Author : yourgenie17
Tittle : About me, you, her, him, and them.
Genre : NC-21, Yaoi
Cast : Mark Tuan, Jackson Wang, the rest of GOT7 member, Manager hyung, SOME OF AGASAE, AND THE REST WILL BE KNOWN LATER~
RATED : T+
PAIRING : MARKSON, OTHERS NEXT CHAPPIE
Nb:
JYP ! *WHISPER*
AGASAE GIMME SOME NOISEEEEEEEE /oke ini lebay
Annyeonghaseyo !
Saat ingin memposting ini, aku sedang mengerjakan ff Seventeen pertamaku, judulnya ehm. Nanti saja kuberitahu. Ini ff pertama yang kuposting. Jadi kalau dichapter 1 terlalu sederhana maafkan aku!
Kejutan menanti untuk chapter berikutnya, aku pasti akan meng-updatenya ! –dengan imbalan review memuaskan tentunya dari chapter ini.
Come on, get it! GOT7!
..CHAPTER 1: CAN YOU FEEL MY HEARTBEAT?..
…
[All is Mark POV]
Oh, hai. Aku Mark Tuan. Berasal dari boyband GOT7 (AGASAE-DEUL pasti mengenalku).
Kami telah menyelesaikan jadwal untuk hari ini dan saat ini kami sedang dalam perjalanan pulang ke dorm. Aku dan Jackson, mendapat undangan untuk mengisi acara A_SC untuk sekian kalinya.
Namun apa yang kulihat saat shoot di variety show tadi, benar-benar tidak bisa dihilangkan dari otakku. Saat itu, kami sedang membaca tweet dari salah seorang fans.
"MARKSON IS REAL !" tulisnya.
DEG! DEG! DEG!
Untuk sepersekian detik, aku terhenyak dengan kalimat itu.
Ini sudah ke sekian kalinya aku merasa aneh terhadap hal yang seperti ini. Bahkan semenjak MarkSon shipper mulai tenar. Aku tidak menyangka hal seperti ini bisa kurasakan.
Tetapi, untuk memperlihatkan sikap yang Profesional, aku kembali fokus dan menghiraukan hal itu untuk sementara dan berakting layaknya tidak terjadi apa-apa denganku.
Sesaat setelah take-shoot selesai, aku langsung berlari ke van tanpa mengucapkan sepatah katapun. Meninggalkan Jackson yang masih asik bercanda dengan Erick Nam dan Jimin Park.
Aku pun duduk di tengah sebelah kiri dan menutup pintu seketika, lalu menopang daguku dan melamun.
Kalimat itu terus saja menari-nari dipikiranku. Bayang-bayang jack serta suara bass-nya pun membuatku semakin terjun bebas dipikiran liarku itu.
Deg ! Deg ! Deg !
Senyumnya, tingkah konyolnya, suara bisingnya, obrolan yang tidak pernah ada habisnya diantara kami.
Semua itu terasa..
"Tch ! Apa yang kupikirkan ?!" pekikku.
"—Engkau mengapa Mark ? Kuperhatikan dari tadi sikapmu agak aneh. Engkau sakit ? Atau Lelah ?" tanya seseorang dikursi sebelah supir. "—ASTAGA ! Manager hyung ! Engkau membuatku kaget saja," kagetku.
"Kkk, harusnya itu yang ku ucapkan saat engkau kemari tadi. Memangnya apa yang engkau lamunkan itu, hm ?" tanyanya kembali.
Aku pun kebingungan untuk menjawabnya, tidak mungkin kan kalau aku bilang jack yang sedang kulamun—
"—Brak !"
"Hai manager hyung ~! Kajja, kita pulang !" pekik seseorang dengan riangnya mengintrupsi pembicaraan kami.
Huft, baguslah ia menyelamatkanku. Engkau semua pasti tau itu siapa.
Jackson sudah kembali !
…
Saat perjalanan pulang, aku lebih diam tanpa mengucapkan sepatah katapun lalu tertidur tanpa memperdulikan tatapan aneh dari sampingku, Jackson tentunya.
Lalu sesampainya di dorm, aku memilih untuk langsung menuju kamar tanpa memperdulikan ocehan Jackson yang menanyakan ada apa denganku.
Jujur, aku ingin menghindarinya untuk saat ini saja. Namun…
Aku itu sekamar dengan Jackson ! Argh !
Aku melempar ponselku dengan malas ke tempat tidur kami,"Engkau tampak lemas sekali, lelah ?" tanya Jackson untuk kesekian kalinya. Aku pun mengendikkan bahuku,"Entahlah. Aku merasa tidak bersemangat akhir-akhir ini." Akhirnya aku membalas pertanyaannya.
Ia pun pergi ke kamar mandi sebentar dalam diam. Karena kupikir ini sudah terlalu malam, dengan malas aku menyusul untuk cuci muka dan sikat gigi.
DEG !
Apa yang kulihat saat ini adalah Jackson yang sedang mandi. Beruntung saja tempat shower itu memiliki tirai !
Dengan buru-buru, aku sikat gigi dan cuci muka dengan harapan ia tidak mengetahui aku juga berada di dalam kamar mandi. Setelah menyelesaikan urusanku, aku pun buru-buru keluar dari kamar mandi tersebut.
Entah mengapa, aku teringat salah satu moment di Daegu-fansignin lusa kemarin. Dimana AGASAE melemparkan kata-kata yang mirip dengan tweet tersebut.
"MARKSON IS REAL !" pekik beberapa fans yang tampak dipojok ruangan kala itu.
Aku tahu persis, bahwa ada banyak AGASAE yang menshipperkan diriku ke member lain seperti MarkSon, MarkBam, ataupun yang lainnya. Dalam kalimat italic, underline, CAPS, dan bold yang tebal.
YAOI.
Sejujurnya, aku memiliki koleksi komik yaoi di dalam kamarku dirumahku yang sebenarnya. Agar tidak membuat mama dan papa curiga, aku menyembunyikannya dibalik buku-buku pelajaranku dan terkunci rapat. Hingga saat ini, aku masih memegang kuncinya.
Aku mengerti yaoi itu apa, dan meyakini bahwa bila mungkin suatu saat nanti aku menyukai sesama pria, itu tidak apa-apa. Karena cinta itu TIDAK mempersalahkan gender, umur, jabatan atau batasan-batasan lainnya yang selama ini orang awam pahami.
Itu benar-benar membuat kepalaku sakit !
Aku.. mulai menyukai Jackson ?
Setelah mengganti baju dengan piyama, aku merebahkan badanku. Mencari posisi nyaman dan mulai mengotak-atik ponselku yang sedari tadi tergeletak dengan malang diatas kasur.
Dengan iseng googling fanart tentang GOT7 atau hal lainnya—
—related post Markson Fanart.
Clicked.
Tanpa sengaja aku mengklik link tersebut.
Dengan mata terbuka dengan lebar aku melihat fanart kami yang memiliki rating yang cukup tinggi. Dimana kami melakukan "itu" dan "itu".
Aku langsung melempar handphone-ku asal.
DEG ! DEG ! DEG ! DEG !
Dadaku bergemuruh kencang," SHIT ! SHIT ! SHIT !" umpatku sambil berusaha menutup mulutku dengan tidak tenang. Aku berharap tidak seorang pun yang mendengar detak jantungku saat ini.
Demi apapun, Kumohon !
"—mengapa engkau melihat foto-foto seperti ini, hm ?" tanya seseorang dengan nada berat.
Karena kaget, aku langsung terlonjak dari posisi tidur hingga terduduk seperti saat ini. Aku pun menoleh kearah sumber suara dan menatap tidak percaya.
Jackson yang masih hanya berbalut handuk dari lutut hingga pinggang, menatapku tajam sambil mengangkat ponselku yang masih menampilkan fanart "itu".
Aku terpaku ditempat. Serasa dunia ini memiliki sistem pause-break yang dimiliki windows. Aku merasa waktu seperti berhenti saat ini.
"—apa foto ini yang engkau pikirkan seharian ini, hm ?" tanyanya sambil mendekat.
DEG ! DEG ! DEG ! DEG ! DEG !
Jantungku berdetak semakin keras dan cepat. Aku mencengkram sprei dan merasakan pipiku mulai menghangat sekarang. Dengan sekuat tenaga, aku pun membuka mulutku,"Bu-bukan itu, ta-tapi—"
"—Tapi apa ? Atau.. tweet dari markson shipper tadi siang ?" tanyanya kembali.
Tepat sasaran ! Aku langsung menutupi kedua mukaku dengan tangan.
Sesaat, terasa hening diantara kami.
"..Mark ?" panggil Jack.
Aku tidak berani menatapnya sampai ia sendiri memindahkan posisi tanganku,"..Apa yang engkau rasakan sekarang Mark ?" tanyanya menatapku dalam.
Aku langsung merasakan pipiku benar-benar panas sekarang. Seketika, aku mengalihkan pandanganku. Benar- benar tidak bisa menatapnya sekarang,"..Mengapa pipimu memerah ? Apa yang engkau pikirkan sekarang, Mark ?" tanyanya kembali.
Ia mengalihkan pandanganku kepadanya, dan itu membuatku sangat kaget tentu saja,"A-aku.." ucapku terbata.
Jackson merangkak naik ketempat tidur kami,"..Bagaimana dengan kata 'Kita' ? Apakah engkau mempercayainya ?" tanyanya. Aku makin membelalakkan mataku,"..K-kita ? P-percaya.." jawabku terbata. Lidahku benar-benar terasa kelu.
"—Apa engkau merasakan hal yang sama ?" tanyanya kembali. Aku kembali terhenyak mendengar pertanyaannya ini.
Jackson meraih kedua tanganku dan menempelkan tanganku tersebut di dadanya.
DEG ! DEG ! DEG ! DEG !
Detak jantungnya.. Sepertiku..
"..Can you feel my heartbeat ?" tanyanya dengan bersungguh-sungguh. Aku tertegun saat merasakan detak jantungnya. Sama keras dan cepatnya dengan detak jantungku.
Tanpa aba-aba, Jackson meraih daguku. Menatapku dalam dengan dark-brown eyes-nya,"..bolehkah ?" ucapnya pelan meminta izin. Lalu mengelus bibirku dengan lembut. Aku menelan air ludahku dengan susah payah.
OH TOLONGLAH SIAPAPUN ! AKU MERASA JANTUNGKU INGIN MELEDAK SEKARANG !
Aku menatap bibir Jackson yang terlihat penuh dan kenyal itu. Bibir yang selalu tersenyum ketika ia menatapku, yang terbuka lebar saat ia tertawa bersamaku. Aku menginginkannya sekarang.
Aku sangat menginginkan "itu" !
Dengan cepat aku menyambar bibir Jackson, lalu melumatnya. Melumatnya hingga aku mengeluarkan suara yang aneh seperti,"Mmmh.. nngh,"Dan seperti yang kuharapkan, ia pun membalas ciumanku dengan sama agresifnya.
Namun, karena kurangnya oksigen yang ada didadaku saat ini, dengan agak kecewa aku melepaskan ciuman ini.
"—hhh.." helaku terhengal. Aku menatap sayu dirinya, itu tampak membuat Jackson menatapku tidak percaya,"…hhh.. M-markh.. ?" ujarnya. Aku menatap bola matanya, dan mengangguk meski tidak ada pertanyaan yang terlontar darinya.
"—JACKSOOONNN HYUNGGGG ! MARKKKKKKKK HYUNGGGGG ! MAKANLAH DAHULU SEBELUM TIDURRR ! YOUNGJAE HYUNG SUDAH MENGHANGATKANNYA ! YUGYEOM TIDUR DAHULU YAAAA !" intrupsi seseorang dari luar sana. Yu..gyeom ?
Memangnya member lain belum tertidur kah ? Apa mereka mendengarnya ?
Sontak, mukaku langsung memerah. Namun, Jackson tergelak pelan dan menangkup pipiku,"Desahanmu begitu lembut, tenang saja." Ujarnya lalu mengecup bibirku sekilas.
Setelah Jackson beranjak dari tempat tidur kami, ia langsung memakai piyamanya.
Entah karena merasa lapar, atau apa. Aku langsung bangkit dari tempat tidur dan membuka kunci kamar kami. Namun, gerakanku terkunci oleh backhug dari Jackson.
Terasa hangat..
"—Mark ?" bisiknya ditelingaku,"..N-ne ?" jawabku seketika.
"Sejak lama aku menyukaimu.. aku selalu ingin menyatakan perasaan ini kepadamu, tetapi itu terlalu sulit… engkau tahu, kan.. posisi kita saat ini tidak memungkinkan untuk itu. Namun.. Malam ini aku merasa sangat bahagia bisa memberitahukanmu tentang perasaan ini.." bisik Jackson mengaku,"Ba-bagaimana.. dengan perasaanmu ke-kepadaku ?" bisiknya kembali sedikit gugup.
Aku menitikkan airmataku, namun Jackson mengetahuinya dan mengelap itu dengan salah satu tangannya,"Jangan menangis.. apakah engkau tidak suka dengan hal ini ?" tanyanya tiba-tiba.
Sontak aku langsung menggeleng,"Aku sangat senang.. engkau berterus terang.." ujarku pelan dan menoleh sedikit,"Bo-bolehkah aku mengucapkannya dengan bahasa Jepang ?" tanyaku dengan lebih pelan lagi. Takut ada yang menguping karena kami lumayan dekat dengan pintu.
"anyway you wants.." jawabnya lalu mengecup pipiku. Lagi-lagi pipiku menghangat.
Ini serasa hanya mimpi !
"Watashi mo… anata no daisuki-dayo !" sambil tersenyum samar.
…END OF CHAPTER 1…
..CHAPTER 1 ; CAN YOU FEEL MY HEARTBEAT ?..
/MUNTAH VIRTUAL - GANGGU
Aku bersumpah tidak memiliki sifat romantis seperti ini, tanya orang-orang terdekatku kalau tidak percaya!
Minta saran! Untuk pairing di chap selanjutnya, di review ya! Jangan lupa tinggalkan review dan pm dikontakku!
Readers-nim gamsahamnida! Jigeum-kkaji, GOT7!
