V lebih diperburuk lagi dengan krim super manis berbagai rasa. Demi Tuhan beserta makhluk ciptaan-Nya, apa V berusaha meracuni seseorang?!

Melihat sang guru yang tidak berkomentar apa-apa dan malah menunjukkan berbagai ekspresi aneh yang tidak dapat dibaca, Jung Kook yang memang pada dasarnya selalu ingin tahu, berinisiatif menyendok sendiri 'cup cake' buatan V tersebut ke dalam mulutnya.

Semua orang terperanjat. Mereka terlalu cengo untuk mencegah Jung Kook dari resiko keracunan-zat-berbahaya. Akan tetapi...

"GYAAAAAA 0! TAEHYUNGIE~ cup cake buatanmu enak sekali! Rasanya unik! Jungie suka~ ^w^"

JDEEERRRRRRRR...

Yah, mungkin lidah bunny hybrid lucu bernama Kim Jung Kook tersebut telah kehilangan fungsinya. Mati rasa. Pasti.

-\(^0^)(.0)/-

"Kim Tae Hyung-ssi?"

Ini terlalu pagi bagi V untuk menghajar seseorang. Entah kenapa telinga segitiga keemasannya berkedut, bergerak penuh antisipasi tiap kali mendengar orang asing memanggil namanya.

"Nuguseyo?" tanya si lion hybrid setelah berbalik. Kedua matanya sedikit melebar mendapati sosok asing, tinggi, dan... ekhem, tampan, berdiri dan tersenyum manis padanya.

"Aku Kim Seok Jin. Panggil aku Jin – ah, Seokie saja. Terdengar lebih bagus karena kita akan menjadi pasangan MATE." Jin, namja tampan betubuh tinggi tersebut tersenyum sangat lebar di akhir kalimatnya.

What the hell...

Yah, ini terlalu pagi bagi V untuk...

BRUGGHH!

"JANGAN SEMBARANGAN MENGKLAIM-KU SEBAGAI PASANGAN MATE-MU, YA!"

... membanting seorang namja tampan. Lainnya.

TBC

NB: Ckckck... poor Our Jinie~~ HAHAHAHA, oke, Young Ran nambah utang lagi. Tsk. Tapi mau bagaimana lagi, My J.V feels~~~ *berbunga-bunga* See you next chap...^^ RCL JUSEYO~~ m(_ _)m